NovelToon NovelToon
Love Story

Love Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Romansa
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Cindy Heni Windasari

"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.

"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.

"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."

"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.

"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni Windasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

"Sus kenapa Papa berteriak." Nia tak sendiri kini Tika menemani Leon juga setelah mendengar bentakan Daniel.

"Tidak apa-apa ayo lanjutkan." ucap Tika.

"Bunda kenapa lama sekali." ucap keluh Leon.

Diatas situasinya masih runyam. Daniel keluar dari kamar Liam, Keira menatap Liam dengan lekat. Airmata nya terus menetes membasahi pipinya. Melihat pipi Liam yang memerah akibat tamparan Daniel.

"Papa hanya sedang lelah, Maafkan papa ya Bang.... Aku akan bicara dengannya. Abang istirahat ya." Liam diam. Entah kenapa wanita asing di hadapannya terus membelanya. Disekolah, lalu ini di rumah. Tapi dirinya tetap tak menyukai Keira. Meskipun rasanya hangat saat diperhatikan hanya saja dirinya tak mau memperlihatkan ekspresi nya.

"Apa Lo puas?" tanya Liam yang membuat Keira terkejut.

"Lo pasti yang udah ngadu ke Papa soal masalah disekolah tadi." Keira menggelengkan kepala nya. Entah kenapa rasanya begitu kelu sekali untuk berucap.

"Pergi dari kamar gue... Pergi loo!!!" usir Liam. Keira memejamkan matanya dan keluar dari kamar Liam. Ia segera masuk kedalam kamarnya, di sana ia melihat Daniel yang duduk di sofa kamarnya.

"Mas semua bisa dibicarakan baik-baik." ucap Keira yang ikut duduk disebelahnya. Tatapan Daniel kosong, Keira ragu memegang tangan Daniel. Namun Ia beranikan untuk memegangnya.

"Mas istighfar mas..."

"A–aku menampar putraku sendiri Kei... Tanganku menampar putraku.." ucapnya frustasi. Keira sampai mengigit bibir bawah nya. Ia menahan isakan tangisnya saat Daniel mengatakan hal itu.

"Orang tua macam apa aku ini... Aku tidak bisa mendidik putraku sendiri Kei." ucapnya lirih. Keira menangkup wajah Daniel, Ditatapnya manik mata abu-abu itu dengan lekat.

"Jangan bicara lagi mas... Sudah cukup. Liam hanya ingin lebih di perhatikan, selama ini mas sibuk dengan pekerjaan mas di kantor. Aku tahu mas bekerja juga demi anak-anak, supaya apa yang anak-anak inginkan bisa tercapai. Tapi saat ini Liam ingin diperhatikan oleh mas." ucap Keira bergetar. Setelah ini keira akan merutuki dirinya karena telah sok ikut campur dalam keluarga ini. Daniel memeluk Keira dengan erat, Isakan tangisnya mulai terdengar ditelinga Keira.

"Aku lelah sungguh... Aku lelah Kei, Selama ini aku mengurus Leon yang dari bayi sendirian. Aku selalu berusaha memberikan apa yang Liam dan Leon butuhkan... Aku selalu berusaha melakukan hal itu." ucap Daniel lirih.

"Keluarkan saja mas... Keluarkan semua kegundahan hatimu." ucap Keira pelan.

"Aku juga manusia biasa Kei, Saat aku sakit aku nggak pulang ke rumah. Aku lebih memilih tidur di kantor karena aku nggak mau buat mereka khawatir.... Aku lagi kacau aku selalu lari dari mereka kei. Aku nggak mau membebani pikiran mereka... Cukup sudah Liam dan Leon menderita karena keegoisan ibunya. Aku tak ingin kedua putraku merasakan hancurnya jadi aku Kei.."

"Aku mengerti mas lelah, ditambah ada berita itukan. Maaf ya aku nggak langsung kasih tau mas, aku pikir setelah mas pulang kita akan bicara dulu baru mas bicara dengan Liam. Tapi aku salah, Aku minta maaf mas. Liam diberi hukuman oleh pihak sekolah, di skors selama tiga hari mas.... "

"Aku benar-benar gagal menjadi Papa yang Baik Kei.."

" Jangan bicara seperti itu mas. Sekarang bersihkan diri mas, aku akan kebawah menyiapkan makan malam. Kita akan sholat berjamaah sebelum makan malam." ucap Keira lembut. Daniel melepaskan pelukannya dan menatap Keira dengan lembut.

"Maafkan aku." ucap Daniel lagi.

"Setelah semua dingin mas harus meminta maaf pada Liam. Tenang kan pikiran mas dulu. "

...****************...

Keira mantap Leon yang tengah ditemani oleh Tika dan Nia. Ia segera mengatur nafasnya dan tersenyum melihat Leon.

"Bunda ada apa? Apa bunda nangis?" tanya Leon menatap mata Keira sembab.

"Nggak... Bunda nggak nangis kok. Sekarang Leon mandi ya ditemani Sus. Bunda akan siapkan makan malam, Leon mau makan apa?"

"Apapun yang bunda masak Leon akan makan." Keira tersenyum seraya mengelus puncak kepalanya.

"Di bereskan dulu ya mainannya, Bantu Sus bereskan."

