Delena dan Davina adalah dua gadis kembar yang terpisah sejak kecil, karena perceraian kedua orangtuanya. Meski berwajah sama, keduanya memiliki kehidupan dan sifat yang bertolak belakang. Delena memiliki sifat lembut dan penyayang, Davina memiliki sifat iri, dengki dan tamak. Namun, ketika perjodohan terjadi dengan keluarga Mahesa, Davina kabur dengan dengan Pria lain. Sang ayah sangat murka dan mengorbankan Delena sang adik untuk menggantikan perjodohan dengan kelurga Mahesa, demi mempertahankan nama baik keluarganya.
Terjerat ancaman ayahnya untuk pengobatan ibunya, Delena tidak memiliki pilihan lain untuk merelakan cinta pertamanya dengan Arya Tama. dan menggantikan kembarannya menikahi Reno Mahesa, yang terkenal memiliki sifat Arogan dan tak punya hati pada siapapun.
Namun, dapatkah Delena menyembunyikan identitasnya dari keluarga Mahesa? Akankah perjuangan Arya berhasil untuk merebut kekasihnya kembali? akankah Delena mendapatkan kebahagiaan dari pernikahan tersebut atau malah siksaan?
Yuk ikuti kisahnya yang bikin baperrrrr....
Ada unsur dewasa 21+
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Amarah Kakek Mahesa
Haiii gyuuss.... Makasih yang udah suka Novel "Menjadi Pengganti istri kaka ku"
jangan lupa untuk VOTE , LIKE , KOMEN.
🌷 Selamat Membaca 🌷
🍀 Mansion Mahesa 🍀
Kakek Mahesa datang mnghmpiri Delena yang sedang terluka, ia sangat terkejut melihat pergelangan tangannya yang mengeluarkan bnyk darah mesti sudah di perban oleh pak Amar.
"Cepet panggil Dokter Iskandar, jangn cuma ngeliatin ajh" umpat Mahesa pada pelayan
para pelayan pergi meninggalkan Delena dan pak Amar، karena takut kena marah kakek Mahesa, yang terkenal galak, sama galak nya kaya cucunya Reno.
"Maaf Tuan Besar...Dr Iskandar, baru bisa di dihubungi, dia lagi menuju ke Mansion Tuan? kata bi yati menjelaskan.
"Delena kenapa bisa begini" Mahesa melihat pergelangan tangan delena iba."Ayo duduk sini, sebentar lagi Dr lskandar datang" kata Mahesa lembut
Delena tidak berani membantah, ia duduk di Ruang tamu, disamping kakek Mahesa.
sedang pak Amar tetap berdiri, menunggu pertanyaan dari Mahesa, jantung pak Amar mulai bergetar, keringat dingin kluar dari peluhnya, ia tau harus siap menjawab semua pertanyaan Mahesa، dan juga harus berkata dengn jujur.
"cucu ku...Ayo cerita pada kakek, knapa kau sampai terluka begini? Apa karena perbuatan cucu kurang Ajar itu! yang buat mu jadi seprti ini?! tanya Mahesa menyelidik
"Tidak kek! tadi Davin terluka saat mau potong buah, eehh gak sengaja kena tangan ini, jadi Reno tidak tau apa apa" Delena memberi penjelasan dengn gugup, kakek Mahesa mengeryit kan dahinya, seakan tidak percaya.
"Dimana Reno?! Apa dia sudah kembali ke kerumh?! tanya kakek Mahesa.
pertanyaan itu, tentu saja harus di jawab pak Amar dengan jujur.
"Maaf Tuan besar! tadi Tuan Muda juga sudah pulang, tapi setelah sarapan bersama kluarga Tuan Muda pergi lagi"
"Pergii Kemana! bentak Mahesa
"Kemungkinan kerja,.. Tuan Besar?!
"Kenapa kau tidak tanya kemana dia pergi,dan jam berapa dia pulang!" pertanyaan Mahesa yang tegas dan galak, membuat pak Amar gemetar dan pucat pasi.
