Time Travel: Jenderal Jia Li

Pagi hari saat Han Lian sudah terbangun dari tidurnya ia tak mendapati Jia Li dimana pun, ia sempat bingung apakah gadis itu sudah pergi? mungkin iya, pikir Han Lian.

"Gadis kecil aku akan mencari mu sampai dapat dan menjadikan mu permaisuri kekaisaran Han" tekad Han Lian atau putra mahkota kekaisaran Han, Han Lian.

Sejak pertama kali melihat Jia Li putra mahkota Han sudah sangat tertarik dengan Jia Li ia sangat berbeda dari wanita manapun dan itu membuatnya penasaran.

Siapa sebenarnya Jia Li? Apa ia penduduk kekaisaran Liu? Atau ia seorang anak bangsawan disini? Atau mungkin ia anggota kekaisaran Liu? Tapi itu tak mungkin karena anggota kekaisaran Liu tak ada yang bernama Jia Li.

Entahlah ia akan mencari tahu nanti saat ia sudah kembali ke kekaisaran Han, saat ini ia harus membeli pakaian dulu dan melanjutkan perjalanan nya yang tertunda.

Sedangkan di tempat lain...

Saat ini Jia Li sudah berada di dalam kamarnya ia pun sudah membersihkan badannya dan sudah memakai hanfu yang baru, tadi pagi saat ia sudah bangun dari tidurnya ia langsung bergegas pergi menuju kediaman nya bahkan ia tak pamit pada Han Lian karena berfikir itu tak penting dan mereka tak saling mengenal.

Tak lama Jingmi datang ke dalam kamarnya Jingmi sempat kaget karena putri Liu Mei sudah kembali dan sudah sangat rapi.

"Tuan putri anda sudah kembali, Apa anda ada yang terluka?" tanya Jingmi dengan khawatir.

"Tak ada tenanglah, tak usah khawatir seperti itu" jawab Jia Li dengan dingin.

"Maaf putri" ucap Jingmi dengan tertunduk.

Jia Li pun hanya diam saja.

"Tuan putri sebenarnya anda di panggil oleh kaisar untuk menghadap" ucap Jingmi secara tiba-tiba karena Jingmi baru ingat jika putri Liu Mei di suruh menghadap kaisar kemarin sore.

"Benarkah?" tanya Jia Li dengan senyuman yang terukir di bibirnya tapi Jingmi yang melihat senyuman itu tak berfikir jika itu senyuman yang indah justru sangat mengerikan.

"I..iya tuan putri" jawab Jingmi dengan terbata-bata.

"Baiklah sekarang kita harus menemui kaisar, bagaimana pun tak baik bukan membuat nya menunggu" ucap Jia Li seraya berjalan keluar menuju keruang utama tempat kaisar berada.

'Entah sekarang apalagi yang akan di perbuat oleh putri Liu Mei' batin Jingmi.

Setelah Jia Li berada di depan ruang utama Kasim yang melihat kedatangan putri Liu Mei pun mengumumkan kedatangan nya.

"Tuan putri Liu Mei datang" ucap Kasim dengan lantang.

Jia Li yang mendengar itupun membatin dengan kesal

'Toa *****' batin Jia Li dengan kesal.

Setelah itu Jia Li pun memasuki ruangan, orang-orang yang melihat kedatangan putri Liu Mei pun menatap heran, untuk apa putri Liu Mei datang di saat mereka sedang melakukan pertemuan?

Sebenarnya saat Jia Li sedang dalam perjalanan menuju ruang utama Jingmi memberitahu putri Liu Mei untuk datang lain kali saja karena kaisar sedang melakukan pertemuan dengan para pejabat istana dan tak bisa di ganggu, tapi Jia Li yang mendengar itu justru terlihat senang dan sengaja menemui kaisar karena ia ingin mempermalukan kaisar dan permaisuri di hadapan para pejabat istana.

"Salam kaisar" ucap Jia Li dengan dingin dan tatapan datarnya tanpa mengucapkan salam pada permaisuri Annchi.

Permaisuri yang melihat putri Liu Mei tak mengucapkan salam padanya pun menjadi marah.

"Kau lancang sekali tak mengucapkan salam padaku putri Liu Mei!" ucap permaisuri annchi dengan marah.

Jia Li yang mendengar ucapan itu pun hanya menyunggingkan senyum meremehkan dan berjalan menuju tempat duduk nya tanpa mempedulikan tatapan orang-orang yang mengarah padanya.

Saat Jia Li sudah duduk di tempat nya ia menopang dagu dengan tangan kanan nya dan menopangkan kaki kanan pada kaki kirinya dengan santai,

Orang-orang yang melihat sikap putri Liu Mei pun menjadi terkejut saat ini di hadapan kaisar dan permaisuri yang sedang marah pada nya justru ia sangat-sangat santai dan memandang kaisar dan permaisuri dengan tatapan meremehkan!.

"Kau tak sopan sekali putri Liu Mei! Apa seperti ini sifat seorang putri kekaisaran? Apa kau tak belajar sopan santun!!!" ucap kaisar dengan sangat marah.

Jia Li yang melihat kaisar marah pun hanya tersenyum, dan mengganti posisi tangan nya saat ini tangan nya menopang di dada nya. (Santuy benerkan cuma Jia Li yang bisa🤣)

"Sopan santun? apakah anda lupa kaisar yang terhormat, semenjak ibunda meninggal tak ada lagi yang mengajari ku tentang sopan santun? Apa kau lupa hem?" tanya Jia Li dengan tatapan datar dan suara yang kembali sangat dingin.

Kaisar yang mendengar jawaban Jia Li pun menjadi bungkam, perasaan nya saat ini benar-benar kacau. Permaisuri yang melihat kaisar bungkam pun menjadi geram.

"Kau?!! Apa begini sikap mu pada orang yang lebih tua sangat tak sopan?!! Terlebih lagi kaisar adalah ayah mu dan diriku adalah ibunda mu! sungguh sangat lancang!!!" ucap permaisuri dengan amarah yang menggebu-gebu.

Jia Li yang mendengar ucapan permaisuri Annchi pun tertawa dengan sangat keras, tapi orang-orang yang melihat tawa itu justru menjadi sangat merinding. 'Tawa nya sangat mengerikan' batin para pejabat istana.

"Hahaha kau, ibuku? hahaha apa aku salah mendengar? Sejak kapan kau menjadi ibuku permaisuri Annchi?, Oh ya semenjak kau menyuruh pembunuh bayaran untuk menculik ku dan membuat ibuku meninggal iya?" ucap Jia Li dengan tatapan yang sangat sangat datar dan suara yang sangat sangat dingin.