ADILA ARSYAF
Setelah semua yang ku korbankan ternyata hanya sakit yang aku dapatkan. Semuanya meninggalkan aku ketika aku tidak punya apa apa lagi. Hingga akhirnya aku hanya bisa menunggu malaikat mau menjemput ku.
Tapi ternyata tuhan masih memberikan aku satu kesempatan lagi.
pengen tau bagaimana perjalanan Adila menjadi wanita kuat, cuss baca👉👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
Dalam diam Adila mengikuti Haris. Yang lebih tua berjalan lebih dulu sedangkan Adila masih memikirkan langkah selanjutnya dari rencana yang ia susun.
Sudah berada di tahap ini maka itu berarti Adila sudah masuk ke dalam puncak rencananya. Mereka tiba di pintu ruangan Haris dan ternyata ada Sintia yang sudah menunggu di samping ruangan itu.
Adila dan Sintia saling berpandangan lalu memberikan senyuman formalitas.
"Nanti kita ke kantin sama sama ya." Ucap Adila hanya melalui gerakan mulut.
Haris telah duduk di kursi kerja sedangkan Adila masih setia berdiri di depan Harus dengan meja yang menjadi pembatas mereka.
"Saya mendengar apa yang kamu bicarakan dengan Sintia saat di kantin." Kedua tangan Harus saling bertaut di atas meja menatap Adila dengan tatapan serius.
Raut wajah Adila tak berubah sedikit pun ketika mendengar ucapan Haris dan hal itulah yang membuat Haris semakin penasaran. Perempuan ini tidak bisa di tebak.
"Bapak mendengar apa?"
"Semuanya." Jawab Haris langsung.
"Jika seperti itu maka saya pun tidak bisa melanjutkan pendekatan saya dengan bapak karena pasti bapak telah ilfil dengan saya, merasa saya hanya memanfaatkan bapak." Adila berbicara dengan begitu tenang.
Sebagai orang yang telah menjalani bagaimana naik turun kehidupan selama enam puluh tahun tentunya dia berpikiran sudah sangat sangat matang.
"Kamu menyerah?" Haris menatap tajam Adila.
"Apakah cuman segitu kemampuanmu? Apakah kamu tidak ingin berpisah dari dia? apakah kamu masih ingin diperbudak cinta?" Haris bertanya beruntun.
Entah kenapa Haris seperti kehabisan kesabaran ketika melihat Adila yang tidak bisa membalas Joan. Kemarin Haris fikir Adila akan menampar Joan saat marah seperti gadis lainnnya.
Tapi nyatanya Adila hanya memegang tangan Joan. Haris benar benar kesal di buatnya.
Saat itu Harus tidak melihat jelas bagaimana kuku Adila menembus tangan Joan sehingga Harus hanya berfikiran bahwa Adila memegang tangan Joan.
"Saya tidak ada tempat bersembunyi pak dan meskipun saya berani saya tidak akan kuat untuk melawan Joan. Dia keras kepala bahkan kemarin saja jika kami bertengkar di dalam ruangan entah apa yang akan terjadi pada saya." Adila menunduk dengan air mata berlinangan.
"Saya tidak mempunyai perisai yang akan melindungi saya, saya tidak punya rumah untuk saya berpulang jika saya hancur. Joan adalah pria yang telah membantu saya saat saya diusir dari tempat tinggal orang tua saya."
Adila tidak lagi menyebut itu rumah karena nyatanya bukan itu tempat dia berpulang, itu hanya tempat tinggal orang tuanya.
"Terus apakah kamu akan terus berbuat baik hanya satu kebaikan itu? apakah kamu akan terus dalam hubungan toxic ini sampai mati?"
Haris benar benar emosi saat ini bahkan wajah Haris sudah memerah melihat kebodohan Adila.
Mendengar pertanyaan terakhir Haris, Adila merasa tidak tahan lagi untuk mengeluarkan Air mata.
'Ya!! Aku tetap bertahan dalam hubungan toxic itu sampai mati. Aku menjadi orang bodoh yang menutup mata akan segala cibiran orang.'
Adila menutup wajahnya dan menangis terisak. Ini bukan kebohongan, Adila benar benar menangis karena kasihan pada dirinya di masa lalu.
Bayang bayang bagaimana dia harus cuci darah sendiri tanpa ada keluarga satupun di sampingnya. Melalui ribuan hari dengan rasa sakit fisik dan batin.
Melihat Adila yang menangis terisak Harus pun merasa bersalah karena telah melontarkan perkataan tersebut.
Haris berjalan mendekati Adila dan dengan gerakan kaku dia memeluk Adila.
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author
udh d ksh ksmptan lg,msa ga d mnfaatin.....ga ush tkut,lwan aja mreka yg mnindasmu.....smngttt.....
udh mmpir....slm knl y....
aku ko gmes sih sm adila...pdhl udh d ksh ksmptan kedua,tp msh aja mau pduli sm joan....mngkn krna msh pnya hti nurani,mkanya dia jd labil....