Soul Caster (Season 2)

Ncheck meluncur maju, memanfaatkan kecepatan dan keahliannya dalam bertarung. Dengan tombak di tangannya, dia mengarahkan serangan bertubi-tubi ke arah Lazurit. Setiap tusukan dan tebasannya mengeluarkan aura kegelapan yang memenuhi udara, menciptakan bayangan menakutkan di tengah malam yang gelap.

Lazurit, meskipun terkejut oleh keahlian bertarung Ncheck, tidak terguncang. Dia mampu mempertahankan diri dengan perisai esnya, menyergap serangan-serangan Ncheck dan mengkonversikannya menjadi peluru es yang mengancam.

Di tengah pergumulan ini, aura kegelapan dan dingin es bersaing untuk mendominasi medan pertempuran, menciptakan pertarungan yang intens dan penuh ketegangan antara dua kekuatan yang tak terkalahkan.

Lazurit kemudian membalas serangan itu dengan "Hailstone Blast" dengan skill itu dia menciptakan hujan es.

Hujan es turun deras dari langit, menghantam tanah dengan kekuatan dahsyat. Setiap butiran es seolah-olah memiliki kehidupan sendiri, meluncur menuju Ncheck dengan kecepatan yang mematikan. Ncheck terpaksa menghadapi serbuan es ini, menghindari serangan-serangan yang mengancam dari segala arah.

Dalam situasi yang semakin genting, Ncheck berusaha mempertahankan diri dengan menggerakkan tombaknya dengan lincah, memecahkan dan menyingkirkan sebanyak mungkin butiran es yang mengancam. Namun, hujan es terus menggulunginya, membuatnya terjebak dalam pertarungan yang semakin rumit.

Dengan keberaniannya, Ncheck menggerakkan tombaknya dengan kekuatan penuh. Tombak itu membelah hujan es yang turun, memecahnya menjadi potongan-potongan kecil. Ombak Sinapur Karang membara dengan intensitas yang luar biasa, memancarkan cahaya yang memotong kegelapan malam.

Serangan Ncheck berhasil mengurangi intensitas hujan es, memungkinkannya untuk memperoleh sedikit kelonggaran dalam pertarungan. Namun Lazurit, tidak menyerah begitu saja. Dengan kekuatan yang tak kenal lelah, ia melancarkan serangan-serangan es berikutnya.

Sementara itu Ncheck kembali mengeluarkan skill Naga Balimbur miliknya.

Dengan serangan Naga Balimbur, Ncheck menciptakan gelombang energi yang membara, membentuk gambaran naga ganas yang melahap segala yang ada di jalannya. Gelombang energi itu meluncur menuju Lazurit dengan kecepatan tinggi, mengancam untuk menghancurkan segala hal di sepanjang jalannya. Lazurit pun terpaksa mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk menghadapi serangan itu.

Dengan serangan "Frosty Breeze," Lazurit mengirimkan hembusan angin dingin yang menusuk, memanfaatkan kekuatan es untuk membekukan kepala naga yang digerakkan oleh Ncheck. Namun, Ncheck tidak menyerah begitu saja. Dengan cepat, ia mencoba menghindari serangan es tersebut, berusaha untuk melawan kembali.

Dengan kekuatan penuh, Lazurit mengeluarkan "Frigid Glacier," sebuah serangan yang memanfaatkan kekuatan es untuk menciptakan gletser besar yang bergerak meluas dan menghancurkan segala sesuatu di jalurnya. Gletser itu tidak hanya memberikan kerusakan magis kepada lawan-lawannya, tetapi juga membekukan mereka dengan efek pembekuan.

Semakin lama, area sekitar pertempuran itu semakin membeku, menciptakan suasana yang sangat dingin. Embun salju berubah menjadi kristal es, dan udara terasa menusuk tulang.

Di tengah situasi sulit itu,Ring of Shadow pun kembali berkata "Kamu dapat mengeluarkan skill terakhir dari teknik tombak mu." Ucapnya kepada Ncheck.

Dengan tekad yang membara, Ncheck mengarahkan pandangannya ke Lazurit, yang masih menguasai medan perang dengan kekuatan esnya. Dengan langkah mantap, dia mengangkat tombaknya tinggi ke udara, mempersiapkan serangan terakhirnya. "Ini saatnya untuk mengakhiri pertarungan ini," gumamnya, menggenggam erat tombaknya. Dengan gerakan cepat dan penuh tekad, Ncheck meluncurkan tombaknya ke arah Lazurit, menyampaikan serangan terakhirnya dengan kekuatan penuh.

Dengan seruan keras, Ncheck mengeluarkan skill terakhirnya, "Braja Naga!" Dari kegelapan yang menyelimuti tombaknya, muncullah entitas besar yang mempesona: seekor naga legendaris dalam bentuk penuh. Dengan tubuh yang panjang dan sinar mata yang membara, naga itu menjulang tinggi di atas medan pertempuran, siap menyerang musuh dengan kekuatan gelapnya yang mematikan. Dengan keberadaannya yang memenuhi langit malam, naga itu menjadi simbol terakhir kekuatan Ncheck dalam pertempuran yang bergelombang melawan Lazurit.

