NovelToon NovelToon
Diary Aluna

Diary Aluna

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Phatel

Aluna adalah gadis yang tumbuh di keluarga sederhana. Kesehariannya kerap kali diwarnai dengan cemoohan dan makian dari keluarganya sendiri.

Bagaimana ia menghabiskan hari-harinya yang penuh air mata?

Semuanya ia luapkan dalam Diary yang ia simpan baik-baik dalam lemari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phatel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit

*Dua tahun kemudian

'Uhuk

 uhuk

Uhuk

Aluna menutup mulut dengan kedua tangannya ketika terbatuk. Darah segar mengalir di telapak tangannya. Lagi-lagi dia terbatuk sampai mengeluarkan darah.

Malam ini Aluna dititipkan di rumah tante Nur, nek Siti sedang berkunjung ke rumah saudaranya di desa sebelah, sedangkan Amel, gadis itu sedang menginap di rumah ibunya.

Sejak awal, Aluna sudah menolak usulan sang nenek untuk menitipkan dirinya di rumah Nur, namun nek Siti bersikeras karena saat ini kondisi Aluna sedang tidak baik-baik saja.

Gadis itu mengidap TB Paru dan TBC kulit sekaligus. Kebiasaannya yang selalu bersedia memakan makanan bekas orang lain, akhirnya membuatnya terdampak penyakit menular tersebut. Selain batuk-batuk, Aluna juga mengalami gangguan kulit yang menyebar di beberapa bagian tubuhnya.

"Ck. Berisik banget sih kamu. Ditahan dong batuknya, kami gak bisa tidur dengar kamu batuk-batuk terus sepanjang malam."

Aluna menatap nanar tantenya yang sudah berdiri di ambang pintu menopang pinggang.

"Maaf tante, uhuk uhuk. Tenggorokan aku gatal banget tante... uhuk uhuk." batuk Aluna semakin menjadi ketika dia berbicara. Melihat hal itu, Nur berlalu dan sesaat kemudian kembali lagi dengan segelas air di tangannya.

"Nih minum! Kalau minum pakai gelas itu aja, jangan pakai gelas yang lain. Bisa ketularan kami kalau kamu pakai gelas ganti-ganti."

Aluna mengangguk. Tangannya meraih gelas yang disodorkan oleh Nur dan meminum airnya beberapa teguk.

"Terimakasih tante." ucapnya lemah.

"Hm." Sahut Nur. Ia berbalik dan meninggalkan Aluna di kamar sendirian. Aluna masih terus terbatuk, namun ia mencoba menahannya agar suara batuknya tak terdengar ke kamar sebelah dan membuat tantenya dan yang lain terganggu.

Sudah hampir sebulan Aluna menjalani pengobatan TB yang dideritanya. Setiap hari ia harus mengkonsumsi obat-obat giling yang terasa begitu pahit di lidah. Saking jenuhnya dengan obat, Aluna pernah sekali mangkir meminum obatnya, sayangnya hal itu diketahui oleh dokter yang menanganinya dan terpaksa pengobatannya harus diulang dari awal.

Setelah diedukasi oleh dokter dampak tidak meminum obat walau sekali saja mangkir, akhirnya Aluna tak lagi berani absen dari jadwalnya minum obat.

Bukan karena bertekad ingin cepat sembuh. Tapi lebih karena jera jika harus terus dan terus meminum obat itu seumur hidupnya.

Setiap kali checkout ke dokter, Aluna diantar oleh Amel. Karena Amel sudah lulus SMA dan sudah bekerja di sebuah perusahaan obat-obatan herbal, Amel kerap kali membantu biaya pengobatan dan juga memberikan obat tradisional pada Aluna. Aluna sampai merasa terharu akan kebaikan sang kakak yang mau turut membantu sang ayah untuk membiayai pengobatannya.

Meskipun Amel kerap kali memaki dan memukulinya, namun tak dapat dipungkiri bahwa ia juga peduli akan kesehatan sang adik.

***

"Assalamualaikum. Bagaimana kondisi Aluna hari ini, Nur?" tanya nek Siti pada anaknya yang tengah menyuapi Fera sarapan.

"Ya gak tau, liat aja sendiri, bu!" jawabnya ketus tanpa menoleh pada ibunya.

"Kamu gak lupa racik obatnya semalam dan tadi pagi kan?" tanya nek Siti lagi seraya bergegas memasuki kamar yang ditempati Aluna.

Nur tidak menjawab. Boro-boro ngeracik obat, aku kasih makan aja enggak kok. batin Nur menjawab pertanyaan ibunya dalam hati.

Di dalam kamar, nek Siti mendapati Aluna yang masih tertidur. Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, biasanya Aluna baru akan bangun di pukul setengah atau sembilan pagi jika malamnya ia terlambat tidur.

Nek Siti tersentak melihat telapak tangan dan sapu tangan Aluna sudah dipenuhi darah yang mengering. Tanda bahwa semalam ia sudah memproduksi banyak dari dari mulutnya.

Kembali nek Siti keluar kamar mengambil sebaskom kecil air hangat. Tak lupa ia keluarkan sapu tangan yang baru dari dalam tas Aluna dan kemudian membersihkan darah kering di telapak tangan cucunya.

Hati nek Siti serasa teriris melihat cucunya yang semakin kurus. Entah mengapa penyakit menular mematikan itu bisa mengendap di tubuh cucunya yang malang.

