NovelToon NovelToon
Orin

Orin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Mengubah Takdir / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:45.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

VROOOM!

VROOOM!

Orin mempercepat laju motornya menerobos derasnya hujan. Orin bahkan tidak menyentuh rem sama sekali. Entah kenapa hatinya tidak terima mendengar perkataan jujur dari teman-temannya. Orin menangis di tengah gemuruh dan derasnya hujan. Matanya basah tiba-tiba penglihatannya mengabur.

SZZZZT!

Kilatan petir yang menyilaukan menyadarkan Orin. Mata Orin melebar selebar-lebarnya tatkala nampak seorang nenek tua tepat di depan motornya. Orin panik, dia menginjak rem belakang. Usahanya percuma karena Orin terlanjur menghabiskan full gas motornya. Orin berteriak dan terus menekan klaksonnya.

TIN!

TIIIIIIIIINNN!

CKIIIITTTT!

BRAAAAKK!


Yuk ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Bukan Wanita Simpanan

Untuk pertama kalinya Orin diantar Aydin ke kampus. Semua mata tertuju kepada Orin. Karena Orin sebelumnya tidak pernah terlihat akrab dengan pria lain selain temannya Rafan. Dari jauh terlihat Angel mengejar seorang Cowok.

"Orin, siapa dia?" tanya Cowok itu.

"Dikara!" Angel mengejar Cowok itu.

"Kamu yang bernama Dikara?" tanya Orin.

"Iya," jawab Dikara.

"Oh, maaf gue salah orang," kata Orin.

"Apa maksudnya?" Angel mengernyitkan keningnya.

"Sorry, yang gue maksud bukan Dikara yang ini. Gue barusan kenalan," jawab Orin.

"Orin yang tadi itu siapa?" tanya Dikara.

"Kekasih gue. Udah dulu ya gue sudah ditunggu," Orin berlari menghampiri ketiga sahabatnya.

Terlihat Angel dan Dikara bertengkar hebat. Orin tidak perduli, Orin mengajak ketiga sahabatnya ke kantin karena kelas mereka belum mulai. Orin menyuruh mereka bertiga pesan makanan sepuasnya, Orin traktir hari ini. Otomatis mereka pesan banyak.

Setelah sahabatnya selesai makan, Orin memberitahu mereka tentang pernikahannya dengan Aydin. Sontak ketiga sahabatnya kaget dan tidak percaya Orin melupakan mereka dan tidak mengundang di hari pernikahan. Orin beralasan ini mendadak karena Aydin tidak ingin keduluan orang.

Alasan yang menurut Orin tidak masuk akal. Tidak mungkin Orin cerita kepada sahabatnya ini semua karena Dikara. Dalam satu hari Orin mendapatkan dua kejahatan dari Dikara.

"Orin," Dikara berdiri di depan meja Orin.

"Ini siapa?" tanya Phia.

"Ini yang namanya Dikara gaeasss," jawab Orin.

"Oh ini Cowoknya Angel?" tanya Wila.

"Iya dan aku baru kenal dengannya hari ini," jawab Orin.

"Orin, apa benar Cowok yang tadi itu kekasihmu?" tanya Dikara.

"Iya benar, memangnya kenapa?" Orin balik nanya.

"Orin, aku menyukaimu."

"Dikaraaaaaaa!" teriak Angel.

"Angel, apa-apaan loe. Mau bikin ribut!" bentak Dikara.

"Apa sih yang loe kejar dari Orin? Orin itu wanita simpanan!" Angel menatap tajam ke arah Orin.

"Hei Angel, hati-hati loe ngomong!" Phia mendorong Angel.

"Mana buktinya kalo Orin wanita simpanan?" kali ini Wila yang maju.

"Di video ini buktinya. Kalian cek az sendiri di grup kelas," Angel menunjukkan ponselnya.

Orin yang penasaran tanpa permisi mengambil ponsel Angel. Dan Orin tersenyum. Orin menarik tangan Rafan, Phia dan Wila. Dikara masih mengejar Orin. Dan Orin dengan tegas menolak Dikara. Dikara masih tidak terima dengan penolakan Orin. Dikara minta alasan mengapa Orin menolak dirinya.

"Maaf, gue sudah punya suami. Loe jangan berani-berani deketin bini orang," kata Orin sambil berlalu.

Dikara mengepalkan kedua tangannya. Dikara merasa kecewa karena selama ini tidak ada seorangpun di kampus yang berani menolaknya. Hampir semua Cewek di kampus mengejarnya salah satunya Angel yang cinta mati kepada Dikara. Apa yang kurang dari Dikara sehingga tidak bisa menaklukkan hati Orin. Tampan, berdompet tebal, pintar dan anak dari pemilik kampus.

Rafan, Phia dan Wila penasaran dengan video yang ditunjukkan Angel. Orin tersenyum ternyata video itu video sewaktu Orin berada di restoran di Kota J bersama Bang Omar, Kak Ezar dan juga Aydin. Ketiga sahabat Orin tertawa bersama.

Video tentang Orin menjadi wanita simpanan tersebar ke seluruh kampus. Orin mendengar isi hati hampir semua mahasiswa mahasiswi yang Orin temui menghina, mencaci maki dirinya. Tampang sok alim tapi kelakuan kayak siluman, salah satu isi hati yang Orin dengar.

Tiba-tiba seluruh mahasiswa dan mahasiswi disuruh berkumpul di ruangan aula. Dalam sekejap ruangan aula penuh. Biasanya ada pengumuman penting sehingga mereka semua dikumpulkan. Orin, Phia, Wila dan Rafan mengambil tempat duduk paling belakang.

