Terjerat Cinta Sugar Daddy

Hari hari telah berlalu, sudah satu bulan sejak kejadian itu .

Alea masih sama seperti yang dulu , tetap mengharapkan Rangga bisa pulih dan mengingatnya kembali.

Setiap hari Alea selalu mendatangi rumah besar Rangga , tapi hanya untuk melihat Rangga yang beraktifitas dari kejauhan.

Dan tanpa di sangka ternyata Rangga pun setiap hari melihat kedatangan Alea melalui jendela kamarnya.

Dalam hati Rangga terbesit , sesuatu tapi masih belum bisa mengingatnya.

#

Pagi itu , seperti biasa Alea selalu mendatangi rumah Rangga, dan dilihatnya Rangga yang sedang duduk di atas balkon menikmati udara pagi dan secangkir kopi.

Alea berdiri di balik pagar rumah mewah tersebut.

Tiba tiba Bram datang mengagetkan Alea

" Hai Alea, ngapain kamu di sini? "

" tidak om, Alea hanya ingin memastikan kalau om rangga baik baik saja " jawab Alea.

Bram hanya terseyum " kau tau Al, Rangga sudah mulai mengingat siapa dirinya, berkali kali Raisa menggodanya bahkan memintanya tidur bersama tapi Rangga tetap menolaknya, yang diingat Rangga hanya kamu Al, meskipun belum ingat sepenuhnya "

Mendengar penuturan Bram, seakan dunia Alea telah kembali, kebahagiaan yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun

" terimakasih om, sepertinya memang om Rangga harus dibawa ke suatu tempat agar ingatannya cepat pulih sepenuhnya ".

Bram mengeryitkan keningnya " ke mana? "

"nanti om Bram juga tahu, sekarang bagaimana caranya agar om Rangga bisa pergi bersamaku" Alea mengatakan dengan tatapan tetap tertuju pada Rangga .

" Duh Rangga, beruntung sekali sih kamu, mendapatkan sugar baby yang sangat mencintaimu, bahkan mungkin sudah gila karena kamu " gumam Bram sambil melipat kedua tangannya dan ikut menatap ke arah Rangga yang berada di balkon rumahnya.

" Entahlah om, mungkin aku memang sudah gila , tapi tolong om bagaimana caranya agar aku bisa menemui om Rangga dan membawanya ke suatu tempat yang pernah kami datangi dulu, agar dia bisa segera ingat kembali " ucap Alea.

Bram mendengus perlahan " sepertinya aku memang harus melakukan sesuatu pada Nathalie agar dia mau menurutiku "

Alea menatap Bram dengan penuh tanda tanya" memangnya apa yang akan om Bram lakukan?"

" Aku akan membuatnya hamil baru dia akan menurutiku " jawab Bram enteng .

Alea kaget dengan ucapan konyol Bram dan reflek membuka mulutnya" ha ! dasar gila , om jangan ngaco om , kalau sampai Nathalie hamil bukan dia yang bakalan menurutimu tapi om yang akan dibuat nurut padanya , lihat saja dia akan minta yang aneh aneh pada om"

" kalau begitu aku akan membawa Nathalie ke luar negeri untuk beberapa hari , dan kamu tinggal urus nenek lampir maniak itu " Baru itu ide yang bagus untuk membawa Rangga pergi dari rumah itu , Alea pun setuju dengan ide bagus itu.

...🌹🌹🌹...

Keesokan harinya, Bram benar benar membawa Nathalie untuk liburan dan bersenang senang ke luar negeri .

Sementara itu Alea juga telah mempersiapkan semua rencananya dengan matang .

Alea menunggu Nathalie berangkat, baru dia berani masuk ke dalam rumah mewah itu.

Perlahan lahan Alea membuka pintu depan dan berjalan perlahan untuk mencari keberadaan Rangga.

Terdengar sayup sayup suara wanita di dalam kamar yang tidak tertutup sempurna.

Mata Alea terbelalak tidak percaya karena ternyata Raisa sedang merayu Rangga.

Meskipun Rangga menolak tapi wanita ular yang tidak tahu malu itu tetap tidak menyerah.

" Mas Rangga , aku adalah istrimu, tataplah aku mas " rengek Raisa sambil duduk di pangkuan Rangga dengan mengalungkan kedua tangannya di leher Rangga.

Karena Rangga yang tidak merespon sama sekali , Raisa geram dan memberinya minuman yang sudah dicampur obat perangsang kepada Rangga.

Awalnya Rangga menolak tapi dengan paksaan dari Raisa akhirnya Rangga menghabiskan minuman laknat tersebut.

Rangga mulai kepanasan dan gelisah sambil membuka kancing bajunya " padahal suhunya sangat kecil tapi kok masih tetap panas ya " gumamnya sambil terus mengibaskan tangannya.

Raisa tersenyum dan perlahan dia juga mulai membuka bajunya kemudian berjalan ke arah Rangga sambil membawa sebuah berkas untuk ditandatangani Rangga.

Alea yang melihatnya dari celah pintu sangat terkejut dan menutup mulutnya dengan tangannya sendiri .

" wanita itu benar benar nekat dan tidak tahu malu " batin Alea.

Raisa mendekati Rangga dengan tubuh polosnya dan memintanya menandatangani surat pengalihan perusahaan dan semua aset Bimantara kepadanya.

