"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
NANTI AKU BISA BAPER
Senin pagi dirumah Reyvan.
"Nay kuliah jam berapa hari ini" tanya Reyvan sambil duduk diruang makan.
"Jam delapan Kak, kenapa? mau anter gue sekalian kekampus?"
"Engga, lo sama sopir aja, gue mau jemput Sasha terus anter dia kekampus"
Bunda yang mendengarnya lalu berdehem,
"Ekhem, sepertinya ada yang mulai bucin nih?
"Dih Bunda, bahasa mana itu Bucin" Sahut Naya sambil tertawa.
"Kakakmu Nay, sepertinya udah mulai suka sama Sasha, gak sia-sia Bunda jodohin"
Reyvan tampak santai memakan sarapannya,
"Hari ini ada meeting jam sembilan Rey, jangan telat" Ayah mengingatkan meeting kepada Reyvan,
"Biar dulu sih yah, biar Reyvan dua bulan ini pendekatan dulu sama Sasha, habis menikah baru fokus di kantor, jangan sampai Reyvan menikah dengan Sasha tapi tidak ada perasaan, bunda tidak mau menyakiti Sasha" Bukan Reyvan yang menjawab melainkan Bunda yang menjawabnya.
"Tuh yah, dengar kata ibu negara" Jawab Reyvan sambil cengengesan merasakan angin segar dibela oleh Bunda.
Reyvan memacu mobilnya dengan begitu semangat kerumah Sasha, Security dirumah Sasha yang sudah mengenali mobilnya Reyvan langsung membuka gerbang pagar,
"Pagi Pak Reyvan" Sapa Security.
"Sasha ada Pak?" tanya Reyvan Ramah,
"Mobil non Sasha baru aja keluar pak, berangkat kuliah"
Reyvan menghela nafas,
"Sudah berapa lama pak?"
"Sekitar lima menit yang lalu Pak"
Reyvan mengangguk,
"Baik pak Terimakasih, saya langsung kekantor aja kalo gitu, nanti sore saya balik lagi"
Reyvan memutar kembali mobilnya dan melaju menuju kantor.
Saat dikantor Reyvan menghadiri meeting bulanan dengan semua kepala divisi, Reyvan terlihat tidak bersemangat dan lebih menyuruh Billy untuk menghandel meetingnya.
Selesei meeting,
"Lo kenapa?"
"Gue mikirin Sasha Bill, dia susah juga gue taklukin, tadi pagi gue rencana bikin surprise mau jemput dia kekampus, taunya udah jalan duluan selang lima menit"
"Baru begitu udah nyerah"
"Bukan nyerah, malah gue mikir, Sasha itu terpaksa tunangan sama gue"
"Emang kepaksa kan Rey? lo juga awalnya kepaksa kan?"
Rey menghela nafas dan menggusar rambutnya kebelakang.
"Gue saranin lo nemuin Sasha sebaiknya tiap sore aja abis pulang jam kerja"
Sementara dikampus, sehabis bubar kelas, Sasha, Naya dan Fitto ngumpul bersama dikantin.
"Sha tadi jadi bareng Kak Rey?" tanya Naya sambil memakan bakso yang sudah dia pesan.
"Hah, kak Rey?" tanyanya bingung sambil meminum juice jeruk favoritnya.
"Pagi tadi Kak Rey bilang mau jemput lo kuliah, dia berangkat pagi lho Sha, demi lo"
Sasha mengernyitkan dahinya,
"Gue belum ketemu kak Rey hari ini, gue tadi berangkat sendiri"
"Hah gimana sih tuh anak, tadi bilang ke Bunda mau jemput lo trs anter lo ngampus"
Sasha dengan santai menjawab,
"Sama Sherin kali, gue lihat kemarin Sherin ada chat Kak Rey, bilang "Darl, I Miss U", mungkin ketemuan kali sama Sherin kangen-kangenan",
"Sha, kak Rey udah ga ada hubungan sama Sherin, gue sama Billy berani jamin"
Sasha menghela nafas dan menatap Naya dengan serius.
"Gini ya Nay, lo sahabat gue, jadi kalo lo lagi sama gue please jangan bahas kak Rey, gue mumet sendiri dengernya, gue tau ini resiko gue tunangan sama cowok yang hatinya belum move on, seenganya kalo gue lagi sama lo please jangan bahas Kak Rey ya Nay"
"Sory gue balik duluan, gue pengen nenangin pikiran dulu" Sasha berdiri dan meninggalkan Naya bersama Fitto.
