Mencintai seseorang yang hanya menganggapnya sebagai seorang adik tentunya sangat menyakitkan, apalagi setelah tahu kalau pria yang dicintainya ternyata sudah memiliki pujaan hati.
Yuk simak cerita selengkapnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 29
Jonathan mengguyar kasar rambutnya. Teringat akan ucapan Lyodra tadi, yang mengatakan kalau wanita itu sedang hamil.
"Kenapa Jo, ada masalah dengan pekerjaan kamu?" Bunda mendekati Jonathan yang duduk sendirian, melamun di halaman belakang rumah.
"Ada apa?" tanya bunda lagi, karena Jonathan menjawab pertanyaannya tadi dengan membuang nafas berat.
"Pekerjaan kamu? Atau masalah dengan pacar kamu?"
Jonathan masih diam. Belum berani memberitahu keluarganya tentang masalah keputusannya yang akan segera menikahi Lyodra. Entahlah, Jonathan seperti memiliki ketakutan.
"Ada apa?"
"Nggak pa pa Bun. Yaudah aku pamit ke kamar ya Bun." Jonathan berdiri dan pergi begitu saja.
Bunda memperhatikannya. Jelas tahu Jonathan sedang ada masalah. Tapi apapun masalahnya, bunda berharap sang putra bisa menyelesaikan semuanya dengan baik.
*****
Seperti biasa, pagi ini mereka kumpul untuk sarapan bersama. Terkecuali Jonathan. Jam 6 tadi, pria itu sudah keluar.
"Kak Jo-nya mana Bun?" tanya Naura.
"Udah pergi tadi. Kayaknya lagi banyak pekerjaan."
"Kerjaan apaan? Paling juga nemuin pacarnya," Hani menimpali dengan nada tak sukanya.
Ditempat lain.
Jonathan baru menghentikan mobilnya di depan gedung apartemen Lyodra. Tidak langsung masuk, pria itu malah membuang nafas berat lalu menengadah keatas, pada unit apartemen sang kekasih.
Entah kenapa tapi rasanya berat sekali untuk menikahi Lyodra. Jonathan beneran belum siap, tapi tak ada pilihan yang lebih baik selain pernikahan. Apalagi, dia sudah terikat janji.
Pria itu kembali teringat kejadian malam itu. Dia menyesal. Harusnya saat itu dia bisa menahan diri, harusnya saat itu dia tidak melakukan sesuatu yang diluar batas. Sekarang, nasi sudah jadi bubur dan dia tak punya pilihan untuk mundur.
Sedang melamun, tiba tiba kaca mobilnya diketuk dari luar. Jonathan menoleh, memperhatikan Lyodra yang masih mengetuk kaca mobilnya.
Jonathan teringat pertemuan pertamanya dengan Lyodra. Pertemuan yang bermula karena insiden tak menyenangkan itu, mampu membuat seorang Jonathan jatuh hati pada Lyodra. Jonathan ingat jelas, dulu dia selalu nyaman dan selalu bahagia saat ada didekat wanita itu. Dulu, dia selalu menomorsatukan Lyodra tapi entah sejak kapan, Jonathan juga tak sadar, perlahan perasaannya untuk Lyodra berkurang. Dia jadi kurang memperhatikan Lyodra bahkan jarang sekali meluangkan waktu untuk kekasihnya itu.
Tiba tiba dering ponsel membuyarkan lamunannya. Jonathan tak menjawab dan hanya memperhatikan layar ponsel yang menyala menampilkan nama kontak Naura yang diberi nama 'gadis kecilku'
Jonathan masih diam, saat ponselnya kembali berdering. Diluar, Lyodra masih mengetuk kaca sambil memanggil namanya.
Jonathan masih diam dengan pikirannya yang kemana mana. Kalau diingat lagi, sepertinya keadaan mulai berubah saat Naura datang ke Indonesia. Jonathan yang sangat bahagia bisa bertemu gadis kecilnya itu jadi cenderung mengabaikan kekasihnya. Waktunya banyak dipakai untuk menemani Naura atau mengurusi hal hal tentang Naura. Karena itu Jonathan jadi jarang menghubungi Lyodra.
Jonathan menghela nafas. Pria itu memutuskan untuk membuka pintu mobilnya.
"Kamu ngapain sih? Ketiduran dalam Mobil?" Lyodra mendengus dengan tatapan kesalnya. Bukannya menjawab, Jonathan malah menarik wanita itu dalam pelukannya. Dulu, dia juga sering melakukan hal ini, untuk membujuk Lyodra yang sedang ngambek.
"Kebiasaan deh." Lyodra memukul kecil punggung sang pria, lalu membalas pelukan itu.
"Oh ya, kamu ngapain pagi pagi udah disini? Tumben."
Jonathan melerai pelukannya. "Kok tumben, kan aku emang sering kesini dulu."
"Ya dulu kan?"
Jonathan tersenyum hambar. Tak tau harus berkata apalagi.
Sementara di tempat lain, Naura masih berusaha menelpon Jonathan.
"Beneran sibuk banget ya, sampe nggak bisa angkat telepon." Melihat layar ponsel yang menampilkan kontak Jonathan yang diberi nama "Kak Jo." Yang diakhiri dengan emotikon love di belakang nama kontak tersebut.
"Tapi, kok perasaanku nggak tenang ya? Ini ada apa sih?"
"Ngapain sih Nau, bukannya siap siap malah bengong disitu, kesambet baru tau rasa," tegur Hani yang baru masuk ke kamar Naura.
"Han,nanti siang temenin ke kantor ka Jo ya."
Hani berdiri di depan Naura. "Yaelah ngapain kesana, malas ah."
"Temenin, aku kan nggak tau kantornya dimana."
"Liat nanti kalo nggak sibuk."
"Han please ...." Memohon dengan puppy eyesnya.
"Iya iya, yaudah cepetan siap siap Nau, telat kita nanti. Heran deh, udah mau jam kuliah, masih aja sempat sempat mikirin kak Jo. Belum tentu juga kak Jo mikirin kamu Nau."
"Astaga jahat banget ngomongnya." Naura melotot.
"Udah ah, aku tunggu di mobil." Hani segera keluar. Naura pun langsung siap siap.
waah bahaya nih 🤨
naura kamu harus tahan harga ya ke ka jo, biar jojonya yg usaha dptin hati kamu lagi nau 🤭🤭