"Oke bunda."

Keira segera ke dapur untuk membuat makan malam ditemani oleh Tika. Hari ini ia membuat mie Carbonara untuk Liam. Dan Keira membuat sup ikan dan perkedel kentang.

"Tuan marah besar Nya?" tanya Tika.

"Hmm.. Mas Daniel tersulut emosi Tika. Mas Daniel juga manusia kan, dia lelah dari kantor dan mendapatkan berita itu di televisi. Tentu saja membuatnya marah."

"Den Liam memang selalu begitu Nya. Semenjak Bu Diana pergi Den Liam selalu berulah supaya tuan memperhatikannya." Jelas Tika. Keira hanya tersenyum seraya mencetak adonan perkedel kentang itu.

Pernikahannya dengan Daniel tidak ada yang tahu, bahkan sampai saat ini Keira tak tahu pasti keberadaan kedua orang tua Daniel. Dari Tika Keira mendapatkan penjelasan bahwa kedua orang tua Daniel sudah tiada tapi Tika juga tak terlalu tahu mengenai hal itu. Pertemuannya dengan Daniel adalah ketidaksengajaan. Kecelakaan yang membuatnya sampai harus dinikahkan hari itu juga, pernikahan yang di impikannya hancur begitu saja.

Pada pernikahan bersama Daniel ini Keira berfikir bahwa dirinya bisa lepas dari Daniel. Namun seperti nya akan sulit, Keira tak tahu apa yang sebenarnya ia pikirkan. Ia hanya tak ingin mengulangi kesalahan yang sama pada pernikahan yang sebelumnya. Pria yang dia cintai mencampakkannya bahkan menjebak nya. Sedangkan saat ini Tak ada cinta diantara mereka. Meskipun pepatah mengatakan cinta itu datang karena terbiasa.

Melihat kekacauan yang terjadi pada keluarga Daniel membuatnya semakin takut. Dirinya saja selalu dikatakan tidak becus oleh mantan mertuanya karena faktor keturunan. Dan apa lagi sekarang dengan keadaan Daniel yang memiliki dua orang putra yang dilihat dari kondisinya membutuhkan kasih sayang seorang Ibu.

Haruskah Anak setampan Liam dan Leon mendapatkan penderitaan perih ini. Mereka sama-sama membutuhkan sosok ibu, Tapi Keira takut. Dirinya takut tak bisa berperan baik sebagai seorang ibu sambung untuk mereka berdua. Dirinya belum berpengalaman tentang pernikahan, yang ia ketahui hanya berusaha menjadi istri yang baik, berbakti kepada suami, melayani suami dan masih banyak lagi. Tapi belum sampai di fase menjadi seorang ibu seperti sekarang ini.

"Abang..." Keira mengetuk Pintu kamar Liam, tak ada jawaban ada anak itu.

"Aku masuk yaa " ucap Keira saat mendapati pintu kamar yang tidak terkunci. Keira masuk kedalam kamar dan melihat Liam yang berbaring diatas tempat tidur. Keira mencoba mendekat ke ranjangnya, ia mengira bahwa Liam tertidur.

"Abang makan dulu yuk, Semua sudah menunggu dibawah loh." ucap Keira dengan lembut. Di pegangnya tangan Liam dan itu membuat Keira terkejut. Kini Keira memegang kening Liam, tubuhnya begitu panas membuat nya khawatir.

"Abang... Hei..."

"Berisik... Gue mau tidur." ucap Liam dengan mata yang terbuka sedikit. Keira segera berlari turun kelantai utama, Daniel yang melihat hal itupun merasa ngeri melihat Keira yang berjalan dengan cepat menuruni anak tangga.

"Tika siapin pengompres ya. Nia tolong bawa makanan Liam keatas."

"Ada apa Kei..."

"Liam Demam mas, aku coba kompres dulu ya kalau panasnya nggak turun juga kita bawa ke rumah sakit." Jelas Keira.

"Kamu makan dulu aja, temenin Leon mas. Biar aku yang urus Liam." ucap Keira membuat Daniel mau tak mau mengikuti ucapannya.

"Bunda jagain Abang dulu ya sayang." ucap Keira pada Leon. Bocah itu hanya mengangguk saja.

1
snow Dzero
Thor saran aj ya secara Kiera dan Daniel kan baru kenal harus y ad rasa canggung apalagi Liam kan beda 2 tahunan doang sama kei ,terlalu 2 the poin Thor buat ngakuin sbgai ank
Cindy Heni: terimakasih sarannya/Smile/ Author pastikan kedepannya kalau buat novel lebih baik hehehe... untuk Novel ini udah selesai, jadi hanya tinggal update /Grimace/ kalau di ubah harus ubah lagi semuanya/Cry/
total 1 replies
snow Dzero
Luar biasa
Cindy Heni
tengkiyuuuuu❤️❤️
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aelah cerita bagus kayak gini gak ada yg baca apa ya... ayo semangat othor...
Cindy Heni
terimakasih sudah berkunjung
Los Dol TV
aku kunjung...
Los Dol TV
kunjungan 2 bab terlihat hmmm gitu, thor. kunjung balik ke karyaku ya..
Dewi Sartika
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!