NovelToon NovelToon
WARS OF SYSTEMS

WARS OF SYSTEMS

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: 05 BAGAS LINTANG NUGRAHA

Ketika kampus memasang sistem di tubuh setiap mahasiswanya untuk mengontrol fokus mereka dalam berkuliah dan mencegah adanya gagal lulus. Mahasiswa yang berhasil luput dari pemasangan sistem itu, berjuang untuk melawan sistem yang telah memperbudak dan membunuh perasaan para mahasiswa yang kini bagaikan robot akademik. Apakah para mahasiswa itu berhasil mengalahkan kampus dan sistemnya ? Atau justru kampus akan semakin berkuasa untuk mengontrol para mahasiswa nya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 05 BAGAS LINTANG NUGRAHA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PEMBEBASAN

Ray dan Randi berjalan memasuki koridor tujuh yang tampak sepi di Asrama Randu Putra. Sebenarnya suasana ini sangat wajar bagi mereka berdua yang sudah terbiasa dengan kesunyian malam hari. Satu-dua kamar masih menyalakan lampunya, kelihatan dengan jelas lewat jendela kamar yang meski tertutup tirai, tapi cahaya lampunya menembus hingga keluar.

“ Apa kau yakin dengan ketakutannya, Ray ? “ tanya Randi yang menatapnya dengan penuh keraguan.

“ Ehm.. “ Ray pun terbata-bata dalam menjawab. “ Ya.. mungkin saja. Itu ada kemungkinannya. “ Tapi, Randi masih tidak yakin padanya. Jadi, Randi kembali bertanya pada Ray.

“ Pisau ? Ini akan membuatnya takut ? “ Randi mengerutkan dahi. “ Ray, katakan padaku. Berapa lama kau kenal dia ? “

Ray lagi-lagi terjebak dalam keragu-raguan. “ Satu minggu.. “ Dan Randi tertawa mendengarnya. Bagaimana bisa seseorang yakin betul pada orang yang dikenalnya hanya dalam waktu satu minggu ? Dasar naif ! Batin Randi yang kesal pada Ray.

“ Kita bakal gagal lagi sepertinya. “ Randi sudah mengutarakan perasaanya yang pesimis. Ray pun terpengaruh, tapi karena mereka sudah setengah jalan bahkan hampir tiba di kamar Ray, kamar nomor 66, maka mereka melanjutkan perjalanan hingga benar-benar tiba di kamar itu.

Ray pun membuka kamar itu, dan menemukan Jo yang tengah sibuk mengerjakan sesuatu dengan laptopnya. Ia kemudian masuk, mengajak Randi untuk ke kamarnya. “ Jo, aku membawa temanku, “ katanya pada Jo, yang tak menoleh sedikitpun ke arahnya.

Ray agak sakit hati, tapi ia pun tahu bahwa itu adalah kebiasaan Jo. Sejak sistem itu dipasang, Jo memperlakukannya seperti itu. Jadi, ia pun sepertinya sudah lumayan kebal meski tak bisa menyembunyikan bahwa ia ingin diakui seperti semula.

“ Kau marah padaku, Jo ? “ Ray mendekati Jo, begitu pula dengan Randi yang diam-diam menyembunyikan pisau di tangan kanannya.

“ Diamlah, Ray ! “ Jo memberikan responnya, meski tatapannya masih fokus pada laptopnya. Meski sudah mendengar Jo membentaknya, tapi Ray tetap mendekati Jo. Hingga akhirnya, Jo memberikan tatapannya dan bangkit berdiri dari ranjangnya.

“ Dasar pengganggu ! “ Ketika Jo berdiri itu, Ray langsung mendorongnya kembali ke tempat tidur. Jo jatuh, tanpa menyadari bahwa Randi ada di belakangnya. Disitulah Randi langsung meletakkan pisau di leher Jo.

“ Kau sudah kalah, Jo.. “ Randi menyeringai, menantikan tangisan mohon ampunan dari Jo. Namun, ternyata dia salah.

Jo justru ikut tersenyum. Seolah tak merasa takut dengan benda tajam yang sewaktu-waktu bisa menyayat lehernya. “ Aku tak mungkin kalah dengan cara selemah ini. “ Dengan cepat, kakinya menendang lutut Ray, yang langsung jatuh karena lemahnya keseimbangannya.

