NovelToon NovelToon
Cinta Dan Kultivator

Cinta Dan Kultivator

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: J.Kyora

Apa reaksimu ketika tiba-tiba saja seorang gadis cantik dari planet lain masuk ke kamarmu?
Terkejut? Kaget? Ya, begitu juga dengan Nero. Hanya beberapa jam setelah ia ditolak dengan kejam oleh siswi sekelas yang disukainya, ia bertemu dengan seorang gadis mempesona yang masuk melalui lorong spasial di kamarnya.
Dari saat itulah Nero yang selama ini polos dan lemah perlahan berubah menjadi pribadi yang kuat dan menarik. Lalu membalikkan anggapan orang-orang yang selama ini telah menghina dan menyepelekannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon J.Kyora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Dengan susah payah Nero menaiki tangga, ia sangat ingin tau bagaimana keadaan gadis aneh itu, namun sesampainya di atas loteng kamar yang juga adalah kamarnya, ia melihat tidak ada yang berubah.

Wajah cantik itu masih setenang air sumur, bulu mata lentiknya diam dan bibirnya tertutup rapat, namun ia bisa merasakan kalau gadis itu masih hidup. Melihat wajah gadis itu, entah kenapa pikiran Nero sedikit tenang. Ia sangat ingin gadis itu terbangun dan berteman dengannya. Ia ingin tahu gadis itu siapa atau apa sebenarnya.

Inkubator cahaya masih membungkus gadis itu di tempat tidur, dengan rasa penasaran Nero menyentuh lapisan cahaya dengan telunjuknya.

Zzztttt...!

Ia tersentak, menarik telunjuknya dengan cepat, seluruh tubuhnya terasa kesemutan ketika telunjuknya menyentuh lapisan cahaya itu.

Namun setelah rasa kesemutan hilang ia merasakan sesuatu, rasa sakitnya di beberapa tempat di tubuhnya agak berkurang, tidak begitu jelas tapi ia dengan pasti dapat merasakannya.

Dengan rasa ingin tahu, Nero mengarahkan telunjuknya lagi ke selubung cahaya.

Zzztttt...!,

Lagi-lagi efek kesemutan menggerayangi seluruh tubuhnya, menarik tangannya kemudian Nero merasa-rasa kan tubuhnya lagi.

Ajaib, rasa sakit di tubuhnya telah sangat jauh berkurang.

Apa ini? Nero takjub. Cahaya ini bisa menyembuhkan tubuhnya begitu cepat?

Menjadi sangat bersemangat lalu dengan lebih berani ia menempelkan telapak tangannya, kali ini sedikit lebih lama. Efek kesemutan sekali lagi terasa menggerayangi tubuhnya, Nero merasakan tubuhnya begitu segar saat rasa kesemutan berubah menjadi rasa hangat mengalir dibawah kulitnya.

Nero sangat gembira, untuk kesekian kalinya ia menempelkan kedua telapak tangannya ke selubung cahaya, namun tanpa disadarinya ada beberapa garis perak melintas dan mengejar ke telapak tangannya.

Zzztttt...!

Nero terkejut, ia merasakan sesuatu menarik tubuhnya dan ruangan berputar dengan hebat. Saat ia merasakan tubuhnya kembali stabil, dirinya telah berada di suatu tempat.

Tubuhnya terasa melayang diruangan kosong penuh bintang, bintang-bintang itu jauh, namun ada sebuah benda bulat berwarna biru yang tampaknya seperti sebuah planet yang semakin lama semakin besar didepan matanya.

Dalam radius yang cukup jauh ia juga melihat bola orange yang berhawa panas seperti matahari. Nero terus mengamati dengan jantung berdebar kencang namun juga dengan rasa ingin tahu yang besar. Lalu matanya menangkap sesuatu terbang keluar dari planet biru tersebut, benda terbang itu berkelap-kelip dan melayang seperti sebuah pesawat luar angkasa.

Nero semakin takjub namun tiba-tiba ruangan terasa berputar lagi, gelap menyelimuti dan ia merasakan tubuhnya dilemparkan oleh suatu kekuatan tak terlihat.

Nero terbaring dilantai, ia menatap inkubator yang menyelubungi wanita cantik tersebut sedikit beriak, sebelum akhirnya kembali tenang seperti semula.

Apa itu tadi...?!

Jantung Nero berdebar cepat, itu adalah tempat asal gadis ini? Jadi ada kehidupan di luar sana? Banyak sekali pertanyaan membuncah didalam kepalanya. Ia menggigil mengetahui apa yang ditemukannya ini adalah sesuatu yang akan mengguncang seluruh dunia jika di sebarluaskan.

Tidak, tidak boleh ada yang tahu, bathin nya. Ini harus tetap dirahasiakan.

Dengan hati-hati ia bangkit, namun tiba

-tiba ia menyadari tidak merasakan sakit lagi di tubuhnya. Nero tercengang, ia sembuh begitu saja?

Ahh...

Berlari ke depan lemari yang ada cerminnya Nero menatap dirinya sendiri di dalam kaca, wajahnya semulus biasanya bahkan lebih cerah, biru lebam di pelipisnya telah hilang. Membuka bajunya ia memperhatikan seluruh tubuhnya.

Sama sekali tidak ada lebam!

Nero terperangah, hatinya diliputi kegembiraan yang luar biasa, namun sejenak ia berpikir dan merenung, apakah tidak ada efek sampingnya? Mungkinkah ia terlalu cepat merayakannya?

Kegembiraan Nero berkurang sedikit, tetap waspada dengan tubuhnya sendiri, Nero mendekati tempat tidur dimana gadis aneh itu masih terbaring.

