NovelToon NovelToon
Jandaku, I Love You

Jandaku, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Romansa / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:93.9k
Nilai: 5
Nama Author: Delima Rhujiwati

Menjadi janda bukanlah sebuah pilihan bagiku,

Tahun pun telah berlalu dan waktu telah menjawab segala perbuatan seseorang.

Cinta itu datang kembali namun tidak sendiri, suamiku yang telah mencampakkan diriku dengan talak tiga yang ku terima secara mendadak. Kini Dia datang kembali di saat sebuah cinta yang lain telah menghampiri diriku yang sebenarnya telah menutup hati untuk siapapun..

Siapa yang harus aku pilih? Sedangkan hati ini masih ragu untuk melangkah kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Penyesalan

Yessi dengan sewotnya berjalan meninggalkan tempat yang semula, sedangkan om Ricky pria paruh baya yang sedikit terkesima dengan penampilan Lintang yang anggun dan serasi dengan wajahnya yang ayu, tanpa polesan yang berlebihan.

Mata om Ricky bahkan tidak berkedip menatap ujung atas hingga ujung bawah penampilan Lintang, dan itu cukup disadari oleh Yessi.

"Om... Mata di kendalikan dong aahh... Bikin tambah emosi saja sih, ayo buruan kita menjauh dari sini!"

"Sayang... Dia kan mantan kakakmu ipar ya? Apa nggak nyesel itu saudara laki-laki mu melepas wanita yang begitu cantik dan lembut!" Bahkan om Ricky terang-terangan menyanjung penampilan Lintang di depan Yessi.

"iya... tapi dia seorang jala ng! aaah... sudah sudah untuk apa juga om Ricky mengagumi dia, apa kurangnya aku dengan dia? nggak level tau!" sepanjang jalan menuju mobilnya, Yessi mengomel tidak tentu.

Setelah sampai di mobil Yessi masih dengan kemarahan yang tanpa sebab menelepon Bu Lestari.

"Ibu! Itu mantan menantu ibu ganjen nian dengan kekasih Yessi, ibu bantu Yessi menegur dia dong, ini sangat menggangu, dan kelewatan!"

Bu Lestari tanpa menyaring kata terlebih dahulu, begitu saja ia memencet nomor telepon Lintang yang masih tersimpan di buku telepon.

Iwan yang mendengar perselisihan dan mengetahui itu menyangkut Lintang, ia berjalan mendekati tempat duduk dan mendengarkan baik baik masalah apa yang telah menyangkut Yessi hingga ibunya harus sendiri menelepon Lintang.

Rasa cemburu dalam hati Iwan ternyata masih tumbuh, apalagi ketika mendengar Lintang saat ini telah memiliki usaha Modeste, Iwan juga menyadari selama ini Lintang adalah wanita ulet yang mampu mengatasi segala permasalahan yang membelit dirinya sekalipun.

"Apakah aku cemburu? Iya aku cemburu! Andai waktu bisa berputar ingin aku kembali ke masa lalu hidup bersama Lintang dan membesarkan Shasy bersama," batin Iwan berdialog sendiri dengan keadaan.

Pernikahan Iwan dengan Rahma penuh drama dan teka-teki yang sulit Iwan pecahkan sendiri.

Bahkan kehamilan Rahma pun tidak sinkron dengan usia pertemuan mereka dan malam terjadinya penyatuan cinta mereka.

Sebodoh-bodohnya Iwan tapi dia jelas bisa berhitung tentang siklus kehamilan.

Tapi Rahma tidak jujur, hingga sebuah surat tentang pemeriksaan kandungan Iwan temukan di tumpukan arsip di laci tempat kerja Rahma. Terjadi satu bulan sebelum pernikahan mereka yang baru saja terjadi seminggu waktu itu.

Namun demi anak laki-laki yang diharapkan sang Ibu, hingga sampai saat ini rahasia besar Rahma ia tetap bertahan menjalani pernikahan yang semakin hari semakin hambar.

