NovelToon NovelToon
TERIKAT CINTA VAMPIRE TAMPAN

TERIKAT CINTA VAMPIRE TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Vampir
Popularitas:58.9k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Gelya akhir-akhir ini sering bermimpi bercinta dengan seorang lelaki misterius. Wajahnya tak jelas hanya tubuhnya yang terasa lebih dingin dari manusia biasa.
Sampai akhirnya, ia dipertemukan dengan lelaki tampan yang selalu hadir saat malam hari. Lelaki yang mampu mengguncang hati Gelya dan membuatnya jatuh cinta setengah mati. Lelaki yang ternyata selalu hadir dalam mimpi Gelya. Bagaimana percintaan antara manusia dan vampire ini terjalin? Ada misteri apa dibalik kedatangan vampire yang berusia hampir 2000 tahun itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Belum Saatnya Berpisah

Zoran menatap Gelya dengan sangat kecewa. Ia tak mau melakukan ini namun gadis itu terlanjur membencinya.

"Gelya, aku melepaskan kamu......" Zoran tak dapat meneruskan lagi kalimatnya. Mulutnya tiba-tiba saja mengeluarkan darah.

"Zoran....! Apa yang terjadi denganmu?" teriak Gelya panik dan segera melompati jendela itu.

Zoran sudah jatuh ke atas tanah dan mulutnya terus mengeluarkan darah.

"Zoran....!" Gelya langsung duduk di samping Zoran sambil menangis.

Zoran membuka matanya. Ia terlihat sangat lemah. "Setidaknya, aku masih bisa melihatmu sebelum aku menghilang. Aku...."

"Gelya....!" Zein keluar dari pintu depan dan terkejut melihat Zoran.

"Ada apa dengan Zoran?" tanya Zein kaget.

Namun sebelum Zein bicara, Jave tiba-tiba saja muncul. "Dia diberikan racun dracula yang dicampur dengan bubuk perak. Laura menjebaknya."

"Apa?" Gelya terlihat panik. "Lalu, apa yang akan terjadi."

"Racun seperti ini akan membunuh seorang vampire secara perlahan-lahan. Aku mengejarnya dengan mengikuti jejak darahnya." Jave ikut berlutut di samping Zoran.

Air mata Gelya mengalir. "Lakukan sesuatu, Jave."

Racun ini tak ada obatnya, Gelya." Jave pun terlihat sedih. Zoran adalah sahabat yang susah berkali-kali menyelamatkannya.

"Sebaiknya bawa Zoran masuk dulu. Sebentar lagi pagi." kata Zein.

Jave mengangkat tubuh Zoran dan Zein memintanya untuk dibawa ke kamar belakang. Kamar itu kalau siang hari akan menjadi gelap saat tirai jendelanya tak dibuka.

"Zoran.....!" panggil Jave.

Zoran membuka matanya. Gelya terkejut melihat mata Zoran yang mengeluarkan darah.

"Aku punya penangkal racun. Namun aku tak tahu apakah itu akan bermanfaat pada seorang vampire." Kata Zein yang sudah masuk dengan sebuah infus di tangannya.

"Coba saja, Zein. Siapa tahu berhasil." kata Gelya.

Zein pun memasang infus di tangan Zoran lalu menyuntikan dua macam obat cair.

"Gelya, berikan darahmu pada Zoran." pinta Jave.

Gelya mengulurkan tangannya. Namun orang menggeleng.

"Minumlah Zoran. Darah Gelya itu sangat sakti. Bukankah kamu belum makan selama beberapa hari ini?" Jave terlihat kesal karena Zoran menolak.

"Ayolah, Zoran!" bujuk Gelya.

"Percuma saja. Kamu tahu kalau racun ini tetap akan membunuhku." kata Zoran. Ia kembali mengeluarkn darah di mata dan mulutnya.

"Zoran, please .....!" Gelya sudah meletakan tangannya di atas bibir Zoran.

"No......!" Zoran kembali menolak.

"Tapi ...."

"Setiap kali aku mengisap darahmu, kekuatan yang ada dalam dirimu akan berkurang." kata Zoran. Ia menyingkirkan tangan Gelya.

