NovelToon NovelToon
LENTERA CINTA

LENTERA CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Playboy / Aliansi Pernikahan / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arti Channel

Tiara Salsabila biasa dipanggil Rara adalah sosok gadis polos, sederhana dan kekanakan. Dia jatuh hati pertama kali pada Tian, sosok pria yang membuatnya iri karena Tian mempunyai kelebihan yang menjadi kelemahannya.

Namun ternyata cintanya itu membuat kecewa. Tian tidak seperti yang diharapkan gadis tersebut. Tian ternyata diam-diam sosok playboy yang mempunyai banyak wanita.

Semenjak itu Tiara tidak bisa mempercayai yang namanya laki-laki. Tiara berubah dratis dan melindungi dirinya sendiri. Hingga datang seorang pria yang dengan tulus mencintainya. Bahkan melamarnya, Namun pria tersebut tidak lain adalah dosen killernya. Dosen yang selama ini membuat Tiara kesal, emosi bahkan menangis karenanya. Akankah Tiara percaya dengan cinta sang dosen? Dan menerima lamarannya? Baca kisahnya di Lentera Cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arti Channel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan hangat

Sampai kamar, Tiara masih menahan tawanya. Gadis itu meletakkan tas rangsel dan notebooknya diatas meja. Tiara duduk disofa dan melepaskan kaos kakinya.

Melihat gadis itu masih menahan tawa, Hasan buru-buru menaruh jasnya dan langsung menghampiri istrinya tersebut.

" Kalau Kamu menahan tawa terus, mas akan melanjutkannya." Bisik pria itu nyandain Tiara. Membuat Tiara langsung beranjak dan mengambil handuknya. Lalu melangkah ke kamar mandi dan menguncinya.

Pria itu tersenyum dengan kejahilannya sendiri.

Suara ketukan kamar, membuat pria tersebut mengalihkan pandangannya. Dan beranjak dari sofa. Hasan membuka pintu kamarnya. Terlihat Pak Bejo didepan pintu kamarnya.

" Ada apa Pak?"

" Ada seorang wanita mencari Den Hasan." Kata Pak Bejo.

" Siapa Pak?" Hasan penasaran. Jangan-jangan Ibu kandungnya.

" Dia bilang namanya Dania,"

Hasan pun terkejut. Dania adalah anak tiri dari Ibunya.

" Bilang bahwa Saya sedang sibuk. Tidak bisa diganggu." Hasan tidak ingin berbohong, Namun saat ini lebih baik berbohong. Hasan tidak ingin menambah masalahnya.

" Baik Den,"

Setelah Pak Bejo berlalu. Hasan pun kembali terduduk di sofa panjang tersebut. Dia memikirkan sesuatu. Tiara yang baru keluar dari kamar mandi, melihat raut wajah suaminya tersebut.

" Mas kenapa?" Tanya Tiara terlihat khawatir.

" Tidak kenapa-kenapa kok, Ra." Ucap Hasan.

Tiara tidak percaya begitu saja. Gadis itu pun mengambilkan handuk dilemari.

" Mandilah dulu." Tiara menyerahkan sebuah handuk pada suaminya tersebut.

Hasan pun langsung menuju ke kamar mandi. Suara air shower jelas terdengar. Gadis itu membuka hijabnya dan mengeringkan rambut panjangnya dengan hair dryer. Sedangkan pikirannya memikirkan sesuatu.

Apa karena Ayahnya? Tiara bertanya-tanya dalam hati.

Gadis itu berharap bisa membantunya. Dia tidak ingin suaminya itu menanggung beban sendirian. Gadis itu melamun sambil memandang ke cermin, seraya mengeringkan rambutnya.

Begitu selesai membersihkan diri, Pria tersebut pun keluar dari kamar mandi. Dia terkejut, baru kali ini Hasan melihat gadis tersebut mengeringkan rambutnya yang panjang tergerai.

" Beautiful." Ucap Hasan membuat Tiara terkejut dan langsung mengambil hijab instannya. Baru selesai Tiara memakai hijab instannya. Pria tersebut sudah berada dibelakangnya, seraya memeluknya. Tiara pun hendak memberontak dan melepaskan pelukannya.

" Sebentar saja." Ujar Pria tersebut menahannya.

Beginikah sebuah kehangatan keluarga? Batin Hasan. Entah mengapa begitu memeluk istrinya itu, hati pria tersebut menjadi lebih damai.

Namun pria tersebut kelihatan pesimis. Keluarga besarnya saja berantakan. Apakah Dia bisa menjaga keutuhan rumah tangganya, bersama gadis yang dicintainya saat ini. Pikiran-pikiran itu masih menghantuinya. Bukankah pepatah mengatakan buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

Gadis itu merasa ada sesuatu yang disembunyikan pria tersebut. Tapi apa? Apa Dia sedang ada masalah berat? Ayahnya? Keluarganya? Pekerjaannya? Tiara menebak-nebak.

