REINKARNASI berkali-kali dan berpacaran dengan seorang MALAIKAT TERKUTUK? Oh, please! Itu hanyalah sebuah cerita fantasi!
Tapi di Cerita ini, semuanya terasa... NYATA!
Kisah CINTA terlarang antara Manusia dan Malaikat, yang menyebabkan terjadinya peperangan antara Malaikat dan Golongan Terasing.
Golongan Terasing adalah Makhluk Abadi yang memburu seorang Myra Ainsley (Manusia), karena sudah menyalahi TAKDIR dengan melakukan REINKARNASI berkali-kali.
Itulah sebabnya Ignatius (Malaikat), menyembunyikan Myra Ainsley di sekolah tempat manusia setengah malaikat (NEPHILIM) agar terhindar dari kematian.
-Apakah Ignatius berhasil memerangi para MAKHLUK ABADI itu?
-Apakah Myra Ainsley berhasil mempertahankan hidupnya di Reinkarnasi terakhirnya?
Ikuti kisah "THE CURSED ANGEL" hanya di NovelToon... ❤
👣Follow Me👣
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TCA-20 : MENANGKAP BAYANGAN!
Dihadapan Myra sekarang terdapat tangga menuju ke kamarnya. Dan dibelakangnya, terdapat sebuah hutan cemara. Dia melangkah keluar pintu masuk asrama, dia tidak ingin masuk ke dalam. Dia tidak ingin tidur dan berpura-pura tidak melihat apa yang baru saja dia saksikan.
Calliope dan Cheva pasti tidak bermaksud untuk menakut-nakuti seisi kelas, mereka pasti bermaksud untuk mengajarkan sesuatu! Sesuatu yang tidak bisa diutarakan secara gamblang.
Tapi, jika Para Pemberitahu itu membawa pesan dan gema dari masa lalu, apa gunanya gambaran tang tadi ditunjukkan kepada mereka?
Myra berjalan memasuki hutan tersebut.
Jam ditangannya menunjukkan pukul sebelas siang, tapi suasananya lebih mirip tengah malam di bawah naungan gelap pepohonan.
Kedua tungkainya yang tidak memakai celana panjang itu merinding di saat dia masuk semakin dalam ke hutan yang rindang itu. Dia tidak ingin terlalu memikirkannya, karena dengan berfikir dia akan semakin ketakutan. Myra akan memasuki wilayah yang belum pernah dia masuki sebelumnya. Yaitu sebuah Wilayah terlarang!
Myra Ainsley akan memanggil Para Pemberitahu!
Myra permah melakukan sesuatu pada.mereka sebelumnya. Pertama kali adalah saar dia "mencubit" satu bayangan di dalam kelas, agar bayangan itu tidak menyelinap ke dalam sakunya.
Lalu di perpustakaan, ketika Myra menepis bayangan itu agar menjauhi Faine. Faine yang malang. Myra tidak bisa menahan diri untuk tidak mengira-ngira pesan apa yang dibawa oleh Para Pemberitahu itu. Andai saja dia bisa melakukan apa yang dilakukan oleh Cheva dan Calliope hari ini, apakah dia bisa mencegah apa yang akan terjadi?
Myra memejamkan matanya. Dia melihat Faine jatuh sambil bersandar di dinding, dan dadanya berlumuran cairan merah. Sahabatnya, Faine telah tewas.
"Tidak....tidak, Myra! Jika kamu kembali ke malam itu, akan terlalu menyakitkan! Dan tidak akan menyelesaikan masalah! Yang bisa kamu lakukan sekarang adalah bangkit! Ya, bangkit untuk melihat masa depan!" monolog Myra dalam hati.
Myra harus mencoba untuk melawan ketakutannya. Sebuah sosok hitam yang tidak asing menyelinap dan mengintainya, dari balik sisi bayangan asli cabang rendah pohon cemara yang jaraknya tidak lebih dari sembilan meter di depan Myra.
Myra melangkah untuk mendekatinya, dan Para Pemberitahu itu mundur perlahan. Myra berusaha sekuat mungkin untuk tidak membuat gerakan yang mendadak, Myra terus berjalan mendekat. Lebih dekat, lebih dekat, dan berharap agar bayangan itu tidak melesat pergi.