Rektor dan beberapa orang Dosen masuk bersama seseorang yang sangat terkenal di Kota B. Dia adalah Papa Thoriq. Dan di belakang mereka juga hadir Omar, Ezar dan juga Aydin. Otomatis semua yang ada di aula ribut. Mereka semua memandang ke arah Orin yang duduk santai di belakang sana. Lagi-lagi Orin mendengar ejekan dan cacian dari beberapa orang yang ada di ruang aula.

Pak Rektor menenangkan mereka. Pak Rektor mengucapkan selamat datang kepada Papa Thoriq di kampus mereka. Pak Rektor mengenalkan Papa Thoriq dan anak-anaknya. Sontak semua yang ada terkejut, ternyata dua cowok yang ada di depan mereka itu adalah anak dari Pak Thoriq anak Pengusaha besar di Kota B.

"Kok bisa Orin bisa bersama dua anak dari Pak Thoriq, dan Cowok itu siapa?" bisik seseorang.

"Mana mungkin Orin bisa jadi simpanan orang tajir, jual tubuh kali ya," bisik orang lain.

Orin makin tidak enak hati. Orin terlihat menahan amarah. Aydin sangat mengerti apa yang dirasakan Orin, karena Aydin juga mendengar kata hati semua yang ada di ruang aula.

Papa Thoriq menuju podium.

"Selamat pagi," sapa Papa Thoriq.

"Pagi," sahut semua.

"Perkenalkan nama saya Thoriq. Dan di samping kanan saya ini Omar anak pertama dan di sampingnya Ezar anak kedua saya. Dan di samping kiri saya adalah menantu saya. Kalian pasti penasaran siapa anak perempuan saya?" Papa Thoriq tersenyum.

"Jangan-jangan Orin anak Pak Thoriq. Coba cek video kalian," kata salah satu mahasiswa.

"Orin coba kemari sayang," Papa Thoriq melambaikan tangannya ke arah Orin.

Orin masih dalam keadaan cemberut berdiri menuju podium. Orin mencium punggung tangan dan mendapatkan pelukan dari Papa Thoriq.

Semua yang ada riuh, mereka tidak menyangka Orin adalah anak dari Papa Thoriq. Berarti Orin difitnah. Dan mereka termakan gosip murahan. Orin kemudian berbalik memeluk Aydin, Orin menangis dalam pelukan Aydin.

"Kalian pasti sudah tahu tujuan saya datang kemari. Saya hanya ingin menghilangkan gosip tentang Orin yang sangat menyakitkan bagi kami keluarganya." Papa Thoriq memencet remote yang ada di tangannya.

Sebuah layar monitor menampilkan dokumentasi foto pernikahan Orin dan Aydin. Dimana mempelai menggunakan baju pengantin bernuansa pink. Lagi-lagi semua terkejut tentang kabar pernikahan Orin dan Aydin. Di akhir video Orin dan Aydin menunjukkan surat nikah mereka.

"Saya kira cukup sekian. Dan saya harap tidak ada lagi kesalahpahaman. Dan sekali lagi saya perkenalkan Orin adalah anak kandung saya dan mereka berdua adalah saudaranya. Dan di sampingnya adalah suami sah Orin. Dan Orin bukan simpanan siapapun. Terima kasih," Papa Thoriq turun dari podium.

Aydin menggandeng tangan Orin dan bersama naik podium.

"Selamat pagi," sapa Aydin.

"Pagi," jawab semua.

"Hari ini atas rasa syukur kami berdua, kalian semua kami undang makan gratis sepuasnya di kantin. Pak Rektor, saya minta izin untuk mereka, boleh kah?" Aydin mengatupkan kedua tangannya.

"Untuk Pak Aydin saya akan memberikan izin," jawab Pak Rektor.

"Terima kasih Pak Rektor, Terima kasih Pak Thoriq, Terima kasih Kak Aydin. Maafkan mereka Orin," Rafan berdiri di kursi paling belakang.

"Maafin kami Orin,"

"Maafin kami Orin,"

"Terima kasih traktirannya,"

Orin hanya mengangguk dan tersenyum kepada mereka.

"Silakan kalian ke kantin makan sepuasnya," kata Aydin.

Tidak berapa lama aula kosong karena semua menuju kantin. Kecuali Phia, Rafan dan Wila yang sebelumnya sudah ditraktir Orin.

"Selamat untuk kalian," Rafan, Phia dan Wila memberikan ucapan.

"Terima kasih, oh iya kami duluan ya. Kapan-kapan kita jalan-jalan," Aydin melambaikan tangan kepada mereka.

Orin juga melambaikan tangannya. Setelah mengucapkan terima kasih dan berpamitan kepada Rektor dan para Dosen, Orin dan keluarga pergi meninggalkan kampus. Orin dan Aydin pulang mengendarai mobil mereka sendiri. Dan tiba-tiba saja ketika mobil mereka melaju di jalan raya sebuah mobil merah di depan mobil mereka berhenti mendadak.

CIIIIIIIITTT!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
cho mel
/Good//Good//Good//Good//Good/
Queen
😁😅
Ma Chan
🐯🐯🐯🐯🐯
Queen
oh tidak 😱
Queen
tajam kali mulutnya
Queen
nah lho?
Kara
suka
Queen
/Facepalm/
Queen
mantan lagi
Queen
hadeh ne cewek
Queen
astaga tu mulut
Queen
😅
Queen
waduh 😱
Queen
kasian
Queen
😱
Queen
😱😱😱😱😱
Queen
padahal kesempatan sdh didpn mata. terlalu bail hatimu Dikara. tidak seperti Dikara satunya.
Queen
parah ni cewek
Queen
ngidam gorengan 😅
Queen
😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!