"Maaf Tuan Besar, saya yang salah?saya tidak bertanya dengn pasti, Tuan muda kemana? dan kapan pulang nya?!
Mahesa mngambil ponsel dalam saku celana, dan menghubung kan Reno, telepon pun diangkat...
"Halloo Reno...kau dimana!
Reno
"Aku di jalan kek...menuju kantor, ada pertemuan dengn clien pagi ini"
Mahesa
"Cepat pulang!
Reno
" Apa ?! tidak mungkin kek aku__"
Mahesa
" Kakek bilang pulang ya pulang! istri mu lebih penting dari kerjaan mu!
"Reno
" Memang kakek Dimana? dan apa yang terjadi dengn Davin, dia baik baik saja bukan?
Mahesa
"kau jangn bantah terus! Davina terluka, cepat putar balik, dalam waktu setengah jam tidak kembali, jangn harap kau bisa Duduk di kursi Presendir!
"Aagghhhh.!! sial..,kakek ada dirumh, cerita apa wanita itu pada kakek!"Frans putar balik pulang, dan undur pertemuan dengan clien"
"Baik Tuan?!
🌷🌷🌷
Dr Iskandar, sudah sampai di kediaman Mahesa, ia mulai memeriksa pergelangan tangan Delena, Dr Iskandar menatap prihatin pada Delena, ada ketakutan di wajah delena.
"Dokter Aku mohon, jngn bilng yang sebenar nya pada kakek, tatapan mu, membuat ku takut" bathin Delena berkata.
Ada sebuah isyarat buat Dr Iskandar،
Delena menggelengkan kepala pelan,menatap nanar wajah Dr Iskandar.
"Bagaimana dengn luka nya?! tanya kakek Mahesa.
Hahh...! Dr Iskandar menghela nafas panjng.
"Tidak terlalu serius Tuan Besar, hanya luka goresan, Aku akan kasih salep pereda nyeri dan menghentikan darah nya, secepatnya akan kering lukanya, juga obat antibiotik"
"Syukur lah, kalau tidak ada yang serius، delen kau Naik lah keatas, istirahat dikamar, minum obat dan obati luka mu dengn salep"
"Baik kek.." tutur Delena patuh
"Dr Iskandar, Terim kasih banyak' ucap delena sopan
"Sama sama Nona, Semoga lekas sembuh!"
Delena Naik keatas, didampingi pak Amar. setelah sampai Atas.
" Nona Lebih baik tidur dikmar Tuan Reno" saran pak Amar
"Tidak! Aku tidak berani, Aku tidak ingin melihat dia lagi, pisah kamar itu lebih baik bagi ku!
"Tapi Nona, ini demi kebaikan kalian, seandai nya kakek tau kalian pisah kamar, sudah pasti kakek akan Murka, dan berimbas pada Tuan muda"
Delena berpikir sejenak ,"Hmm.. baiklah.."
"Kalau begitu saya ke bawah dulu Non, kalau butuh Apa apa panggil saja bapk atau Nany"
Delena Memasuki kamar Reno, kamar itu begitu pengap, bau Aroma Alkohol menyebar dikamar Reno, Delena mngambil pengharum Ruangan, dan menyemprot kan nya.
Tempat tidur Masih rapih, Delen mengambil bantal dan menaruhnya diatas sofa, ia rebah kan tubuh nya disofa, ia pun tertidur.
Hanya sebentar Delena tertidur, dan ia terjaga saat melihat Reno berada didalam kamar. Reno mendekat dan masih berdiri dengan melipat kedua tangan didada.
"Kau sudah terbangun!" kau sungguh licik Davin, permainan sandiwara apa agi yang kau buat! hingga kau melukai diri mu sendiri, mencari simpati pada saat kakek datang hah!" berbicara dengn nada sinis,dan tatapan tajam, serta suara meninggi.
kamar Reno kedap suara, jadi bila ia berteriak sekali pun tidak ada yang dengar.
"Aku minta maaf Reno..Aku mengaku salah! tapi Aku tidak bermaksud mencari muka di depan kakek, Aku tidak tau kalau kakek akan datang" ucap delen datar, sambil terduduk lemas membekap wajah dengn kedua tangan nya.
