Citra lerasati wanita cantik, yang di nikahi oleh Dimas putra 3 tahun silam, citra membantu Dimas berjuang dari nol dengan bekerja keras tanpa lelah dan akhirnya mereka pun sukses membangun sebuah perusahaan tapi disaat bersamaan citra pun hamil, bukan kebahagian yang di terima ternyata penghianat suaminya dengan sahabat baiknya dan itu semua di dukung oleh mertuanya, saat akan melahirkan tidak ada seorang pun yang mau menolong citra dan akhirnya bayi citra meninggal saat dilahirkan karena benturan yang dialami citra terjatuh saat akan pergi ke rumah sakit , karena ketidak Adilan ini citra memiliki dendam sangat besar pada suaminya, ibu mertuanya dan juga sahabat nya, yang malah tertawa bahagia disaat dia kehilangan anaknya, "Dimas putra, aku citra Larasati bersumpah akan membalas rasa sakitku dan aku juga menyumpahimu kau tidak akan pernah jadih ayah karena kau tidak pantas dan untuk mu sahabat penghianat aku menyumpahi mu tidak akan pernah merasakan menjadi ibu seumur hidup mu karena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehilangan
"Bagaimana dokter, keadaan Nyonya Citra." Ucap bik Nur.
"Maaf, apakah saya bisa bicara dengan keluarga pasien. Ada hal yang ingin saya bicarakan. Ucap dokter.
" Saya pembantunya dok, selama saya kerja Nyonya citra tinggal sendiri dan saya tidak pernah melihat keluarganya satu pun." Ucap bik Nur
"Anda bisa bicara dengan saya dokter, saya keluarga pasien." Ucap seorang pria yang sedang berdiri dihadapan dokter.
"Baiklah mari ikut keruangan saya." Lalu dokter dan pria itu berbicara didalam ruangan. Setelah beberapa saat pria itu keluar dan mendekati bik Nur.
"Bibi, tidak usah khawatir Nona Citra sedang ditanggani lebih lanjut oleh dokter. Kita berdoa saja semoga Nona citra baik baik saja." Ucap pria itu.
"Aamiin, maaf aden siapa iya. Bibi baru kali ini melihat aden." Ucap bik Nur
"Oh ya, maaf perkenalkan saya adalah Rendi. Saya sebenarnya Assisten pribadi Nona Citra." Ucap Rendi.
Iya Rendi ini adalah rendi yang berkerja sebagai assisten di kantor dimas. Sebenarnya selama ini Rendi berkerja untuk Citra. Karena Citra lah yang membawa dan memperkerjakan Rendi. Rendi waktu itu bertemu citra disebuah rumah sakit.
Saat itu Rendi sedang kebingungan untuk membayar biaya pengobatan sang ibu, yang sedang sakit parah. Dan beruntung Citra datang dan membantu rendi dan menawarkan pekerjaan. Namun itu semua tanpa sepengetahuan Dimas. Citra membantu Rendi dengan uang tabungannya sendiri. Karena kebaikan Citra selama ini Rendi memutuskan akan selalu berkerja dengan setia untuk Citra sebagai balas budi atas kebaikan Citra. Dan tugas yang selama ini di perintahkan Oleh Citra. Rendi lah yang mengerjakan tugasnya dengan baik dan berjalan lancar bahkan semua orang tidak sadar bahwa Rendi adalah orang kepercayaan Citra. Dan Rendi lah yang selalu memata matai Dimas dan Anita.
"Nona, anda sudah sadar..." Ucap Rendi berdiri disamping ranjang rawat Citra. Citra bergerak dan akan bangun dari terbaringnya.
"Jangan banyak bergerak Nona, anda baru saja dioperasi." Ucap Rendi.
"Re----Rendi dimana bayi ku.." Ucap Citra dengan lirih karena masih lemas.
"Rendi kenapa kamu diam saja kemana bayi aku." Ucap Citra lebih tegas karena sudah tidak sabar ingin tahu keberadaan bayinya. Lalu Citra menangis, dia tahu, namun dia ingin lebih memastikan atas hal yang tak diinginkannya.
"Apa bayiku tidak terselamatkan.!" Tanya Citra.
"Maaf Nona, benar bayi anda tidak terselamatkan. Maaf saya telah lalai menjaga anda Nona." Ucap Rendi menundukkan kepala penuh penyesalan. Seharusnya dia lebih banyak mengirim orang berjaga di sekitar Citra. Sebenarnya Rendi telah memerintahkan satu orang untuk mengawasi dan menjaga Citra kemanapun.
Citra menangis cukup lama dan Rendi dengan setia masih menunggu didalam ruangan itu. Sedangkan bik Nur, kembali ke apartemen untuk mengambil keperluan Citra selama dirumah sakit.
Setelah sudah mulai mereda tangisan Citra, citra mulai berbicara dengan Rendi.
"Apakah sudah dicari siapa yang menabrakku!" Tanya Citra.
"Masih diselidiki Nona, sebelum dua puluh empat jam dari sekarang. Anda segera mengetahui siapa yang menabrak anda." Ucap Rendi meyakinkan.
"Hem baiklah. Kalau begitu tinggalkan aku sendiri." Ucap Citra.
"Baik nona, jika ada perlu panggil saya, saya akan berjaga didepan pintu.
"Iya, terima kasih Ren.." Ucap Citra lirih lalu memejamkan matanya.
"Sama sama nona, saya permisi." Lalu Rendi berjalan keluar ruang rawat.
*********
"Bagaimana? Sudah tahu siapa yang menabrak." Tanya Citra, sambil menatap rendi. Dia sudah tidak sabar untuk mengetahui siapa pelakunya.
"Sudah Nona, dan sudah saya pastikan dengan benar bahwa pelakunya adalah suruhan Anita." Ucap Rendi.
"Apa? Anita." Ucap Citra tak percaya.
"Iya Nona, Anita lah yang menyuruh seseorang untuk membuntuti anda dan menabrak anda dengan sengaja." Ucap Rendi
"Kurang ajar, tidak menyangka yang dulu sahabat baikku kini telah menjadi wanita tidak tau diri dan menjadi penjahat. Teganya dia berbuat seperti itu kepadaku. Lihat saja aku akan membalas semua perbuatannya dan aku buat dia menderita.
" Saat ini kamu awasi saja semua gerak geriknya dan jangan bertindak dulu biarkan dia merasakan sedikit kebahagian sebelum dia merasakan penderitaan yang akan dia rasakan." Ucap Citra menyeringai.
"Baik Nona, kalau begitu saya permisi." Ucap Rendi.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Terimakasih telah membaca novel ini. Sebagai penyemangat dan dukungannya, jangan lupa beri bintangnya ya.
yg bener yg mana KK?
trus jadian deh Ama El.
udh citra Ama Jack aja
cocok ko