NovelToon NovelToon
Aku Hanya Figuran

Aku Hanya Figuran

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Sudah Terbit / Kisah cinta ini bikin baper!
Popularitas:62.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

Aku hanya seorang figuran dalam kisah cintamu. Tapi tidak apa-apa, setidaknya Aku masih bisa melihatmu. Aku masih bisa menyukaimu sebanyak yang Aku mau. Tidak apa-apa Kamu tidak melihatku, tapi tetap ijinkan Aku untuk melihatmu. Karena keberadaanmu bagai oksigen dalam hidupku. (Khansa Aulia)

*Update Senin-Sabtu
*Minggu Libur 😁



^ErKa^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 15 - Teman Yang Tulus

"Kenapa masih bengong. Cepat ganti baju."

"Eh, memangnya Kita mau kemana?"

"Sekedar mengukur jalan. Kali aja ilmu Fisika yang Aku ajarkan bisa Kamu terapkan." Alex turun dari motor dan berjalan mendekatiku.

"Tapi Aku sedang menemani adikku..."

"Ajak dia juga."

"Ha?"

"Hai Dek Fian. Mau ikut Mas jalan-jalan naik motor itu nggak?" Alex mendekati Fian yang tengah asyik bermain klereng. Awalnya tatapan Fian tampak bermusuhan. Tapi setelah Alex menawarkan untuk memboncengnya, ekspresinya langsung berubah 180 derajat.

"Iya, iya Aku mau, Aku mau!" Jawabnya dengan antusias.

"Kalau begitu cepat ganti baju, Mas tunggu di sini."

"Hore!! Teman-teman, Aku mandi dulu ya. Aku tidak main lagi." Tanpa menunggu jawaban dari teman-temannya Fian langsung masuk ke dalam rumah dan mandi. Aku dan Alex hanya bisa menatapnya sembari tersenyum geli.

"Bukan hanya Fian saja yang harus mandi, Kamu juga. Cepat mandi sana."

"Iya-iya..." Aku menjawab sok ogah-ogahan, padahal aslinya hatiku senang setengah mati.

Lima belas menit kemudian Kami berdua selesai bersiap-siap. Alex memberiku helm cadangan yang berwarna senada. Dan entah darimana datangnya, Alex juga sudah mempersiapkan helm kecil untuk Fian.

"Sudah persiapan ya?" tanyaku heran.

"Iyalah. Menculik anak gadis orang memang butuh persiapan."

"Apa?"

"Bukan apa-apa. Cepat naik." Alex meletakkan Fian di depannya dan mengunci tubuh kecil itu dengan tubuhnya. Sementara Aku membonceng di belakangnya.

Bila ada yang bertanya bagaimana penampilanku ketika keluar bersama pangeran kegelapan? Aku memakai pakaian terbaikku, benar-benar yang terbaik. Kaos berwarna putih dengan corak hitam, celana jeans yang juga berwarna hitam serta sandal seadanya. Kacamata minus tak pernah luput dari mataku. Sementara rambutku masih Aku kuncir rapi. Benar-benar penampilan yang tidak sesuai dengan si pangeran. Tapi nggak apa-apalah, ini sudah maksimal banget. Benar-benar maksimal.

"Pegangan yang erat."

"Hah?"

"Ini bukan motor yang biasanya. Kalau kecepatannya tidak di atas 100 km/jam, tarikannya tidak enak. Jadi Kamu harus pegangan yang erat."

"Lalu... Lalu bagaimana dengan Fian? Apa dia tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa, kan ada Aku. Sudah Aku pasang sabuk pengaman juga." Dan memang Alex benar-benar memasangnya. Sabuk itu menghubungkan tubuh Fian dan Alex menjadi satu.

"Kenapa tidak pakai motor bebek yang biasanya?"

"Nggak apa-apa. Ingin terlihat keren saja." Alex menjawab dengan enteng.