Dalam pertempuran epik antara kekuatan es yang mematikan dan kegelapan yang menggetarkan, gletser es raksasa dan naga gelap bertabrakan di udara dengan kekuatan yang mengguncangkan bumi. Dentuman keras terdengar di seluruh wilayah saat kedua kekuatan itu saling bertarung, menciptakan riak-riak energi yang memenuhi langit malam. Dua kekuatan besar itu saling berlawanan, setiap serangan dan pertahanan mereka mengisi udara dengan ketegangan yang membara. Semua mata yang menyaksikan pertarungan itu tidak bisa berpaling, menanti hasil akhir dari duel yang mendebarkan itu.

Dalam ketegangan yang mendalam, kekuatan es dan kegelapan terus saling beradu, menciptakan riak-riak energi yang melampaui batas kekuatan manusia. Naga gelap yang diciptakan oleh Ncheck meliuk-liuk dengan gemuruh, sementara gletser es raksasa yang diciptakan oleh Lazurit mengguncang langit dengan kekuatannya yang mematikan. Setiap serangan dan pertahanan memunculkan kilatan cahaya yang memenuhi langit malam yang gelap, menciptakan pemandangan yang menakjubkan namun mematikan.

Tiba-tiba, gletser es raksasa itu mulai retak di bawah tekanan serangan Naga Gelap. Lazurit mengeluarkan semua energinya untuk mempertahankan gletser itu, namun kekuatan Naga Gelap terus menghancurkan pertahanannya. Dengan gemuruh yang dahsyat, gletser es raksasa itu akhirnya pecah menjadi ribuan potongan kecil, melepaskan badai es yang mengguncang wilayah tersebut.

Sementara itu, Naga Gelap terus meluncur maju, membawa kegelapan bersamanya. Kekuatan gelap yang dipancarkannya semakin kuat, mengancam untuk menghancurkan segalanya di sekitarnya.

Dalam serangan terakhir yang menghancurkan, Naga Gelap berhasil menaklukkan Lazurit. Kekuatan gelap yang memenuhi serangannya meresap ke dalam tubuh Lazurit, mengikatnya dalam belenggu kegelapan yang tak terhindarkan. Lazurit berjuang untuk tetap berdiri, namun kekuatan Naga Gelap terlalu besar untuk ditahan.

Dengan serangan terakhir yang menghancurkan, Lazurit akhirnya terjatuh, terhimpit oleh kegelapan yang merenggut segalanya. Tubuhnya tertutup oleh bayangan kegelapan, menyisakan hanya jejak memudar dari kekuatan es yang pernah dimilikinya. Pertarungan itu berakhir, dan Ncheck serta Phantom berhasil meraih kemenangan dalam pertempuran yang sengit itu.

Dengan Lazurit yang kalah, Eden Gate akhirnya jatuh ke tangan Ncheck dan Phantom. Kemenangan mereka dalam pertempuran yang sengit itu membuktikan kekuatan dan determinasi mereka dalam merebut kembali wilayah yang dulunya menjadi milik The Phantom. Kota itu kini kembali berada di bawah kendali Ncheck dan organisasi Phantom.

Dengan Eden Gate yang berhasil mereka kuasai, Ncheck dan Phantom siap untuk melanjutkan perjalanan mereka, menghadapi tantangan-tantangan baru dan memperluas pengaruh mereka di wilayah Starlight.

Setelah satu minggu dari pertarungan itu, Ncheck mulai membangun Eden Gate sedemikian rupa. Dia membuat sebuah bangunan yang sangat tinggi. Bangunan itu berfungsi sebagai markas utama mereka.

Bangunan tinggi yang baru dibangun oleh Ncheck menjadi pusat kekuatan dan kendali bagi Phantom di Eden Gate. Dengan struktur yang megah dan kokoh, bangunan tersebut menjadi lambang keberhasilan mereka dalam merebut kembali wilayah itu. Selain sebagai markas utama, bangunan itu juga menjadi simbol kekuatan dan otoritas Phantom di kota tersebut. Dengan langkah-langkah yang teliti dan strategis, Ncheck memastikan bahwa Eden Gate tidak hanya direkonstruksi, tetapi juga diperkuat untuk menghadapi segala ancaman yang mungkin datang di masa depan.

Kabar tentang penguasa baru di Eden Gate, yang menjadi pusat perhatian di seluruh wilayah Starlight, membawa gelombang kekhawatiran bagi anggota 7 Diamond yang tersisa. Mereka menyadari bahwa kebangkitan Phantom di bawah pimpinan Ncheck berpotensi mengganggu keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut. Dalam keheningan dan ketegangan, para anggota 7 Diamond merencanakan strategi untuk menghadapi ancaman yang baru muncul ini. Sementara itu, di Eden Gate, Ncheck dan Phantom terus memperkuat kekuatan mereka, siap menghadapi segala tantangan yang mungkin datang.