NovelToon NovelToon
Slice Of Life

Slice Of Life

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:52.7k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Slice Of Life berkisah tentang sepotong kehidupan yang dialami oleh tiga orang perempuan yang berbeda usianya serta dunianya.

Mereka lalu bertemu tanpa sengaja di sebuah aplikasi pertemanan karena suatu postingan viral di media sosial.

Menjadikan ketiganya lalu menjalin sebuah persahabatan yang unik.

Apakah mereka akan sanggup terus mempertahankan persahabatan mereka dengan problema serta konflik yang mereka hadapi masing-masing ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Masalah Kecil Jennifer Chan

Jennifer Chan menguap pelan saat pelajaran bahasa asing baru saja selesai.

Seharian kemarin, dia belum sempat beristirahat karena langsung mengerjakan setumpuk tugas yang akan dikumpulkan pada hari senin, tepatnya hari ini, sepulangnya dia dari mansion kuno milik keluarga Rose Yan, seorang kenalannya dari aplikasi pertemanan.

Guru mata pelajaran bahasa asing baru saja keluar semenit yang lalu dari kelas.

Jennifer Chan terburu-buru merapikan buku-bukunya kemudian dia beranjak dari bangkunya.

"Hai, gagap !" sapa seorang siswi yang telah berdiri didekat meja, menghadang jalan Jennifer Chan.

"Ehk ?!" Jennifer Chan tersentak kaget seraya mendongak.

"Kau mau kemana ?" tanya siswi itu.

"Pulang", sahut Jennifer Chan.

"Pulang ?!" kata siswi itu sembari tertawa keras lalu menoleh ke arah teman-temannya yang berdiri di dekatnya.

"Ke-kenapa ???" sahut Jennifer Chan gugup.

"Hei ! Dengar, ya ! Bukan saatnya pulang sekarang karena kau masih punya tugas lainnya !" ucap siswi itu.

"Tugas apa yang semestinya aku kerjakan ?" sahut Jennifer Chan.

"Dongmei ! Ambilkan dia sapu sekarang !" ucap siswi yang ada di hadapan Jennifer Chan.

"Ya, aku akan mengambil sapu", sahut Dongmei.

"Ini Ehuang, sapunya !" ucap Dongmei sembari menyerahkan sebuah sapu pada siswi bernama Ehuang itu.

"Jangan berikan padaku tapi kasih sapu itu padanya !" kata Ehuang.

"Oh, iya, iya, iya, maaf", sahut Dongmei.

Dongmei lalu melemparkan sapu ke arah Jennifer Chan.

"Ambil sapu ini dan segeralah kamu sapu kelas ini sampai bersih !" perintah Dongmei lalu tertawa cekikikan.

"Aa-apa ?!" sahut Jennifer Chan dengan kedua mata terbelalak lebar. "Ta-tapi hari ini bukan tugas piketku, kalian salah jadwal !" sambungnya.

"Apa ?! Salah jadwal ?! Tidak, Jennifer !" ucap Ehuang sembari mendekatkan wajahnya. "Hari ini sesuai jadwal piket untukmu karena mulai sekarang kamu akan menggantikan tugas kami bertiga, piket hari ini !"

Ehuang tersenyum lebar tepat di wajah Jennifer Chan yang tampak gugup saat dia didekati.

"Ayo, sekarang kerjakan apa yang kami perintahkan !" ucap Ehuang.

"Apa ? Jangan lihat-lihat !" sambung Dongmei kepada Jennifer Chan yang menatapnya.

"Ayo ! Sapu kelas ini !" perintah Ehuang lalu mendorong tubuh Jennifer Chan, untuk menyuruhnya maju dan menyapu kelas.

"Ta-tapi...", ucap Jennifer Chan dengan ekspresi kebingungan.

"Jangan banyak membantah ! Kerjakan sekarang !" bentak Ehuang.

"Aku tidak mau ka-karena hari ini bukanlah tugasku piket", jawan Jennifer Chan.

