"sugeng rawuh dhateng desa kembangan, sinten mlebet mboten saget medhal".
kalimat pertama yang ryuka dengar ketika memasuki desa kembangan yang penuh misteri.
Dapatkah ia memecahkan misteri asal usul desa kembangan yang penuh kutukan dan menggagalkan ritual kehidupan abadi nyai gandari?
Yuk baca bab-bab selanjutnya yang penuh teka-teki dan misteri ini dicerita kisah nyai gandari✨
_happy reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RoroAyu_Kimberly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENYADARKAN EGI
Sore itu Mbah Sutijah duduk melamun di teras rumah. meratapi kesendiriannya, kehilangan kedua cucunya yang baru tiga bulan menemani dirinya..
"mbah.. " tergopoh gopoh mbok darsih menghampiri nya.
"ono opo sih? " tanya Mbah Sutijah lemas
(ada apa sih? )
"opo sampean ora usaha kanggo goleki putumu to mbah? "
(apa kamu tidak usaha untuk mencari cucumu toh mbah)
Mbah Sutijah menggeleng pelan.
"aku sudah pasrah, bahkan pak lurah juga tidak bisa membantu, "
"jangan putus asa mbah, aku yakin mereka masih hidup. anakku juga, naluri ku mengatakan jika mereka ada di tempat yang sama! "
Darsih mengusap air matanya yang menetes.
"aku tidak tahu harus bagaimana lagi! ".
"ayo kita minta tolong sama ki membosankan! siapa tahu dia bisa membantu" usul darsih.
"tapi ilmu lurah purnomo sudah tinggi. apa iya, ki jembos punya ilmu yang lebih tinggi dari pak lurah? "Mbah Sutijah sedikit ragu.
"tidak ada salahnya di coba kan? namanya juga usaha" darsih meyakinkan.
"baiklah kita pergi sekarang! "
Mereka pun pergi menemui ki jembos, seseorang dukun sakti yang tinggal di kaki bukit pinus.
"eh, yu darsih sma Mbah Sutijah mau kemana? " tanya yaitu.
"mbah, apa sampean tidak curiga sama lurah purnomo? " tanya kami.
"curiga bagaimana kami? "
"dia bukan tidak tahu tentang keberadaan cucunya sampean tapi dia lah dalang yang di balik hilangnya Egi sama Ryuka, " bisik kasmi.
"jangan asal ngomong. kasmi! bisa habis kamu sama pak lurah kalau dia tahu kamu menfitnah nya. apalagi cucuku tidak ada urusan sma pak lurah, untuk apa pak lurah mengusik mereka! "
"sampean ini jangan pura-pura tidak tahu. si Egi dan Nining kan sepasang kekasih. bisa saja pak lurah tidsk suka akan hal itu, makanya dia membunuh Egi dan Ryuka mau menolong malah ikut du seret. bisa jadi kan mnah? "
"aku tidak mau berprasangka buruk sama orang lain. sebaiknya kalian jangan buat isu yang tidak jelas asal usulnya! "
Mbah Sutijah dan mbok darsih pun melanjutkan perjalanan.
"mbok darsih... " Tiba-tiba ayu menghampiri mereka sambil menangis.
"apa akng jimin belum di temukan mbok? "
"belum yu. kamu bantu doa sja biar jimin cepat kembali! "
" aku sedih mbok! pasti gara-gara Ryuka!. Ryuka pembawa petaka! gara-gara dia kang jimin ikut terseret! "
"hustt! tidak baik bicara seperti itu" tegur mbok darsih.
"Ryuka itu suka menggoda kang jimin,mbok! dan dia perempuan tidak baik. suka keluyuran malam-malam. aku lihat di jalan di luar pas malam sebelum di hilang. pasti dia di gondol demit yang mencari tumbal. dan kang jimin ingin menyelamatkan dia malah ikut terbawa" ucap ayu yang mengarang cerita.
"ini semua musibah, ayu. kamu tidak bisa menyalahkan siapapun".
ayu merasakan kesal dengan mbok darsih yang mengabaikan ceritanya. ia semakin membenci Ryuka.
