Ibu Sambung Untuk Anakku
"Mama, dimana Mama, kenapa Lala tak punya Mama?" Di dalam sebuah kamar yang didominasi warna merah muda, seorang gadis kecil nampak menangis tersedu-sedu di dalam pelukan neneknya.
Sejak ia keluar dari gerbang sekolah tadi, wajah gadis kecil itu sudah nampak murung. Sepertinya ada hal yang menyakiti hatinya di sekolah tadi. Dan hal tersebut terbukti saat ia dan nenek yang telah menjemputnya tiba di rumah. Gadis kecil bernama Lala itu menceritakan kesedihannya akibat tak ada ibu yang akan mendampinginya di saat acara hari ibu yang akan dua hari lagi di sekolahnya.
"Teman-teman bilang Lala tak punya Mama. Jadi Lala tak bisa ikut acara hari ibu nanti!" Lagi, gadis kecil itu meraung. Sedih sekali hatinya mendengar kata menyakitkan itu tadi.
Mama Liani yang sedang memeluk tubuh Lala terus berusaha menenangkan hati gadis kecil itu. "Lala kan bisa pergi ditemani Nenek. Nenek yang akan menjadi ibu pengganti Lala nanti."
Kepala Lala menggeleng cepat. Gadis kecil itu masih saja keras kepala menginginkan sang mama. Bukan neneknya.
Mama Liani dibuat bingung harus menenangkan Lala seperti apa lagi. Terlebih, baru kali ini Lala menangis seperti ini. Tak punya pilihan, Mama Liani memutuskan menghubungi putranya. Karena hanya putranyalah yang bisa menenangkan Lala di saat Lala tengah tantrum seperti saat ini.
"Aku akan pulang sekarang!" Albert bergegas pergi meninggalkan ruangan kerjanya setelah mendapatkan panggilan telefon dari sang mama. Hatinya merasa tak tenang saat mendengar suara tangisan sang putri yang begitu menyayat hati.
"Lala..." sepanjang berada di perjalan pulang, Albert terus mengucapkan nama putrinya. Sakit sekali hatinya mengingat suara tangisan putrinya itu.
Setelah menempuh hampir tiga puluh menit perjalanan, akhirnya mobil yang dikendarai Albert tiba di kediaman orang tuanya. Dengan tergesa-gesa, pria itu masuk ke dalam rumah dan langsung pergi menuju kamar putrinya berada.
"Hua, Papah!" Lala seketika berlari ke arah sang papa saat melihat ke datangan Albert. Dipeluknya kaki Albert kemudian dia menangis sejadi-jadinya.
"Lala, kamu kenapa nak?" Albert lantas mengangkat tubuh Lala dan menghapus air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.
"Lala sedih, Pah." Balas Lala sambil terisak. Saat sang bertanya hal apakah yang membuatnya bersedih, gadis kecil itu lantas menceritakannya dengan terisak-isak. "Teman-teman bilang Lala tak bisa ikut acara hari ibu karna Lala tak punya mama." Adu Lala.
Albert terkesiap. Tak menyangka jika hal seperti itu yang membuat hati putri kecilnya bersedih. "Sayang, kamu kan masih bisa pergi sama nenek. Jadi jangan bersedih." Albert berusaha menenangkan. Namun bukannya tenang, tangisan Lala justru terdengar semakin keras.
"Lala dak mau pergi sama nenek, Pah. Maunya sama mamah. Teman-teman punya mamah. Lala napa ndak?" Gadis kecil itu bertanya dengan tangisan yang terdengar menyayat hati. Bukan pertama kalinya Lala bertanya hal demikian pada Albert. Walau sudah beberapa kali Albert menjelaskannya, tapi tetap saja Lala terus bertanya.
"Mama Lala kan udah di surga, Sayang. Memangnya Lala lupa ya?" Mama Liani berkata lembut.
"Lala ndak lupa, Nek. Tapi Papa kenapa gak kasih mama baru buat Lala? Lala kan mau punya mamah juga kaya teman-teman." Balas Lala. Bukannya tak sayang pada ibu kandungnya yang sudah tenang di surga saat ini, tapi Lala kecil juga ingin memiliki dan merasakan kasih sayang seorang ibu seperti teman-temannya. Terlebih, sejak ia baru hadir dunia, ia tidak lagi memiliki seorang ibu.
***
Selamat datang di karya baru SHy. Mari tinggalkan komentar, rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ dan like, dan favorit lebih dulu ya🤗❤️
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Mrs.Riozelino Fernandez
Albert??? kayak gak asing namanya...
apa ada kaitan dengan novel lain kk Shy??
2024-08-01
20
Erick Ibrahim
entah kenapa aku paling suka baca novel seorang duda ceo lagi... suka aja..
2024-10-30
1
💥💚 Sany ❤💕
Waduh La.... ada2 ja pemikirannya, tapi wajar sich.... sebesar apapun kasih sayang yg didapat seorang anak tetap gak mampu menggantikan kasih sayang seorang ibu.
2024-09-24
0