NovelToon NovelToon
Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying di Tempat Kerja / Office Romance
Popularitas:139.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Septira Wihartanti

Mencari-cari kesalahan karyawan dengan tujuan dipecat adalah pekerjaan Regi Einar. Ia menerima daftar Karyawan Bermasalah di Garnet Bank, dan tugasnya adalah mencari alasan masuk akal yang bisa dijadikan senjata untuk mengeluarkan 'penyakit' di perusahaan. Pekerjaan itu tidak mudah. Bahkan beberapa karyawan seakan tidak berdosa dan sudah mengabdi lama di sana.

Regi bisa menyelesaikan setengah dari daftar bermasalah, namun ia tiba-tiba tersendat akan sesuatu yang datang pertama kalinya dalam hidupnya.

Kenapa Ratu Arumi harus begitu cantik di matanya?! Dan kenapa ia harus jatuh cinta saat sedang di tengah proyek penting?! Selama 28 tahun ia single, kenapa harus sekarang?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PARTNER

Dengan perut serasa diaduk Regi akhirnya berjalan keluar dari Istana Bataragunadi. Berkali-kali ia menghela nafas dan semakin mengeluh saat ponselnya berdering pertanda notifikasi pesan singkat.

Ibunya, mengirimkan WA yang bertuliskan :  Si Rinda sudah punya cucu, mamah bagaimana? Keburu tua diomongin tetangga. Tega banget kamu Regi, kapan sih kamu bikin seneng mama?!

“Bodo amat...” gumam Regi. Sekelas Ibunya, mau dia beristrikan putri bangsawan vampir juga bakalan ada ‘tapi’ nya.

“Ibu juga nggak pernah bikin aku senang.” Katanya menggerutu.

Lalu Regi pun diam dan berdiri di samping taman.

Sambil menatap kosong ke depan ia pun menghirup udara malam itu dalam-dalam. “Hidupku gini banget sih...” desisnya sebal.

Tapi sesi merenungnya dikacaukan dengan suara knalpot motor berisik sekali dari arah sampingnya.

Seorang pemuda, berambut di cat merah dengan kacamata tebal berbingkai merah. Tersenyum jenaka ke arahnya dengan mata berbinar. “Mas Regi, Bukan ya?”

“Bukan.” Sungut Regi sambil segera berjalan pergi dari situ.

“Laaah, Mas, ini saya Abbas, nanti kita sekantor loh Mas.”

Regi pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Abbas.

Lalu mengernyit melihat kendaraan yang dipakai pemuda itu.

Motor Supra X yang modelnya jadul banget.

“Kalau bohong yang pinter dong...” desis Regi.

“Nohok gila! Iya saya tahu setelan saya nggak cocok, ini KTP saya.” Abbas menyodorkan KTP ke arah Regi. “Saya berpenampilan begini untuk menyesuaikan jabatan saya di kantor. Kan nggak mungkin Kurir datang ke kantor pakai Buggati.”

Regi memeriksa keabsahan KTP yang diberikan Abbas lalu mengembalikannya ke pemuda itu sambil mencibir. “Kamu itu anak konglomerat, mau-maunya dikerjai dedemit Garnet.”

“Mas Iwan juga dulu nyamar jadi OB loh untuk menyelidiki perusahaannya. Pak Alex yang di Beaufort juga.”

“Iya saya tahu. Alasannya karena OB dan Kurir bisa pergi ke ruangan mana saja tanpa dicurigai. Mau tiba-tiba muncul di ruangan server juga orang memaklumi dikira lagi nyapu padahal lagi meretas.”

Abbas mengangguk, “Saya beneran buta soal bisnis, saya berharap banyak belajar. Mas kan tahu perusahaan bapak saya Naudzubillah ribetnya.”

“Bapak kamu juga nggak berharap kamu bisa menggantikannya kok, dia juga punya banyak orang kepercayaan. Pasti dia cuma ingin kamu nggak bertingkah memalukan saja secara sudah terlanjur ngasih kamu nama belakang kelewat bonafit.”

Abbas diam, lalu mencibir. “Itu nyindir ya Mas.”

“Itu kenyataan.” Desis Regi. “Saya terbiasa berbicara apa adanya, nggak peduli menyinggung hati atau tidak.”

“Saya bukan jenis yang mudah sakit hati sih, tapi yang barusan itu beneran ngena banget di hati.”

