Rania Salsabila, gadis berusia 15 tahun, yang memiliki paras cantik, pintar dan sopan. Rania memiliki seorang ayah dan 2 kakak laki-laki,mereka sangat membenci rania.
Rania pun harus rela terusir dari rumahnya, hanya karena sang ayah yang tidak bisa menerima dirinya atas kematian bu Indah istrinya. Tapi, dibalik terusir nya Rania, takdir membawa dirinya menuju ke kehidupan yang lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rika sukmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Sudah setahun Rania menjalani hubungan dengan Ilham, ia berniat membawa ilham menemui keluarganya.
"Mas, kamu serius gak sama aku?" tanya Rania.
"Serius dong sayang." jawab Ilham.
"Kalau kamu memang serius, aku ingin kamu menemui keluarga ku." ucap Rania membuat Ilham kaget.
"I-iya sayang, nanti kalau aku sudah siap, aku akan bertemu dengan keluarga mu." ucap Ilham terbata-bata.
"Jangan lama ya mas, aku hanya ingin mereka tahu kalau kamu itu serius." ucap Rania.
"Iya sayang, mas beneran serius kok. Tapi tunggu waktu yang tepat ya."
Malam harinya, Rania berniat memberitahu keluarga nya. Tentang hubungan dirinya dengan Ilham.
"Ayah, bunda. Rania mau bicara sesuatu sama kalian." ucap rania gugup.
"Apa sayang?" tanya bu Delina.
Sebelum bicara Rania menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu menghembuskan kembali.
"Ayah, bunda. Sebenarnya, Rania sedang dekat dengan seorang lelaki. Dia baik dan juga sopan." ucap Rania.
"Siapa? Sudah berapa lama kalian kenal?" tanya pak Rizky.
"Namanya Ilham, kamu dekat sudah satu tahun ini yah." jawab Rania.
"Kalau memang dia serius sama kamu, suruh dia menemui kami. Meskipun kami bukan orang tua kamu, tapi kami ingin yang terbaik buat kamu." ucap pak Rizky.
"Iya sayang, kami juga mau lihat dia ini baik enggak nya buat kamu." timpal bu Delina.
"Iya yah, bun. secepatnya aku akan mengajaknya kesini." ucap Rania.
Saat ini susi yang sesang berada di sebuah kafe, melihat seseorang yang sepertinya ia kenal. Dia terus memperhatikan laki-laki itu dari mejanya.
"Sepertinya aku kenal dengan laki-laki itu, tapi siapa ya?" batin Susi sambil terus diperhatikan.
"Ahh iya, aku baru ingat sekarang. Dia kan Ilham, pacarnya Rania. Tapi cewek itu kayak bukan Rania." Susi bertanya-tanya dalam hati.
"Lebih baik aku foto saja, supaya nanti bisa jadi bukti kalau ada sesuatu yang terjadi sama Rania. Aku juga harus pastikan dulu, dia benar Ilham yang aku kenal atau bukan." ucap Susi yang kemudian mengambil beberapa gambar itu.
"Awas ya Ilham, kalau sampai kamu berani macam-macam sama Rania. Aku akan bikin perhitungan sama kamu." ucap Susi kesal.
Sementara, Ilham yang melihat susi di sebrang mejanya, dia merasa cemas. Takut susi melihat ke arahnya fan mengadukan pada Rania.
"Sayang, kita pergi dari sini sekarang yu." ucap Ilham.
"Kenapa sayang, kamu kok cemas gitu. Memang kamu mau kemana?" tanya wanita itu.
"Kita pulang saja yu sayang, Aku sudah bosan disini." ucap Ilham. wanita itu pun mengangguk dan mengikuti Ilham keluar.
Keesokan harinya, seperti biasa Rania pergi ke toko. Ia memang sering ke sana, hanya untuk mengecek saja.
"Pagi Ran?" sapa Susi.
"Pagi juga sus." balas Rania.
"Ohh iya ran, bagaimana hubungan mu denga Ilham?" tanya Susi.
"Kemarin aku minta sama Ilham buat nemuin keluarga ku, dan keluargaku juga meminta Ilham untuk datang." jawab Rania.
"Terus kalau dia mengajak kamu menikah gimana?" tanya Susi lagi.
"Ya, aku terima Sus. Lagian aku juga melihat Ilham itu laki-laki yang baik, dan selama kami pacaran pun dia tidak pernah aneh-aneh. Aku malah seneng kalau dia mengajak aku menikah." ucap Rania tersenyum bahagia.
"Emmm, yaudah aku ikut senang. aku juga hanya bisa mendoakan yang terbaik buat kamu Ran." ucap Susi.
"Makasih ya Sus." ucap Rania tersenyum kemudian dibalas anggukan Susi.
"Aku enggak sanggup membuat kamu kecewa dengan kabar ini ran, tapi aku janji, aku akan membuktikan langsung kepadamu kalau Ilham itu bukan lelaki yang baik buat kamu." batin Susi.
