Al berusaha keras untuk terus menempa kemampuannya Fokus pada karirnya nya adalah impian nya Setelah terbuang dari pernikahan hasil perjodohan pamannya Yang membuatnya menutup diri .Sampai ia bisa menjadi sukses Banyak wanita yang tergila gila padanya Namun tak membuat Al tergoda Akan kan Al bisa jatuh cinta lagi Setelah merasa kecewa di sang istri
Bee teman Al satu profesi Yang diam diam slalu mengagumi Al Slalu saja memberi kan motivasi dan dorongan Berharap suatu hari nanti Al menganggapnya orang yang berarti Tapi Al hanya menganggap Bee sahabat terbaik nya Akan kah Bee bisa tulus menerima persahabatan mereka Atau Al juga menaruh hati padanya baca di sini ya .... ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Mami dan papi yang mendengar teriakan mba Imah kaget .Mba imah langsung memangku Evelyn yang sudah tergeletak pingsan di lantai
" Ada apa ini ?" kata mami panik
" Nyonya nona Alyn pingsan melihat kertas itu nyonya " kata bi Imah Menunjuk sebuah kertas di dekat mami Dan papi meraih nya dan membukanya
" Astagfirullah aladzim " Kata papi Terkejut kaget Karna tak menyangka Al Akan mengajukan perceraian pada putrinya
" Mana lihat " kata mami merampas kertas itu dari tangan papi Lalu mendelik kan matanya tak percaya Kalo menantu nya itu ingin bercerai dengan putrinya
" Akhirnya keinginan mami terwujudkan Sekarang Al sudah jenuh dengan semua keegoisan mami " Kata papi yang lalu mendekati tubuh Alyn
" Sini mbok , kasihan kau nak " Kata papi lirih Sambil mengendong tubuh Evelyn ke kamarnya
Sedangkan mami Widia terdiam Tak bicara apapun Karna merasa bersalah pada putri nya itu .Padahal selama sakit Al lah yang merawat putrinya .Walau Al tak pernah menginap .Al datang dan pergi hanya untuk memeriksa kondisi Alyn selama sakit sampai Evelyn benar benar sembuh dan sehat .
Sedangkan papi membaringkan Alyn di tempat tidurnya .Dan mengusap kepala putrinya itu dengan rasa iba
" Papi Alyn sayang Al pi " kata Alyn pelan Ketika ia sadar dari pingsan nya
" Nanti kita bicara dengannya kalo Al kesini ya sayang " Kata papi mengusap pelan kepala Alyn .Sambil mengingat menantu nya itu. Yang entah di mana sekarang tinggal nya
Papi tahu Al pria yang baik juga bertangung jawab Namun sikap istrinya itu lah Yang membuat Al serba salah Apalagi saat Alyn sakit Al tak sedikit pun lengah ia rutin mengecek kesehatan Evelyn sampai sembuh Walau tak menginap Al rutin datang kerumah selama sebulan ini Tanpa banyak bicara .
Disisi lain hari ini Al dan Deni berpamitan untuk meninggalkan rumah sakit Karna tugas mereka sudah selesai
" Dokter Al datang lah kesini bila kalian butuh pekerjaan Rumah sakit ini akan menerima kalian Bila kalian belum dapat tempat kerja nanti " kata dokter Mirna
" Iya kami sangat senang punya dokter berbakat seperti kalian terutama dokter Al " kata dokter Budi
" Trimakasih dok , terimakasih atas segala perhatian nya Kami berdua akan melanjut ke spesialis lagi Jadi kami belum terpikir untuk bekerja Lain waktu kami akan mampir kerumah sakit ini bila sudah selesai Bukan begitu kan Den " kata Al
" Betul dok, kami sangat senang bisa bekerja dengan para tim dokter senior yang hebat dan solid Pasti kami akan datang kesini bila sudah selesai kuliah " kata Deni tersenyum
" Ya semoga kalian sukses , oh ya spesialis apa Yang akan kalian ambil " kata dokter Mirna
"' Saya spesialis syaraf dok , kalo Al spesialis jantung ya kan Al " kata Deni
" Ya dok " kata Al tersenyum
" Wah .... hebat semoga kalian cepat lulus Kebetulan spesialis syaraf dan jantung sangat di butuhkan di rumah sakit ini Jadi kembali lah kesini bila kalian mau Dengan senang hati kami berharap kalian bisa bergabung " kata dokter Budi
" Insyaallah dok , akan kami usahakan " kata Al tersenyum
" Ya dok , akan kami usahakan " Kata Deni tersenyum senang Karna kini mereka tak perlu mencari pekerjaan di rumah sakit lain Karna sudah ada tawaran Dan kesempatan itu langka di dapat Yang membuat Deni sekarang banyak belajar dari sahabatnya itu .Yang diam diam pintar Namun tetap rendah hati Dan tak mau memamerkan ilmunya pada orang lain . Walau Al terkenal sangat pintar dan juga teliti dalam bekerja .
