NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Gara-gara si sambal cabe hijau

Di Kantor Nada malah semakin canggung terhadap Reynar.Seperti saat ini, Reynar sedang mengajarkan Nada dalam melakukan pekerjaannya.

Reynar berdiri di samping Nada yang duduk di meja kerjanya dengan sebuah laptop tepat di hadapannya.

Posisi Reynar yang semakin dekat ke Nada membuatnya berdebar-debar, apa lagi aroma maskulin yang menguar dari tubuh kekar Reynar membuat Nada terlena dan tak sadar mengendusnya. Dan sialnya Reynar mengetahui apa yang di perbuat Nada. Reynar mengulum senyumannya sambil sesekali melirik Nada yang tampak menikmati aroma tubuhnya. dan ia pun membiarkannya saja.

"Wangi ya?"

"He'eh...wangi sekali, P–ak!" Nada mendongak dan sontak ia pun kaget karena wajah tampan Reynar begitu dekat dan mata mereka saling menatap lekat.

"Iya–itu,Pak maksud saya wangi penggharum ruangannya aromanya terasa nyaman dan menenangkan." Nada tersenyum kaku.

"Oh ya, kalau aku bagaimana?" Semakin mendekat dan wajah mereka sedikit lagi akan saling bersentuhan karena tubuh Reynar semakin membungkuk mendekat ke wajah Nada.

Sedetik kemudian mereka saling terlena dan Reynar baru akan mendaratkan bibir nya ke bibir ranum Nada, tiba-tiba suara ketukkan pintu menyadarkan keterpanaan Nada pada wajah tampan nan rupawan seorang Reynar. Nada refleks mendorong tubuh Reynar.

tok tok tok

Reynar bergegas menuju ke meja kerjanya kembali lalu duduk di kursi kebesarannya. Berpura-pura sibuk dengan laptopnya.

Begitu pun Nada, gadis itu fokus dengan laptop di hadapannya juga walaupun matanya sesekali melirik ke arah Reynar. Reynar yang menyadari Nada sedang mencuri pandang terhadapnya menarik sudut bibirnya dan tersenyum penuh arti.

Ketika tanpa sengaja tatapan mata mereka saling mengunci dan mendapati Reynar yang tersenyum begitu manis padanya. Membuat wajah Nada memerah seketika. Ia pun mengalihkan pandangannya ke arah lain karena malu.

"Maaf pak, ini berkas yang juga harus segera bapak tanda tangani."

"Hmm...letakkan saja di situ! aku akan menyelesaikan berkas-berkas yang ini terlebih dulu.Kau sudah boleh keluar sekarang!"

"Baik, Pak."

"Oh, maaf Pak. Saya hampir lupa? tadi ada telpon dari nona Claudia. Beliau ingin bertemu dengan anda. Bagaimana Pak, apa bisa saya masukkan ke jadwal untuk besok?"

Deg

"Claudia? kenapa mereka datang di saat yang hampir bersamaan? aku tidak akan membiarkan Claudia memasuki dan mencampuri kehidupanku lagi!"

"Pak...?Pak Reynar?bagaimana soal nona Claudia,Pak?"

"Padatkan jadwal untuk besok, aku tidak ingin bertemu dengannya!" Reynar menolak tegas kedatangan Claudia yang ingin bertemu dengannya.

"Baik Pak, besok kalau nona Claudia menelpon kembali akan saya sampaikan kepadanya."

"Kalau begitu saya permisi, Pak!" Celia sang sekretaris melangkah keluar ruangan Reynar.

Beberapa saat setelah kepergian Celia, Nada pun ikut beranjak berdiri. Reynar yang melihat pun langsung bertanya.

"Mau kemana kamu? belum waktunya jam istirahat,bukan?"

"Maaf Pak, saya ingin ke toilet sebentar!"

"Hmm...jangan lama-lama dan jangan kemana-mana!" Jawab Reynar dingin seakan memberi perintah.

"Baik pak!" Ada apa lagi dengan dia? kembali ke asal? Tuan Reynar si pria dingin? ah, se bodo amat!" Nada pun melangkah keluar ruangan.

Di dalam wash room Nada berada di dalam salah satu bilik toilet. Ia memikirkan sikap Reynar yang tiba-tiba berubah dingin dan itu bermula ketika sekretarisnya, Celia memberitahukan perihal seorang wanita yang bernama Claudia.