'dasar gadis pembawa sial! semoga saja kamu hilang selamanya dan kang jimin selamat!" ayu menggerutu dalam hati.
Setelah menyusuri jalan setapak di antara rerumputan, sampailah mereka pada gubuk kecil di pinggir hutan.
Tok… tok…tok…
mbok darsih mengetuk pintu kayu yang masih terlihat kokoh. di atas pintu banyak tergantung tulang belulang.
Pintu terbuka. lelaki paruh baya berbadan tambun berdiri di ambang pintu.
"masuk!"
Ki jembos duduk bersila beralaskan tikar. Mbah Sutijah dan mbok darsih duduk di hadapanya
"tolong kami ki!" ucap mbok darsih.
ki jembos memainkan jenggot panjangnya.
"hmm, apa yang bisa a ku bantu!"
"tolong cari anak saya dan juga cucu Mbah Sutijah . mereka sudah hilang dua malam,"jelasnya.
ki jembos membakar kemenyan. berkomat-kamit, lalu memutar-mutar kerisnya di antara asap yang mengepul.
"kemarikan tangan kalian!".
Ki jembos menusuk ujung jari telunjuk Mbah Sutijah dan mbok darsih. darah menetes pada sebuah baskom berisi air dan bunga.
Air dalam baskom bergejolak. seperti air yang sedang mendidih di atas bara api.
Cipratan cipratan air kian tinggi. baskom bergetar smakin kuat.
Byakkk!!!
air dalam baskom seketika tumpah tak tersisa.
"ini susah!aku dapat melihat mereka masih hidup, namun ada energi yang sangat kuat menutupi keberadaan mereka!".
Mbah Sutijah dan mbkk darsih saling berpandangan.
"bisa saja mereka ada di alam siluman!"
"lalu bagaimana cara mengeluarkan emreka dari sana ,ki? " tanya Mbah Sutijah .
"aku tidak berani berurusan dengan mereka. terlalu beresiko! aku melihat kabut yang sangat tebal. siluman itu pasti mempunyai ilmu yang sangat tinggi. sebaiknya kalian pulang saja! ".
Dengan raut muka kecewa, mereka pun oergi meninggalkan rumah ki jembos.
______________________
Sementara itu, di rumah Nyai Gandari.....
Stelah selesai memasak untuk makan malam, para pelayan menata makanan di atas nampan dan besiap menuju ruang makan.
"mita! " panggil mbak jum pada Ryuka.
"iya mbak! "
"kamu ikut aku antar makanan buat calon suami kanjeng putri! "
Ryuka tersentak kaget.
"i-iya, " jawab Ryuka dengan gugup.
Ryuka berjalan mengikuti mbak jum..
'ini kesempatan ku untuk mengetahui di mana keberadaan mas Egi ' batin Ryuka.
Mereka menuju suatu ruangan yang terkunci. mbak jum mengambil kunci pada lipatan kain jarinya dan segera membuka pintu.
Terlihat Egi sedang berbaring di atas tempat tidur.
"letakkan makanan itu di meja! " perintah mbak jum.
"apa kita tidak perlu membangunkannya? " tanya Ryuka.
" tidak perlu, dia akan bangun sendiri setelah jam delapan malam".
mereka keluar kamar.
"siapa sebenarnya kamu! " tanya mbak jum tiba-tiba.
Ryuka gelagapan ingin menjawab bagaimana.
"apa tujuanmu ke sini? " mbak jum bertanya lagi, membuat Ryuka semakin panik.
"a-aku... "
" tidak mungkin Nyai Gandari menempatkan gadis perawan sebagi pelayan. Sangat di sayangkan jika pelayan masih seorang gadis perawan. karena seorang pelayan di sini tidak boleh membantah permintaan Abdi lekaki dalam bentuk apapun, trmasuk melayani di ranjang. jadi, jika ada gadis perawan di rumah ini. dia hanya berperaan sebagi tumbal pangeran Prakas Bhayangkara. "
mendengar penuturan mbak jum, membuat Ryuka semakin bingung harus menjawab apa
"jawab sejujurnya siapa dirimu dan apa maksud kedatangan mu? "
" aku tidak tahu kenapa Nyai Gandari menyuruhku menjadi pelayan, " jawab Ryuka mengada-ada.
