NovelToon NovelToon
Dilamar Tuan Ibrahim

Dilamar Tuan Ibrahim

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pa'tam

Jatuh cinta pandangan pertama bisa saja terjadi.
Dan katanya pacaran setelah menikah sangat indah.
Benarkah?
Simak yuk dan temukan jawabannya disini.

Seperti biasa cerita ini hanya fiktif, jangan dikaitkan dengan dunia nyata, oke!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21

Abqari belum pernah menyukai gadis manapun. Tidak sedikit para gadis mengidolakan dirinya, juga para wanita dewasa banyak yang menginginkan dirinya.

Tapi saat melihat Arumi sewaktu dirumahnya, entah mengapa hatinya bergetar saat itu juga. Abqari mencoba menyangkal perasaannya, tapi tidak bisa.

Saat Ibra mengajak istrinya ingin ke pesantren, Abqari tiba-tiba ingin melihat gadis itu.

"Bagaimana Nak?" tanya Abi Abdullah.

"Sa-saya sepertinya tidak layak untuk putri Abi. Saya masih minim soal agama," ucap Abqari.

Abi Abdullah tersenyum, ia mengerti. Pasti Abqari insecure saat berhadapan dengan Arumi.

"Anak juga bukan gadis yang sempurna, tapi kalau Nak Qari bersedia bisa belajar. Tidak ada kata terlambat untuk belajar," kata Abi Abdullah.

"Assalamualaikum," ucap suara dari luar rumah secara bersamaan.

"Wa'alaikum sallam," jawab suara dari dalam, juga secara bersamaan.

Ibra dan Viora masuk kedalam rumah, dilihat nya Abqari seperti tegang. Viora tidak pernah melihat abangnya seperti itu.

"Sepertinya kami melewatkan sesuatu?" tanya Viora.

"Ada apa? Kok kakak ipar terlihat tegang gitu?" tanya Ibra.

"Gak apa-apa," jawab Abqari.

"Begini saja, Pak kyai. Karena saat ini kami tidak punya persiapan apapun. Jadi omongan kita yang tadi kita simpan dulu. InsyaAllah malam Jum'at depan kami datang lagi bersama kedua orang tuaku, dan kita bahas lagi masalah ini," ucap Ren panjang lebar.

"Baiklah kalau begitu. Nak Qari, jangan merasa rendah diri dihadapan manusia. Tapi rendah dirilah dihadapan Allah," ucap Abi Abdullah.

"Terima kasih Abi," ucap Abqari.

"Kalau begitu kami pamit dulu, berhubung hari sudah malam," kata Ren.

Ren menyerahkan amplop berisi uang kepada Abi Abdullah. Untuk memperbaiki pesantren. Abqari juga sama, dan diikuti oleh Viora dan Ghafur. Ibra? Ibra sudah hampir setiap Minggu ia memberikan uang kepada Abi melalui transfer.

Abi Abdullah pun menerima dengan senang hati. Ia memang ingin membangun pesantren ini lebih besar lagi.

Mereka semua pun pamit, karena sudah terlalu malam. Azizah mengambil alih Viora, ia menepis tangan Ibra saat menggandeng tangan Viora. Ibra mendengus, tapi ia juga bahagia melihat Bunda bahagia.

"Bun, itu istriku," kata Ibra

"Malam ini Vio bersama bunda," ujar Azizah.

"Bunda ingin cucu gak?" bisik Ibra.

"Baiklah, bunda mengalah," kata Azizah akhirnya.

Mereka semua masuk kedalam mobil masing-masing, Abi Abdullah dan umi Sa'diah masih berdiri didepan rumah. Sedangkan Arumi mengintip dari balik pintu yang terbuka.

Mereka melambaikan tangan saat mobil mulai bergerak perlahan meninggalkan tempat itu. Abi Abdullah dan umi Sa'diah membalas lambaian tersebut hingga mobil mereka menghilang dari pandangan pasangan suami istri itu.

Kemudian keduanya pun masuk, umi Sa'diah tersenyum melihat anaknya mengintip. Saat Abi Abdullah dan umi Sa'diah ingin masuk, Laila datang ingin menemui Arumi.

"Assalamualaikum," ucap Laila.

Abi Abdullah dan umi Sa'diah menoleh kearah suara, lalu menjawab salam tersebut.

"Wa'alaikum sallam," jawab mereka serentak.

Abi, aku ingin bertemu Arumi sebentar," Laila meminta izin kepada Abi Abdullah.

"Sudah malam, besok saja," kata Abi Abdullah.

"Tapi ini penting Abi, sebentar saja," mohon Laila.

"Baiklah," ujar Abi Abdullah akhirnya.

Laila mengajak Arumi duduk dibawah pohon yang memang ada bangku yang terbuat dari bambu.

"Ada apa?" tanya Arumi.

"Siapa wanita yang bersama Pak ustadz, gak punya akhlak malah bermesraan dengan Pak ustadz," ucap Laila.

Arumi tersenyum, "aku tau kamu cemburu."

Laila menoleh kearah Arumi yang terlihat tenang. Laila heran, "bukankah kamu sangat mencintai pak ustadz?" tanyanya.

"Itu dulu sebelum kak Ibra menikah," jawab Arumi yang masih terlihat tenang.

"Me-menikah? Jadi Pak ustadz sudah menikah dan itu ....?

"Ya, itu adalah istrinya, bahkan aku menyaksikan pernikahan mereka karena Abi yang menikahkan mereka," jawab Arumi memotong pembicaraan Laila.

"Mengapa tidak kamu labrak saja wanita itu?" tanya Laila.

