NovelToon NovelToon
Aku Diceraikan Suamiku Di Depan Selingkuhannya

Aku Diceraikan Suamiku Di Depan Selingkuhannya

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:409.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Budy alifah

Diceraikan di depan selingkuhan suami dengan alasan dia tak cantik lagi,itu rasanya hancur. Tapi, tidak membuat Niken menyerah begitu saja.

Dia bertahan di dalam rumah tangga itu, bukan karena dia masih mencintai suaminya. Melainkan karena tidak sudi hartanya di nikmati madunya.

Bagaimana kisahnya? yuk cus baca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Budy alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Oh, memang salah ya?" Maya menatapku resah. Ia pasti berpikir telah salah bicara.

"Maaf."

Aku tertawa kecil, "Jangan tegang gitu dong. Kamu benar kok. Aku sudah memiliki anak dan istri," ucapku jujur.

Aku tak pernah menyembunyikan statusku selama ini, waktu bertemu dengan Hani pun aku mengatakan yang sebenarnya.

Maya menghela napas lega, "Aku bilang seperti itu soalnya bapak melihat baju-baju lucu ini."

"Anak bapak berapa umurnya?" tanya Maya memandangku antusias.

"Umur dua tahun. Kamu suka sama anak-anak?" tanyaku. Melihat antusias memilih pakaian membuatmu merasa kalau dia pencinta anak-anak.

Maya menganggukan kepala, "Aku suka, mereka itu lucu. Energi positifnya itu seakan mengalir ketika aku bermain sama mereka," ucapnya dengan menatap langit-langit sebentar.

"Yang menjadi suamimu pasti beruntung, mendapatkan perempuan sepertimu," pujiku. Ngomong-ngomong soal memuji, jika diingat aku lupa terakhir kali memuji istriku sendiri.

Dia yang banyak bicara dan menuntut membuatku tak punya celah untuk memuji dirinya. Sangat menyebalkan, di tidak memberikanku kenyamanan, tampilan dia yang begitu-begitu saja membuatku bosan.

"Istri kamu juga pasti beruntung, mendapatkan suami yang baik. Pengertian, bahkan tak lupa membelikan mereka hadiah," katanya sembari menunjukan gaun warna merah muda untuk Aina.

Tak Hanya itu, Maya juga mengambil kaun senada dengan milik Aina yang ukuran dewasa.

"Mas, kamu belikan ini untuk mereka kamu pasti semakin di sayang," ucapnya.

Aku menganggukan kepala, menerima saran dari dia. Aku jarang sekali membelanjakan untuk anak istrimu. Karena lebih senang memberikan uang untuk dia. Membiarkan dia membeli keinginannya sendiri tanpa harus membawaku.

Kami berdua berpisah di kantor, aku lanjut pulang begitu juga dengan Maya. Aku masih ingin ngobrol dengannya. Tapi, aku tidak mau tampak agresif takutnya dia berpikir macam-macam denganku.

"Apa itu Mas?" tanya Hani ketika aku baru saja masuk ke kamar.

Ia membuka paper bagnya, wajahnya langsung sumringah persis yang dikatakan oleh Maya. Dia memang pandai sekali mengambil hati.

Hani mencoba gaunnya, ia memutar-mutar tubuhnya. Benar-benar sangat bahagia.

"Mas, kamu membelikanku ini bukan untuk membujukku agar kamu bisa membawa Sanjaya ke rumah ini kan?" ucapnya dengan nada kesal.

"Bisa tidak jangan membuatku kesal. Aku membelikanmu untuk acara kantor besok," ketusku.

Aku yang sedang lelah ini sangat mudah terpancing amarahku. Aku butuh pijitan atau dibuatkan makanan enak. Bukan malah dituduh yang tidak-tidak.

"Syukur deh, aku pikir kamu mau menyogokku dengan gaun ini," ucapnya kembali bergaya di depan cermin.

Aku berjalan keluar saat pesan masuk dari Maya.

Maya

Bagaiamana Mas? Istri dan anakmu pasti senang kan?

Pras

Ya, senang, mereka sangat senang. Terima kasih ya. Kapan ada waktu aku ingin mentraktirmu makan. Sebagai ucapan terima kasih.

Maya

Tidak perlu, Mas. Terima kasih tawarannya.

"Andai saja istriku sepengertian Maya, pasti aku akan bahagia," ucapku sembari sembari memasukkan ponsel ke celana.

Setiap tahun, perusahan selalu membuat family gathering. Kami di haruskan membawa keluarga bagi yang sudah berkeluarga.

Tahun ini, aku sebenarnya malas mengikuti acara ini. Selain menjadi gunjingan orang-orang. Aku malas melihat kedekatan Niken dengan Naufal.

"Mas, katanya pakai gaun yang kemarin kamu beli. Kok nggak jadi?" protes Hani.

Awalnya perusahan menetapkan memakai tema merah muda bebas. Mendadak h-3 perusahan membagikan kaos warna hijau botol. Dengan logo perusahanan serta slogannya.

"Aku juga tidak tahu, sudah lah jangan protes saja. Atau kamu tak usah ikut saja?" saranku. Aku lebih baik pergi sendiri pasti lebih tenang dan bebas.

"Ikut lah Mas, kamu nanti genit lagi kalau aku tidak ikut," katanya.

Saat kami datang perusahaan sudah lumayan ramai, mataku terus mencari keberadaan Maya. Aku ingin tahu dia datang bersama siapa hari ini.

...----------------...

...Pov Hani...

"Kamu tunggu sebentar ya, aku ke toilet sebentar," kataku sembari meminta Mas Pras menggendong Aina.

