NovelToon NovelToon
Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:39.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Pengorbanan seorang perempuan bernama Alina Bagasditya kepada lelaki yang dicintainya meski hati dan cinta lelaki itu untuk wanita lain.

Dia perempuan bodoh? Memang!

Namun demi kebahagiaan lelaki yang akhirnya menjadi suaminya, dia rela menjadi perempuan bodoh dengan membiarkan suaminya mencintai wanita lain. Baginya, ketulusan cintanya yang dianggap bodoh oleh orang lain adalah cinta sejati.

Mencintai dari balik layar, itu lah Alina.

Alina tetap bertahan meski sakit, apakah suatu hari dia dapat pergi meski itu keputusan sulit?

Kepoin aja....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Adrian-ku Sudah Kembali.

Setelah Alina dan Adrian menyelesaikan sarapannya, kini keduanya duduk berhadapan di ruang tengah.

"Bicaralah," ujar Alina tanpa basa basi lagi.

Adrian mengeluarkan ponsel dari saku celananya, membuka foto messumm Alina. "Lihatlah, menurutmu saat aku melihatnya... apa yang ada dalam pikiran ku selain marah dan langsung menuduh mu. Apalagi, lelaki yang di dalam foto ini menelepon ku dan mengatakan kalian berdua adalah sepasang kekasih dan dia memintaku untuk segera menjauhi mu."

Alina mengambil ponsel Adrian, melihat foto itu dan reaksinya sama seperti Adrian. Dia marah, namun marah pada orang yang berani memfitnah nya. "Aku nggak kenal laki-laki ini, aku__"

"Aku sekarang tahu itu, Lin. Aku sudah mencaritahu keberadaan pria ini dan sudah bertemu laki-laki itu. Dia mengakui semua kebohongan nya saat aku mengancamnya. Ternyata dia disuruh Calista, adik tirimu. Bukan hanya itu... laki-laki itu adalah kekasih Calista dan wanita di dalam foto itu adalah Calista sendiri. Dia membayar seseorang untuk mengedit foto agar mirip dengan mu, dan Calista berhasil... aku sudah tertipu."

Adrian menunduk menyesali kebodohan nya, dia duduk dengan gelisah. "Sebenarnya aku enggak pantas kamu maafkan, tapi seperti katamu... aku sengaja menebalkan wajah untuk meminta maafmu. A-aku... pernah dua kali menjadi seorang pengecut, pertama saat aku mulai mencintaimu namun aku enggak pernah jujur padamu dan akhirnya aku pergi ke luar negeri membawa segala cintaku. Kedua... aku jadi pengecut setelah mendapatkan foto editan mu tanpa konfirmasi padamu, aku langsung percaya dan malah membenci mu.“

“Maafkan aku, tapi untuk kali ini... aku enggak mau mundur dari pernikahan kita. Aku nggak mau jadi pengecut lagi dengan pergi darimu, dan tidak berusaha mempertahankan pernikahan kita. Kau boleh menganggap ku lelaki egois, Lin. Tetapi, sampai kapanpun aku akan terus mencintaimu." Ujar Adrian penuh keyakinan.

Alina menaruh ponsel Adrian di meja, dia memijit keningnya yang terasa nyut-nyutan. "Sejak kapan kau mulai mempercayai ku, saat malam resepsi pernikahan kita... kau masih bersikap dingin padaku."

"Sejak aku terbangun di pagi hari setelah malam pertama kita, a-aku melihat noda darah di seprai... seketika aku langsung berpikir ternyata kamu masih suci saat aku melakukannya padamu. Maaf... Lin... aku mohon... maafkan aku atas semua tuduhan dan kebencian ku padamu."

Alina menghela nafas panjang, "Jujur, aku trauma untuk mencintai lelaki terlalu dalam lagi. Padamu... aku pernah menumpukan segala harapan. Meskipun kamu enggak pernah sekalipun mengatakan cinta padaku, tapi aku bisa merasakan... jika rasa kita berdua sama. Karena itu lah, aku begitu mengharapkan mu."