"Hahaha, aku tidak mau di cap pelakor. Dan aku yakin Allah sudah mempersiapkan jodoh buat aku," jawab Arumi menengadahkan wajahnya keatas.

Ia membayangkan wajah tampan Abqari saat memakai baju koko dan peci. Terlihat sangat keren dimata Arumi.

Laila mendengus kesal, tanpa berkata apa-apa lagi ia langsung pergi dari tempat mereka duduk.

Niatnya ingin memprovokasi Arumi untuk melabrak Viora, tapi Arumi malah menyerah. Arumi tersenyum, ia tau Laila ingin mempengaruhi nya.

"Aku bukan perempuan yang suka merebut milik orang lain," gumam Arumi.

Kemudian ia masuk kedalam rumah. Sejak tadi Abi Abdullah memperhatikan keduanya. Arumi kalau sudah malam memang tidak diizinkan keluar rumah, terkecuali ada keperluan yang tidak bisa ditinggal kan.

"Ehh umi ada apa?" tanya Arumi saat melihat umi nya ada didalam kamarnya.

"Umi ingin bertanya sama kamu," ucap umi Sa'diah.

"Tanya apa umi?" tanya Arumi.

Arumi duduk disamping uminya, umi Sa'diah mengelus kepala Arumi yang berbungkus hijab.

"Apa kamu menyukai Abqari?" tanya umi Sa'diah to the point.

"Aku tidak tau umi, tapi saat bertatapan dengannya jantungku berdetak cepat, dan ini belum pernah aku rasakan saat bersama kak Ibra," jawab Arumi jujur.

Umi Sa'diah tersenyum, ia tau putrinya sudah jatuh cinta kepada Abqari, sedangkan dengan Ibra hanya perasaan nyaman karena terbiasa sejak kecil bersama.

"Bagaimana kalau keluarga mereka datang Jum'at depan untuk melamarmu?" tanya umi Sa'diah.

"Jika umi dan Abi merestui, insyaallah aku terima," jawab Arumi.

"Istirahatlah, umi hanya ingin menanyakan itu saja, umi tidak mau kamu terpaksa atau pun dipaksa," kata umi Sa'diah.

"Dan satu lagi, pacaran setelah menikah akan terasa indah. Seperti umi dan Abimu," ucap umi Sa'diah.

"Iya umi," jawab Arumi.

Arumi yang tidak pernah pacaran, apalagi bersentuhan dengan lawan jenis. Karena Abi nya selalu menjaganya dan menanam kan ilmu agama yang kuat untuk dirinya.

Umi Sa'diah pun keluar dari kamar Arumi, sedangkan Arumi masuk kedalam kamar mandi untuk wudhu sebelum tidur.

.

Ren dan keluarganya baru tiba dirumah. Ghafur dan Azizah berbeda arah, tadi mereka berpisah dipersimpangan jalan.

Ibra menggendong istrinya karena Viora ketiduran didalam mobil. Ibra pamit untuk membawa istrinya masuk kedalam kamar.

Aisyah dan Ren pun mengangguk. Ren mengajak putranya untuk berbincang sebentar, tadi saat didalam mobil rasanya tidak tepat untuk membicarakan masalah ini.

"Bagaimana denganmu? Papa tau kamu menyukainya," tanya Ren.

Abqari terdiam, "aku merasa rendah diri pa."

"Jangan pikirkan itu, yang penting kamu suka dia atau tidak?" tanya Aisyah.

Mama tidak keberatan siapapun pilihanmu, asal dia perempuan baik-baik," ucap Aisyah lagi.

Abqari mengangguk, "aku menyukainya."

Ren dan Aisyah tersenyum, ternyata putranya bisa juga jatuh cinta.

1
Aplino vandii
lebih baik merelakan ,dari pada cinta menjadi obsesi dan menyakiti diri sendiri & orang lain
Aplino vandii
/Good/
Titiek Murtiati s
Luar biasa
ngabdul salah
Lumayan
Pa'tam: Terima kasih. maaf belum bisa membuat cerita bagus. mohon bimbingannya ya.
total 1 replies
Syaiful Amri
namanya juga dunia halu ya thor🤭🤭🤭?
Pa'tam: Hehehe, iya.
total 1 replies
Ria
Lumayan
Pa'tam: terima kasih. masih perlu banyak belajar, belum bisa membuat cerita bagus.
total 1 replies
Wiek Noer
Se 7 Thor, pakai buangeettt
hersita maharani
makasih author ❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏
Pa'tam: sama-sama
total 1 replies
hersita maharani
Luar biasa
RJ 💜🐑
jadi ingat masa muda diva sama sih kembar 🤗🤗🤗❤😢
RJ 💜🐑
aku suka sama ceritanya 🤗🤗❤❤❤👍🏻💪🏻💪🏻
Pa'tam: terima kasih
total 1 replies
RJ 💜🐑
aku sudah baca novel pertamanya, kedua dan ketiga, jadi aku suka ada kelanjutannya, mau maraton baca nya supaya bisa baca novel baru
Pa'tam: terima kasih
total 1 replies
Lismawati Salam
Luar biasa
Mumun Vira
thor buat cerita para bocil thor pasti seruu
sherly
suka aku baca novel yg ortunya pengertian Ama anaknya...
sherly
ngak penasaran gitu yg antar gimana orgnya, ngk ada cctv di dpn ya ibra
sherly
gokil si Ibra motor org main dibawa aja...
sherly
panggilan mereka Ra,RI,Ren awal yg menarik... cusslah perdana baca novelmu thor...
Pa'tam: terima kasih.
total 1 replies
murdiyati najib
Luar biasa
Mumun Vira
ceritanya luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!