Papa, Mama Jadi Hantu

Tahu-tahu sudah siang. Tanpa teras. Yah, rasanya tak terasa. Sebab segalanya mesti di lewati setelah raga ini seakan capek sekali untuk melakukan perjalanan malam yang menyedihkan.

Siang juga sudah tersiksa, apalagi malam. Dengan situasi dan kondisi yang begitu aneh, serta tak paham seluk beluk akan daerah ini. Benar-benar sebuah kegiatan yang banyak menguras tenaga serta air mata bila perlu, hanya saying rasanya sudah habis. Seiring tenaga yang juga menyusut, serta makanan yang tak memadai mengisi perut kami.

Anakku tak ada.

Entah kemana.

Apa dia mencari mamanya sendiri. Atau Tengah bepergian. Memang tak jelas.

Yang ada matahari sudah menyinari kami. Dengan sinarnya yang begitu cemerlang. Seakan menghanguskan segala kabut pagi yang sebelumnya memenuhi tempat tersebut. Serta gelap malam yang begitu pekat dan kami lewati dengan perlahan.

Atau tengah bertarung dengan ribuan bintang yang saling kejar mengelilingi lubang hitam di atas sana. Yang membuat kita berputar tak jelas, serta bahaya yang sewaktu-waktu dating menghantam. Jika saja ada benda jahat menghadang perputaran bintang kita, lalu dengan cepat bakalan terjadi tumbukan yang dahsyat.

Yang jelas cuaca indah pagi ini mesti di lewati dengan senang. Sembari menghirup nafas dalam-dalam. Nafas yang masih ada. Dan kami dekap erat. Sebelum ikut lenyap Bersama pesawat tersebut. Namun yang ku takutkan, apakah masih ada kehidupan lain itu.

Yang jelas mamanya kini telah pergi lagi. Dan kami mesti mencarinya

Entah sampai kapan. Yang jelas mesti di temukan. Sebab sangat kehilangan kalau lama tak jumpa. Itu sebab utamanya juga karena masih dalam suasana yang normal. Lalu pergi tanpa kesan, serta membuat kondisi yang demikian sangat berlainan.

Tentu membuat ada sebagian yang merasa tertinggal kan. Baik itu wujud maupun segala gerak gerik yang seringkali Nampak. Selebihnya tak kan menjadi biasa. Karena membekas di pikiran. Bakalan ada yang sampai berubah perangai serta tabiat, akibat merasa sangat kehilangan. Itu yang berikutnya menjadi suatu hal yang mesti di hindari, tapi seperti kali ini, kita tak bias menghindarinya. Sebab sesuatu yang sudah terjadi mau bagaimana lagi. Yang sudah akan langsung musnah seiring waktu.

Dan yang di butuhkan adalah bagaimana menguatkan diri, agar supaya tak terlampau jauh dalam mengingatnya, yang bias saja akan butuh waktu lama. Dan kemungkinan kesulitan sangat jelas. Tapi segalanya itu mesti di lewati., hanya bukan saat ini. Yang terasa sangat sulit dan mustahil sekali. Dalam waktu dekat melupakannya.

Seiring dengan puing-puing pesawat itu. Pesawat yang kami tumpangi sebelumnya. Dan tak Nampak kali ini. Tapi seingat ku, masih ada sesuatu yang memang layak untuk di ingat. Kecelakaan itu. Rasa panik yang mendera diantara para penumpang. Serta jeritan menyayat yang kita sama-sama lakukan. Bukankah sudah jelas serta menjadi sebuah hal yang layak untuk tidak segera kita lupakan. Karena memang sangat menyentuh pemikiran kami.

Hingga apa yang sudah tertanam, tak bakalan dengan mudah terlalaikan. Itu tentang beberapa waktu yang lalu. Walau sudah kita lewati dan kali ini hanya kesunyian, akan tetapi bakalan mampu membekas serta tak mudah di buang. Sebab memang tak mudah melakukannya. Terkadang masalah sepele yang pernah di alami, namun sangat menyita perhatian juga sulit untuk di lupakan, apalagi kali ini yang bagi kami sangat berat, membuat tak mudah melakukannya.

Dan jazadnya yang entah kemana. Mungkin lagi dia tunjukkan dengan berjalan dalam diamnya itu.