Tiara yang sebelumnya pasif dan terdiam. Kini tangan gadis itu perlahan menggenggam tangan Hasan, yang sedang memeluknya. Sebagai tanda bahwa dia tidak sendirian. Tiara lalu membalikkan badannya. Membuat Hasan terkejut dan melepaskan pelukannya. Wajah pria itu ternyata tengah berkaca-kaca.

" Ada apa? Why? " Tanya gadis tersebut.

" Tell me, please." Ucap Tiara memandang dalam-dalam wajah Hasan. Baru kali gadis itu berani memandangi wajah suaminya tanpa malu-malu. Tiara paham sekarang, dibalik karakter kuatnya seorang Pak Hasan. Ternyata Dia juga mempunyai titik kerapuhan sendiri.

Pria itu terdiam.

"Nothing." Ujar Hasan seraya beranjak. Namun tangan kecil Tiara tiba-tiba menahannya. Membuat Pria tersebut berhenti dan menoleh ke arah istrinya tersebut.

" Ingat, Mas kini tidak sendirian. Ada Rara, disamping Mas. Jadi apapun masalahnya dan apapun yang terjadi. Rara akan tetap setia disisi Mas Hasan." Ujar Tiara, Gadis itu berharap dapat memberikan support dan dukungan kepada suaminya.

Hasan tersenyum, sembari menarik Tiara kembali kepelukannya.

Terima kasih ya Allah, Kamu menakdirkan gadis ini untukku. Batin Hasan bersyukur. Semoga Dia bisa menjadi bidadari didunia dan di surga untukku.

" Terima kasih Ra, Aku sangat mencintaimu." Kata Hasan.

Aku juga mencintaimu, Mas. Batin Tiara.

...***...

Pagi ini, Gadis itu terlihat bersemangat. Wajahnya berseri-seri.

" Assalamualaikum." Ucap Hasan berpamitan pada istri kecilnya itu.

" Wa'alaikumsalam, Mas." Jawab Tiara seraya menjabat dan mencium punggung tangan suaminya tersebut.

" Jangan sampai terlambat, Atau Kamu akan kena detensi dari Mas." Hasan mengingatkan, secara pagi ini ada jadwal mata kuliah Tiara. Dimana suaminya itu yang mengajar dalam mata kuliah tersebut. Dan jelas Hasan tetap sosok dosen yang tidak mentolerir keterlambatan. Walaupun itu seorang Tiara.

" Siap Pak," Sahut Tiara.

Pria itu pun mencium kening Tiara. Membuat wajah gadis itu merah padam. Hasan tersenyum melihatnya. Benar-benar rasanya Tiara bisa diabetes setiap hari melihat senyuman itu.

Pagi ini area kampus sudah ramai. Gadis itu melangkahkan kakinya menyelusuri gedung Fakultas Ekonomi.

" Tiara Salsabila," Suara seorang wanita memanggilnya dengan nama lengkap Tiara. Tiara menoleh ke gadis tersebut. Wajahnya terlihat asing bagi Tiara.

Apa Dia teman sekelasku dan Aku tidak mengenalinya. Pikir Tiara.

" Iya Saya," Sahut Tiara.

" Perkenalkan Nama Saya Dania." Gadis itu memperkenalkan diri pada Tiara.

" Apa Kita satu kelas?" Tiara memastikan.

" Kebetulan tidak, Tapi Kita satu UKM di jurnalistik." Jelas Dania,

Tiara pun mengingat-ingat anggota Unit kemahasiswaan tersebut. Namun Tiara tidak mengingat wajah gadis didepannya saat ini.

Tiara pun tak ingin memikirkannya. Mungkin Tiara sendiri yang tidak begitu memperhatikan anggota-anggota lainnya, disetiap pertemuan unit kegiatan tersebut.

" Owh, mungkin Saya yang kurang memperhatikan."

" Boleh Saya meminta nomor WhatsApp Anda?" Gadis itu terlihat sopan.

" Tentu saja," Tiara langsung menyebutkan nomor WhatsApp-nya. Tanpa Tiara sadari sepasang mata memperhatikan Mereka berdua.

" Thanks."

" You are welcome."

Gadis yang bernama Dania itupun pergi berlalu begitu sudah mendapatkan nomor Tiara. Tiara sendiri langsung melanjutkan langkahnya kembali, menuju ruang kelas mata kuliah bahasa Inggris. Dimana dosennya itu suami sendiri. Tiara pun buru-buru, begitu melihat pria berkacamata itu.

Sampai kelas Tiara merasa ngos-ngosan, seperti habis lari maraton. Lia yang melihatnya heran.

