NovelToon NovelToon
Halo Cinta Pertamaku

Halo Cinta Pertamaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Jinan Sastawijaya gadis cantik yang mandiri, anak yang supel ceria mempunyai adik lelaki bernama Jerremy Sastawijaya Mereka kembar identik sedari lahir. Mereka tumbuh dikeluarga yang harmonis. Ayahnya adalah Rektor Universitas Swasta di Jakarta. Bundanya sebagai ibu rumah tangga pada umumnya. Bagaimanakah kehidupan membawa Jinan saat dia bertemu dengan Cinta pertamanya yang sudah lama 2 tahun menghilang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Rega menuntun Jinan duduk di sofa kamarnya. "Pelan-pelan ceritnya jangan sambil nangis hmm!" Rega menghapus airmata Jinan. Wajah Jinan juga sudah sembab karena kebanyakan nangis. Jinan menceritakan semua kejadian yang dia lihat di cafe tadi. Rega memperhatikan kata-kata yang keluar dari mulut Jinan.

"Besok gue suruh Calvin buat cari tahu cewek itu. Sekarang gue anter pulang yah. " Rega mencoba membujuk Jinan. Tapi Jinan menggeleng dia engga mau pulang.

"Gue engga mau pulang dulu! Gue boleh nginep disini kan? Tapi gue engga bawa baju ganti!" Jinan menyebikan bibirnya membuat Rega sangat gemas, dia mencubit hidung Jinan.

Rega berdiri membuka lemarinya, dia membawa kaos oversize miliknya diberikan pada Jinan. "Ini pakai, di gue aja gede banget, loe kayaknya bakal kelelep deh hahaha!" Jinan mengambil kaos itu dia langsung ke kamar mandi sekaligus membersihkan dirinya

-

-

Sambil menunggu Jinan mandi, Rega keluar kamar menuju dapur. Dia masak nasi goreng sepertinya Jinan belum makan malam. Dia juga membuatkan teh camomile kesukaan Jinan.

Naila diam-diam mengintip kegiatan Rega. Rega sadar akan hal itu. "Engga usah ngintip !" Rega melirik tajam Naila

"Maaf mas !" Naila tertunduk. "Mas ada tamu yah? Pacar mas yah?" Tanya Naila. "Bukan urusan kamu. Tolong beresin yah, sama bukain pintu kamar!" Rega membawa nampan berisi nasi goreng ayam dan teh camomile hangar untuk Jinan.

Ketika Naila buka pintu kamar Rega, muncul seorang wanita cantik yang baru saja mandi. Tatapan mata Jinan dan Naila bertemu. "Kamu siapa ? Kok ada disini?" Tanya Jinan

"Ga, bisa jelasin dia siapa?" Jinan melihat ke belakang Naila, Rega yang membawa nampan. "Mau makan dimana?"

"Di meja makan aja !" Jinan keluar menutup pintu melewati Naila dan Rega. Di meja makan Jinan menatap tajam ke Naila dan Rega. "Siapa yang mau jelasin?" Tanya Jinan

"Heum ... dia Naila, gue... Ketemu dia di club!" Ucap Rega. Sementara Naila agak ketakutan jika Rega akan bilang kalau dirinya jual diri di club itu. "Dia...!" Rega melirik ke arah Naila, Rega tahu Naila sedikit ketakutan.

"Naila waktu itu di gangguin sama om-om hidung belang, yaa gue nolongin dia, gue bawa dia kabur kesini!" Ucap Rega datar. "Syukurlah... pasti kamu shock banget yah? Terus kamu gimana sekarang?"

"Aa-aku ...!" Belum selesai Naila bicara, Rega sudah ingin memasukan sendok ke mulut Jinan. "Jangan banyak ngomong makan dulu udah malem!" Jinan reflek membuka mulutnya, dia menatap tajam Rega. Seolah banyak yang ingin ditanyakan oleh Jinan.

-

-

-

Shaka terus mencari Jinan, dia juga menelepon Shanna, Erick, dan Talita. Tapi tidak ada yang tahu Jinan dimana. Shaka coba telepon Rega tapi tidak aktiv. "Tam, tolong lacak keberadaan Rega!"

Tama langsung menghubungi seorang hacker profesional untuk melacak keberadaan Rega. Shaka curiga Jinan berada ditempat Rega. Juga mengecek CCTV di cafe pertemuan Shaka dan Angel. Supaya Jinan percaya.

"Jinan kamu salah paham!" Gumam Shaka

-

-

FLASHBACK SHAKA

"SHAKA ...!" Ada seorang wanita melaimbaikan tangannya ke Shaka. Dia sangat cantik mukanya yang bule mampu menyihir pria disana. "Angel ...! Benar kamu Angel kan?"

"Iyaaa ... Kamu apa kabar, Kha?"

"Baik, kamu sendiri? Ngapain ke indo?"

Tak lama wanita bernama Angel itu dihampiri oleh pria bule juga bernama Martin. "Honey... Sudah belanjanya?" Tanya Martin pada Angel

"Shaka kenalin ini suami aku!" Angel memperkenalkan Martin suaminya pada Shaka. Shaka menyambut uluran tangan Martin. Dan obrolan mereka bertiga pun berlanjut sampai dimeja makan.

"Oh iya, istri kamu dimana? " Tanya Angel. "Dia sekarang ada di tokonya, nanti aku mau jemput !" Senyum Shaka. Ketiganya mengobrol di cafe tempat Shaka bertemu klien. Hingga Shaka lupa waktu. Angel dan Martin sendiri adalah teman kuliah Shaka ketika di luar negeri. Angel dan Martin akan liburan di Jakarta.

