NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Cintamanis / Pengantin Pengganti
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ni R

Kasih, perempuan muda berusia dua puluh tahun terpaksa menggantikan Mia anak sang kepala desa lebih tepatnya tetangga Kasih sendiri untuk menikah dengan Rangga. Karena pada saat hari H, Mia kabur untuk menghindari pernikahannya.

Mia menolak menikah dengan Rangga meskipun Rangga kaya raya bahkan satu-satunya pewaris dari semua kekayaan keluarganya. Penolakan Mia di karenakan ia tidak suka melihat penampilan Rangga yang cupu dan terlihat seperti orang dungu.

Kasih yang di ancam oleh kepala desanya mau tak mau harus menggantikan Mia. Semua Kasih lakukan demi ketentraman hidup ia dan ibunya yang sudah sepuluh tahun menjanda. Lalu, apakah Kasih dan Rangga akan jatuh cinta? Apakah pernikahan Kasih dan Rangga akan bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28

Terlihat jelas jika rekaman cctv menunjukkan wajah Wowo, Tompel dan Maman yang sedang mengendap-endap memasuki pekarangan rumah bu Erni.

Tidak, tidak hanya ketiga pria ini tapi pak Rahman juga ketar ketir.

"Matilah aku kalau mereka mengaku." Batin pak Rahman.

"Kalian bisa lihat sendiri, semua ini ulah mereka. Jadi, bu Erni sama sekali bersalah." Ujar Rangga dengan wajah dingin.

"Heh kalian, cepat katakan apa maksud kalian memfitnah bu Erni?" Tanya pak Rahman seolah dirinya pura-pura tidak tahu.

Wowo dan Tompel saling toleh, pak Rahman menumbalkan mereka berdua.

"Kami hanya di bayar!" Seru Wowo membuat semua orang terkejut tapi tidak dengan pak Rahman.

"Siapa yang sudah menyuruh kalian?" Tanya Rangga.

Wowo dan Tompel menunduk terdiam. Mana mungkin mereka akan berkata jujur jika pak Rahman lah yang sudah menyuruh mereka.

"Cepat katakan!" Ujar Kasih yang kesal.

Sementara itu bu Wiwin yang semula menggebu-gebu memfitnah bu Erni memilih untuk pulang saat Rangga berani menunjukan rekaman cctv.

"Aku tahu kau memiliki seorang anak yang masih bayi. Jika kau mengatakan siapa yang sudah membayar mu, aku akan membebaskan mu. Tapi sebaliknya, jika kau tidak mau mengatakan siapa, akan ku buat kau membusuk di penjara!" Ancam Rangga membuat Wowo ketakutan.

"Ayo cepat katakan!" Desak para warga.

"Dan kau, aku tahu jika kau hanya hidup berdua dengan ayah mu yang sudah tua dan sakit-sakitan. Jika kau di penjara, bayangkan saja siapa yang akan mengurus bapak mu nanti." Ujar Rangga yang benar-benar menekan Tompel dan Wowo.

"Pak Rahman yang sudah membayar kami," ucap Tompel memberitahu. Tentu saja hal ini membuat semua orang terkejut tapi tidak dengan Kasih dan bu Erni.

"Beraninya kau memfitnah ku!" Seru pak Rahman.

"Iya benar. Pak Rahman lah yang sudah membayar kami untuk melakukan hal ini." Timpal Wowo.

"Agar apa?" Tanya Rangga.

"Agar bu Erni di usir dari kampung ini," jawab Wowo.

"Semuanya fitnah. Aku seorang kepala desa, mana mungkin aku melakukan tindakan seperti ini kepada warga ku sendiri." Pak Rahman mencoba berkilah.

"Ada benarnya juga, toh selama ini pak Rahman sangat membenci keluarga bu Erni." Ucap salah seorang warga.

"Iya betul tuh....!!"

"Nah hayooo.....!!"

"Pak Rahman kok tega ya menzolimi warganya sendiri?"

"Diam kalian!" Sentak pak Rahman. "Jika itu perbuatan ku memangnya kalian mau apa?" Tantang pak Rahman.

"Anda ini tidak ada habis-habisnya mengusik keluarga ku. Apa salah kami pak?" Tanya Kasih geram.

"Jika kau tidak mau keluarga mu di usik, ceraikan Rangga!" Ujar pak Rahman yang tidak masuk di akal.

"Tidak bisa seperti itu dong pak. Kenapa bapak malah mengatur rumah tangga orang?" Ujar salah seorang warga yang ikutan geram.

"Selama ini kami membiarkan pak Rahman berkuasa. Tapi, ku harap hari ini adalah hari terakhir bapak menjabat sebagai seorang kepala desa," ucap Rangga membuat pak Rahman terkejut.

"Apa maksud mu?" Tanya pak Rahman panik. Ia tahu betul siapa lawan yang sedang dia hadapi sekarang.

"Hampir delapan tahun bapak menjabat sebagai kepala desa. Tidak ada pembangunan, bahkan banyak warga yang tidak pernah merasakan bantuan dari dana desa. Pak Rahman, ini adalah bukti tindakan penggelapan dana yang bapak lakukan selama beberapa tahun terakhir." Jelas pak Mun membuat semua warga terkejut.

