Vanny wanita yang terkenal barbar disekolahnya. dia yang suka membuat ulah dan membuat emosi semua guru yang ada disekolahnya.
Suatu hari ketika vanny akan dijodohkan dengan Arvan seorang CEO yang terkenal dingin dan kejam. Alasan mereka menikah hanyalah sebatas balas budi sang ayah kepada orang tua Vanny yang berhasil menyelamatkan nya dari kecelakaan maut.
Kevin terselamatkan ketika mobil yang jatuh kejurang dan tepat diperkampungan orang tua Vanny tinggal. Mereka menyelamatkan nya sebelum akhirnya mobil itu meledak terbakar. Ayah Vanny berlari dan memeluk tubuh Kevin untuk diselamatkan dan dibawa pulang untuk dirawat. Karena kebaikan orang tua Vanny yang tulus, Kevin sepakat untuk menjadikan anak perempuan satu-satu mereka menjadi menantu, dan akan dinikahkan dengan Arvan putranya.
Tak disangka perjodohan ini membuat mereka akhirnya menjadi suami istri, namun keduanya sepakat bahwa pernikahan ini adalah bohongan, kerena mereka tidak mencintai satu sama lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elvani Yunita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Pernikahan Vanny dan Arvan
Setelah membicarakan rencana pernikahan Vanny dan Arvan. Mereka telah sama-sama sepakat bahwa pernikahan itu di adakan dua minggu lagi. Tak ada kata penolakan dari Vanny maupun Arvan, mereka seakan pasrah dengan keputusan Kevin yang tak mungkin bisa diganggu gugat.
Arvan dan Vanny hanya menunggu beres, semua acara pernikahan din handle oleh Kevin, dengan memintan bantuan Wedding Organizer yang ternama dan sering dipakai para Artis, maupun konglomerat yang akan mengadakan pesta pernikahan.
Kevin menyuruh orang-orang kepercayaannya untuk membantu merampungkan acara pernikahan Vanny dan Arvan. Kevin pun mantap mengadakan acara pernikahan putranya di Ballroom hotel bintang lima, paling mewah dikota itu.
Semua sudah rampung, dan tinggal menunggu hari H, ternyata Vanny dan Arvan benar-benar akan melaksanakan pernikahan yang tentunya seperti mimpi bagi keduanya. Bagai mana tidak, Vanny dan Arvan tak tau menau soal persiapan pernikahan mereka. Mereka hanya menunggu beres, dan hanya tinggal menikah saja. Tidak di pungkiri pernikahan ini hanyalah Kevin yang menginginkan. Tidak dengan Arvan dan Vanny, mereka seolah tidak peduli, menurut mereka pernikahan ini hanyalah sandiwara belaka yang mereka buat diatas kontrak.
Dua minggu sudah berlalu, saatnya hari H sudah tiba, pernikahan itu akhirnya alan terlaksana juga. Ballroom hotel bintang lima paling mewah di kota B, telah didekorasi sedemikian rupa hingga menciptakan suasana bak berada di istana kerajaan. Tidak tanggung-tanggung Kevin telah mengeluarkan anggaran besar untuk pernikahan anak semata wayangnya dengan memberikan yang paling terbaik dan termewah untuk sebuah acara pernikahan.
Kini Vanny sedang berhias di salah satu kamar hotel khusus pengantin. Para pelayan telah dikerahkan untuk membantu Vanny dalam berhias, termasuk memandikannya dan memakaikan gaun pengantinnya. Mereka semua melakukan yang terbaik untuk Vanny agar dia terlihat cantik saat berlangsungnya pesta pernikahan.
Begitu juga dengan Arvan, seolah tak butuh terlalu banyak hiasan, dengan memakai stelan jas tuxedo dari brand ternama, Arvan terlihat begitu tampan bak Raja dari Negeri Dongeng. Garis rahang yang keras, manik mata yang tajam serta perawakan yang tinggi dan kekar, seolah menggambarkan betapa tampannya seorang Arvan dengan tatapan misteriusnya yang mampu menghipnotis siapa saja yang memandangnya.
Kini Vanny pun telah selesai berhias, siapapun yang melihatnya pasti terpesona. Riasan yang natural dan gaun mewah yang bertengger di badannya yang mungil dan tidak tidak terlalu tinggi membuat ia terkesan anggun dan cantik. Pada dasarnya wajah Vanny sangat cantik, tidak perlu banyak make up. Dengan mata yang bulat, hidung kecil yang mancung, Bibir sedikit tebal dan sexi dipoles sedikit saja sudah membuat
Vanny terlihat sangat cantik dan berkarisma.