"Siapa sebenarnya wanita yang bernama Claudia itu ya? kenapa sepertinya Tuan Reynar tidak senang? apa Claudia adalah kekasih dari masa lalunya? aku jadi penasaran seperti apa sih si Claudia itu?"

"Si Nada wanita yang menjadi asisten pribadi sekaligus calon istri tuan Reynar itu kok kayaknya ngak tau diri sekali ya? dia apa ngak sadar dengan keadaan dirinya? bahkan si Nada tak ada apa-apa nya di bandingkan nona Claudia,ya?" Ternyata ada dua orang karyawati yang tengah bergosip tentang Nada tanpa mereka ketahui jika orang yang mereka perbincangkan ada di dalam ruangan itu juga.

"Iya, benar itu.Kalau sampai tuan Reynar menikah dengan perempuan itu yang ada malah kasihan dengan tuan Reynar,ya? apa kata para investor dan klien-klien bisnisnya? apa lagi akan banyak cibiran dari para karyawan di perusahaan ini. Apa kata dunia, tuan Reynar yang tampan dan perfect bersanding dengan perempuan cacat itu"

klekk

Melihat kemunculan Nada dari dalam salah satu bilik membuat kedua karyawati tersebut terjiingkat kaget. Mereka langsung terdiam tak berkutik.

"Kenapa diam?ayo, silahkan di lanjut bergosipnya!"

Nada ikut berkaca di depan cermin merapikan penampilannya.

"Ma–maafkan kami nona Nada, kami tidak bermaksud apa-apa. Tolong jangan adukan kami pada tuan Reynar,nona!"

"Loh, kenapa sekarang kalian jadi pengecut begini? di mana perkataan penuh penghinaan yang kalian ucapkan tadi?dengar ya, aku memang perempuan yang tak tau diri dan tak sadar diri, itu menurut kalian.Tapi, perempuan cacat inilah yang telah di pilih oleh tuan Reynar sebagai calon pendamping hidupnya kelak.Jadi, tolong hargailah orang lain! bagaimana pun keadaan orang tersebut!"

Setelah itu Nada melangkah keluar meninggalkan dua karyawati itu yang masih terdiam dengan rasa takutnya.

"Aduh bagaimana ini,Sel?kalau sampai dia mengadu kepada tuan Reynar bagaimana?tamatlah kita?"

"Kamu sih, kalau bicara ngak lihat-lihat dulu keadaan sekitar? kamu kira aku juga tidak takut apa? bagaimana dengan nasib keluargaku kalau aku sampai di pecat dari perusahaan ini? padahal kerja di tempat ini sangat menjamin masa depan."

"Ya, kita hanya bisa pasrah dan berdo'a semoga nona Nada tidak sampai mengatakannya pada tuan Reynar?"

"Iya, semoga?"

tok tok tok

"Masuk!"

Nada melangkah dengan wajah lesu tak bersemangat. Dan Reynar sekilas dapat melihatnya.

"Kenapa masuk pakai ketuk pintu segala? ini kan ruanganmu juga."

Nada sama sekali tak menghiraukan pertanyaan yang di lontarkan Reynar padanya. Nada cuek saja lalu duduk kembali di meja kerjanya dan melihat ke arah layar laptopnya.Reynar mengernyitkan keningnya merasa ada yang aneh dengan calon istrinya itu.

"Ada apa denganmu Nada?beraninya kau tidak mengindahkan perkataanku,hah?"

"NADAA...!"

"Akh...siap,Pak! saya akan membuatkannya untuk bapak!"

"Membuatkan apa maksudmu?memangnya barusan aku bicara apa padamu Nada?"

"Bapak minta di buatkan sambal cabe hijau seperti yang di restauran padang tadi pagi kan,Pak?"

"Iya, buatkan nanti sore ketika kita pulang.Malam ini aku akan membawamu ke rumah pribadiku dan buatkan sambal itu untukku! awas saja kalau sampai rasanya tidak enak, aku akan menghukummu!?" Reynar berkata dengan mimik garangnya yang dibuat-buat.

"Hah...ke rumah pribadinya? mau apa dia membawaku ke sana?ish–ini semua gara-gara si sambal cabe hijau." Nada merutuki kebodohannya .

"Aku harus mencari cara untuk menolaknya? dasar laki-laki pemaksa!"

"Apa kau bilang?"

"Eh...anu, bukan apa-apa kok,Pak."

"Habislah kau Nada!?" Menyengir kaku.

Bersambung.

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!