NovelToon NovelToon
Polygamy Or Divorce

Polygamy Or Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mom AL

Pernikahan adalah sebuah impian bagi semua orang, termasuk Zahra. Namun, pernikahan yang bahagia kini rusak akibat kehadiran orang ketiga. Evan selaku suami, mulai membandingkan Zahra dengan gadis lain.

Suatu hari dia memutuskan untuk menjalin hubungan hingga tidak memperdulikan hati Zahra. Akankah pernikahan mereka mampu diselamatkan? Ataukah Zahra harus merelakan suaminya bersama dengan wanita lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 8 Bertemu kembali

Satu bulan kemudian, pernikahan antara Evan dan Zahra pun dilangsungkan. Terlihat begitu banyak tamu undangan mulai dari kerabat dan rekan kerja keduanya. Senyum bahagia terus terpancar di wajah pengantin baru itu, Zahra terus memeluk lengan Evan seakan enggan untuk jauh dari pria tersebut.

Di tempat lain, Jhonny dan Anna telah bersiap untuk pergi ke pesta. Betapa anggunnya Anna memakai gaun berwarna biru yang dipadu dengan heels bernada sama. Jhon sampai terperangah melihat kecantikan gadis di depannya itu, dia tersadar ketika Anna menepuk pundak Jhon secara tiba-tiba.

"Tuan, saya sudah siap. Apa kita jadi berangkat?"

"Tentu, mana mungkin aku membatalkannya. Ayo!" Jhon berjalan terlebih dahulu, dia membukakan pintu mobil untuk Anna hingga membuat gadis itu merasa sedikit canggung.

"Terima kasih, Tuan. Tidak perlu repot-repot."

"Saya tidak merasa di repotkan, Anna. Bahkan saya senang karena kau bisa membantu saya."

Anna tersenyum manis lalu dia masuk ke dalam mobil.

Di perjalanan, gadis itu hanya terdiam sambil melihat keluar jendela. Hati kecilnya sangat merindukan kehidupannya yang dulu disaat masih memiliki orang tua yang lengkap. Tetapi, semua itu musnah karena takdir. Air mata hampir saja menetes dan Anna dengan cepat menyekanya.

"An, kau baik-baik saja? Apa kau keberatan dengan ajakan saya ini?"

"Tidak, Tuan!" bantah Anna dengan cepat. "Mengapa Anda berpikir seperti itu? Saya hanya teringat masa kecil saya dulu, saya ingin kembali ke masa itu dimana saya belum memahami apa pun dan saya masih mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua saya." Anna berkedip karena tetesan air mata jatuh begitu saja.

"Saya hanya bisa mengatakan sabar, An. Kau adalah gadis yang tangguh dan kuat, saya yakin kau pasti sanggup menjalani semuanya. Ya, meskipun saya tau itu sangat berat."

"Saya bahagia karena memiliki Anda, Tuan. Maksud saya, saya bersyukur ada Anda yang selalu memberikan saya semangat dan tidak membiarkan saya bersedih." Anna meralat ucapannya karena takut Jhonny akan salah paham.

Tak terasa mereka sudah sampai di tempat pesta, Jhon turun terlebih dahulu kemudian disusul oleh Anna. Keduanya saling berdiri berdampingan.

"Apa ini tempatnya, Tuan?"

"Benar, ayo masuk!" Jhon meminta agar Anna mengandeng tangannya. Pria itu tidak ingin para rekan bisnisnya mengira jika dia membayar seorang gadis untuk diajak pergi ke pesta.

Keduanya berjalan masuk ke tempat resepsi dengan Anna yang menggandeng lengan Jhonny. Sesampainya di dalam, para rekan bisnis langsung menyambut kedatangan Jhon. Mereka saling bertanya kabar dan mengobrol ringan. Tak lupa Jhon mengenalkan Anna pada mereka semua.

"Tuan, saya ingin mengambil minum sebentar."

"Jangan lama-lama, cepatlah kembali. Tempat ini sangat asing untukmu. Atau, saya harus menemanimu?"