'Ya.... Bayangan itu masih berada di sana!'
Bayangan itu terlihat mengejang di bawah cabang pohon, dia berdiri diam di sana.
'Dug...Dug...Dug'
Jantung Myra berdebar, tapi bukan debaran cinta. Melainkan debaran ketegangan. Myra mencoba untuk menenangkan dirinya.
"Huuuft! Tenang jantungku... Tenang!"
Suasana di hutan ini sangat gelap... Ya, sangat gelap! Dan tidak ada seorang pun tahu dimana dia berada. Myra berfikir jika tidak akan ada seorang pun yang akan kehilangan dirinya untuk waktu yang cukup lama, bila sesuatu terjadi padanya.
Akan tetapi, tidak ada alasan untuk panik. Benar begitu, kan? Tapi mengapa dia merasa dicengkeram oleh perasaan ketakutan? Kenapa kedua tangannya gemetaran seperti yang biasa dia alami ketika masih kanak-kanak, ketika dia melihat bayangan? Jauh sebelum dia tahu bahwa bayangan itu sama sekali tidak berbahaya?
Sudah saatnya bertindak! Myra bisa saja diam membeku selamnya di sini, atau dia bisa mundur karena takut dan kembali ke asrama, atau.....
Dia mengulurkan lengannya yang tidak lagi gemetar, lalu dia memegang bayangan itu. Myra menarik batangan itu dan mencengkeramnya dengan erat di dada. Myra merasa terkejut ketika merasakan sosoknya, betapa dingin dan lembabnya bayangan tersebut. Seperti sebuah handuk basah. Kedua tangannya gemetaran, apa yang harus dia lakukan dengan bayangan itu sekarang?
"Aaakh! Apa yang harus aku lakukan dengan bayangan ini? Apa yang harus aku lakukan?!" monolog Myra panik dan gemetaran.
Lalu dia teringat akan gambaran dua kota yang terbakar tadi di benaknya. Myra mengira-ngira, apakah dia sanggup untuk menyaksikan pesan itu dengan usahanya sendiri? Jika saja dia bisa menemukan cara memecahkan rahasia untuk melakukannya. Tapi, bagaimana caranya? Yang Calliope dan Cheva lakukan hanyalah menariknya.
"Apakah aku coba saja untuk membuatnya seperti layar yang lebih kecil ya? Hmm... Baiklah! Aku akan mencobanya..." monolognya dalam hati.
Myra menahan nafasnya dan menggerakkan jemarinya ke sepanjang bagian pinggir bayangan yang selembut bulu itu, mencengkeramnya, dan menariknya dengan lembut.
Yang membuatnya terkejut, ternyata Para Pemberitahu itu terasa liat, nyaris hampir sama dengan karet, dan mengambil bentuk yang sesuai dengan gerakan tangannya (mungkin kaya Squishy, kalau kita bilang gaess... Hehehehehe).
Sambil meringis, Myra mencoba untuk membentuknya menjadi sebuah persegi panjang. Membentuk layar yang lebih kecil, dari yang gurunya buat hari ini.
Awalnya terasa cukup mudah, tapi bayangan itu berubah menjadi kaku setiap kali dia mencoba menariknya dengan kencang. Dan setiap kali dia mengubah posisi tangannya untuk menarik bagian lain, bagian yang ditarik sebelumnya kembali menyusut menjadi gumpalan hitam kental yang terasa dingin.
Tidak beberapa lama kemudian, Myra sudah kehabisan nafasnya. Dia menggunakan lengannya untuk menyeka ketingat di dahinya. Myra sudah bertekad untuk tidak menyerah! Tapi, saar bayangan itu mulai bergetar, Myra menjerit dan menjatuhkannya ke tanah.
'Aaaaaaaakkkkhhhhh!!!!'
Seketika itu juga, bayangan itu melesat di antara pepohonan. Setelah bayangan itu menghilang, Myra baru menyadari sesuatu... Ternyata bukan bayangan itu yang bergetar, tapi handphone yang ada di dalam tas ranselnya!
"Arrrggghhhh! Sial!!" umpat Myra dalam hati.
Myra sudah terbiasa tidak membawa handphone. Sampai dia lupa bahwa Mr. Percy memberikan handphone lamanya pada Myra, sebelum mengantar dia ke pesawat menuju California.