“Ya sudah, saatnya kamu introspeksi.” Regi melanjutkan perjalanannya menuju mobil yang diparkir di samping sekuriti, “Saya juga belum tentu lebih baik dari kamu. Jadi nggak ada gunanya menunjukkan first impression yang baik”

Abbas mengamati Regi yang masuk ke dalam mobilnya lalu pergi meninggalkan istana. Sambil menghela nafas dan menggelengkan kepalanya ia menyeringai. “Menarik juga nih orang. Kayaknya bakal ngerepotin sih, tapi lumayan nggak bikin hidup gue monoton.”

“Hoy!”

“Astaghfirullah!” Abbas kaget dan menoleh ke samping.

Rahwana menyeringai padanya dari dalam mobil hitamnya. Mobil sebesar itu berjalan tanpa suara, membuat Abbas curiga pasti digunakan untuk menyusup ke tempat tertentu tanpa ketahuan radar dan GPS.

“Sudah ketemu Mas Regi?” tanya Rahwana.

“Jutek banget Maaas, saya pikir orang paling nyebelin itu ibu saya, ternyata ada yang lebih lagi.”

“Kamu sudah bilang ke dia ada satu lagi orang dalam yang saya tugaskan?”

“Hah? Ada satu lagi Mas?!”

“Ayah nggak bilang ke kamu?”

“Nggak tuh! Siapa Mas?!”

Rahwana terdiam, tampak berpikir. Lalu kembali tersenyum, “Ya sudahlah. Mungkin lebih baik kalian nggak tahu, hehe. Dia sudah lebih dulu di Garnet Bank sih, tugasnya menyediakan daftar tersangka. Regi yang eksekusi, kamu tugasnya bantuin Regi.”

“Dia penyedia daftar? Laki-laki atau perempuan?”

“Hehe,” Rahwana terkekeh, “Ada deeeeh...” dan ia pun menginjak gas mobilnya,  “Lanjut kerja dulu yaaa” dan berlalu dari sana.

“Laaah! Mas Iwan ini sudah jam 10 malem mau kerja apa’an coba?!” seru Abbas.

**

Sekitar 2 bulan setelah pertemuan bersejarah itu...

Malam itu mendung dengan sedikit angin dingin berhembus dari jendela. Tidak seperti biasanya, menjelang weekend kali ini, Jakarta bersuhu rendah. Sepulang kerja, para pejuang rupiah pulang dengan pakaian lembab karena hujan gerimis sepanjang sore, malam ini hujan sudah berhenti, namun menyisakan kelegaan setelah berganti pakaian dan makan makanan hangat.

Ya, kebanyakan orang menjalani malam ini dengan bahagia, bersama keluarga mereka.

Kecuali Regi.

Pria itu mengaduk adonan cake dalam mangkuk plastik besar, dengan tangannya. Ia berhenti untuk menambahkan sari lemon, lalu sedikit parutan kulit lemon, dua sendok ekstrak vanila, dan...

“Brengsek Pak Felix!! Liat aja Senin aku tantang tim Audit habis-habisan!!” ia pun berteriak sekuat tenaganya sambil membanting mangkuk itu ke meja granit.

Sesaat kemudian, ia menarik nafasnya yang tersengal-sengal. Lalu mulai mengambil lagi mangkuk besar itu. Dan mulai membuat kembali adonannya.

Cara Regi melampiaskan amarahnya... memasak.

Walau pun Pria itu tidak terlalu suka makan.

Ada satu cara lagi, ia gemar menata barang. Disusun berdasarkan warna, berdasarkan tempat. Yang penting terorganisir dengan baik.

Masalahnya malam ini semua barang di rumahnya sudah disusun.

Aktivitas yang tersisa hanya memasak.

Ya sudah...

Regi Einar menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Lalu kembali berkonsentrasi memasak.

Kantor hari ini kurang kondusif, tapi pria itu memiliki satu tujuan. Membuat dirinya terpandang.

Ia sudah cukup direndahkan di masa lalunya.

Kini ia tidak peduli siapa pun mengata-ngatainya culas, licik, ataupun sombong. Ia masa bodo. Ia pernah membantu banyak orang tapi hasilnya tidak baik, ia hanya dimanfaatkan. Bahkan tidak ada yang berterima kasih padanya.

Bukannya ia gila hormat atau cari perhatian. Tapi masa lalu yang seperti itu hanya menyisakan sakit hati.

