Rusak nya sebuah rumah tangga Akibat kehadiran orang ketiga itu biasa, namun jika rusak akibat hubungan persaudaraan yang kandung, itu LUAR BIASA.
Perselingkuhan Alex dengan adik kandung istrinya, membuat Dunia XAVIA hancur sehancur Hancur nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira comel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah sakit
Subuh menjelang, Semua bangun untuk mengerjakan sholat subuh. Begitu pula, Via dia bangun dan akan sholat subuh. Di belakang, mbak Wilis sudah sibuk dengan panci dan peralatannya untuk memasak.
Via setelah sholat subuh, keluar kamar dan membuka pintu serta jendela.
" Selamat pagi mbak, mau masak apa?? Tanya Via melihat mbak Wilis mengambil beberapa barang masakan dalam kulkas.
Mbak Wilis tersenyum ramah. " Anu mbak, mau masak nasi goreng kampung, goreng ayam sama kerupuk saja, buat sarapan.
Sementara Via hanya mengangguk. "Mau aku bantuin mbak?? Via kembali bertanya namun mbak Wilis menolak nya.
Singkat cerita, waktu subuh berubah menjadi pagi.
Via membangunkan Cecil, lalu anak itu mandi.
Setelah rapi, Cecil keluar kamar.
" Mama, Aku ke kamar nenek ya, mau bangunin Nenek.
Via teringat sang Ibu belum keluar kamar, padahal biasanya Sang ibu tak pernah bangun kesiangan.
Via membiarkan sang anak ke kamar ibunya.
Sedangkan Via keluar rumah, menyiram tanaman dan berbincang dengan tetangga kampung sang ibu.
" Loh Via kapan sampai kamu?? Pulang sama suami dan anak kesini?? Tanya Ibu sebelah rumah ibu Maryati.
" Engga Bu. Via pulang sama Cecil saja, Mas Alex di jakarta.
Engga mungkin rasanya Via bercerita jika dia telah cerai dengan Alex dan mantan suaminya nikah sama sang adik.
Namun masih asik berbincang, suara Cecil menggema.
Maaaamaaaaaaaa teriak Cecil, membuat Via dan ibu tetangga itu terkejut dengan suara Cecil.
" Apa Cil, Mamaa di luar loh?! Kenapa teriak begitu nak, engga baik kamu itu perempuan, ucap Via.
Namun bukan nya suara Cecil berhenti semakin berteriak.
" Maaf Bu, saya lihat Cecil dulu, pamit Via.
Via berjalan masuk rumah. Mbak wilis sudah di kamar ibu Maryati melihat Cecil, namun mbak Wilis melihat Cecil menangisi sang nenek.
" Cecil kenapa kamu?? Tanya Via melihat sang anak. Sementara mbak Wilis menggerakkan ibu Maryati namun tak ada pergerakan.
" Mbak mbak Via, ayo bawa ibu kerumah sakit mbak. Ibu engga bergerak, ujar mbak Wilis membuat Via terkejut
" Jangan main-main kamu mbak. Ibuuu, Via menggerakkan sang Ibu namun tak ada gerakan.
Via menangis, lalu menelpon ambulan.
Menunggu lima belas menit, ambulan datang. Para tetangga terkejut saat melihat ambulan berhenti di rumah ibu Maryati
Semua orang berkerumun ingin tau siapa yang sakit. Akhirnya ibu Maryati di bawa ke ambulan, dengan Mbak Wilis di dalam nya.
Sedangkan Via dan Cecil di mobil via.
" Loh mbak, kenapa ibu Maryati sakit taaa?? Tanya Ibu di sana.
" Engga tau bude. Mungkin kecapean Ibu, saya ke rumah sakit dulu bude, pamit Via.
" Iyo, kalau ada apa-apa kabari kami ya mbak.
Akhirnya Via dan Cecil ikut ke rumah sakit.
Sesampainya di sana, ibu Maryati langsung di tangani.
Semua menunggu di depan UGD.
Cecil menangis memeluk Via.
" Mbak, kalau bisa telepon mbak Fika Mbak. Dia berhak tau keadaan ibu, ucap mbak Wilis.
Via mengangguk, lalu menelpon sang adik walau hatinya masih sangat sakit.
" Sedangkan di jakarta, Alex dan Fika tengah sarapan bersama. Walau hubungan keduanya hambar, namun Alex tetap meminta Fika menjaga diri karena ada bayi mereka di kandungan Fika.
Bunyi ponsel Fika membua kedua nya diam.
Fika melihat Alex yang masih makan dengan tenang.
" Mas, mbak Via telepon aku. Ada apa ya mas, perasaan aku engga enak.
Alex melihat Fika. " Angkat dan loudspeaker, aku ingin tau dia bilang apa, mana tau soal Cecil.
" Assalamu'alaikum mbak, ucap Fika membuka obrolan saat ponselnya di angkat.
" Walaikumsalam, Fika pulang ke Semarang Sekarang. Ibu masuk rumah sakit, apapun yang terjadi diantara kita, lupakan sejenak, Ibu lebih penting.
Mendengar Ibunya masuk rumah sakit, Fika langsung berlalu ke kamar.
" Ibu sakit apa Mbak. Iya aku pulang sekarang, lalu Fika berkemas.
" Pulang saja, nanti tau sendiri, mbak lagi nunggu di depan UGD ini.
Naik pesawat saja lebih cepat.
Fika menganggukkan kepala, walaupun Via tak dapat melihat nya. Sementara Alex terkejut ibu mertuanya sakit.
Akhirnya ikut berkemas dan memanggil Fika.
" Fika cepatlah, Pesawat akan berangkat Setengah jam lagi, jerit Alex.
Akhirnya Fika dan Alex saling pandang. " Mas ikut pulang kampung "? Tanya Fika dan Alex mengangguk
Keduanya naik taksi setelah tadi Alex meminta cuti pada perusahaan mengambil jatah libur nya dadakan beruntung tiket pesawat ada.
pasangan itu menuju bandara untuk terbang ke Semarang.
jadi nyesel bacanya , masa pelakor hidup bahagia