" Kenapa Kamu seperti dikejar setan saja." Celetuk Lia membuat Tiara tertawa.

" Ini mah bukan setan lagi, Rajanya setan." Sahut Tiara mengingat seberapa banyak dulu dia kena detensi, dimata kuliahnya dosen killer tersebut.

" Sembarangan Kamu, Ra. Gosipnya dosen ini, dosen tampan dan banyak diidolakan tahu, Ra. " Kata Lia matanya berbinar-binar.

" Kira-kira Beliau masih lajang atau sudah beristri ya?" Tambah Lia.

" Gosipnya sih sudah beristri, sudah punya anak dua malah," Jawab Tiara berbohong. Padahal baru saja Mereka menikah. Mana bisa langsung punya anak dua. Entah mengapa, gadis itu menjadi cemburu. Padahal dulu, Tiara biasa saja mendengar semua kata-kata yang mengeluh-eluhkan suaminya tersebut.

" Benarkah Ra?" Tanya Lia. Secara gadis itu belum tahu kalau Pak Hasan yang dipuji-puji itu adalah suaminya Tiara.

Tiara menganggukkan kepalanya. Dalam hatinya beristighfar, karena telah membohongi sahabatnya tersebut.

" Sayang sekali," Keluh Lia.

Tidak selang lama dosen berkacamata tersebut memasuki ruangan kelas. Kelas pun langsung sunyi dan hening.

To be continued

Jangan lupa beri dukungan buat author, dengan like dan komentarnya. Terima kasih

1
NurAzizah504
Otw ke karya baru, Kak /Smile/
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya 🥰
total 1 replies
NurAzizah504
Eh, beneran tamat? Cepet bgt /Sob/
Dandelion: iya jg sih mgkn blm rejeki. Tapi kyk gmn gtu kalau sdh dikontrakin terus g masuk nilai standar retensi. hehe, ok makasih semangatnya 🥰
NurAzizah504: Oalah, tpi ceritanya ini bagus, menghibur. Dan, ingat, gak ada karya yang sia2. Tetap semangt, ya. Mungkn belum rezekinya /Whimper/
total 3 replies
NurAzizah504
Pak Hasan cemburu /Chuckle/
Qiandra Tsabita Arriza
loh kok tamat?? baru juga bahagia tiara sama hasan
Qiandra Tsabita Arriza: owh oke oke.. semangat kak
Dandelion: Selanjutnya dikarya baru ya 🥹, saya lanjutkan dikarya baru. Karena karya yg ini penilaian retensinya tidak cukup jd kayak sia-sia kalau saya lanjutkan, 😢
total 2 replies
Arthey Cifanblifor
Ceritanya menarik
NurAzizah504
Mawar mendarat. Lanjut, Kak
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Heh, mau jadi pebinor apa, ya? Geram sama Tian.
Dandelion: Memang Tian terlalu , hehe
total 1 replies
Teteh Lia
jaemin 😍
Dandelion: wah ketahuan nih biasnya jaemin hehe
total 1 replies
Teteh Lia
potek sudah ...... Tian sudah punya cewe ternyata
Dandelion: Tian kan play boy hehe
total 1 replies
Teteh Lia
cemberut menguras hati. mending santuy2 aja dulu.
Dandelion: iya benar bgt
total 1 replies
Teteh Lia
mau cemburu tapi gengsi.
Dandelion: cemburu terpendam dihati hehe
total 1 replies
Teteh Lia
bosan 😱 trus langsung putus gitu aja. 😱
Dandelion: playgirls hehe
total 1 replies
Teteh Lia
aku mau ice cream aja. 🤭
Dandelion: iya lebih enak ice cream hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Semangat!
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
IG: arka_novel
Semangat kak❤
Dandelion: Terima kasih. Bismillah tetap semangat hehe
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjutttt. Aku kasih dua iklan, ya /Ok/
Dandelion: Terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
NurAzizah504
Pak Hasan bikin greget, deh /Joyful/
Dandelion: Terima kasih banyak atas dukungannya
total 1 replies
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Saya menantikan karya hebat Kakak /Smile/
Dandelion: Terima kasih atas dukungannya kak
total 1 replies
Qiandra Tsabita Arriza
kurangnya komunikasi dan keterbukaan dalam hubungan pasangan suami istri kadang menimbulkan suatu masalah dan kesalah pahaman,, hati" hasan karna kamu masih saja memandang rara sebagai anak kecil bila suatu hari nanti terjadi salah paham jangan salahkan tiara
Dandelion: Insyaallah, bismillah. Semangat
Qiandra Tsabita Arriza: sama sama kak.. semangat terus yak
total 3 replies
NurAzizah504
Dua iklan mendarat, Kak /Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!