Setelah izin dan berpamitan Kedua nya berpamitan dengan para Senior lain yang membuat semua orang terharu Karna mereka pergi begitu cepat Padahal mereka berdua sangat di butuhkan saat kondisi pandemi yang makin menyebar luas Namun Al dan Deni sepakat untuk keluar karena ingin mempersiapkan diri sebelum masa kuliah
" Al apa ngak kuliah di sini saja kenapa harus jauh jauh " Kata dokter Eka
" Bukan masalah jauh dok kami ingin mencari pengalaman di negara lain " kata Al
" Ya dok , kami perlu berkembang dan banyak belajar lagu Biar mumpuni seperti kalian Biar setelah lulus kami bisa punya nama sendiri " Kata Deni
" Kalian terlalu merendah, baiklah saya hanya bisa mendoakan kalian Semoga sukses tetap jadi dokter profesional dan rendah hati dan tidak sombong Slalu ingat pada dokter Eka yang kucel ini " kata dokter Eka memeluk Deni juga Al Karna kedua junior itu kini akan pergi meninggalkan nya Dan dokter Eka sangat sedih kehilangan keduanya Yang sangat kompak dan pengertian padanya selama ini Yang membuat dokter Eka menangis memeluk mereka berdua . Apalagi Susan cuti hamil Jadi ia harus mulai lagi mengarahkan dokter muda baru .
" Hei jangan sedih dok, kami pasti akan kembali " Kata Deni Ketika dokter Eka menangisi mereka berdua
" Iya dok , dokter adalah senior kami yang paling hebat Tetap semangat bekerja ya dok Maaf bila kami banyak punya salah " kata Al
" Tidak ada Al kalian yang terbaik yang saya punya " kata dokter Eka sedih Karna tak ada lagi Yang bisa ia andal kan Selain dua pria baik dan sederhana itu .
Cukup lama mereka ngobrol .Setelah itu mereka berpamitan dengan rekan lain nya Dan setelah selesai Al langsung pulang ke apartemennya Yang ia beli dari seorang pria yang butuh uang Yang sudah 3 hari ini ia tempati untuk fokus belajar bahasa Juga dasar dasar penyakit jantung Agar nanti ia bisa cepat menyelesaikan kuliahnya..
" Huh ..... aku akan kebengkel Iwan dulu memberikan uang ini buat modalnya " kata Al Yang memang menyiapkan uang dari 2,5 persen dari cek yang ia dapat kan dari Cristina untuk membantu Iwan sahabatnya itu Agar Iwan bisa mandiri Sedang kan dari tuan Lim masih Al simpan Belum sama sekali ia cairkan Karna itu untuk berjaga jaga selama ia berkuliah di negara asing nanti Bila nanti ia membutuhkan nya .
" Ya ayo Al semangat fokus kedepan kau pasti bisa " kata Al Menyemangati dirinya sendiri Untuk bisa sukses Karna ia percaya tak ada kesuksesan instan Tapi kesuksesan sejati harus lahir dari hati dan perjuangan kita sendiri .
Al lalu membawa motor nya menuju bengkel Iwan Untuk mengambil sisa barang nya yang tertinggal Karna ia harus pindah Agar bisa fokus belajar
" Brum .... brum....... "
" Al wow .. sudah pulang bro sehat kan lho " kata Iwan menyambut Al di depan pintu bengkel dengan tersenyum
" Ya bro itu harus " Kata Al masuk
" Gimana ada pelanggan " kata Al
" Ada lumayan lah kan gue baru mulai " kata Iwan . Yang sekarang berbisnis jamu herbal sementara covid masih melanda Karna untuk pemasukan penghasilannya Untuk bertahan hidup Karna tak mungkin ia terus bergantung pada Al .Karna Al sudah banyak membantunya selama ini .
Tama