Melihat cewek-cewek berdandan cantik membuat jiwaku membara. Aku juga harus tampil lebih cantik. Aku tidak mau suamiku tergoda perempuan di perusahaan ini.

"Seperti Mbak Niken," gumamku saat tak sengaja melihat orang melintas di depanku.

Aku mencoba ikuti penasaran dia benar-benar Mbak Niken atau bukan.

"Wah, beneran itu Mbak Niken. Mau apa dia ke mari?" kataku heran.

Dia bukan lagi istri dari Mas Pras, kenapa dia masih mendatangi perusahaan ini. Padahal ia juga bukan keryawan perusahan ini.

"Jangan-jangan mau menggoda Mas Pras lagi. Benar-benar bikin kesal!" dengusku.

Aku melebarkan langkahku agar segera bisa menyusul Mbak Niken.

"Mbak," panggilku karena aku sudah lelah mengikutinya.

Mbai Niken menatapku lekat, ia bahkan berinisiatif mendekatiku.

"Ada apa?" tanya santai.

"Kamu ngapain di sini? Mau menggoda Mas Pras?" tuduhku dengan emosi yang menggebu-gebu.

Padahal ia belum mengatakan apa-apa, tapi susah membuatku merasa kesal melihat wajahnya.

Tawa renyah dari mulut mantan istri Mas Pras membuatku semakin meradang. Jika tak harus menjaga image udah aku jambak rambutnya itu.

"Kenapa takut ya, suamimu aku rebut, apa kamu sudah tidak percaya diri sampai takut suamimu aku rebut," jawabnya jelas dengan mengejekku.

"Takut, apa yang perlu aku takutkan," jawabku dengan memperhatikan dandanan perempuan yang pernah aku rebut suaminya itu.

Mbak Niken mengibaskan rambutnya kebelakang, lalu memiringkan wajahnya, "Kira-kira Mas Pras lebih tertarik dengan siapa?"

Jelas sekali dia memamerkan bentuk tubuhnya yang sangat bagus. Berbeda dengan beberapa tahun lalu.

Aku kalah, sekarang aku tak bisa menandinginya.

"Terserah, kamu mau lebih cantik atau tidak. Pemenangnya tetap saja aku. Lebih baik pergi atau kamu akan malu," ancamku.

Berusaha sekuat apapun, Mbak Niken tidak akan pernah menang dan dapat pembelaan. Karena, aku istri sahnya sekarang.

"Hani, permainan belum dimulai. Kamu terlalu semangat," kata Mbak Niken hendak meninggalkanku.

"Sayang," katanya dengan melambaikan tangan.

Mataku menatap lurus, ya benar ia melambaikan tangan kepada Mas Pras.

"Wanita gatel," gumamku dengan mengepalkan tangan. Tak kuasa aku melihat Mbak Niken yang terang-terangan menggoda suamiku di depan orang banyak.

Kesabaranku yang sudah menipis membuatku silap mata. Aku mendorong Mbak Niken agar terjatuh.

"Buk, tidak apa-apa?" tanya perempuan muda yang membantunya.

Sial! Kenapa harus ada yang menolong. Kenapa wanita ini selalu saja beruntung?

"Mbak, hati-hati ya kalau jalan," ucapnya setelah membantu Mbak Niken berdiri tegak.

"Siapa kamu berani mengaturku?" Aku berkacak pinggang dengan kedua mataku yang menatapnya tajam.

"Hani, kau yang sopan. Dan jangan cari masalah denganku," ujarnya lalu pergi begitu saja.

Aku hanya bisa mendengus kesal mendengar ancamannya, "Lihat saja, aku akan mempermalukanmu hari ini. Dasar pelakor!"

1
ros
pasti Hani yg jumpa aina
abdul adul
Luar biasa
guntur 1609
keoedean banget loe pras
guntur 1609
kejam
Dewi Nurani
sebenci bencinya orang tua tak akan mengalahkan kasih sayang pada anaknya , kenapa sekeras itu pada kesalahan anak
padahal ck paribasa indung mah lautan hampura
Iyas Masriyah
Luar biasa
MashMellow🍭
sebenarnya disini bukan salah hana seorang, tangan kalau ditepuk sebelah xkan berbunyi,
mama.niken pun bersalah di sini, kenapa xtampar mama niken jugak
MashMellow🍭
jangan salahkan mama jugak niken, diri sendiri pun xdapat berdamai dgn diri sendiri. baygkan harta gono gini sudah bahagi 2 tapi masih juga meyuruh maya memeras duit pras.
MashMellow🍭
patutlah emaknya niken berdendam , sebab niken pun jenis tang berdendam sooo sama dapat kirafahlah, tapi saygnya niken x mencium bau syurga kerana menderhaka kepada ibu sendiri.
syska
Luar biasa
Wisteria
amit amit anak kadal
Wisteria
ya iya lah orang tua mana yg g sakit hati anak lebih milih orang baru ketimbang orang tua apa lg orangtuanya tulus g nekoh"
Wisteria
ini kalo dialok pakek kataku aku kurang srek dr atas dialoknya si A eh ternyata yg bicara si B jd kadang g nyambung
Soraya
tamat mksh thor karyanya👍
arniya
keren...
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
harusnya pasang cctv
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
si prs nih kayaknya masih butuh Niken dah
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
nyesek kan jadi Niken ... memperjuangkan Pras taunya laki gak tau diri 😭
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
Hani terlalu manja 🤣🤣🤣 sukurin kau Pras membuang berlian demi batu kali
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
uhuyy cinta lama belum kelar nih ceritanya 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!