“Tetapi, saat kau menatapku dengan penuh kebencian dan mengatakan aku terlalu terbawa perasaan dalam hubungan kita... saat itu aku mulai menyerah mencintaimu. Ketika kau menghancurkan foto-foto kebersamaan kita di kamarmu, aku memungutnya bukan untuk kusimpan... tapi saat pulang ke rumah aku langsung membakarnya. Aku menghanguskan foto itu seperti aku mulai menghapus hubungan kita." Alina menatap nanar ke arah Adrian, pun dengan lelaki itu dia menatap Alina penuh penyesalan.

"Berikan aku kesempatan kedua, Lin. Aku akan memperbaiki semuanya, aku akan menjadi Adrian yang kamu kenal dulu... sudah tak ada kah rasamu padaku?" Adrian mengiba.

Alina mengalihkan tatapannya, dia merasa sesak jika terus menatap wajah suaminya. "Entahlah, rasa yang sudah mulai aku kubur dalam-dalam... apa masih bisa aku hidupkan lagi?"

"Bisa Lin, aku akan menyalakan api cintamu lagi padaku. Berikan aku kesempatan, aku janji... nggak akan memaksakan kehendak ku padamu jika setelah aku mencoba memperbaiki namun kau benar-benar tidak bisa mencintaiku lagi. Sekarang, mari kita mulai dari awal, kau ingin memulai dari mana?" Adrian begitu terdengar bersemangat.

"Aku bisa memberimu kesempatan, tetapi__“

"Tapi apa Lin? Apapun permintaan mu, akan kulakukan."

"Sepertinya kali ini, kau mempunyai saingan. Ada seseorang yang telah mengatakan mencintai ku dan akan menunggu ku berpisah darimu. Aku sudah mengatakan pada Saddam agar dia tidak berharap, tapi dia tetap ingin memperjuangkan cintanya padaku. Apa kau sanggup bersaing secara sehat dengannya?"

Ya Allah, aku sudah berbohong. Aku ingin memberi pelajaran pada Adrian... agar dia tahu rasanya kehilangan, aku sengaja membawa-bawa nama Saddam. Aku harap Saddam mengerti dan tidak mengharapkan lebih dari pernyataan ku ini pada Adrian.

Alina mengigit bibirnya karena mengatakan akal-akalan nya, dia hanya ingin memberi kesempatan pada Adrian akan tetapi dia juga ingin mempersulit suaminya itu.

"Aku bersedia, aku janji akan sportif. Aku hanya tidak suka dia selalu menyentuh mu, bagaimana pun kamu sudah menjadi istriku. Aku menerima Sadam jadi rivalku, tapi aku minta... jaga batasan kalian."

"Baiklah, aku akan bicarakan ini dengan Saddam. Aku harap kamu ikhlas dan ridho, saat itu... ketika kamu menyakitiku di malam pertama kita, tubuhku kesakitan dan aku memang menelepon Saddam untuk minta tolong. Dia membawaku ke rumah sakit dan ternyata aku demam. Tetapi besoknya... aku berangkat ke Bali sendirian. Kami baru bertemu lagi kemarin sore, bersamaan dengan kedatangan mu kesini. Kami enggak berhubungan berlebihan selain saling komunikasi melalui telepon. Namun, kalaupun kau nggak percaya semua ucapanku barusan... aku nggak perduli!"

Dengan cepat Adrian menarik tangan Alina, "Aku percaya padamu, sungguh Lin. Aku enggak akan pernah meragukan mu lagi, aku janji."

"Aku enggak butuh janji, tapi bukti!"

"Iya, iya sayang.... jadi kamu beneran ngasih aku kesempatan?"

Alina mengangguk. "Tapi dengan satu syarat..."

"Katakan."

"Meskipun kita suami istri dan kamu berhak atas tubuhku. Tapi aku harap, jangan meminta atau memaksa aku untuk melayani mu. Aku masih ingin menilai usahamu memperbaiki hubungan kita dan kau pun akan sama seperti Saddam... jangan menyentuhku sembarangan!"