Ingin Aku teriak di telinganya "Kamu berdiri dipojokan pakai baju compang-camping aja udah keren, jadi jangan berusaha sok keren wahai orang keren!!" Tapi tentu saja teriakan itu hanya ada di anganku saja.

"Siap ya. Pegangan."

"Iya." Aku dengan ragu-ragu memegang pinggang Alex dengan ujung-ujung jariku. Begini saja sudah membuat jantungku kembang kempis ingin segera melompat keluar.

"Pegangan itu yang bener." Tiba-tiba Alex menarik kedua tanganku, membuat tanganku memeluk pinggangnya secara keseluruhan. Tubuh Kita benar-benar menempel dengan sangat ketat. Apa Aku sedang bermimpi? Aku memeluk seorang Alex!! Alek lho, Alex asli!! Apa Aku benar-benar tidak sedang bermimpi? Apa ini benar-benar nyata?!

"Aku jalan. Jangan dikendorin pegangannya."

"Iy-ya." Dan motor Alex pun melaju dengan kecepatan sedang. Tidak seperti sesumbarnya, Alex hanya melajukan kendaraannya dengan kecepatan 60 km/jam.

Kami menembus padatnya kota secara perlahan. Menikmati suasana hiruk pikuk di kanan-kiri jalan. Sesekali tangan Alex memegang tanganku, membuat tanganku semakin erat memeluk tubuhnya. Ketika dia melakukan hal itu, oksigen disekitarku seolah-olah habis.

Aku benar-benar tidak bisa membayangkan benar-benar memeluk tubuh Alex. Aroma maskulin tercium di tubuh mudanya. Seumur hidup Aku pasti akan ingat dengan aroma alami yang dikeluarkan tubuhnya. Aku akan menyimpan aroma ini dalan memori otakku yang terdalam sehingga ketika Aku merindukannya, Aku akan bisa merasakan aroma itu lagi.

Alex menghentikan motor di depan mall terbesar di kota Kami. Entah apa tujuannya, Aku hanya bisa mengikutinya dengan pasrah. Asalkan bisa bersama Alex, Aku bersedia ikut kemanapun dia mau.

Ternyata Alex membawa Kita ke game center. Dia mengajari Fian permainan tembak-tembakan. Setelah Fian bisa, dia membiarkannya main sendiri.

Alex pergi entah kemana. Ketika dia kembali ada tiga es krim di tangannya. Di memberikan dua es krim padaku. Kami menikmati es krim sembari memperhatikan Fian bermain.

"Mbak Diana kemana?" Tanpa berpikir pertanyaan itu tiba-tiba terlontar begitu saja dari mulutku.

"Dia pergi ke salon. Katanya mau smuting atau apalah namanya. Pokoknya untuk rambutnya biar bagus katanya..."

"Kenapa tidak menemani dia ke salon?"

"Lama. Tidak 1-2 jam saja. Bisa berjam-jam. Aku pernah menemaninya mewarnai rambut. Hampir 5 jam Aku menunggunya. Semenjak itu Aku kapok. Setiap kali dia mengajakku ke salon, Aku tidak pernah mau. Dia paham akan hal itu." Alex menjelaskan panjang lebar.

"Apa dia tahu Kita sedang keluar seperti ini?"

"Nggak."

"Kenapa tidak memberitahunya?"

"Karena dia akan melarang. Dia cemburu padamu. Bukankah sangat lucu." Alex berkata dengan santai. Ya, memang sangat lucu bila Diana Sang Princess cemburu pada upik abu seperti yang dikatakan Alex. Karena dalam segi hal apapun, tidak ada dalam dirinya yang pantas untuk di cemburui.

"Ya, lucu sekali. Mana mungkin cemburu pada upik abu sepertiku..."

"Uhuk... Uhukk... Khans... Khansa... Maksudku tidak seperti itu. Maksudku, Kamu kan temanku, sahabatku... Bagaimana mungkin dia cemburu padamu. Bukankah lucu cemburu pada sahabatku sendiri?" Alex tampak terkejut mengetahui Aku menafsirkan kalimatnya dengan salah.