Handphone itu nyaris tidak berguna, handphone itu berada ditangannya hanya agar pria bisa menghubunginya. Untuk memberikan berita terbaru tentang apa yang pria itu sampaikan kepada kedua orangtuanya, yang menyangka bahwa Myra masih berada di sekolah Two Sword & Tiger. Jadi di saat Myra bicara dengan mereka, dia juga bisa menyampaikan kebohongan yang sama.
Tidak ada seorang pun yang tahu nomornya, kecuali Mr. Percy. Dan untuk alasan "keselamatan" yang menyebalkan, Ignatius tidak memberinya cara untuk bisa menghubungi pemuda itu. Dan kini handphone itu sudah mengagalkan usaha pertamanya berhubungan dengan bayangan.
Myra mengeluarkan telepon itu dan membuka pesan yang dikirim oleh Mr. Percy:
'Telepon orangtuamu, mereka menyangka kamu mendapat nilai A- untuk ujian sejarah yang baru saya berikan. Dan kamu akan mencoba memasuki tim renang minggu depan. Jangan lupa untuk bersikap seakan tidak terjadi apa-apa.'
Dan yang kedua, semenit kemudian:
'Apakah kamu baik-baik saja?'
Sambil menggerutu, Myra memasukkan kembali handphonenya ke dalam ransel dan mulai melangkah melintasi tumpukan daun tebal cemara yang basah menuju ke asramanya.
"Huh! Hanya bertanya dan memberitahu itu saja. Tidak ada yang penting...." monolog Myra kesal.
Pesan singkat yang dikirimkan Mr. Percy tadi membuatnya memikirkan anak-anak lain di sekolahnya yang lama. Apakah Mallory masih berada di sana? Jika iya, siapa yang dia kirimkan pesawat kertas selama jam pelajaran di sana?
Apakah Rella sudah mendapatkan musuh lain sejak Myra pergi? Atau..., apakah mereka berdua sudah pindah sejak Myra dan Ignatius pergi? Apakah Dario percaya dengan alasan bahwa orangtua Myra yang memintanya untuk dipindahkan?
Myra benci sekali harus berbohong pada kedua orangtuanya! Myra tidak suka karena tidak bisa memberi tahu mereka , betapa dia merasa sangat jauh dan sangat kesepian.
Tapi haruskah dia menelpon mereka?
Setiap dusta yang dia ucapkan tentang nilai A- untuk ujian sejarah karangan dan untuk tim renang palsu, itu semakin membuatnya lebih merindukan rumah.
Mr. Percy pasti sudah gila, dengan menyuruh dia menelpon kedua orangtuanya dan berbohong! Tapi jika dia memberitahukan yang sebenarnya, maka merekalah yang akan menganggap Myra gila!.
Jika Myra tidak menghubungi mereka, maka mereka akan curiga ada sesuatu yang terjadi. Mereka akan bergegas ke sekolahan lama, dan menemukan bahwa Myra sudah tidak.ada di sana. Lalu bagaimana?
"Semuanya menjadi sulit sekarang! Hanya karena alasan keselamatanku, semuanya menjadi rumit....Hah!" monolog Myra kesal.
Myra mungkin bisa mengirim E-mail. Berbohong tidak akan terlalu sulit jika melalui E-mail. Itu akan memberinya waktu selama beberapa hari, sebelum dia benar-benar menelpon mereka. Dan Myra memutuskan akan mengirim mereka E-mail malam ini.
Myra melangkah ke luar hutan, menuju jalan setapak dan tersentak.
"Oh my God! Ternyata sudah malam!" pekiknya dalam hati.
Myra menoleh kembali ke hutan yang rimbun dan gelap itu. Berapa lama dia berada di dalam sana bersama bayangan tadi? Myra melirik jam tangannya. Jam disana menunjukkan pukul delapan lewat tiga puluh menit.
Ternyata dia melewatkan makan siang dan kelas sorenya, serta makan malam! Suasananya sangat gelap di dalam hutan, dan dia sampai tidak menyadari jika waktu sudah berlalu. Dan sekarang, semua perasaan mulai menghantamnya. Myra merasa lelah, dingin, dan lapar.
...----------------...
ingin muntah ga Tius???