"Eh, tidak, Tuan! Saya bisa sendiri, Anda tidak perlu khawatir." Anna melepaskan gandengan dan dia pergi menuju ke tempat minum.

Dirinya cukup mengagumi pesta itu, sangat mewah, elegan, dan indah. Dalam hati, dirinya ingin suatu saat nanti dia bisa mengadakan pesta pernikahan semegah ini. Dari kejauhan Anna dapat melihat sepasang pengantin yang sedang berfoto bersama dengan rekan bisnis mereka. Kebahagiaan terpancar begitu jelas dari wajah mereka.

Setelah mendapatkan apa yang dia cari, Anna membalikkan badan dan tanpa sengaja dia menubruk seseorang lalu minuman yang dia pegang tumpah mengenai baju orang itu.

"M—maaf, Nyonya." Anna terlihat gugup dan merasa bersalah.

"Tidak, tidak apa-apa.'' jawab wanita itu, lalu keduanya saling pandang dan tatapan mereka bertemu.

Anna melongo, lidahnya keluh dan tubuhnya seperti membatu.

Anna mundur perlahan, dia berlari pergi ketika mengetahui siapa yang ada di depannya.

"Tidak, apa aku tidak salah lihat? Keinginanku bertemu dengan Mama membuat semuanya menjadi kacau, bahkan aku melihat Mama saat ini." Anna menggigit bibir bawahnya, dia terus berlari pergi keluar dari pesta.

Jhonny yang melihat hal itu cukup khawatir, dia mengejar Anna begitupun dengan wanita paruh baya yang tak lain adalah Jessica, ibu kandung Anna.

"Putriku!" teriak Jessica membuat langkah Anna terhenti.

Anna mendengar jelas suara panggilan itu, berarti tandanya dia tidak sedang berhalusinasi. Dirinya menoleh kebelakang, dia menatap wanita paruh baya yang saat itu berada tak jauh darinya.

"A—anna?"

Anna terdiam, perasaan campur aduk singgah di hatinya. Gadis itu tidak menyangka jika dia bisa bertemu dengan orang tuanya.

"Anna putriku," Jessica melangkah mendekati Anna hingga kini jarak mereka hanya beberapa centi saja.

"Mama?" Anna meneteskan air mata.

"Anna!" Jessica memeluk tubuh Anna, dia tadi yakin jika itu adalah putrinya, terbukti dari tatapan mata Anna yang sangat dia kenal dan ingat.

"Ma, Anna sangat merindukan Mama. Ma, katakan jika ini bukan mimpi."

Jessica menggeleng. "Ini memang bukan mimpi, Anna. Ini nyata, mama ada di depanmu dan akhirnya setelah sekian lama, mama bisa bertemu kembali denganmu." Jessica sangat terharu sekaligus bahagia.

Mereka berdua berpelukan sangat erat, melepaskan rindu beberapa tahun ini.

"Bagaimana kabarmu, sayang?" Jessica mengurai pelukan dan dia menangkup wajah Anna yang basah akibat air mata.

"Kabar Anna kurang baik, Ma. Anna sudah tidak lagi tinggal bersama dengan Tante,"

Jessica sangat terkejut, dia merasa bersalah karena tidak berhasil menemukan Anna.

"Anna, kau tenang saja. Saat ini kau aman bersama Mama, Mama akan menjagamu. Selama ini Mama sudah berusaha untuk mencarimu, tapi tidak ketemu. Maafkan Mama, An. Mungkin, karena keegoisan Mama, kau menjadi korban dari masalah Mama dan papamu."

"Sst, sudahlah, Ma. Anna mohon jangan mengatakan hal itu lagi, semua ini sudah takdir. Intinya, sekarang Anna sudah berhasil menemukan Mama. Anna tidak ingin jauh dari Mama," Anna kembali memeluk tubuh Jessica.

"Nak, ini adalah hari pernikahan kakakmu, Zahra. Mama sangat bahagia karena melihat Zahra menikah dan bisa kembali bertemu denganmu." Jessica mengecup pucuk kepala Anna. "Sudahlah, ayo masuk dan mama akan beritahu kabar gembira ini pada kakakmu. Mama yakin, jika dia pasti akan senang melihatmu ada disini."