Mbak jum hanya tersenyum kecut.
"seorang yang sudah di tetapkan menjadi pelayan sudah pasti akan ternoda. jadi tidak mungkin Nyai Gandari memilih gadis perawan! "
"wh-mungkin aku sebenarnya akan di jadikan tumbal, tapi dia simpan dulu sebagai pelayan. "
"ha ha ha ha ha mustahil! jika kau adalah gadis yang di simpan untuk dijadikan tumbal, pasti kau akan di perlakukan dengan istimewa , bukan di biarkan menjadi pelayan"
tanpa aba-aba mbak jum memegang kalung Ryuka dan mengeluarkan liontin dj balik bajunya.
"dari mana kau dapatkan baru permata putih ini? "
Ryuka segera menepis tangan mbak jum
" jangan sentuh kalung ku! "
"Berhati-hatilah! " ucap mbak jum seraya berjalan mendahului Ryuka.
Ryuka masih mematung memandang kepergiannya. ia tidak sadar jika sesorang telah berdiri di belakangnya.
Ia baru menyadari, ketika sebuah tangan menepuk pundaknya.
"jangan bengong di sini! "
Ryuka menoleh dan langsung menghantam dadanya.
"ahhhh! berhentilah memukul ku, aku bisa mati. he he he he he... "
" kau ini, suka sekali mengagetkan ku! "
" apa kah mau menjalankan misi malam ibu? kau tahu kan, kunci kamar Egi ada pada wanita itu! "bisik aditama
" apa rencanamu? "
"kau harus bisa mengambil kunci itu. jika sush berhasil, kau temui aku di taman belakang dekat kolam ritual penyucian! "
"baiklah"
" ingat untuk selalu berhati-hati. pastikan tidak ada orang yang melihatmu. "
Ryuka mengangguk dan kemudian pergi.
malam hari setelag semua orang terlelap, Ryuka mengendap-endap masuk ke kamar mbak jum yang berada di sebelah kamar para pelayan yang lain.
Dengan sangat hati-hati. ia membuka pintu dan mencari kunci kamar gei di sekitar kamar mbak jum.
Krieett...
Ranjang berderit, mbak jum membalikkan badan mengahadap Ryuka yang sedang berjongkok di samping ranjang
Ryuka melirik ke arah mbak jum, ia melihat mata mbak jum yang masih tertutup.
Ryuka membuka laci di bawah meja kecil. ia melihat banyak kunci yang terikat menjadi satu. kemudian ia menemukan satu kunci yang terpisah .
"aku yakin ini kunci kamar mas Egi! " Ryuka mengambjl kunci yang terpisah itu.
ketika ia hendak keluar kamar, perhatiannya tertuju pada sebuah buku yang terletak di atas meja. buku yang penuh dengan coretan .
Ryuka penasaran lalu memutuskan untuk melihat sejenak. di bukanya satu lembar.
_jika suatu saat nanti aku sudah tidak ada di sini, ku harap ada seseorang yang membaca buku ini_
Ryuka menutup kembali buku itu, mengingat waktu yang ia punya tidak banyak.
"harusnya aku ambil saja buku itu, "
pikir Ryuka sembari berjalan ke halaman belakang.
ia sampai pada ruangan paling belakang. mengintip di sela-sela lubang jendela. ada dua orang penjaga di luar.
Ryuka mengambil sebuah mangkuk kecil kemudian melemparkan sejauh mungkin lewat celah jendela yang cukup lebar untuk mengeluarkan tangannya.
dua penjaga berlari je arah jatuhnya mangkuk.
Ryuka buru-buru keluar dan berlari. kedua penjaga tersadar bahwa ada sekelebat bayangan orang berlari. mereka pun berbalik mengejar Ryuka.