"Lintang aku minta maaf, atas kelakuan Yessi dan ibu yang mungkin membuat dirimu kurang nyaman, satu lagi pintaku! Kamu jangan pernah mendekati dokter Dian karena aku tidak suka!" Batin Iwan sadar akan tindakannya saat ini melarang Lintang tentu saja hal yang tidak seharusnya ia lakukan, karena menurut hukum dan agama mereka jelas sudah sah cerai.

Kini semua ibaratkan nasi yang sudah menjadi bubur, Iwan tanpa Rahma juga tidak mampu, karena segala segi usaha dan kelangsungan hidup mereka berada di bawah kendali Rahma dan perusahaan pemintalan serta beberapa aset milik orang tua Rahma, Iwan juga tanpa Rahma tidak mampu mendapatkan kedudukan yang tinggi di perusahaan yang sekarang ia handle.

"Ibu sama mas Iwan kenapa sih, dari tadi sibuk saja dengan telepon emang nggak ada pekerjaan lain apa!" Suara Rahma yang tiba-tiba muncul cukup mengejutkan Iwan.

"Tentu Lintang lagi kan? Aku tidak suka mas kamu bawa cerita Lintang di keluarga ini lagi, bukannya semua sudah berlalu?" Suara Rahma bagaikan sembilu menyayat hati Iwan.

"Ya Lintang dengan ku sudah usai, namun tidak dengan Ayu Nimashasy, sampai kapanpun dia tetap anakku, dan bukan mantan anak!" Iwan berkata dengan intonasi yang tertekan menahan kecewa dan amarah selama ini.

"Lah aku kan juga mengandung anakmu to mas, bicara apa sih kamu!"

"Aku hanya penerus keinginanmu saja Rahma, semua sudah basi dan sebenarnya aku sudah mengetahui semua sandiwaramu," geram Iwan sambil menghempaskan tubuhnya di sofa dan melonggarkan dasinya.

Percakapan yang semula landai kini semua seolah tersulut emosi Iwan yang terpendam, tanpa keberanian untuk meluapkan.

"Iwan, apa maksudmu? Kamu bercanda kan?" Bu lestari pelan mendekati Iwan yang sepertinya sedang menahan amarah.

"Jadi! Yang didalam kandungan Rahma bukan darah dagingmu sendiri, Iwan!" Dengan suara pelan namun menusuk telinga kembali Bu Lestari mengulangi pertanyaannya kepada Iwan dan matanya menatap intens kearah Rahma.

Wajah pias Rahma membuat Bu Lestari mencari asumsi sendiri, dan dengan membisunya Iwan adalah sebuah jawaban bagi Bu Lestari.

"Aaahh....Iwan....sakit...!"

"Ibu!" Iwan meloncat dari tempat duduknya dan segera merangkul sang ibu yang sudah lemas dan pingsan.

Bu Lestari memegang dada sebelah kirinya, dengan nafas terputus-putus

"Ini semua gara-gara kamu mas iwan, ini fitnah mas! Aku hamil denganmu, dan ini adalah darah dagingmu mas," suara Rahma mendramatisir akan keadaan yang sebenarnya.

"Bantu aku ambil minyak kayu putih! Biarkan ibu rebahan di sofa ini!" Iwan bahkan tidak memperdulikan ucapan Rahma.

Iwan membaluri kaki lalu tengkuk Bu Lestari dan memberikan sedikit pijitan pada kaki dan tangan sang ibu.

Untuk beberapa saat hening tanpa suara dari Iwan maupun Rahma, hingga....

"Mas Iwan! Apa yang kamu katakan barusan adalah fitnah mas, itu tidak betul," Rahma kembali mengulangi perkataannya, dan menyakinkan bahwa semua adalah tidak benar, kehamilannya adalah anak dari Iwan.