“Garnet grup...” desisnya. “Harus melihatku dengan lebih jelas. Aku tidak tergiur dengan uang. Aku hanya ingin pengakuan.”

Malam itu, hanya ada suara mixer, dan beberapa jam kemudian wangi kue yang baru keluar dari oven.

**

Saat seorang triliuner ditanya, apa kiatnya bisa sukses seperti sekarang? Ia pun menjawab,

“Peraturan nomor satu, saat kamu tidak berasal dari keluarga kaya, pastikan keluarga kaya itu dimulai darimu. Peraturan nomor dua, jangan menjalin hubungan cinta dengan banyak wanita, tapi fokuslah ke satu wanita yang dirasa akan membantumu mencapai segalanya. Peraturan nomor tiga, selalu ingat kalau kamu tidak akan dikritik oleh seseorang yang pencapaiannya lebih sukses darimu, si pengkritik biasanya berasal dari seseorang yang levelnya lebih rendah darimu. “

“Peraturan Nomor empat, saat berjudi atau bermain saham, dan kamu menang banyak, berhentilah bermain. Karena kalau kamu melanjutkannya kamu akan kalah lebih parah. Peraturan nomor lima, selalu ingat kalau Orang-orang pasti akan sangat marah saat kamu tidak membiarkan mereka memanfaatkanmu. Tertawakan saja tingkah mereka yang kebakaran jenggot saat kamu tidak mau mengikuti permainan mereka. Kamu adalah kamu. Peraturan nomor 6, JANGAN pernah posting pencapaianmu. Posting saja mengenai lelucon atau quote inspirasi. Agar orang-orang berpikir kamu tak punya masa depan. Orang-orang benci kemajuan orang lain.”

“Peraturan nomor 7, saat kamu merasa malas, ingatlah kalau kamu tidak menghormati orang-orang yang mempercayaimu. Peraturan nomor 8 yang terakhir dan sangat penting, enam bulan pertama kerja keras tiada henti akan mengubah hidupmu selamanya.”

Dan yang kini sedang dilakukan oleh Regi adalah peraturan nomor 8. Kerja keras sepenuh hati di enam bulan pertama.

Ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, ia sudah hampir sampai puncak, ia tidak mau terjatuh sebelum berdiri di ujung gunung, melihat bumi dari atas sana.

1
☠⏤͟͟͞R_𝐀𝖙𝖎𝖓🦋𝐙⃝🦜
Wkwkwkwk wajah ratu yang langsung kebayang
☠⏤͟͟͞R_𝐀𝖙𝖎𝖓🦋𝐙⃝🦜
Waaah pak regi emang terlatih bener
☠⏤͟͟͞R_𝐀𝖙𝖎𝖓🦋𝐙⃝🦜
Hadeuuuh mama Regi masih aja🫢🫢🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Tyaga
jd siapa ini RatU
Tyaga
🤣🤣🤣🤣 keren itu Gi
beda dari yg lain
Tyaga
ini ngomongin depan org nya yaa😁
✨rossy
eeehhhh bacanya lambat tapi ternyata belum ada lanjutannya....
✨rossy
mungkin ini cocok sama judulnya 😂😂😂
✨rossy
😂😂😂😂lukcnut banget itu agen
melting_harmony
Luar biasa
💤💤OFF💤💤(vika)
ratu agresif sekali🤭🤭
tati Hidayati
certanya bagus dan menarik.
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Mama mas regi pedesaan kaya cabe mercon level 10 pantas mas regi juga kaya gitu turunan dari mamanya ternyata
Retno Dwi
wow wow......
Daisy🇵🇸HilVi
baca sambil ngantuk, mau bobok dulu kok eman2🤭🥱
Daisy🇵🇸HilVi
halaaaahhh🤸🤸🤸
Daisy🇵🇸HilVi
aduuuhh kopet di bawa2
Daisy🇵🇸HilVi
wuuuii om rumi apa kabaaarrr😁
Tamia Akhildadanwidyan
oh,,komandan GSA skrg masih Rumi ternyata,,,tak kira udah ganti madam😁😁Rumi jadi menantunya Dimas nggak sih madam??
☠⏤͟͟͞R_𝐀𝖙𝖎𝖓🦋𝐙⃝🦜
Waaah naga2 nya ada yg merhatiin ratu nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!