"Nay, menurut gue yang diomongin Sasha bener, lo emang adeknya kak Rey, tapi saat lo lagi sama Sasha, lo ini sahabatnya Sasha, sekarang biar Sasha begini dulu, dia masih pusing masalah Keluarganya, ditambah soal Kak Rey, jangan sampai Sasha jadi menghindari lo Nay" Nasehat dari Fitto.
"Gue cuma berusaha Fitt, gue lihat Kak Rey udah berubah" lirih Naya.
"Itukan pandangan lo Nay, dan lo tau kalo Sasha itu type orang perasa, biarkan dia dalam pikirannya dulu"
Sasha mengendarai mobilnya menuju rumah.
"Bi, aku lapar, bisa siapkan aku makanan?"
"Iya non, segera saya siapkan"
Selesei membersihkan diri, Sasha turun untuk makan.
"Non maaf, tadi security bilang pak Rey kesini gak lama setelah Non berangkat ke kampus"
Sasha terdiam seolah berfikir,
"jadi yang dibilang Naya itu bener" Gumamnya dalam hati.
"Terus gimana bi?"
"Katanya nanti sore Pak Rey balik lagi kesini"
Sasha mengangguk dan meneruskan makannya.
"Non Maaf"
"Iya kenapa lagi Bi?"
"Maaf kalo nanti Pak Rey datang, saya suruh tunggu diruang tamu atau langsung masuk ke dalam seperti den Fitto ya Non, Bibi bingung"
Sasha tersenyum,
"Bibi tau pak Rey siapa?"
"Kakaknya Non Naya, Tunangannya Non Sasha"
"Jadi udah tau kan, suruh aja langsung masuk kedalam, tapi kalo dia mau nunggu di Ruang tamu juga gapapa" Jawab Sasha ramah.
Menjelang sore Reyvan tiba dirumah Sasha,
"Bi, Sasha ada?"
"Ada Pak, masuk aja, tadi lagi ngerjain tugas di ruang Tv" Jawab Bi Ida.
Reyvan masuk dan menuju Ruang Tv, terlihat Sasha melipat tangan dimeja dan menyandarkan kepalanya didepan laptop.
"Anak manis ketiduran" Gumam Reyvan.
Reyvan melihat isi laptop Sasha, dengan iseng membuka folder berisikan foto-foto Sasha.
"Cantik" Gumam Reyvan.
Sesekali Reyvan mengelus rambut Sasha, membuat Sasha sedikit tersadar dan perlahan mengerjapkan matanya.
"Kak Rey"
Reyvan hanya tersenyum,
"Dari kapan kak Rey disini?"
"Ada lima belas menit"
"Koq gak bangunin aku?"
"Kamu semakin manis kalo lagi tidur Sha" Reyvan tertawa.
Sasha berdiri dari duduknya dan hendak berjalan, sampai Reyvan menarik tangannya Sasha.
"Mau kemana Sha?"
"Cuci muka" jawabnya singkat,
Rey tetap menahan tangan Sasha, "Gak usah cuci muka, aku suka muka bantal kamu, kamu semakin manis"
"Jangan goda aku terus deh kak, nanti aku bisa baper"
Rey menarik Sasha sehingga duduk tepat disampingnya,
"Kenapa sih kalo baper, kan bagus Sha, tandanya mulai cinta"
"Ya gak baguslah Kak, akunya cinta tapi hati kakak masih ke Sherin, cinta sendiri itu sakit kak" jawabnya dengan tegas.
Rey tertawa dan mencubit hidung Sasha,
"Kamu ngemesin banget sih Sha, dengerin aku ya Sha, aku udah ga ada hubungan sama Sherin, aku gak tau dia tau-tau chat aku Sha, tapi sumpah gak aku bales Sha, sekarang hati dan pikiran aku lagi fokus ke kamu, pengen juga dibaperin kamu tapi kamunya cuek"
Mendengar perkataan Reyvan membuat Sasha menunduk dan wajahnya merona.
Entah kenapa sepertinya perasaan Sasha mulai suka dengan apa yang diperbuat oleh Reyvan.
"Sha, aku lapar, aku lewatin jam makan siang aku demi cepet pulang ketemu sama kamu, keluar yuk, temenin aku makan"
"Kakak lapar? makan disini aja ya, mau nunggu gak? aku masakin dulu sebentar"
"Serius Sha? tapi aku mau lihat ya, nanti kamu bohong, taunya bibi yang masak" ledek Reyvan.
Sasha berdecak,
"Ck, lihat aja kak"
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.