NovelToon NovelToon
Sambat!

Sambat!

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:35.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Besar tanpa rasa takut, sering ditindas dan di bully dari kecil membuat lelaki ini kebal oleh hinaan serta ejekan.

Awalnya dia selalu diam, tapi karena diamnya malah ditertawakan, dianggap sebagai bentuk ketakutan, dan justru makin membuat orang lain senang mempermainkannya. Kini dia berubah menjadi apa yang orang label kan pada dirinya.. Menjadi penjahat yang sesungguhnya!

Tapi.. Hati kecilnya selalu ingin sambat akan ketidak adilan yang selama ini dia rasakan. Dia lelah berpura-pura kuat.. Dia juga manusia biasa.. Yang ingin Sambat!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Isi hati

"Ai, kamu mau kenalan sama temen-temen ku di sini?" Alka berbincang ringan dengan Ai di gazebo pondok.

"Nggak ah. Aku ke sini kan buat kamu, ngapain juga kenalan sama temen-temen mu." Ai tidak suka waktunya yang terbatas untuk bertemu dengan Alka harus berkurang hanya karena orang asing yang tidak dia kenal.

"Oowh ya udah." Alka mengambil buku yang sedari tadi ada di samping tangannya.

"Ini buat kamu." Alka menyodorkan buku itu.

"Tingkahmu ini makin bikin aku berpikir kalau kamu bukan Alka kakak ku, Alka yang aku kenal tuh jutek, pendiem, sok cool, males senyum, dan nggak pernah ngasih apapun kepunyaannya pada orang lain. Kamu inget dulu aku pernah iseng mau buka buku mu di meja kamar mu, kamu sewot banget. Langsung narik buku itu kek seakan buku itu adalah harta berharga yang nggak boleh dilihat orang lain. Tapi lihat sekarang, kamu dengan suka rela ngasih buku mu ke aku? Keajaiban dunia banget nggak sih?" Aini ngikik bagai kuntilanak dapet mangsa.

"Biasa aja. Ya udah kalau nggak mau." Alka hendak mengambil kembali buku tadi tapi langsung ditepis Aini.

"Apaan, udah dikasih mana boleh diminta lagi." Aini langsung membekap buku itu dalam dadanya seakan nggak rela buku tadi diambil kembali oleh pemiliknya.

"Aku boleh tanya something?" Aini mengerucutkan bibirnya.

"Tanya aja."

"Kamu mau pindah sekolah lagi, apa nggak takut di tempat baru nanti malah akan terjadi masalah? Maksudku kamu harus beradaptasi sama lingkungan baru, sama temen baru, situasi yang mungkin jauh dari kata nyaman buat kamu. Apa kamu udah mikirin itu?" Tanya Aini memberondong Alka dengan pertanyaan masuk akal.

"Kamu perhatian banget sama aku. Nggak nyangka..." Kata Alka sembari membubuhkan senyum tipis dalam ucapannya.

"Heh, bukan gitu.. Maksudku kan-"

"Iya paham. Makasih ya udah peduli sama aku." Alka memotong ucapan Aini.

"Semua orang yang ada di sini baik.. Hanya aku yang nggak bisa ngimbangin kebaikan mereka. Aku nggak nyaman. Nggak tahu kenapa.. Aku nggak bisa terus di sini." Kata Alka jujur.

"Kenapa baru bilang sekarang? Dulu dulu kemana aja waktu aku larang kamu ke sini?? Kamu tuh kayak nggak punya pendirian ya." Terdengar sedikit menekan kalimatnya.

"Dulu ayah yang minta aku ke sini. Aku nggak bisa nolak. Aku nggak mau bikin ayah kecewa. Aku berusaha ngejar ketertinggalan ku, aku paksa diriku agar bisa menyamai yang lain.."

"Tapi semakin aku di sini, ada bagian dari diriku yang terus berontak. Aku nggak tau gimana jelasinnya, aku sampai mikir kalau aku gila."