"Iya, iya... Aku mengerti maksudmu. Sebenarnya ini pertanyaan yang selalu ada di kepalaku. Aku heran dan bertanya-tanya. Kenapa sih Kamu mau berteman dengan orang sepertiku?"

"Memang Kamu kenapa? Ada yang salah dengan dirimu? Terlepas dari tubuhmu yang cukup pendek, tidak ada masalah apapun denganmu."

"Ayolah lihat Aku. Aku bukan apa-apa. Semua orang tidak memperhatikanku. Hanya Kamu yang peduli. Mengapa Kamu begitu baik? Apa di kehidupan sebelumnya Kamu pernah memiliki hutang budi padaku? Hingga di kehidupan ini Kamu membalasnya?"

"Kamu benar-benar ingin tahu alasannya?"

"Iy-ya..." Aku menelan ludah. Bersiap-siap untuk menerima berita buruk sekalipun.

"Karena Kamu adalah orang paling tulus yang pernah Aku temui."

"Hah? Mak-maksudnya?"

"Kamu polos, lugu, tidak serakah, tidak ada maksud dan tujuan. Kamu benar-benar tidak memiliki niat untuk mengambil keuntungan dariku. Tidak seperti yang lain. Mereka mendekatiku karena tujuan masing-masing. Ada yang karena ini, ini, dan ini." Alex menunjuk otak, wajah dan memberi kode dengan tangannya yang menunjukkan kalau itu uang.

Aku terdiam. Aku termasuk orang yang tidak tulus juga. Aku dekat dengan Alex karena menyukainya. Awalnya Aku memang sangat menyukai wajah Alex yang super tampan, tapi ternyata semakin hari Aku semakin jatuh cinta dengan sifat dan sikapnya yang sangat baik. Apakah Aku termasuk dalam golongan orang-orang yang tidak tulus juga? Apa Alex akan memutuskan persahabatan Kita bila dia tahu Aku menyukainya?

Sepertinya Aku harus menekan perasaan ini rapat-rapat. Bila Alex mengetahuinya, bukan tidak mungkin laki-laki itu akan illfeel dan menjauhiku. Ya, pasti benar seperti itu.

"Makanya Khansa, tetaplah menjadi temanku, sahabatku selamanya, oke?" Aku hanya menganggukan kepalaku untuk menanggapi pernyataannya.

***

Happy Reading 🥰

1
Teh Euis Tea
semakin semangat baca
akunya
Teh Euis Tea
aku ko sedih ya bacanya, lanjut thor
MommyZoy
Luar biasa
ummushaffiyah
sediiihhhhh
ummushaffiyah
aku pernah punya hp inii
Rossi Valentina
Luar biasa
Rosida maghrib
baca lagi thor kangen ka erka kapan publish novel bari di aplikasi noveltoon??
Anonymous
keren
A7lite new
duhh kalo itu sihh khansa cantikk ,kn khayalannya dia berwajah biasa,tp tetap sukaakk
Fitriana Refan Rafisqi
tetap mewek pdhal Uda 2x baca
A7lite new
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
A7lite new
Aamin
A7lite new
beneran ini cm cerita halu lhoo,tp aku nangis sesenggukan ini 😭😭😭😭
A7lite new
ini cm cerita karangan lhooo ,mn ud.th 2024 tp aqohh tetep mewek 😭😭😭
ayunia
real life banget..aku jga pernah di posisi khansa
ayunia
mampir lgi kaka..kangen alex sama khansa ..syukkak ceritamu yg selalu membekas di ingatan kak😘😘
Aiko Hiro
thor..imajinasi lu emg keren. Kena nyampe sumsum cm lwat kalimat2 itu aja gw seolah lg nnton adegan realnya/Facepalm/
Emg keren lu Thor/Ok/
Susanti
Dah lama nangkring di rakku, tapi baru kali ini berkesempatan membaca dan sepertinya menarik 💗
Ratna Asysyiffa
Luar biasa
Noviyanti Noviyanti
kereeeennn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!