Rangga yang sudah dibakar gairah hanya menatap tubuh Raisa dengan menahan gejolak di dadanya.

Perlahan Raisa mulai membuka kancing celana Rangga dan duduk di atasnya kemudian memintanya segera menandatangani surat surat itu .

Rangga tidak bisa berbuat apa apa karena hanya ada hasrat yang begitu besar saat ini dan meminta untuk segera dituntaskan.

Dengan berani Alea masuk ke dalam kamar dan merebut surat kuasa tersebut.

Raisa menoleh dan melotot ke arah Alea dengan tajam " hahhh, brengsek kamu beraninya kamu mengganggu kesenanganku !"

Alea tidak perduli dan menyembunyikan surat kuasa tersebut ke dalam jaketnya" Tante , apa tante tidak malu sudah melakukan hal menjijikan seperti itu !"

Rangga yang sudah bertelanjang dada semakin merasa birahinya memuncak hingga rasa itu naik ke kepala membuat kepalanya menjadi sakit.

"au , au aduh sakit sekali " Rangga merintih kesakitan .

Sedangkan Raisa yang tidak tahu malu mendorong tubuh Alea hingga terjatuh ke lantai , tak puas hanya mendorongnya, Raisa memukul Alea dengan sepatunya hingga sudut bibirnya berdarah ,Alea pun meringis kesakitan.

" awas kamu , aku tidak akan tinggal diam karena kamu sudah berani menggagalkan rencanaku dan mengganggu kesenanganku " ancam Raisa sebelum memunguti baju bajunya dan membawanya berjalan keluar dari kamar Rangga .

Alea pun mencoba bangun dan melihat ke arah Rangga yang masih meringis kesakitan memegangi kepalanya.

" om , om Rangga kenapa om " Alea segera beranjak dan memeluk Rangga.

Rangga yang masih dikuasai nafsu birahinya segera membaringkan tubuh Alea dan menekannya di atas ranjangnya " aku masih belum bisa mengingatmu dengan jelas tapi aku merasa kamu sangat dekat denganku , bolehkah aku menciummu ?"

Alea terdiam dan menatap inten wajah tampan laki laki yang sangat dicintainya itu kemudian mengangguk dan memejamkan matanya.

Rangga yang berada di atas tubuh Alea segera melumat habis bibir merah Alea.

Hingga tanpa sadar mereka berguling-guling di atas ranjang dengan tetap saling berpagutan.

Keduanya sangat menikmatinya.

Tangan Rangga pun mulai tidak bisa dikendalikan dan mencoba meremas dada Alea yang membuat pemiliknya melotot tajam dan berusaha menyingkirkannya .

Alea mulai berkeringat dingin karena ini pengalaman pertamanya berciuman sampai senafsu ini .

Sesaat Alea memaksakan untuk melepas pagutannya karena kehabisan nafas namun Rangga tidak membiarkannya dan kembali melahap habis bibir gadisnya itu.

Cukup lama mereka saling berpagutan hingga Rangga yang sudah sangat dikuasai hawa nafsunya melepaskan pagutannya dan berlari ke kamar mandi untuk menuntaskannya di sana .

Alea terdiam dengan posisi masih terlentang di atas ranjang king zise milik Rangga sambil mengatur nafasnya yang tersengal sengal.

Sedangkan Rangga yang sudah lemas di dalam kamar mandi bersandar pada pintunya dan mulai sedikit mengingat masa lalunya.

Setelah cukup lama mereka terdiam dengan pikirannya masing masing, Alea mencoba bangun dan beranjak sambil membenarkan jaketnya . Sedangkan Rangga yang masih berada di kamar mandi pun mulai terdengar gemericik yang menandakan dia mulai mandi.

Alea merapikan kembali rambutnya dan menatap ke arah cermin , dilihatnya lipstiknya sudah hilang . Alea pun menarik nafas panjang dan melepaskan perlahan " hhh, setidaknya aku sudah menyelamatkan om Rangga dari wanita ular itu , takutnya dia mengidap penyakit kelamin karena gaya hidupnya yang bebas suka bermain dengan banyak laki laki , dan untungnya aku datang tepat waktu kalau tidak bukan hanya om Rangga yang akan tertular penyakit kelamin tapi semua aset Bimantara akan berpindah kepada wanita jahat itu".

Dan tak lama kemudian Rangga keluar dari kamar mandi dengan rambut basah , dada basah , perut sixpack yang masih sedikit basah dan hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggangnya membuat mata Alea tak bisa berkedip ataupun berpindah dari pemandangan yang mengagumkan itu.

Rangga mengeryitkan keningnya mendapati Alea yang masih terpana menatap tubuhnya.

" wah , om Rangga seksi sekali " gumam Alea tanpa sadar .

Rangga pun berjalan ke arah lemari dan mengambil pakaiannya.

" Kamu keluarlah dulu baru nanti kita bicara lagi " pinta Rangga namun Alea yang masih terpana tidak menjawab .

Rangga mendekat dan menepuk pundak Alea membuatnya tersentak dan seketika wajahnya memerah karena malu " i i iya om Alea akan segera keluar "

Alea pun berlari ke luar kamar dan duduk di sofa untuk menetralkan pikiran kotornya.