Cinta Berujung Maut

“Kalau begitu, apa kalian bisa memperkirakan kapan tepatnya, waktu mereka mengalami kecelakaan?”, tanya Bagas.

Bagas ingin mengetahui perkiraan waktu jasad Laura masuk kedalam air, guna memperkirakan jarak waktu penemuan jasadnya.

Hal ini perlu di ketahui, guna memastikan tubuh korban ditahan oleh sesuatu atau tidak di dalam air.

Sebab, semua orang yang tenggelam tubuh mereka juga akan berada di dalam air dalam batas waktu tertentu hingga muncul ke permukaan.

“Benar juga, kami ingin mengetahui hal itu!”

“Ya, kapan tepatnya terjadi kecelakaan hingga, tubuh korban masuk kedalamm air?”, tanya para reporter itu.

“Saat ini, kami memperkirakan jasad korban masuk ke dalam air tepatnya pukul 04.00 pagi”, jelas Prof. Cindy yang membuat mereka semakin heboh.

“Apa? Selama itu?”

“Ya ampun, jasadnya di temukan pukul 20.00”

“Kalau begitu, jasadnya sudah cukup lama didalam air kan?”

“Dalam jarak selama itu, apa tidak ada yang melihat jasadnya?”, tanya orang-orang disana.

Begitulah komentar para reporter yang tidak habis pikir akan alur cerita pada kasus yang penuh misteri ini, entah apa yang telah terjadi sebenarnya.

Namun kini, kasus ini resmi di lanjutkan penyelidikannya guna menemukan semua kebenaran yang ada.

“Dengan ini, pihak kepolisian memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus kecelakaan yang menimpa Laura dan David”, ucap pihak kepolisian di akhir konferensi pers tersebut.

Bagas yang mendengar dan menyaksikan langsung konferensi pers tersebut merasa lega lantaran kasus yang ia curigai kini di tindak lebih lanjut oleh pihak yang berwenang.

Dan tentunya, ia tidak akan berpangku tangan pada kasus ini.

Kemudian, Bagas pun pergi sekali lagi ke tkp yang ditetapkan saat itu, untuk memeriksa cctv yang ada di sekitar area kecelakaan Laura saat itu. Namun sayangnya, pencariannya nihil.

Hal itu di karenakan, cctv yang ada disana telah lama rusak dan tidak ada yang melapor untuk perbaikan lantaran jalan sempit itu jarang di gunakan oleh masyarakat setempat.

...***...

2 Hari Kemudian.

“Hahh, sial. Aku benar-benar lelah mencari cctv yang ada disekitar area kejadian, tapi 3 cctv rusak, 2 diantaranya sudah di ambil oleh pihak kepolisian. Ck, aku terlambat!”, ucap Bagas yang baru tiba di tempat tinggalnya itu.

Ia yang kelelahan pun, pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri. Setelahnya, Bagas membuka makanan yang ia bawa pulang tadi untuk mengisi perut kosongnya.

Selesai makan, tanpa sadar Bagas pun tertidur di atas sofa sambil memikirkan kasus ini.

Namun, tidur nyenyaknya pun terganggu lantaran ia melihat jasad Laura menangis dengan baju basah dan wajah pucat pasi.

"Aghh, sial. Jika aku sudah larut pada suatu kasus pasti terbawa mimpi begini!", gumamnya sendirian.

Bagas yang tau bahwa dirinya tidak bisa lagi tertidur itu pun, memilih untuk melanjutkan aksi pengumpulan informasi yg di lakukannya.

Kemudian, di bukanya laptop untuk mencari media sosial yang di gunakan oleh kedua korban.

Namun sayangnya, David tidak mengunakan Facebook, ia hanya mengunakan Instagram dan itu pun tidak aktif.

Sedangkan Laura, ia mengunakan Facebook namun tidak aktif. dan, Instagramnya cukup aktif yang bahkan banyak pengikutnya.

Namun sayang, post terakhirnya itu terjadi satu bulan yang lalu saat menyelesaikan kuis dari salah satu mata kuliahnya denagn caption 'Akhirnya selesai juga, semoga hasilnya memuaskan!'.

Tidak ada hal yang bisa di temukan pada dua media sosial mereka, yang membuat Bagas merasa frustasi. Namun itu, tidak akan membuatnya berhenti untuk menyelidiki kasus ini.