Sekali lagi, hanya Aini yang dia percaya memegang rahasianya. Dia bercerita seperti aliran air, terasa begitu ringan ketika kata demi kata meluncur keluar dari mulutnya.

"Kamu butuh di ruqiyah?" Tanya Aini. Dia sendiri tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada diri Alka. Dia hanya remaja 15 tahun, dan tidak memiliki bakat sebagai cenayang.

"Nggak."

"Bagian dari dirimu yang terus berontak itu seperti apa?" Aini mencoba memahami curhatan Alka.

Alka meraih tangan Aini, menaruhnya pada dada sebelah kiri. Aini kaget dengan perlakuan Alka tapi berusaha menetralkan gemuruh di hati dengan meraup udara sebanyak-banyaknya.

"Di sini.. Yang ada di sini seperti mau copot dari tempatnya setiap kali paksa mengikuti apa yang bukan mauku." Ucap Alka.

"Terpaksa?" Tanya Aini.

"Huum.. Apa aku salah? Aku terpaksa melakukan ini semua. Apa aku berdosa? Aku belajar ilmu agama tapi tidak bersungguh-sungguh mengamalkannya. Aku terlihat seperti orang munafik kan?"

Tangan Aini menggenggam jemari Alka sekarang.

"Kamu terlalu banyak berpikir. Mungkin kalau kamu melakukan semua ini dengan ikhlas hati, nggak seperti ini yang kamu rasa. Kamu nggak muna, aku tau kamu hanya mencari jati diri, kamu nurut aja pas ayah minta kamu ke sini.. Bahkan ayah nggak bertanya dulu kamu mau apa nggak belajar di sini."

"Ilmuku belum sampai ke tahap ikhlas hati Ai.."

Pembicaraan mereka bisa didengar oleh pak kyai, dan pak Jawir. Pasalnya mereka berada tepat di belakang anak-anak itu, tadinya mereka ingin memastikan jika Alka di sini betah karena segudang prestasi yang ditorehkannya meski belum lama bergabung dengan pesantren itu.

Tapi mereka seperti mendapat kejutan dari penuturan Alka. Ternyata anak itu justru tertekan di sini. Tanpa mau berbagi pada siapapun, tanpa mengatakan pada pak Jawir ataupun Dani. Selama ini Alka hanya berusaha membuat ayahnya senang dan bangga padanya atas pencapaian yang dia peroleh tanpa memikirkan apa yang dia mau dan dia rasa.

Terus seperti ini akan membuat dirinya frustasi. Bukan berarti pendidikan yang dia timba di sini menekan mentalnya, bukan itu.. Tapi Alka merasa di sini bukan tempat untuknya.

Helaan nafas membuat kedua anak pak Jawir melihat ke arah dirinya berdiri.

"Yah.." Alka dan Aini berucap bersamaan.

"Ai.. Ayah dan pak kyai mau bicara dengan kakakmu." Aini mengangguk mengerti, itu adalah bentuk mengusir secara halus.

_______________

"Kamu kenapa Yo?" Galih, dia menggerakkan tangannya untuk memasukkan pakaian ke dalam lemari kayu kecil miliknya.

"Harus banget aku jawab?" Kata Tio yang rebahan menaruh sebelah tangannya di kening. Dia tak menoleh sedikitpun ke arah Galih.

"Buset, itu kan kata-kata si Alka. Mau cosplay jadi dia hmmm? Masih mending aku tanyain, aku peduli sama kamu. Serius aku takut kamu jadi gila karena mikirin kisah kasih tak sampai mu itu." Kata Galih menggeser tempat Pandu duduk.

"Lagian sok tua banget dia Gusti, pengen ngakak aku rasanya.. Orang lain mah mikirin gimana caranya bisa on time setor hafalan, bisa fokus sama tugas harian, lha dia malah sibuk ngubek-ngubek hati biar dikata mirip pujangga. Jadi majnun kamu lama-lama!" Kali ini Pandu yang bersuara. Sambil membentangkan semvaknya yang sudah berubah warna karena kelunturan kemeja batik miliknya.