Ryuka terus berlari, berharap tidak ada penjaga lain yang ia temui. tapi dengan sigap seseorng menarik tangannya dan membekap mulutnya.
"diam, " bisiknya.
Ryuka merasa lega ketika tahu bahwa yang menariknya adalah jimin. mereka bersembunyi di balik pohon besar.
" mereka sudah pergi, " kata jimin
Ryuka memegangi dadanya yang masih berdebar.
"aku harus ke kolam, kang! aditama menungguku di sana! "
"aku tahu, dia menyuruhku menjemputmu di sini, ayo pergi! "
mereka berjalan bergandengan tangan ke arah kolam.
Sesampainya di tepin kolam. mereka celingukan mencari di mana keberadaan aditama.
"aku di sini! " aditama emuncul dari balik dinding di sebelah kolam.
" lalu apa yang harus kita lakukan? " tanya Ryuka.
"air kolam itu bisa menyadarkan Egi. kau tahu kan, saat ini jiwanya sedang di kuasai makhluk lain. jadi apa yah dia lakukan bukan atas kehendaknya! "
Ryuka dan jimin menangguk.
" dan yang bisa mengambil air itu sebagai penawar adalah hanyalah perempuan. "
" jadi, aku yang harus mengambilnya, "
" ya! ambil air kolam satu bumbung ini! "aditama menyerah kan bumbung bambu kepada Ryuka.
bergegas Ryuka mengisi bumbung dengan air hingga penuh.
"jimin! kau berjaya di luar! alihkan penjaga jika mereka pergi ke arah kami! "
"ya! "
Aditama dan Ryuka masuk ke dalam rumah, sementara jimin berjaga di belakang.
"pelan-pelan.kita harus waspada jika saja ada penjaga yang melihat kita. "
Samapilah mereka pada kamar Egi, mereka membuka pintu.
Terlihat Egi yang tertidur lelap.makanan yang di sediakan sudah habis gak terisa.
Aditama menegakkan tubuh Egi dan meminumkan air itu kepada egi.
beberapa saat kemudian, Egi membuka mata, ia terlihat kebingungan memandangi sekitar ruangan.
"mas Egi! " Ryuka memeluknya. tak terasa air matanya netes.
"apa yang terjadi, ini di mana? " tanya Egi.
" kamu berada di rumah Nyai Gandari. sudah Dua hari jiwamu di kuasai iblis! kamu juga sudh melakukan ritual penyatu jiwa dengan roro Arimbi! " jelas aditama.
"a-apa? lalu bagaimana... "
"tenang dulu! asal kau turuti perkataanku, kamu masih bisa selamat"ucap aditama.
"kamu jangan keluar kamar. Pura-pura tidur jika ada orang masuk. jika ada hidangan di meja, makanlah… tapi jangan kau minum ramuan yang berwarna hijau. cukup kau ambil dan buang di tempat yang tidak orang ketahui. "
"sampai kapan aku harus melakukan itu?"..tanya Egi.
"besok malam adalah ritual ke dua. kau pasti akan di bawa oleh mereka keluar. apa yang Nyai Gandari katakan, kau turuti saja. pandanganmu harus terlihat kosong agar dia tidak curiga. setelah berada di luar, baru aku akan atur rencana berikutnya. "
"baikkah!"
"mas Egi, jaga diri baik-baik. aku harus kembali ke kemar sebelum ada orang yang curiga. "
"Terima kasih Ryuka!"
mereka pun segera bangkit dan melangkah menuju pintu kamar.
Kreeert…
seseorang membuka pintu dari luar.
Ryuka dan aditama gelagapan mencari tempat sembunyi. mereka segera masuk ke kolong ranjang. semantara Egi berbaring dan pura-pura tidur.
tuk…tuk…tuk…
langkah kaki mendekati ranjang. Ryuka hanya melihat kaki sampai lutut batas lutut saja. kaki yang memakai sepatu slop.
'siapa wanita itu?' pikir Ryuka.
terpaksa deh...nikah sm org jahat