Bagas pun mulai mencoret-coret kertas untuk menganalisa semua pergerakan Laura saat ini, sesuai dengan informasi yang telah di kumpulkannya dari berbagai pihak termaksud, pernyataan keluarga Laura yang ia dengar saat itu.

“Saat itu, tepat pukul 16.00, Laura memberi pesan pada sang nenek bahwa ia akan singgah ke rumah sang nenek!”, gumam Bagas sendirian.

“Dan, pukul 16. 30 ia tiba disana”, lanjut Bagas.

Ia teringat pada apa yang dinyatakan sang nenek saat itu, kemudian memeriksa jarak dari rumah sang nenek dengan posisi Laura berada kala itu.

Pikirnya, jika jarak Laura saat itu menuju ke rumah nenek yang berada di Jln. Anggrek, membutuhkan jarak tempuh 30 menit lamanya.

Maka, kemungkinan besar posisi Laura saat itu berada di sekitaran Mall yang ada di jalan Pegar.

Namun, hal itu sulit di tentukan lantaran area itu merupakan lokasi yang ramai dikarenakan banyak usaha yang di buka disana.

Mulai dari Mall, rumah makan, hotel dan sebagainya. Hingga Bagas tidak bisa menentukan tepatnya, di mana Laura berada saat itu.

“Haisss, ini akan sulit. Lalu pada pukul 22.10, Laura meninggalkan rumah sang nenek!”, lanjutnya.

“Kalau begitu, dari pukul 16.30 - 22.10, Laura masih menetap di rumah neneknya dan tidak kemana-mana. Lalu apa yang membuatnya pergi keluar, tidak mungkin juga dia kembali keasramanya jam segitukan?”, ucap Bagas.

Sesuai dengan informasi sang nenek, Laura yang saat itu lebih kurang 5 jam berada di rumahnya.

Pergi meninggalkan kediamannya dengan terburu-buru, setelah membaca pesan yang entah apa isinya dan entah siapa pula pengirimnya.

Pikir Bagas, apa yang membuat Laura meninggalkan rumah sang nenek dan kemana tujuannya.

Tidak mungkin juga dia kembali ke asrama yang akan tutup pukul 22.30, pastinya tidak akan terkejar dari rumah neneknya itu.

“Haiss, apa pun itu. Aku harus mencari tau siapa dan apa pesan yang di terima oleh Laura saat itu! Dan lagi, apakah Laura meninggalkan rumah neneknya bersama David saat itu?”’ ucap Bagas.

Ia yang saat itu menemukan jasad Laura yang mengambang di atas air tepat pukul 20. 00, merasa bingung bagaimana jasad David ada besama Laura saat itu.

Jika dilihat dari jejak Laura saat itu, besar kemungkinan ia tidak di jemput oleh David di rumah neneknya. Lalu, bagaimana dan dimana mereka bertemu?

Namun, tidak ada bukti jelas akan hal ini, lantaran Luara keluar dari rumah neneknya berjalan kaki hingga jarak tertentu.

Hal ini lah yang harus di perjelas oleh Bagas saat ini, sampai mana Laura pergi berjalan kaki. Lalu, adakah yang menjemputnya saat itu, atau ia memesan taksi online?

Semua hal menjadi tanda tanya, sejak Laura meninggalkan rumah neneknya.

“Lalu, perkiraan ahli forensic kemungkinan besar laura tenggelam diantara pukul 04.00. Yang itu artinya, kecelakaan bisa di rekayasa sebelum atau sesudah jasad korban tenggelam!”, tebak Bagas.

Ia yang mulai curiga bahwa kecelakaan tunggal itu hanya sebuah pengalihan untuk menutup semua kemungkinan yang ada.

Dan tentunya, yang mampu melakukan rekayasa kecelakaan tunggal ini seorang professional dalam kecelakaan lantas.

“Hah, apa ini? Seolah-olah kasus ini di sebabkan oleh mafia saja!”, ucap Bagas spontan.

Pikirnya, setelah menerka-nerka dan membayangkan adengan di balik kasus ini, malah terlihat seperti yang dilakukan oleh para mafia untuk menutupi kejahatan mereka dalam serial action.

Bagaimana mungkin para professional dari genk mafia terlibat dalam kasus ini, sungguh lucu!.