Anna mengangguk. Mereka pun kembali masuk ke dalam, sementara Jhonny bingung dengan apa yang terjadi. Pria itu tidak berani bertanya, dia hanya menatap Anna yang di gandeng oleh Jessica masuk ke dalam tempat resepsi pernikahan.

Keduanya menghampiri Zahra, Anna tersenyum tipis sedangkan Zahra mengerutkan dahi. Gadis cantik itu heran karena Mamanya bersama dengan seorang gadis.

"Ma?"

"Sayang," Jessica memegang pundak Zahra. "Mama yakin kau pasti heran dan bertanya-tanya siapa gadis yang sedang bersama Mama ini."

"Siapa dia, Ma?" Zahra menatap Anna yang masih tersenyum tipis.

"Dia Anna, adikmu."

Zahra melongo, dia menatap Anna dari atas sampai bawah. Hatinya merasa tidak percaya.

"Adik? Bagaimana mungkin Mama bisa percaya jika dia itu adalah Anna?"

"Kau lihat manik matanya, dan, ya—" Jessica menaikkan lengan gaun milik Anna. "Ada tanda lahir di sekitar pundak Anna, dan mama masih mengingatnya."

Anna menggenggam jemari Zahra. "Kak, kenapa kau meragukan adikmu sendiri?"

"Aku, aku tidak bermaksud meragukan. Tapi, aku heran kenapa semuanya bisa terjadi secara tiba-tiba. Itu aneh bukan?"

"Tidak, Kak. Sama sekali tidak aneh, aku juga datang kesini hanya sebagai tamu undangan karena diajak oleh temanku. Tapi, sepertinya takdir sengaja mempertemukan kita kembali." Anna tersenyum manis, dia melirik Evan yang terus saja menatapnya.

'Pria ini, dia terlihat tidak asing. Tapi, aku pernah bertemu dengannya dimana, ya? Akh, sudahlah.' batin Anna.

Zahra pun akhirnya mencoba untuk percaya, ini hari pernikahannya dan dia tidak ingin menjadi kacau. Dirinya memeluk Anna dan mengucapkan selamat datang.

"Kakak sangat merindukanmu Anna, kau sudah besar dan menjadi gadis yang sangat cantik." Zahra tersenyum lebar.

Mereka berdua berpelukan dan Anna tetap mencuri pandang melirik Evan.

VISUAL ANNA

1
Fatma Kodja
kapan thor ceritanya dilanjutkan 🙏🙏
🌺°°äRïes🌺 ™: Sabar ya kak, othor nya lagi padat RL 🥲🙏
total 1 replies
Fatma Kodja
lanjut thor 👍👍
Yuliana Tunru
suami biadab smoga z.evan dan anna kecelakaan biar cacat dan anna keguvuran sdh terlalu lamq anna jahat bisa2 mama x jg meninggal.krn ulah jahat x
aca
lanjut
Fatma Kodja
kena kan Anna akhirnya Zahra mendatangkan Jhon, siapa suruh mau berbohong ke Zahra kalau lagi pdkt dengan Jhon, tapi sepandai-pandainya kalian menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga, dan sampai Zahra mengetahui perselingkuhan kalian maka siap" terima kensekuensinya
Fatma Kodja
Anna memang perempuan ular sangat licik tapi sayangnya Evan sudah masuk jebakan Anna dan sebentar lagi rumah tangganya akan berada di ujung tanduk
Fatma Kodja
akhirnya yang di khawatirkan terjadi juga, mungkin rumah tangga Zahra akan hancur oleh adik tirinya yang sengaja menghasut Evan karena kesibukannya di kantor hingga tidak melakukan kewajiban sebagai istri 😢😢
Fatma Kodja
dasar adik durjana maka tega menghancurkan kebahagiaan kakaknya sendiri, takutnya Evan akan tergoda apalagi Anna selalu merayu dan memakai pakaian seksi
🌺°°äRïes🌺 ™: 🥺🥺🥺🥺🤧 Sabar, Kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!