Randi terkejut, dan semakin terkejut ketika Jo membalikkan badannya di kasur lalu merebut pisau itu darinya. “ Pisau ini sekarang adalah milikku. Kalian semua akan mati dengan pisau ini. “

Baik Ray dan Randi tertegun dengan pemandangan yang mereka saksikan. Kata orang, omongan adalah doa dan ucapan Randi tadi sepertinya jadi kenyataan. Mereka akan menemui kekalahan, bahkan lebih buruk lagi mereka akan menghadapi kematian.

“ Lari, Ray ! “ Randi segera melangkah dengan cepat, meninggalkan kamar itu. Sementara Ray, yang kakinya masih sakit akibat tendangan Jo, berusaha merangkak demi menjauh dari Jo yang menatapnya dengan nafsu membunuh.

HAHAHAHA !

Tawa Jo menggema seisi ruangan. Ia sangat menikmati saat Ray merangkak sambil ketakutan keluar dari kamar. Ia tak bergerak, hanya menonton tapi itu saja sudah membuat Ray tak berani melihatnya.

“ Dasar serangga ! “ Jo pun menutup pintu kamar itu setelah kepergian Randi dan Ray.

~~

Di tengah gelapnya malam, Randi memapah Ray menuju ke kantin Bond-band dimana Svetlana dan Ayu sudah menunggu kabar dari mereka. Pikir kedua gadis itu, Randi dan Ray berhasil melaksanakan tugas. Tapi, setelah melihat keadaannya, tahulah mereka bahwa Randi dan Ray telah gagal.

“ Si bodoh ini tidak tahu ketakutan temannya. “ Randi kesal dan menyalahkan Ray atas kegagalan mereka. “ Dan dia pun baru kenal temannya selama seminggu. Gimana bisa berhasil ? “

Ray hanya diam. Ia mengakui bahwa dirinya salah, apalagi mereka tadi hampir terbunuh. Untung saja, Jo tak melemparkan pisau itu pada mereka sehingga nyawa mereka masih selamat.

“ Hey, tak perlu bertengkar. “ Ayu mencoba untuk menengahi mereka. “ Sebaiknya kita pikirkan cara lain. “

“ Tapi, cara apa lagi ? Dia bisa takut apalagi ? “ tanya Randi yang tampak putus asa. “ Dan lagi, ketakutan orang itu berbeda-beda. “

Cukup lama suasana hening hingga akhirnya Svetlana pun bersuara. Sebelum itu, Svetlana menatap Ray dan Randi, lalu Ayu dan kemudian tersenyum. “ Aku tahu ide yang bagus. “

“ Ide apa ? “ Ayu merasa penasaran apalagi ia merasa aneh saat Svetlana tersenyum melihatnya. Pasti ada sesuatu yang menyangkut dirinya terkait ide Svetlana.

“ Nah, kan ada dua cara untuk membebaskan seseorang dari sistem, yaitu dengan ketakutan atau sebuah perasaan aneh. “ Ray dan Randi mulai paham dengan maksud pembicaraan Svetlana. Keduanya juga ikut senyum-senyum saat Svetlana menjelaskan idenya. “ Yang disebut jatuh cinta. Aku pikir.. “

“ Aku pikir Svetlana lah yang cocok. “ Ayu langsung memotong kata-kata Svetlana. “ Svetlana yang akan membuat Jo jatuh cinta padanya. “ Ia menyeringai menatap Svetlana yang tampak tak terima.

“ Aku justru berpikir kau yang pantas, Ayu. “ balas Svetlana yang berusaha membantah Ayu.

“ Tidak mungkin. “ Ayu menggeleng. “ Kau lebih cantik dariku, Svetlana. Aku cuma penjaga kantin biasa. Kau lebih baik dariku, Svetlana. “

Dan begitulah mereka bertengkar dan saling memuji-muji satu sama lain. Ayu membeberkan betapa baik, welas asih, dan cantiknya Svetlana. Begitu pula Svetlana yang menjabarkan keunggulan Ayu sebagai wanita idaman semua pria di seluruh alam semesta. “ Harusnya Ayu yang menang dalam Miss Universe tahun lalu. “

“ Jangan merendah, Svetlana. Aku pasti kalah kalau kau berpartisipasi dalam ajang itu. “ Ayu terus memuji Svetlana, yang tak mau kalah juga membanjiri dengan puji-pujian hiperbolis.