"Karena Ulah mu.. Kakek memaki Aku, bahkan mengancam Aku! kau puas ingin membuat Aku hancur hah! shiit! memaki masih terus menunjuk wajah Delena.
"Aku Menyerah...!
"Apa Maksud mu!
"Tidak ada yang bisa dipertahankan lagi, Pernikahan yang kita bangun hanya membuat salah satu di antara kita terluka dan membuat mu tidak tenang"
Air mata sudah jatuh dipipi mulus Delena, ia ingin akhiri semua, dan Delena akan berkata jujur pada Reno dan kakek Mahesa kalau dia bukan Davina, ia sudah tidak peduli walau reputasi paph nya akan hancur dan ia siap masuk penjara karna berbohng.
Reno terdiam sejenak, pikiran nya pun kacau, ia pun takut, seandainya Pernikahan ia dengn Davina hancur, akan melukai kakek nya.
"Aku Akan Akhiri Pernikahan ini dan membebas kan mu dari tanggung jawab sebagai seorang suami, dan setelah itu aku akan pergi untuk menjauh"
"DEG! seketika kata kata itu, bagaikan batu karang yang dihantam ombak, Reno begitu sakit mendengar kata-kata 'ingin mengakiri Pernikahan' dadanya bergemuruh, jantung Reno berdebar, sakit bagaikan anak panah melesat dijantung nya.
"Aku Akan jujur pada mu dan juga kakek, kalau sebenarnya Aku bukan Da___"
Tok. tok. tok... Reno.. Davina...
"Kakek..! Reno terkejut, " hapus Airmata mu!' perintah Reno panik.
Seketika Delena berlari ke kamar mandi, ia mencuci wajahnya, tak lama suara Reno memanggil.
Tok tok tok! Davin keluar lah kakek sedang menunggu mu, ingin bicara" ucap reno lembut
"Dasar Rubah! kau yang selalu bersandiwara di depan kakek! gumam nya
Delena Membuka pintu, ia melihat kakek Mahesa sedag duduk di sofa,Reno merangkul pundak Delena dan duduk berdampingan disofa.
"Bagaimana keadaan mu Cuu?
"Alhmdllh sudah mendingan kek..!
"Reno! kau tidak usah kekantor hari ini"
"Aku ada janji sama clien kek? bila dibatal kan kita akan kehilngn puluhan milyar kek!
"Batal kan saja! kehilngn uang segitu tidak akan bikin perusahaan kita bangkrut"
Hah...! Reno menghela nafas panjang.
"Dan mulai sekarang kau tidak boleh lagi tinggal di Apartemen meningglkan istri mu berhari hari, kau harus pulang kerumah, bila ingin tidur di Apartemen ajak juga istri mu'
"Iya kek! jawab Reno datar.
"Kakek akan menginap beberapa hari disini, dan secepatnya beri kakek cicit, buat penerus Klurga Mahesa" ucap nya memperingati dan Mahesa pun pergi meninggalkan kamar Reno.
Reno melepas rangkulan nya, Delena lnsung berdiri dan berjalan membuka pintu kamar
"Mau kemana?!
"Ke kamar ku..!"
"Tidak bisa! selama kakek ada disini, kau harus pindah tidur di sini"
"Baik lah! tapi tetap pisah ranjang!"
"Tentu saja..,Aku tidak mungkin berbagi tempat tidur dengn mu!" Reno tersenyum licik.
Delena sudah hampir mngakui bahwa dirinya bukan lah Davina, tapi Tuhan berkata laen, ucapan itu tidak sempat kluar disaat kakek Mahesa datang.
🌷🌷🌷
-
-
-
-
- Bersambung ♥️
MOBIL MELAJU DENGAN KENCANG..
Benar2 BODOH dan GAK MASUK AKAL Darwin menampung Suami dari isteri nya sendiri,Gila..
kenapa harus menyuruh Sonya yg memberi anaknya uang,Harisnya dia bisa kan menyuruh Tomy yg uruskan..