"Sudah ku duga sebelumnya, pada di desa ini sedang bermasalah," ucap salah seorang warga.

"Kau sudah berani memfitnah ku," ucap pak Rahman. "Aku bisa saja mencabut izin pabrik dan perkebunan mu." Ancamnya pada Rangga.

"Menjabat dari hasil uang keluarga ku saja bangganya setengah mati. Jika ku minta balik semua uang yang bapak pinjam dari keluarga ku bagaimana?" Balas Rangga membuat pak Rahman terdiam.

Sementara itu bu Wiwin yang sejak tadi memantau dari rumah merasa khawatir pada suaminya.

"Aduh Mia, bagaimana nasib bapak mu itu?"

"Aku juga tidak tahu bu. Bapak sepertinya sudah tersudut," ujar Mia.

"Aku malu memiliki istri dan mertua seperti kalian. Lebih baik aku pulang saja ke rumah orang tua ku," ucap Dito.

"Heh Dito. Beraninya kau berkata seperti itu ya!" Bu Wiwin geram.

"Aku serius, aku benar-benar malu. Setelah anak ini lahir aku akan segera menggugat Mia."

Dito bergegas mengambil beberapa barang miliknya. Mia berusaha menahan Dito agar tak menceraikannya.

Dengan membawa tas, Dito pergi dengan menggunakan sepeda motor miliknya. Mia mengejar, ia juga menggunakan sepeda motor miliknya. Namun, saat di persimpangan tanpa sengaja Mia di tabrak oleh pengendara lain. Mia terpental, ia mengalami luka parah.

Orang-orang yang melihat kejadian ini langsung berteriak, para warga yang sedang berada di rumah bu Erni langsung berlari berhamburan untuk melihat apa yang sudah terjadi termasuk pak Rahman sendiri.

"Mia,.....!!" Ucapnya pelan.

Pak Rahman meraih tubuh anaknya yang sedang memegang perutnya menahan kesakitan.

"Kenapa kalian diam saja? Cepat bawa anak ku ke rumah sakit." Titah pak Rahman.

Beberapa orang warna menolong Mia, memasukan wanita itu ke dalam mobil milik salah seorang warga. Pak Rahman yang hendak masuk ke dalam mobil di hentikan oleh Rangga.

"Urusan kita belum selesai," ucap Rangga dengan senyum sinisnya.

"Diam kau bajingan kecil!" Sahut pak Rahman.

Pak Rahman langsung masuk ke dalam mobil, meninggalkan istrinya yang belum sempat masuk ke dalam mobil. Sementara Mia sudah menangis meremas perutnya yang begitu sakit. Sedangkan Dito sama sekali tidak peduli lagi pada Mia.

"Tuh, kena karma palingan juga!" Ujar Nada yang merasa sakit hati pada keluarga pak Rahman.

"Husss,....jangan ngomong seperti itu. Tidak baik," ucap bu Erni.

"Pak Rahman benar-benar keterlaluan, dia sudah memfitnah ibu. Biar aja dia merasakan karmanya," kata Kasih.

"Sayang,....husss!!" Rangga memberi kode agar istrinya diam.

"Aku kesal sama mereka mas," ucap Kasih.

"Udah, biarin aja. Lagian sebentar lagi pak Rahman akan masuk penjara," ujar Rangga memberitahu.

"Rangga, makasih ya sudah bantu ibu." Ucap bu Erni. "Ibu merasa tidak enak hati, ibu selalu merepotkan kamu." Imbuh bu Erni.

"Udah bu, biasa aja. Aku malah senang bisa membantu ibu." Sahut Rangga dengan senyum lebarnya.

"Semoga saja pak Rahman bisa lengser dari jabatannya. Aku benar-benar geram dengan sikapnya yang suka semena-mena," ucap Kasih yang masih sakit hati.

"Jika pak Rahman lengser, siapa yang akan menggantikan dia?" Ujar Rangga bertanya iseng.

"Biar aku saja yang menjadi kepala desa!" Racau Kasih.

Rangga mengusap rambut istrinya sambil tertawa. Dalam hal seperti ini Kasih masih sempat-sempatnya bercanda.

1
pejuang rupiah😶‍🌫️
Lumayan
Dede Mila
lanjut
Azlin Hamid
Luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰🥰🥰
Taris
Luar biasa
Sastri Dalila
👍👍👍
Jessi Jasintha
Luar biasa
Insyirah qalbi Johan
bacakan
Ana Akhwat
ceritanya kocak bikin ketawa sendiri
Ana Akhwat
Awal yang bikin senyum
bhunshin
OMG
Tia Iia
bagus ceritanya
Tia Iia
terimakasih Thor /Kiss/
Majotiku
Lumayan
Majotiku
Kecewa
Dyah Oktina
wah..untung dah d nikain sm d perawanin ya daffa... tp masih aja takut
Dyah Oktina
iya baik banget mertuamu(bi erni) cariin jodoh dong 🤭
Dyah Oktina
besok pagi pertama aja sih daffa... gitu aja kok repot...🤭🤭😆
Dyah Oktina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂😂😂
Dyah Oktina
ya ampun...teriak kayak ada kebakaran aja.. lagian calon ponakan kayaknya merestui tantenya u segera nikah.. 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!