"Hah??? Ta-tapi Lin... aku halal menyentuhmu, tidak seperti Saddam." Protes Adrian.

"Iya, tapi kamu masih dalam proses penilaian ku. Bagiku, kamu dan Saddam... sedang dalam posisi yang sama, kalian berdua sama-sama sedang memperjuangkan ku. Aku harap kamu tetap sportif dan menuruti kemauanku. Jika tidak, maka enggak usah lagi kita mencoba memperbaiki hubungan ini."

"Baik, sayang. Aku bersedia kok, jangan kejam-kejam padaku." Adrian kembali menerima meski tak rela.

"Kalo gitu, lepasin tanganku yang masih kamu genggam ini!" Alina mendelik tajam.

Gegas Adrian menurut, lelaki itu sudah merasa puas sebab mendapat kesempatan. "Jalan-jalan, yuk?"

"Aku udah ada janji sama Saddam, rencana ini udah dari empat hari lalu."

"Oke, kalo begitu kita pergi bertiga."

Alina melotot tapi melihat wajah tegas Adrian akhirnya dia mengalah. "Ingat, sportif!"

"Iya, sayangku. Cintaku..." Adrian tersenyum begitu terlihat tampan, dengan kerlingan nakalnya seperti dulu.

Adrian-ku sudah kembali...

Ada senyum tersembunyi di bibir Alina, entah kenapa saat memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua pada suaminya, ada perasan lega dalam hatinya.

Apa karena aku masih mencintaimu, Adrian?

___

Apa ada yang kecewa, Alina memberi Adrian kesempatan? Mhuee...

1
Siti Masitah
preetlah...kalo cinta tdak akn menyakiti...
Erni Kusumawati
sakit hatiku kk Author.. ikutan sesak dadanya😭😭😭😭
Erni Kusumawati
please Alina jgn jd wanita bodoh.. be strong Alina.. nulis tp sambil mewek😭😭😭😭😭.. hua kk author jahat bikin aku nangis😭😭😭😭
Erni Kusumawati
diluar nurul mmg pola pikir papanya Alina... Gila sih tukar keluarga demi uang.. sama saja dengan pesugihan yg harus menumbalkan anak utk kekayaan.. miris
Ketawang
Bagus ceritanya,.tp trkesan buru" di buat END...
Semangat berkarya thoorr💪🏻💪🏻💪🏻
Ketawang
Kasian sherin....
blum halal udah di unboxing dluan
Ketawang
kena prank...trnyata hanya mimpiiiiii😅
Ketawang
kok gini thooorrrr😭😭😭😭
Rere™Black Rose🖤: maaf prank kakak aduh kok bikin orang nangis 🙌🤭
total 1 replies
Ketawang
Org yg prnah jahat kalo dah tobat baiknya tak terkira...
Sherin kamu amaziiiiing
Ketawang
Alina qm jgn mnciptakan bomerang untuk dirimu sendiri....
Pupuklah cintamu lagi ke Adrian jgn mlah memikirkan Sadam di saat Adrian brjuang mmprthankan rmhtga kalian...
Ketawang
kok nyesek ea😭😭😭😭
Ketawang
Baru baca,spertinya menarik...
lanjuuuuttttt
Yunia Afida
Alhamdulillah hapy endingnya, yang jahat dapat karmanya, semangat terus 💪💪💪💪
Yunia Afida
sherin hamil iki
Yunia Afida
Akhirnya baikan iki
Yunia Afida
kebohongan mu itu lo, setiap ada masalah harus jujur,
Yunia Afida
penjahat nya belum ketangkep semuaya
Yunia Afida
semangat terus kak💪💪💪💪💪
TATI PUTRISOLO
akhirnya hapoy ending.. hidup kita hrs seimbang kebaikan dan keburukan akan sll dapat balasan jd hrs py hati yg baik terhadap sesama mnusia atau alam ...bersyukur lah agar sll bahagia.. sukses ya thor
Rere™Black Rose🖤: makasih kakak 😍
total 1 replies
Zenun
yuhuuuu happy ending
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!