"Ini kok punyaku jadi gini sih, perasaan dulu emak beliin warna biru deh. Kok jadi ada corak coklatnya." Lanjut Pandu terheran-heran.

"Kamu kalo cebok nggak bersih ya kayak gitu, bekas di semvak jadinya kan!" Galih berkomentar.

"Rese banget ngomongnya. Aku nggak sejorok itu Lih. Apa ini punya Tio ya, Yo.. Liat sini deh, ini daleman punyamu kan?! Aku nggak kenal sama yang ini soalnya. Asing. Kayak bukan punyaku." Pandu melempar benda keramatnya ke arah Tio dan sialnya langsung jatuh tepat di muka Tio.

"Weduuuus!!! Pandu kamu kok nyari gara-gara mulu kenapa sih? Punyaku nggak ada yang kayak gini. Lagian sumpah ya.. Ini masih bau Ndu.. Huueeeeexxxx kamu nyucinya gimana sih, asli bau banget!!" Tio melempar lagi sesuatu yang bukan miliknya ke arah Pandu.

"Hehehe.. Kayaknya emang ini punyaku deh.. Aku lupa kalo ini tuh kelunturan. Mana ada bau, wangi gini kok. Ya mungkin agak nyegrak dikit soalnya pas mau tak sikat sabunnya abis jadi cuma ku peres peress aja hehehe." Ujar Pandu.

"Pandu lucknut!!" Seru Tio. Galih tertawa sampai mukanya merah padam melihat kekonyolan dua temannya.

1
尺o
koq bener sih om
尺o
rabies 🤣🤣
Riaa Imutt
deal 💪
ⓉᵃᵗᵅⒽᵃˡⒷᶥⓇᵘⁿʸ
dani sudah dapat lampu hijau dari pak jawir tinggal meluluhkan hatinya ai aja🤭🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Me mbaca
ihiiir..pilihan yang tepat pak Jawir....itu memang jodoh yang pas buat Aini...
Riaa Imutt
waa iki...
bikin salah paham nanti nya
Riaa Imutt
manggilnya udah dek ama abang aja hhiihiihii
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
duh Al, perhatianmu itu lama² bikin Starla mleyot lho..😶‍🌫️😶‍🌫️😶‍🌫️
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
mirip temenku nih..
makan susah, pikirannya semrawut, kerjaannya minum es teroosss..
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
kok bisa lelaki red flag kek Dion lolos sensor Mr. J sih😳
untung aja Mr. J masih punya Dani yg bisa diandalkan
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
Daebak..
keren deh Om 🫰
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
pasti Jedar jeder dah tuh hati
ⓉᵃᵗᵅⒽᵃˡⒷᶥⓇᵘⁿʸ
belum ada roman² di antara keduanya 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
🌸Ar_Vi🌸
lanjuut
ſᑎᵇᵃˢᵉ
akankah Alka membawa starla ke jalan yang lebih baik..
Swe Radisun Kwe
jgn2 Alka Starla - Aini Dani otewe inimah
🍊 NUuyz Leonal
kedekatan yang secara tak sengaja bisa saja menimbulkan rasa nyaman tidak terduga
apalagi perhatian perhatian yang alka berikan untuk starla
sebagai perempuan pasti hatinya tersentuh dengan semua itu
⏤͟͟͞R ve
Syukurlah Alka gercep menolong Starla membawanya ke RS 😇

#btw apa Alka tak ada rasa sama Starla ? 🤔
𝐏𝐔𝐑𝐀-𝐏𝐔𝐑𝐀 𝐎𝐅𝐅 😴
nah senang kan akhirnya batal 🤣🤣🤣
hebat toh Dani, buruan jadiin pacar 🤣🤣🤣
Me mbaca
good job Alka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!