"Apa ???" bentak Ehuang dengan kedua mata melotot. "Kamu tidak mau menuruti perintah kami padahal kau tahu kalau kami adalah anggota senat sekolah !" sambungnya.

"Ta-tapi memang bukan saatnya aku piket hari ini, dan aku harus pulang karena mamaku menungguku di rumah", sahut Jennifer Chan.

"Mama ???" ucap Ehuang sambil mengangkat kedua alisnya.

Ehuang tertawa terbahak-bahak setelah mendengar perkataan Jennifer Chan.

"Sejak kapan kau punya seorang mama ??? Adanya mama tiri, itu yang kami ketahui dari kabar keluargamu", lanjut Ehuang.

Ehuang tersenyum sinis dengan kedua tangan berkacak pinggang, menghadap ke arah Jennifer Chan.

Kata-kata Ehuang langsung menusuk ke dalam hati Jennifer Chan sehingga gadis remaja itu berkaca-kaca kedua matanya, mencoba menahan kesedihan hatinya atas perkataan Ehuang yang terdengar kasar.

"Ehuang ! Ucapanmu sungguh keterlaluan !" ucap Jennifer Chan.

"Apa !" bentak Ehuang dengan kedua mata melotot marah. "Kenapa ? Kau tidak terima ya ???" sambungnya ketus.

"Jangan menyinggungku tentang keadaan keluargaku karena aku akan sangat marah sekali !" sahut Jennifer Chan, membalas dengan tatapan kesal.

"Oho... Ho... Ho... Ho... ! Aku jadi takut sekali jika kau marah-marah seperti itu !" kata Ehuang dengan nada meledek.

Terdengar suara tawa diantara ketiga gadis remaja itu saat Jennifer Chan mencoba berani melawan mereka.

"Kalian, ya... !" pekik Bo Li semakin meradang marah.

"Aduh ! Aduh ! Aduh ! Dia marah teman-teman ! Jennifer si gemuk menjadi marah !" ledek Ehuang dengan tertawa semakin kencang.

"Aku jadi takut karenanya ! Dia pasti akan mengamuk !" sahut Dongmei yang ikut tertawa.

"Wow ! Wow ! Wow !" ucap Ehuang sembari bertepuk tangan.

"Coba siapa yang akan berani melawannya ? Tentu saja tidak akan ada yang berani memghadapi si gemuk jika dia marah !" lanjut Dongmei.

"Sebaiknya kita pergi, sebelum si gemuk Jennifer menghajar kita, teman-teman !" ledek Ehuang.

Ledekan dari ketiga teman-teman kelasnya itu membuat Jennifer Chan bertambah emosi, rasanya ingin sekali dia menghajar mereka tapi Jennifer mencoba menahannya.

Plak !

Jennifer Chan melemparkan sapu ditangannya ke atas lantai kelasnya sehingga patah menjadi dua bagian.

Ketiga gadis itu langsung tercengang kaget, hampir tak percaya melihat reaksi dari Jennifer Chan.

Memandang tajam ke arah ketiga gadis remaja di hadapannya lalu berbalik arah seraya berlari keluar dari ruangan kelasnya.

BRAK !

Pintu kelas dibanting keras saat Jennifer Chan berlari pergi.

Ehuang langsung tertegun diam saat melihat sikap Jennifer Chan yang berubah lain serta memberontak.

Tidak pernah dia menyangka kalau Jennifer Chan akan bersikap seperti itu.

"Eh, dia kabur, Ehuang !" ucap Dongmei sembari melirik pelan ke arah Ehuang yang terdiam.

"Ehuang !" panggil Shang.

"Ehk ? Apa ?" sahut Ehuang terkejut lalu memalingkan wajahnya ke arah kedua teman-temannya.

"Kenapa kamu membiarkannya pergi ? Bukankah tadi kita berniat menyuruhnya menggantikan kita piket hari ini ?" kata Shang.

"Biarkan saja dia... Aku malas dengannya...", sahut Ehuang.

Ehuang lalu berjalan seraya mengambil sapu yang dilemparkan oleh Jennifer Chan tadi ke arah lantai kelas.

