PENGANTIN YANG DI TINGGALKAN

         Setibanya mereka di perusahaan ALWAYS, mereka sudah kembali berkutat dengan pekerjaan masing-masing.

" Ju. Setelah jam makan siang selesai, tolong semua karyawan di kumpulkan di ruangan yang di gunakan tadi pagi. Tolong semua nya hadir," perintah Allea, sebelum Ju akan kembali ke ruangan nya untuk bekerja.

" Baik." Jawab Ju, lalu ia berlalu dari ruangan bos nya.

Huft..

         Allea membuang nafas nya kasar, memijit pelipisnya. Entah apa yang membuat nya bisa Merasa capek.

Tok... Tok...

        Suara ketukan pintu berhasil membuyarkan lamunannya.

" Masuk!" Jawab Allea dari dalam.

         Nampak berdiri lah seorang perempuan, yang Allea yakini bahwa ia lah sekretaris nya.

" Saya ingin memberitahukan bahwa sebentar lagi kita akan mengadakan meeting, dengan klien yang sudah terlebih dahulu berjanji dengan Tuan Tito." Ucap wanita cantik itu, begitu juga dengan pakaian nya yang sopan.

" Baik! Atur semua nya dengan konsisten. Jika ada pertemuan yang bertabrakan, batalkan salah satu." Jawab Allea setelah mendengar ucapan dari sekretaris nya.

" Baik bu!" Jawab sekretaris Allea yang bernama Kristina.

         Seperginya Kristina dari ruangan nya itu, Allea baru teringat dengan Darren yang ada di rumah nya.

" Halo bi," Allea langsung menghubungi bi Sumiati.

" Iya Nyonya. Ada apa?" Tanya bi Sumiati.

" Dareen sedang apa? Dia tidak cengeng kan? Dareen sudah makan?" Tanya Allea dengan beruntun, menanyakan sedang apa Dan dimana Darren sekarang.

           Bi Sumiati tersenyum mendengar pertanyaan dari Allea, seperti nya ia sifat posesif nya menurun dari Tuan Tito.

" Semua aman nyonya. Darren tidak Cengeng, sedang tidur siang. Nyonya jangan lupa makan, ini sudah jam makan siang. Semoga segala urusan di kantor, bisa berjalan dengan baik." Peringat bi Sumiati kepada Allea.

" Baik bi. Jaga Darren ya bi, bibi juga jangan lupa makan." Ucap Allea kembali menaruh rasa perhatian nya, kepada bi Sumiati.

" Baik nyonya!"

         Setelah sambungan telfon terputus, begitu juga dengan Ju yang datang dari ambang pintu.

" Ada apa Ju?" Tanya Allea, setelah melihat kedatangan Ju ke ruangan nya.

" Mari makan siang Allea. Ini sudah jadwal nya, kasihan cacing yang di dalam sudah bergerilya." Canda Ju berusaha mencairkan suasana.

" Hayuk!" Jawab Allea yang terkekeh, mendengar candaan Ju.

            Mereka berdua berjalan beriringan, keluar dari ruangan. Menuju ruangan khusus tempat semua karyawan untuk mengisi perut nya masing-masing, berbeda dengan meja para atasan yang khusus di buat untuk mereka. Namun Allea menolak berada di ruangan tertutup itu, ia ingin merasakan makan bersama dengan para karyawan yang lain.

" Selamat siang semua nya!" Sapa Allea mendatangi meja, yang di tempati oleh beberapa karyawan yang akan mengisi perut nya masing-masing.

" Siang bu!" Semua orang yang berada di sana, langsung berdiri dan membungkuk kan badan nya sedikit. Tanda memberikan hormat kepada atasan mereka.

" Duduk saja. Silahkan lanjut makan semua nya," senyum Allea.

" Ini bukan tempat yang nyaman dan baik untuk ibu. Ada ruangan khusus di sebelah bu," ucap salah satu karyawan mengingatkan Allea, mereka mungkin sangat segan jika berdekatan dengan bos baru mereka. Secara mereka belum mengenal, dan belum mengetahui bagaimana kepribadian dari bos baru mereka.