Kini kedua pengantin akan memasuki Ballroom hotel mewah yang sudah disulap menjadi kastil kerajaan seperti di Negeri Dongeng. Semua tamu sedang menunggu kedatangan sang Pangeran dan Ratu.
Vanny yang cantik seakan tak mampu membuat mata Arvan berkedip memandangnya. Arvan tak menyangka bahwa Vanny bisa di sulap dari bebek jelek menjadi Ratu keabadian yang sangat cantik paripurna.
Begitu juga Vanny, tak hentinya ia memandang Arvan dengan tatapan terpesona. Baginya Arvan seperti Raja tampan dan karismatik. Pantas saja hari ini dijuluki sebagai hari patah hati wanita. Bagai mana tidak, sang Raja tampan dan karismatik kini telah memilki seorang Ratu.
Mereka pun diarak para maid untuk memasuki ballroom yang sudah seperti istana kerajaan. Semua mata tertuju pada sang Raja dan Ratu. Semua tamu berbisik, siapakah gerangan Ratu yang beruntung mendapatkan sang Raja keabadian.
Bisik-bisik tetangga pun mulai berseliweran, siapa lagi kalau bukan ibu-ibu sosialita yang merasa bahwa Vanny bukanlah dari kalangan seperti mereka, beredar kabar bahwa Arvan menikahi sekretarisnya sendiri.
Akad nikah pun dimulai. Arvan mulai menjabat tangan Budi yang tak lain adalah ayah dari Vanny.
"Saya terima nikahnya Vanny Kejora binti Budi Susanto dengan satu buah cincin ruby sunrise 25 karat beserta seperangkat alat shalat dibayar tunai.!" Ucap Arvan dengan nada lugas dan lantang.
"Bagai mana para saksi .? Sah.?"
"SAH.!"
Akhirnya dimata hukum, agama dan keluarga, Arvan dan Vanny sudah sah menjadi suami istri. Tidak dengan Arvan dan Vanny yang masih menganggap pernikahan ini hanya sandiwara belaka.
Acara pernikahan pun berlangsung dengan sakral dan mewah. Semua tamu takjub melihat dekorasi dan makanan-makanan mewah yang di hidang sedemikian rupa. Keluarga besar Wijaya Group dan rekan-rekan bisnis Perusahaan raksasa milik mereka turut hadir dan memberi selamat atas pernikahan CEO dari PT. Wijaya Group.Tbk.
Keluarga besar Vanny pun turut hadir, Kedua orang tua Vanny yang tak lain adalah Budi dan Lastri mendampingi pernikahannya putri semata wayang mereka. Kedua orang tua Vanny dan Kevin yang tak lain adalah ayah dari Arvan turut menyalami para tamu undangan.
Tak terasa waktu pun menunjukkan pukul 10.00 Wib. Serangkaian acara pernikahan yang sakral dan begitu megahnya pada akhirnya selesai juga. Vanny dan Arvan sudah berada dalam kamar hotel yang di hias sedemikian rupa untuk malam pertama pengantin yang terasa mewah dan nyaman.
Sesampainya di kamar Vanny pun kesusahan membuka gaun pengantinnya, ia pun meminta bantuan pada Arvan yang kini menjadi suaminya, walaupun cuma dalam kontrak pernikahan yang mereka berdua buat.
"Arvan bisa bantu aku membuka kancing gaun ini, aku kesulitan, tangan ku tidak sampai."
"Kau selalu saja menyusahkanku." Decak Arvan merasa kesal. Dengan cekatan Arvan pun membuka res gaun pengantin milik Vanny. Seketika dia membulatkan matanya, seolah punggung mulus Vanny berhasil menghipnotisnya. Tak berapa lama ia pun kembali sadar dan menepuk jidatnya, entah apa yang dia fikirkan barusan.
"Terima kasih, kau sudah membantuku." Vanny pun berlalu untuk pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. Tidak lupa ia membawa baju gantinya yang sengaja ia bawa dari mansion Kevin. Karena mereka sudah tau bahwa dihotel itu hanya ada pakaian haram yang sengaja disiapkan untuk Vanny yang akan melakukan malam pertama.
Sebenarnya itu adalah hal yang lumrah bagi sepasang suami isteri, tapi tidak untuk Arvan dan Vanny. Mereka hanya melakukan pernikahan sandiwara belaka yang telah mereka sepakati diatas kertas pernikahan kontrak.