"Sudahlah Rahma, itu sudah terjadi aku akan tetap menerimanya apa adanya, tapi untuk seperti yang kau impikan mungkin aku butuh waktu untuk itu," walaupun sakit hatinya karena telah mentah-mentah ditipu orang yang selama ini, namun semua sudah terjadi dan semua tidak akan mungkin kembali seperti semula lagi.

"Katakan! Aku harus bagaimana Rahma! Aku sudah hancur bahkan anakku sendiri telah membenci diriku, semua aku lakukan demi dirimu, aku terlalu amat mencintaimu hingga aku tidak menyadari telah kau bodohi selama ini,"

"Kamu meragukan aku mas? Kita bisa test DNA untuk meyakinkan bahwa ini adalah anakmu!" Rahma masih kukuh dengan sandiwaranya, bahwa semua kebenaran yang dia berikan selama ini.

Mata Iwan menatap sendu kearah Rahma, antara benci dan sayang kini menyayat hati, merobek relung jiwa lemah Iwan.

Semua karena cinta, dan semua karena rasa sayang yang buta, hingga memberikan sakit yang tiada tara saat ini.

"Sudah jangan di perpanjang, kasihan bayi itu, dia tidak bersalah pergilah istirahat! biar ibu aku yang menunggu," walaupun sakit rasa hatinya, namun tangan Iwan tetapi membelai sulur panjang Rahma, lalu memberikan kecupan pada ujung kepalanya.

Bagaimanapun juga ini adalah kebodohannya, karena begitu terlalu menurut dan selalu menelan mentah-mentah seluruh hasutan ibunya yang teramat membenci Lintang, hingga mengorbankan putrinya sendiri, dan rumah tangganya hancur setelah hadirnya Rahma mengisi hatinya.

Sementara Bu Lestari sudah kembali siuman, dan merasakan pijitan tangan Iwan. Berusaha bangun dan menemukan wajah Iwan yang semakin kusut.

🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️

Tuh kan! Makanya segala sesuatu harus di fikir dulu masak-masak biar nggak nyesel kemudian. camkan itu Iwan!

he..he..he.. jadi gemes 🤧

To be continued 😉 dan Salam Sayang Selalu by RR 😘

1
d
ikutan ngintip🙏🙏🙏
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
duh Bu ....kapan ya tobatmu, emang dasar sombong itu gak ada obatnya ya
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
Yesi.....niat jahatmu balik kedirimi sendiri, sadarrrrr yessss
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
amit amit liciknya si Darius
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
harusnya bersukur dapat Tante Shinta Darius, modal keringett aja dah terjamin hidup muu, hemmmmm dasar serakah
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
jabang bayi dasar bule lamprettt cap badakk
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
Yessi bener bener kurang ajarrrrrrr
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
jujurrr saja linnnnnn
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
hadehhhh......nabung Yee, mumpung ada kucuran dana, ingat hari depannmu
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
ya ampun dariusss, ....awas ketahuan,di kebiriiiii kau yaa
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
ya ampun jangan jangan LEKER kui alias bule kere, modal tampang doang🤭🤭🤭
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
kapokkkk....ngilu gakkk, dasarrr mata keranjangggg
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
behhhhh.....itu bule incerannya sasy....dia morhotin Tate girangggg terus gendaan sama sasi kah
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜: ehhh Yessi
total 1 replies
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
so sweeeeeeeeeeeeeeeeettttttttttttttt 🥰
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
ya ampun nanassss nanassssss, wahhhhhh.....bikin pingin aja nihh ini pengantin baruuu7u
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
astaga pejantannn tangguh, bikin pinginnn oiiiiiiiiii
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
mentang mentang pengantin baru 😂😂😂
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
oalahhhh yessssss ....cari yang sigle kek, ku suka pajadi pelakoooooirrrrr
awassss lohhh anumu ntar di sambel sama bini sahnya
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
akhirnya uhhh ihhhhhh mendesahhhhh......kepedesannbbnn🙈
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
sabarr Ten mantennnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!