"Kekuatan apa? Aku bukan orang sakti." Gelya menatap Zoran yang sepertinya mulai kesakitan.

Gelya menatap Jave. "Jeva, please....!"

"No....Gelya." Zoran menggeleng.

Jave tahu apa yang Gelya inginkan. Ia mengeluarkan taringnya dan segera menancapkan ya di atas tangan Gelya. Kemudian Gelya meneteskan darah itu di atas mulut Zoran. Terpaksa Zoran pun meminumnya.

Jave yang sempat merasakan sedikit darah Zoran sempat terpana. Darah yang sangat lezat dan menggoda.

"Jave, sebaiknya kita keluar!" Zein langsung menarik tangan Jave karena ia tahu kalau Jave mulai tergoda.

"Cukup!" Zoran menjilati tangan Gelya untuk menutup dua lubang bekas taring Jave.

Setelah itu, Gelya pun berdiri. "Kamu harus istirahat, Zoran. Sebentar lagi matahari keluar. Gelya segera keluar kamar. Jave pun kini gantian masuk ke kamar.

"Zein, terima kasih sudah mengijinkan mereka masuk ke rumahmu."

Zein hanya mengangguk. "Adikku, pernah digigit oleh vampire. Namun saat ia kesakitan saat racun vampire mulai bekerja, ia meminta aku membunuhnya. Ia tak mau menjadi vampire. Waktu itu kamu berdua sedang liburan ke Norwegia. Dan aku membunuhnya. Dia mati. Dan aku mengatakan pada ibuku bahwa seorang penjahat sudah merampok kami dan melukai adikku." Zein menarik napas panjang. "Aku sebenarnya membenci kaum vampire. Tapi, sebagai dokter, aku tak bisa membiarkan seseorang terluka."

Gelya tersenyum. "Aku mau pulang ke rumah. Ada sesuatu yang mau aku ambil di sana. Kamu jam berapa ke rumah sakit?"

"Sedikit lagi. Aku ada jadwal operasi jam 7 pagi ini. Aku antar kamu sekalian. Mereka berdua aman di sini."

Gelya mengangguk.

************

Memasuki rumah bibinya membuat Gelya tak bisa menahan air ir matanya. Ia ingat bagaimana mereka berdua dulu sering tertawa bersama saat masak, atau menonton film lucu dan masih banyak lagi.

Gelya ingat dengan kunci mobil bibinya. Kata-kata itu diucapkannya sebelum meninggal. Gelya masuk ke kamar Mila namun tak menemukan benda itu.

Ia kemudian keluar dari rumah dan menuju ke garasi. Garis polisi masih terpasang di sana. Gelya membuka pintu mobil yang masih ada bekas darahnya itu. Ia tak juga menemukan kunci itu. Namun saat ia akan berbalik ke dalam rumah, Gelya melihat ada sesuatu yang jatuh di dekat jendela kamar Mila. Mata Gelya langsung berbinar saat melihat kalau itu adalah kunci mobil bibinya.

Dulu, Mila pernah cerita kalau gantungan kunci itu diberikan oleh kakaknya, yang adalah mama Gelya. Selain kunci mobil, ada juga kunci rumah dan kunci lemari Mila yang ada di sana. Mainan gantungan kunci itu berbentuk gitar kecil. Namun saat Gelya menggoyangkan gitar itu, ia merasakan ada sesuatu di dalam gitar itu. Ia mencari cara membukanya dan ternyata itu bisa di buka. Mata Gelya terbelalak melihat ada sebuah kunci kecil di dalamnya.

"Kunci apa ini?" Gelya bergumam sendiri.

Ia langsung ingat dengan kotak itu. Gelya pun bergegas masuk ke kamarnya dan mengambil kotak yang tersimpan di bawa karpet lantai kamarnya.

Saat Gelya memasukan anak kunci itu, ia terkejut karena pas. Ia memutar kunci itu ke kira dan terdengar bunyi benda yang terbuka.