Dalam hati, nek Siti merasa menyesal karena kerap kali meminta Aluna menghabiskan sisa makanan darinya apabila nek Siti sudah tidak sanggup lagi menghabiskan makannya. Begitupun Devan, anak itu juga sering memberikan makanan sisanya untuk dihabiskan oleh Aluna. Sedangkan Devan juga sering memakan makanan sisa nek Siti. Siapa sangka, ternyata penyakit TB paru ini berawal dari dirinya sendiri. Hingga akhirnya menularkan penyakit itu pada Devan dan Aluna.

Hanya saja, Devan segera ditangani oleh dokter karena Nur langsung memeriksakan Devan ketika anak itu batuk terus tanpa jeda.

Sedangkan Amel, meskipun mengalami batuk-batuk sepanjang hari, tak ada yang mengajaknya untuk ke dokter, sampai akhirnya penyakitnya baru diketahui ketika penyakitnya sudah semakin parah. Ditambah lagi ia juga menderita TBC kulit yang entah dari mana asalnya. Lengkap lah sudah penyakit yang diderita oleh gadis malang itu.

"Aluna... Nak, kamu sudah makan?"

Aluna membuka matanya, gadis itu tersenyum pada sang nenek. Hatinya merasa tenang karena akhirnya neneknya pulang juga.

"Belum nek. Tapi aku udah minum obat kok tadi." jawabnya lemah. Sesekali ia masih terbatuk.

"Kamu sanggup bangun kan? Kita pulang aja yuk. Biar nenek masakkan makanan enak buat kamu nanti di rumah."

Senyum Aluna terbit di bibirnya yang pucat. "Ayo nek. Aku juga udah laper banget nih." jawabnya antusias. Gadis itu begitu lemas karena kelaparan. Sejak semalam ia hanya diberikan air putih oleh Nur tanpa diberi makan sedikitpun hingga pagi. Padahal dirinya harus minum obat, alhasil Aluna terpaksa tetap minum obat meskipun sama sekali tak ada makanan yang menyelusup ke dalam lambungnya.

Nek Siti membantu Aluna bersiap dan mulai membereskan barang-barang cucunya. Ia segera mencarikan becak untuk membawa mereka pulang, karena kondisi Aluna tidak memungkinkan untuk diajak pulang berjalan kaki ke rumah kontrakan mereka.

"Nur, kami pulang dulu ya." pamit nek Siti ketika mereka akan menaiki becak. Nur mengantarkan mereka sampai ke teras dengan ogah-ogahan.

"Iya. Hati-hati bu." ucapnya setengah hati.

"Terimakasih ya, kamu sudah mengizinkan Aluna menginap disini."

"Iya."

Becak melaju meninggalkan rumah Nur. Wanita itu lega karena anak penyakitan yang menurutnya menyusahkan itu akhirnya pergi dari rumahnya.

Segera ia masuk ke kamar yang sebelumnya ditempati Aluna dan buru-buru mengganti sprei dan sarung bantal serta guling dan selimut yang semalam digunakan oleh Aluna dan membuangnya ke tong sampah. Ia sama sekali tidak sudi mencuci barang yang menurutnya pasti sudah terinveksi virus yang akan menyebabkan mereka tertular penyakit menular dan sangat mematikan itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hallo readers.

Maaf ya kalau jalan ceritanya agak lambat dan membosankan. Tapi emg disinilah othor membubuhkan kisah keseharian dan pertumbuhan Aluna si tokoh utama untuk kemudian dapat lebih berkembang sesuai dengan alur ceritanya.

So, tetap pantengin terus dan pantau sampai Aluna tumbuh jadi gadis remaja yang tangguh dan mempesona yaaak.

See u on the next chapter.

1
Mutiara 123
kok papa amel gak hadir harusnya kn jdi wali , lebih di bikin seru papa aluna marah gitu liat anaknya di gituin,,,
Mutiara 123
hla sdh 2 thn kemudian kok si aluna masih ttp kls 5 sd ya thoor,,
DiPhatel: iya kah? Waduhh, makasih ya kak. nnti coba saya revisi lgi
total 1 replies
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
baju baru alhamdulillah.. tuk dipakai di hari raya.. 🎶🎶
DiPhatel: fufufufu. Jarang" ini Aluna dpat baju baru loh
total 1 replies
🌸𝗢𝗹𝗶𝘃𝗶𝗮 🍾⃝ ͩSᷞʜͧᴇᷡᴀ🌸
𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐥𝐨𝐡 😭 𝐦𝐚𝐬𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐠𝐢𝐧𝐢
DiPhatel: makasih ka udh mampir
total 1 replies
☠️⃝⃟𝑽𝑨𝙊𝙚૨αɳ𝙜𝕻𝖓𝖉𝓐𝔂⃝❥
aku mampir
DiPhatel: makasih kaaa
total 1 replies
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
hallo aris
DiPhatel: Hai kak
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09
pocipan mampir ..
yu slg follow
nanti aku akan masukan kalian ke gc Cmb ya...
yu slg belajar mksh
DiPhatel: makasih kakak
total 1 replies
Shame
tetap semangat thor /Heart/
DiPhatel: Makasih kakaaa
total 1 replies
Shame
tetap semangat thor /Heart/
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
rapi.. not bad lah
DiPhatel: Makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!