"Honey... Aku ke toilet dulu yah!" Sahut Martin ijin pada istrinya. Disana hanya ada Shaka dan Angel sedang ngobrol, Tama tidak jauh dari meja mereka. Ketika itulah Jinan datang dan salah paham. Shaka merasa sangat bersalah dia belum menghubungi Jinan karena ponselnya lowbat.

-

-

Ditengah lamunan Shaka didalam mobil, Tama berteriak.

"BOSS... KETEMU !" Tama langsung tancap gas ke apartment Rega. Shaka hanya melirik Tama tanpa bicara lagi.

-

-

Di apartment Rega, Shaka dan Tama berlari ke atas. Shaka menggedor-gedor pintu apartment itu. Pintu itu terbuka Rega yang membukanya belum sempat Rega ngomong bogeman mentah mendarat di pipi Rega.

BUGH BUGH !

Jinan dan Naila yang tengah mengobrol kaget mereka langsung menghampiri Rega yang tersungkur. Naila reflek mengangkat tubuh Rega membawanya kedalam. Jinan sontak menganga atas tindakan Shaka. Dia membeku tidak bergeming sedikitpun. Dadanya naik turun.

"Sha-Shaka ...kamu disini ?" Tanya Jinan yang sedikit agak ketakutan melihat amarah suaminya itu.

"Kita pulang!" Shaka terus menatap tajam istrinya. Dia sangat cemburu, bisa-bisanya Jinan pergi kerumah Rega tanpa mendengar penjelasannya?!

Jinan masih diam saja tak berkutik. "Tama ambil barang-barang Jinan !" Titah Shaka. Tama masuk kedalam bertanya pada Rega. Naila reflek ke kamar Shaka tanpa ijin dia mencari tas Jinan. Tangannya gemetar ketika memberikan tas itu pada Tama.

Naila menghampiri Jinan dulu merangkulnya "Mbak... Maaf tapi memang lebih baik mbak Jinan pulang dulu! Nanti aku main ke toko mbak !" Naila menggangguk pelan ke Jinan agar Jinan mau mengerti maksud Naila.

-

-

-

Jinan akhirnya menuruti Shaka, dia keluar duluan tanpa pamit pada Rega. Shaka menyusulnya juga Tama. Sampai diparkiran Jinan langsung masuk duduk didepan dipinggir Tama. "Dibelakang Jinan!" Suara berat Shaka mendominasi

Jinan memalingkan mukanya. "Jalan Tam !"

Tama langsung menjalankan mobilnya. Suasana mencekam terasa didalam mobil tidak ada satupun yang bicara baik Jinan, Shaka ataupun Tama. Sesampainya dirumah, Jinan membuka pintu mobil lalu menutupnya dengan kasar

BRAK !!! Jinan jalan cepat kedalam rumah lalu masuk kamar disusul Shaka. Sementara Tama dia pulang kerumahnya membawa mobil Shaka.

-

-

-

Sepertinya perang panas akan terjadi. Shaka menarik tangan Jinan dengan kasar. "Bisa engga dengerin aku dulu? Kamu udah gede kan? Engga harus kabur-kaburan gini Jinan!" Sentak Shaka

"NGACA ! KAMU JANJI APA TADI PAGI? MAU JEMPUT AKU KAN? AKU TUNGGU KAMU BERJAM-JAM KAMU ENGGA ADA KABAR. HP KAMU JUGA ENGGA AKTIV . TERUS AKU LIHAT SUAMI AKU LAGI KETAWA SAMA CEWEK. SEMENTARA ISTRINYA... !!" Teriak Jinan dengan penuh emosi

Shaka makin mendekat dengan Jinan "Dengerin aku sayang, aku minta maaf, hp aku lowbat, terus ...tadi dia itu tem...!"

Shaka melemah ketika dia mau melanjutkan lagi Jinan semakin marah

"LOWBAT ? HAHAHAHAH ! HELOOW SHAKA LOWBAT BUKAN JADI ALASAN BUAT KAMU ENGGA HUBUNGIN AKU. DISANA KAMU BISA PINJEM CHARGER KALAU KAMU NIAT. !"

"Emang dasar BRENGSEK ! Harusnya kita engga usah ketemu lagi. Apalagi sekarang kita udah nikah, buat apa kalau akhirnya cuma saling nyakitin !" Lirih Jinan

Setelah Jinan meluapkan amarahnya dia pergi melewati Shaka yang masih mematung. Jinan masuk ke kamar mandi.

Jinan menangis kejer didalam bathub. Dia menyesal telah membentak Shaka.

Shaka terdiam omongan Jinan sangat menusuk jantungnya. Shaka menyesal kenapa dia bisa lupa dengan Jinan. Dia merasa bersalah. Shaka menangis menunduk. Shaka menyeka airmatanya. Sungguh Shaka tidak rela jika harus kehilangan Jinan.

"Sayang..aku minta maaf, kamu keluar yah, kita istirahat dulu!" Ucap Shaka lembut

1
dwi siswati
wah tambah 1 lagi fans jinan
senja
kalau ceritan cinta pertama ga bisa ilang itu seharus nya di jauh kan dari lawan jenis yh terlalu agresif apa lagi udah main fisik kesanya malah perempuan ga bener nrima sentuhan tapi sok nolak cinta tapi memberi harapan ke setiap laki laki
Desty Cynthia
keren
Niken Dwi Handayani
seperti nya menarik ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!