Nero keluar kamarnya dengan perasaan bugar, ia melihat mamanya sedang duduk di sofa sendirian. Mendengar langkah kaki Nero, mamanya segera menoleh dengan wajah khawatir, namun ia melihat anaknya dengan keadaan seperti bagaimana ia biasanya.

"Nero, bagaimana keadaanmu nak?"

"Baik sekali, Ma. Haha aku lapar," jawab Nero yang segera duduk di meja makan.

Mama menghampiri dan ikut duduk, dengan rasa ingin tahu ia memandangi Nero. "Sungguh kamu tidak apa apa? Seharusnya kalau kamu lapar tinggal panggil dan mama akan bawakan ke kamarmu," ujar mamanya dengan khawatir.

Nero memandang mamanya, kemudian bangkit dari kursi dan menggerakkan kaki dan tangannya bebas.

Mamanya tercengang, ia juga melihat tidak ada lagi lebam di wajah Nero. Dengan rasa ingin tahu mamanya menaikan kaos Nero, kulitnya bersih dan cerah seperti tidak pernah terjadi apa apa. Mama Nero menutup mulutnya dengan tangan seperti tak percaya.

Nero terbahak lalu kembali ke kursinya, mamanya memandanginya tak berkedip.

"Sudahlah, jangan Mama khawatirkan lagi, yang jelas aku sudah sembuh," ujar Nero dengan mulut penuh makanan.

Kembali ke kamarnya setelah makan Nero mengambil ponselnya, membuka halaman google.

Alien

Ia mengetikkan kata tersebut, lalu muncul banyak gambar dengan bentuk aneh dengan mata yang besar.

Nero menggelengkan kepalanya. Setelah mencari di banyak web, semua gambar yang didapatkannya sangat berbeda dengan gadis aneh itu.

Putus asa Nero meletakkan ponselnya, ia duduk di kursi meja belajar dan menatap ke langit melalui jendela kamarnya, kedua tangan menyilang dibelakang kepalanya. Nero memikirkan banyak hal, namun tidak memiliki satu kesimpulan apapun untuk pemikiran pemikiran itu.

Matanya akan terpejam ketika ia merasa seseorang memanggilnya, ia menoleh ke pintu kamar, menajamkan pendengaran kalau-kalau mamanya yang memanggil.

"Nero ..."

Nero terperanjat, suara itu jelas sekarang, tapi bukan di telinganya, melainkan di dalam kepalanya.

Nero merinding, dengan waspada ia menoleh ke ujung tangga di mana pintu kamar lotengnya berada.

Apakah gadis itu terbangun?

Perlahan Nero bangkit, dengan hati-hati ia memanjat tangga.

Nero tercengang, gadis itu menatapnya, Nero juga memandangnya tak berkedip, bola mata biru yang indah, rambut hitam kemerahan, gadis itu duduk di pinggiran tempat tidur, pakaiannya berbeda dari pertama Nero melihatnya, ia sekarang memakai gaun panjang warna ungu yang sangat serasi dengan kecantikannya.

"Kk.. kamu sudah bangun..?"

Hati-hati Nero bertanya, ia waspada dan menggeser tubuhnya ke dekat tongkat baseball, gadis itu hanya diam dan terus menatapnya.

"Terima kasih... "Tiba-tiba suara lembut muncul di dalam kepalanya.

Nero kaget, gadis ini bicara kepadanya melalui pikirannya? Ia bahkan tidak melihat bibir gadis itu bergerak.

"Siapa kamu?" Nero memberanikan diri bertanya.

"Eona ... " Di kepalanya muncul lagi suara.

"Eona... Namamu Eona?" tanya Nero gugup.

Gadis itu tetap diam sambil terus menatap mata Nero, namun tiba-tiba gadis itu bangkit. ila berjalan mendekati Nero, langkah kakinya tidak lambat dan tidak juga cepat. Ia mengulurkan tangannya, dan dalam sepersekian detik ujung telunjuk yang halus dan ramping itu menempel pada titik di antara alis Nero. Nero tidak sempat bereaksi ketika hawa sejuk memasuki kepalanya, hawa dingin itu serasa berputar di dalam otaknya, ia tidak merasa tidak nyaman, namun juga bukan perasaan yang disukainya. Beberapa saat kemudian gadis itu menarik tangannya lagi, rasa sejuk di kepala Nero juga menghilang.

"Nero ... " Tiba-tiba mulut gadis itu bergerak dan mengucapkan namanya.

"Apa kabar?" Ia berkata lagi, namun raut wajahnya datar.

Nero waspada. "Apa yang kamu lakukan barusan?" tanya Nero.

"Aku mengambil ingatan dalam kepalamu," jawab Eona sambil terus memandangi Nero dengan mata birunya.

Nero terperangah, ingatan bisa diambil?

"Bahasamu, pengetahuan mu, pengalaman hidupmu, semua kenangan dalam kepalamu," jelas Eona.

"Ahhhh ." Muka Nero merah padam, tidak sedikit hal yang bahkan memalukan di dalam hidupnya, dan Eona mengambil semuanya?

"Tt.. tapi aku tidak kehilangan ingatanku!" Nero perlahan mundur ketakutan.

Eona masih menatapnya.

"Hanya di copy"

"Dari mana asalmu?"

"Tempat yang sangat jauh," jawab Eona lagi.

"Siapa kamu?"

"Eona."

Aghh... Nero frustasi.

...

1
Rahmat Anjaii
lanjut thioorrr, klo prlu tambah babnya.
Rahmat Anjaii
lanjut thoorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!