Saat penutup kotak kayu itu dibuka perlahan, tiba-tiba terdengar guntur yang sangat besar suaranya dan langit perlahan gelap, kilat menyambar dan hujan tiba-tiba turun diikuti angin yang kencang. Gelya melihat ada cahaya yang keluar dari balok kotak kayu itu dan akhirnya gadis itu pingsan.

**********

Gelya terbangun di sebuah rumah kayu. Gelya ingat, itu adalah rumah mereka di Rusia. Ayah Gelya adalah seorang arsitek yang bekerja di sana.

Gelya keluar dari kamar. Ia melihat papa dan mamanya. Namun mereka seperti tak menyadari kehadiran Gelya.

Di tangan mamanya ada kotak kayu yang sama persis dengan yang diberikan oleh bibinya.

"Lihatlah, suamiku." kata mama Gelya sambil membuka kotak itu.

"Ini batu meteor yang jatuh tepat di samping mobil kita saat Gelya lahir. Batu ini disebut sebagai batu kehidupan. Jika darah suci diteteskan di atas batu ini, maka batu ini akan menjadi batu sakti. Para kaum vampire dan dracula sangat menginginkan batu ini karena bisa membuat mereka berjalan di siang hari. Batu ini juga dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bahkan menjadi penawar racun yang paling ganas sekalipun." Papa Gelya menutup penutup kotak itu. "Ini akan melindungi Gelya dari segala marabahaya."

Gelya tersentak bangun. Sepertinya ia bermimpi. Hujan sudah berhenti. Gelya membuka penutup kotak itu. Benar saja, si dalamnya ada sebuah kalung dengan liontin berbentuk bintang. Batu di dalam buah kalung itu berwarna hijau. "Apakah ini batu meteor?" Gelya bertanya pada dirinya sendiri.

Gelya memakai kalung itu. Si bawa kalung itu ternyata ada sebuah surat.

Anakku, pakailah kalung ini untuk melindungi mu. Jangan percaya pada kaum vampire, dracula sangat manusia serigala. Karena mereka penipu yang licik.

Demikianlah isi surat singkat dari mamanya Gelya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya ?

1
irish gia
semoga lekas sembuh ka
⒋ⷨ͢⚤ Icʝιвяιℓ ємя_Adindawait㊍㊍
moga cepat sembuh mba Heny dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa
Virgo Virgo
kirax Tuhan pulihkan/Pray/
neng ade
semoga cepat sembuh ya thor dan pulih kembali
gia nasgia
syafakillah Thor🤲🙏
Eka ELissa
cepet cmbuh Mak ...😘😘😘 setia mnanti mu
Meylan Basiru
Waalaikum salam... semoga cepat sembuh mbak Enny.. Aamiin
Anie Sandi
gws ya mom author, Gbu
Eci Rahmayati
cepett sembuh KK dan sehat kembali secepatnya aamiin 🤲
Arayangita Ayan
Semoga lekas sembuh...aminnn
Apriyanti
waalaikumsalam
semoga cepat sembuh thor🙏
Novi
semangat sembuh y Mak 😇🙏🤗
Andriyani
Wa'alaikumussalam semoga cepet sembuh dan bisa segera melanjutkan karya tulis nya lagi Aamiin
Khusnul Khotimah
semoga lekas sembuh ,dan segala penyakitnya ibu diangkat sama Allah dan sehat kembali segala urusannya di mudahkan sama Allah
Tria 'Blt'
Waalaikumsalam,,,Iya gpp kak Enny ,,tetep setia menunggu...
Buat kak Enny semoga cepet sembuh ,,dan di angkat semua penyakitnya... Aamiiiin,,, 🤲🥰
Hasanah Darsono
wa'alaikumussalam,,,semoga cepat sembuh dan bisa beraktifitas lg ya thor
Nona
iya ngk apa" thor smoga lekas sembuh. semangaaat 💪 🥰
Neng Ati
semoga lekas sembuh mami eini,semangat secepatnya bisa beraktivitas kembali ya
tintiin21
semoga lekas sembuh dan sehat kembali seperti sediakala thor... 💪💪💪💪
Maria Kibtiyah
walikumsalam.. semoga lekas sehat kembali kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!