"Kita bersihkan ruangan kelas ini sekarang", ucap Ehuang.

"Apa ?!" sahut Dongmei menjadi bingung dengan perubahan sikap Ehuang.

Tampak Ehuang sedang sibuk menyapu lantai kelasnya tanpa berucap apa-apa lagi sedangkan kedua sahabatnya langsung kebingungan saat melihat Ehuang yang menjadi lain.

"Kenapa dengannya ? Apa dia baik-baik saja ?" tanya Shang heran.

"Entahlah, aku juga tidak mengerti, kenapa dia tiba-tiba berubah ?!" sahut Dongmei seraya menatap lurus ke arah Ehuang.

Ehuang terlihat sibuk menyapu kelas dengan sangat seriusnya sedangkan kedua sahabatnya hanya terdiam, memperhatikannya dari arah kejauhan.

Merasa ada yang memperhatikan dirinya, Ehuang lalu menghentikan aktivitas menyapunya kemudian dia menoleh ke arah Dongmei dan Shang yang sedari tadi hanya melihatnya.

"Hai kalian ! Kenapa diam saja dan hanya memandangiku ?" kata Ehuang.

Ehuang membalas memandangi kedua gadis remaja yang menjadi sahabatnya itu.

"Apa kalian ingin aku melaporkan kepada guru wali kelas kalau kalian membolos piket ?" ucap Ehuang.

"Oh, tidak !", sahut Dongmei segera meraih alat pembersih lainnya dengan cepat-cepat.

Dongmei menoleh ke arah Shang lalu berbisik padanya.

"Cepat ambil penghapus itu lalu bersihkan papan tulis ! Kau tidak mau jika dilaporkan kepada wali kelas kita kalau ketahuan tidak piket, Shang !" ucapnya.

"Ya, ya, ya, aku akan membersihkan papan tulisnya", sahut Shang seraya mendekati papan tulis.

Dongmei segera membersihkan bangku-bangku di dalam kelas satu demi satu dengan alat pembersih yang tersedia di kelas.

Ketiga gadis remaja itu mulai sibuk membersihkan ruangan kelas mereka sesuai jadwal piket.

1
Hera Imoet
senangnya punya teman baru.. 😁🤭
Hera Imoet
engeh ga ya .. bukan nya pernah ketemu ya mereka... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
gitulah laki2 egois.. merasa bisa mengurus anak... yakin bisa... meremehkan kekuatan perempuan yaa... the power of emak emak... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lawan jc.. jangan pernah membiarkan pembulyan sedikitpun.. berikan efek jera pada mereka, secara kamu sama hak dengan mereka... lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
bagus ceritanya... dengan 3 pemeran utama dengan masing2 masalahnya namun bersahabat di dunia Maya sampai berkeinginan saling menguatkan semoga di kenyataannya jg yaa
Hera Imoet
semoga kamu kuat ya RY.. ada anakmu yg bisa menguatkan kamu... semangat... semangat juga buat author 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
Rose yan gimana ciii... sebel tau udah janjian ga ketemu... di telpon ga diangkat... di chat ga di bales... bikes... bikes... bikes... hehehehe 😁🤭😘
Hera Imoet
gemezzzzz sudah saling bertemu sebenarnya... blm tau aja kalau ternyata teman dunia Maya... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘🥰
Hera Imoet
bukannya janjian di luar kota yaa... ehh udh ketemuan di rumahnya..
Hera Imoet
semoga bisa menjadi teman yg baik ya.. walau berbeda usia... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
kasihan anak jadi korban perceraian orang tuanya.. semoga rose bisa bangkit... lanjuttttttt yupzzz cemungutzz 😘
Hera Imoet
lanjuttttttt yupzzz 😘 semangat
Hera Imoet
tokoh utamanya tiga karakter yaa... hehehehe jadi kurang fokus akoh bacanya... lanjuttttttt yupzzz 😘
Reny Rizky Aryati, SE.: ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: iya... ☺️
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!