Grace Jacorey, seorang editor di salah satu perusahaan media di California. Karena kecerobohannya bersama temannya membawanya ke dalam sebuah masalah. Ia dipertemukan dengan salah satu keturunan Walton, seorang pria tampan dan kaya raya. Sejak pertemuan itu, Grace merasakan jantungnya berdebar saat berada di dekat pria itu. Mungkinkah ia jatuh hati pada Pria itu? Akankah pria itu memiliki perasaan yang sama dengan Grace?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3: Interogasi
"David..nghhhh..." lenguh Alena kala pria itu memainkan bukit kembarnya.
"Oh sayang... kamu adalah canduku.." David melahap bukit kembar milik Alena dengan rakus. Satu tangannya bergerak melepaskan CD Alena. Sungguh, ia merindukan kekasihnya. Semua yang ada pada Alena, ia merindukannya.
David yang tak sabar lagi segera menyatukan milik mereka. David tersenyum menatap wajah Alena yang mengerang di bawahnya.
Sementara itu, Grace bergedik ngeri mendengar suara de.sahan dari dalam kamar Alena hingga ke dapur.
"Apa senikmat itu," gumam Grace meneguk jusnya. Ia mendengar Alena merancau. Dia belum pernah melakukannya dengan mantan-mantannya. Tentu saja karena ibunya yang melarangnya dan kakaknya having s.ex sebelum menikah. Walau tidak melarang keras. Hanya saja ibunya berharap agar itu tidak terjadi. Itu karena ibunya berasal dari keluarga konservatif. Tapi Grace tidak yakin dengan kakaknya. Dulu saat ia masih kuliah, beberapa kali berkunjung ke unit kakaknya dan tak sengaja melihat kakaknya tidur tanpa busana dengan kekasihnya. Tapi sayang, mereka sudah putus. Padahal ia mendukung hubungan kakaknya dengan pria itu.
Setengah jam kemudian David dan Alena mencapai pelepasan mereka. Pria itu menjatuhkan tubuhnya di atas Alena. Keringat membasahi tubuh mereka.
"Aku mencintaimu sayang.." David mengecup leher Alena, menarik miliknya lalu merebahkan tubuhnya di samping Alena.
Alena bangun, menutupi tubuh polosnya dengan selimut.
"Istirahatlah.. aku ingin melihat Grace dulu," kata Alena mengusap kepala David dengan lembut. Alena mengganti lampu kamarnya dengan lampu tidur agar David bisa tidur dengan nyenyak. Itulah yang membuat David menyukai Alena. David menyukai Alena yang penuh perhatian yang tidak ia dapatkan dari istrinya.
"Berikan aku kecupan pengantar tidur," ucap David manja. Alena terkekeh lalu mengecup bibir kekasihnya. David lalu memejamkan matanya. Setelah ini ia akan tidur dengan nyenyak.
Alena turun dari ranjang, mengutip pakaian miliknya dan David yang berserak di lantai. Alena mengambil baju ganti lalu melangkah menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
Tak lama kemudian Alena keluar dari kamarnya memakai baju tidur. Ia melihat Grace yang sedang tertawa dan kadang bicara sendiri sembari menatap layar ponsel. Ia yakin dia sedang men-scroll media
sosialnya dan menemukan gosip baru.
Grace menyadari kedatangan Alena. "Ku pikir aku akan menunggumu hingga pagi," protes Grace. Alena terkekeh. Ia duduk di hadapan Grace.
"Sejak kapan? Kalian bertemu dimana? Oh tidak kita mulai dari siapa nama pria itu?" Grace mulai melayangkan beberapa pertanyaan pada Alena.
"Apa aku sedang diinterogasi sekarang?" Alena terkekeh.
"Ya Tuhan... Pria itu sepertinya sangat ganas, lihatlah berapa banyak tanda yang dibuatnya di tubuhmu," Grace menatap ngeri leher hingga dada Alena.
"Ini akan menjadi gosip hangat di grup kita Alena," kata Grace membuka grup WhatsApp mereka dan memberikan informasi terbaru.
"Jangan bilang tadi kamu tertawa karena sudah ember di grup kita," tuduh Alena. Grace hanya tertawa.
"Aku sebenarnya ingin mengatakannya, tapi kamu sudah melihatnya sekarang," ujar Alena mengambil jus di depan Grace dan meminumnya.
"Aku yakin Bella sudah menyiapkan banyak pertanyaan untukku," kata Alena terkekeh membayangkan Bella datang menghampirinya lalu mewawancarainya.
"Tentu saja, kamu harus melihat grup. Dia terus bertanya padahal aku sudah bilang kamu belum keluar dari kamarmu," ujar Grace.
"Sejak kapan?" tanya Grace.
"Lima bulan yang lalu."
"Oh my gosh... kemana kami selama ini," Grace menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Namanya David. Dia pemilik sekolah tempatku mengajar. David lebih tua dariku. Dia sudah 38 tahun," lanjut Alena.
"Whatttt? Kamu serius?" Grace terkejut. Ia semakin penasaran dengan wajah pria itu.
"Dia tidak setua yang kamu pikir," kata Alena menebak apa yang sedang dipikirkan Grace.
"Aku bahkan tidak rela menunjukkannya padamu, aku takut kamu akan terpesona Grace," ujar Alena tertawa.
"Untung saja Jane tidak di sini, aku yakin suaranya akan menghancurkan gedung ini," kata Grace.
belum lagi dia dah jadi bekas selingkuhan, dah pernah tidur bersama sampai hampir punya anak...idiiii jijik gw, helena juga dah umurnya stengah abad dah cukuplah hidup dengan pernikahannya. kalo dah tua sdh tdk peduli namanya menikah lagi, mending sendiri dah punya anak dan cucu. kagak sepi" amat hidup.
selingkuh itu penyakit. kgk ada obatnya.
simon emng gak bisa dimaafkan. kalo misalnya tuh selingkuhan gak kegguguran..apa iya simon tdk meninggalkannya?
kgk lah!
pengusaha kok bodoh gitu😌
lah si Aron juga, harusnya dia belajar dari hubungan ayahnya dengan ibunya dulu , gimana akhirnya bercerai apakah karena selingkuh atau masalah lain. harusnya dia belajar dari legalana ayahnya pd Paulina dan kejadian dia bermain belakang yang katanya dijebak sama sekretarisnya..dan menyalahkan ayahnya dan bersikap seperti Ken baru bener,😌
latar belakangnya emng dunia barat. tapi percuma aja kalo wanita utamanya selalu yang ori. lagian sdh ada Alena sebagai karakter untuk pria satu anak kenapa Grace juga harus rasanya perbedaan itu disayangkan untuk karakter wanita lain. seperti teman" Grace mereka sdh pd berbeda untukendapatkan pasangan ..lah si Grace dengan Alena malah sama. kalau Alena si wajar ya namanya pria beristri pasti punya anak..lah Kendrick, harusnya gak usah😒 gw jadi agak gak mood lagi bacanya😪