" Apa saya mengganggu jika berada di sini?" Tanya Allea dengan santai, sambil melemparkan senyuman nya. Membalas ucapan salah satu karyawan, yang mengingatkan nya barusan. Ia suka dengan ketelitian dari karyawan nya, dan berani menegur maupun mengingatkan siapapun yang melanggar dan melakukan hal yang tidak biasanya di lakukan.

" T-tidak bu!" Jawab karyawan tadi dengan gelagapan, ia takut dengan ucapannya tadi menyinggung bos nya.

" Yasudah. Silahkan lanjutkan, saya juga mau makan di sini." Ucap Allea selalu dengan nada santai nya.

Setelah semua orang diam, begitu juga dengan makanan Allea sudah tiba. Di antarkan oleh chef khusus untuk kalangan atas.

" Selamat menikmati nyonya." Ucap chef yang mengantar kan makanan Allea.

" Terimakasih!"

Semua nya kembali menyantap makanan yang tertera di depan mata, Allea merasa sangat nikmat jika makan beramai-ramai seperti ini. Entah mengapa, jika dia memiliki teman yang rame untuk makan, maka selera makan nya akan meningkat secara drastis.

Hingga jam makan siang berakhir, semua nya akan kembali melanjutkan pekerjaan. Namun pengumuman, sudah tiba di telinga masing-masing. Sebelum, melanjutkan aktivitas masing-masing.

Alhasil di sinilah Meraka semua berkumpul, di ruangan yang sudah di tentukan Allea. Sewaktu ia memerintahkan Ju, semuanya sudah di kerjakan dengan baik oleh Ju.

" Selamat siang semua nya!" Sapa Ju mengucapkan kata pembuka, kepada seluruh orang yang berkumpul di sini.

" Siang!" Jawab mereka semua yang berada di ruangan ini, dengan serentak.

" Sedikit ada pengumuman yang akan bos kita sampaikan. Semoga kita semua bisa melaksanakan dan mendengarkan dengan baik, saya berikan waktu dan tempat kepada Bu Allea untuk menyampaikan sepatah dua kata." Ucap Ju dengan mengalihkan mikropon, kepada Allea.

" Baik. Terimakasih, saya tidak perlu basa-basi. Saya hanya akan menyampaikan peraturan, yang akan di bacakan oleh sekretaris saya." Ucap Allea sebagai kata sambutan, lalu mengalihkan mikropon kembali kepada Kristin.

" Sesuai dengan peraturan yang akan di terapkan di perusahaan kita ini. Yakni,

Di larang nya menggunakan pakaian yang ketat, di wajib kan menggunakan pakaian yang rapi dan elok di pandang mata.

Jika sedang dalam jam kerja, di larang bersantai-santai. Ada waktunya istirahat, ada waktunya bekerja.

Jika orang yang tidak konsisten dalam segala hal, akan di keluarkan dari perusahaan ini.

Jika ada yang berkhianat dengan pekerjaan nya, di pastikan tidak akan tenang dalam tujuh turunan.

Di larang segan dengan bos, bu bos tidak suka jika banyak orang yang segan hingga tak mau berbicara dengan beliau.

Gaji akan di naikkan.

Mungkin segitu yang bisa saya bacakan di depan ini, hanya itu yang masih bisa di saring. Semoga kedepannya, perusahaan kita semakin jaya dan sukses." Ucap Kristin sebagai kalimat penutup, dari yang ia bacakan.

" Baik. Itu mungkin peraturan yang bukan hanya saya yang membutakan. Namun saya besar harapan, semoga kita semua bisa menerapkan nya. Saya suka dengan orang yang mau dekat dengan saya, saya tidak menerima orang yang segan terhadap saya. Ingat kita sama-sama manusia, saya hanya ingin sistem kerja kalian di perketat sedikit lagi. Sekian, maaf membuang-buang waktu kalian." Ucap Allea dengan mengakhiri pembicaraan nya, entah kepada ia sangat suka berbicara maupun berpidato di depan banyak orang seperti karyawan nya.

Menurutnya ini adalah salah satu bentuk pendekatan diri, kepada orang maupun karyawan nya yang setia mengabdi dengan nya dari tahun sebelumnya, hingga tahun kedepan nya.

...****************...