Vanny telah selesai membersihkan diri dan memakai baju tidur sopan berlengan panjang. Begitu juga dengan Arvan ia telah selesai membersihkan diri, ia hanya memakai kaos dan celana boxer miliknya.
Vanny menelan salivanya, dia barusan melihat seorang Arvan begitu tampan dan menggoda hanya dengan menggunakan kaos oblong lumayan membentuk tubuh sixpack nya dan memakai celana boxer selutut membuat siapapun yang melihatnya akan langsung tergoda.
"Ambil bantalmu dan kau tidur di sofa." Ucap arvan sambil melempar bantal itu ke arah Vanny tanpa merasa bersalah.
"Baiklah, tidur di sofa juga nyaman kok, itu lebih baik dari pada harus tidur satu ranjang dengan mu." Ucap Vanny dengan santai seolah tidak keberatan jika ia tidur do sofa. Malah ia bersyukur tidak tidur satu ranjang dengan Arvan manusia beruang kutub yang menyebalkan.
Mereka pun tertidur pulas, karena kelelahan dengan berbagai rangkaian pesta pernikahan yang begitu banyak dan menguras tenaga.
Tepat jam 03.00 tengah malam Arvan terbangun dari tidur pulasnya. Seakan ia merasa sedang bermimpi melihat Vanny tidur di sofa dengan mata sedikit terbuka dan mulut mengaga. Sontak dia terkejut, dia menepuk-nepuk pipinya, dan ternyata bukan mimpi melainkan kenyataan.
"Bagai mana ada manusia tidur dengan menyeramkan seperti itu. Kalau sedang tidur dia malah terlihat mirip seperti zombie." Ucap Arvan dalam hatinya.
Seakan masih merasakan kantuk, Arvan pun kembali tidur dengan pulas.
Tepat jam 05.00 Wib Vanny pun terbangun, seolah sudah menjadi kebiasaan rutin, dia mandi dan berwudu' kemudian melaksanakan shalat subuh.
Setelah melakukan shalat subuh, Vanny memberanikan diri untuk membangunkan Arvan.
"Arvan bangun.!! " Sebanyak tiga kali dia memanggil-manggil Arvan agar segera terbangun dan melaksanakan shalat subuh.
Sontak arvan pun terbangun, dan melihat Vanny dengan kesal. Karena telah membangunkan dia dari tidur pulasnya.
"Bising baget sih.! Kau mengganggu ku saja. dasar parasit." Ucap Arvan dengan nada kesal.
"ini sudah jam 05.00 apa kau tidak melaksanakan shalat subuh.? Atau jangan-jangan kau tak pernah sholat.?" Ucap Vanny dengan nada sarkasnya.
Arvan pun langsung bangkit dari tempat tidur dan berlalu ke kamar mandi untuk mengambil wudu' kemudian melaksanakan shalat subuh. Walaupun terlihat seperti lelaki bebas tetapi Arvan selalu melaksanakan shalat 5 waktu dengan tepat. Didikan Kevin padanya bahwa sesibuk apapun dan sepenting apapun urusannya jangan pernah meninggalkan shalat.
Setelah melaksanakan shalat subuh Arvan dan Vanny melakukan sarapan pagi yang telah diantar oleh pelayan hotel.
"Cepat selesaikan sarapanmu, pagi ini kita harus segera keluar dari hotel ini dan kita akan langsung pergi ke mansion. Aku akan permisi pada ayah untuk kita tinggal di apartemen ku saja, agar kita tidak capek-capek ber akting di depannya setiap hari"
"Itu ide yang sangat bagus, aku setuju.! Jadi aku akan bebas tanpa merasa bersalah setiap hari." Ucap Vanny dengan nada girangnya.
"Di apartemenku ada dua kamar, jadi kita bisa gunakan satu untukku dan satu untukmu. Bayangkan jika kita tinggal di mansion, kita akan selalu tidur dalam satu kamar dan aku tidak mau setiap hari melihat zombie ketika aku tiba-tiba terbangun tengah malam." Ucap Arvan dengan nada mengejek ke arah Vanny.
"Zombie.? Kau ada-ada saja. Mana ada zombie di dunia nyata. Itu hanya ada di film." Ucap Vanny dengan tidak mengira bahwa zombie yang dimaksud Arvan adalah dirinya kalau sedang tertidur.
"Kau tidak percaya.? Kapan-kapan akan aku kasi tunjukkan fotonya ke kamu, biar kamu yakin kalau memang ada zombie." Ucap Arvan dengan muka menahan tawa karena ia mengingat betapa lucunya muka Vanny yang sedang tertidur mangap dan mata yang setengah terbuka.