Ray dan Randi yang melihat itu hanya bisa tertawa dengan tingkah keduanya. Baru kali ini mereka menyaksikan dua wanita saling memuji satu sama lain. Biasanya justru sesama wanita akan saling menyindir atau membongkar kelemahan satu sama lain.

“ Sudahlah.. “ Ray masuk ke dalam pembicaraan untuk menyudahi puji-pujian mereka. “ Biar adil, kalian berdua sebaiknya yang bertugas. Kepada siapa Jo akan jatuh cinta ? Kepada Ayu atau Svetlana ? “ Sebuah gagasan yang juga disetujui oleh Randi karena ini terasa adil. Namun, baik Ayu dan Svetlana menolak. Mereka tak mau melakukan itu.

“ Lagipula, bagaimana kau bisa yakin kalau temanmu itu akan jatuh cinta pada salah satu dari kami ? “ tanya Svetlana dengan tatapan penuh kekesalan.

“ Ehm.. “ Ray terdesak dengan pertanyaan Svetlana. “ Yah.. kan laki-laki. Tentu suka dengan perempuan. Dan menurutku, kalian cantik, kok. “

“ Oh, ya ? Tapi, lebih cantik Svetlana kan ? “ Ayu memberikan tatapan intimidasi pada Ray, yang tertegun melihatnya. Ia kini menatap Svetlana, gadis manis dengan mata indah dan rambut panjang yang memesona.

Svetlana tampak seperti bidadari bagi Ray, tapi tadinya. Sekarang Svetlana memelototinya. “ Ayu lebih cantik dariku, kan ? “ Tatapannya seperti ingin mencabik-cabik dirinya saja.

“ I-iyah.. Ayu lebih cantik. “ Ray begitu terbata-bata saat menjawabnya. Svetlana puas dengan jawaban itu, yang membuat Ayu mendengus kesal. Tapi, kemudian wajah Ayu berubah.

“ Oh.. jadi aku lebih cantik, Ray ? “ tanyanya dengan tersenyum manis. “ Kau suka padaku, ya ? “ Svetlana mengerutkan kening saat mendengar itu. Cih, gatal sekali dia, batin Svetlana yang merasa terganggu dengan kata-kata Ayu.

“ Ayu, sebaiknya kau bersiap untuk pangeran mu, Jo. Dia sudah menunggu untuk jatuh cinta padamu. “ Svetlana dan Ayu saling menatap sengit, sementara Ray melihatnya dengan tatapan kebingungan. Randi sendiri diam-diam sebagai penonton sudah tahu kebenarannya.

“ Cih, baiklah. “ Ayu menyetujuinya. “ Tapi, besok saja. Aku capek hari ini. "

“ Yang penting kau membuatnya jatuh cinta, “ ucap Svetlana seolah-olah ia sedang merayakan kemenangan.

“ Aku pasti gagal. " Kata-katanya bernada optimisme yang sebenarnya adalah hal yang pesimis. " Tapi setidaknya, ku harap Jo menyukai Ray. “ Ayu melengos kesal, masuk ke dalam kantinnya untuk mulai beres-beres dan menutupnya.

~~

1
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
semangat ☺️
Acelinz: semangat juga kak
total 1 replies
piyo lika pelicia
hhhh 😂
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
Weh jangan 😫
piyo lika pelicia
semangat ☺️
Acelinz
tapi dia pun tak bisa keluar begitu saja karena situasinya
Acelinz
Memang pada dasarnya itu adalah sifat aslinya
Acelinz
Seperti itulah manusia, mudah tergiur akan sesuatu yang menarik tapi sebenarnya tidak jelas.
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
hah tak guna egois 😒
piyo lika pelicia
sebenar nya guru ini manfaatin mereka gak sih kok di fikir fikir gitu 🤔
Acelinz: benar, meski sebenarnya ada simpati dan harapan dari dosen tersebut kepada para mahasiswa nya
total 1 replies
piyo lika pelicia
hhhh 😂
piyo lika pelicia
ya gak usah kuliah kalau mau bebas diam aja di hutan
piyo lika pelicia
murit yang nakal
piyo lika pelicia
semangat adik ☺️
piyo lika pelicia
bukan kekanakan marah lah di tinggal gitu aja bahkan apa yang dia bilang enggak di dengerin.😒
Acelinz: lebih kepada kecewa, hanya saja dia juga butuh
total 1 replies
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!