NovelToon NovelToon
One Night Stand With Brother In Law

One Night Stand With Brother In Law

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Single Mom / Percintaan Konglomerat
Popularitas:398.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Nana Hutabarat

Kaisar merasa dirinya punya kelainan karena menyukai calon adik ipar lelakinya, Airlangga. Dia menepis rasa itu, tapi tetap tidak bisa hilang.
Di sisi lain, Airlangga kebingungan karena dirinya dinyatakan hamil oleh dokter. Sedangkan pria yang menghamili nya adalah kakak iparnya sendiri. Dia tidak mungkin membuka jati dirinya jika sejatinya dia adalah seorang anak perempuan bukan lelaki seperti yang keluarganya ketahui. Jika sampai itu terjadi maka keluarga ayahnya akan menghentikan pengobatan ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 20 Pelayan Gila

Kaisar menatap jijik wanita di depannya. Dia memalingkan wajah ke arah berbeda. Mereka terdiam sejenak.

Cantika lantas duduk di single kursi sebelah Kaisar. Menatap jauh ke depan.

"Aku lelah dengan semua ini," kata Cantika. "Tidak seharusnya kita bertengkar terus menerus atau bersikap dingin satu sama lainnya. Aku ingin seperti wanita lainnya yang punya kehidupan rumah tangga yang bahagia."

Kaisar mengatupkan bibir erat, tapi dari dadanya yang naik turun dengan cepat bisa diketahui jika dia sedang menahan amarahnya.

Dia langsung bangkit. Lantas berjalan melewati Cantika. Satu tangan wanita itu memegang tangan Kaisar.

"Ku mohon, beri kesempatan padaku untuk memulainya dari awal. Satu kali ini saja," ucap Cantika dengan suara serak dan kepala menunduk.

"Empat tahun waktu yang telah kuberikan padamu, apakah itu belum cukup bagimu! Hanya karena kau wanita aku menahan diriku karena ayahku selalu mengajarkan aku untuk menghormati kalian. Namun, kalian sendiri yang menodai kehormatan itu. Jangan dikira aku selama ini tidak tahu apa yang kau lakukan diluar sana! Aku diam hanya karena Alisa, aku masih pulang ke rumah ini hanya karena dia butuh aku, jika tidak, sudah lama aku pergi."

Kaisar menyentak tangan Cantika keras dan pergi ke kamarnya. Melewati tangga dan hilang di balik tembok. Namun, ketika dia berjalan melewati kamar Alisa, dia melihat anak itu sedang menatapnya dari balik pintu.

"Daddy," panggilnya lirih.

Kaisar lantas berjalan mendekati bidadari kecilnya dan berjongkok. Tangannya menyentuh rambut panjang halus milik anak itu.

"Hai, Sayang, kau belum tidur?" tanya Kaisar.

"Aku menunggu Daddy pulang," jawabnya. Kaisar lantas menggendong anak itu, membawanya masuk ke dalam kamar. Kedua tangan kecil anak itu memeluk Kaisar lembut.

"Seharusnya kau tidak perlu menunggu Daddy pulang."

"Aku kangen, Daddy," ucapnya sambil memasukkan kepalanya yang kecil ke dalam ceruk leher Kaisar.

Dengan lembut Kaisar mengusap kepala Alisa. Lalu membaringkannya ke tempat tidur dan menyelimuti nya.

"Maaf, Daddy selalu sibuk jadi tidak bisa menemanimu," kata Kaisar.

"Mom juga sibuk, semua sibuk," ungkap Alisa sambil menggerakkan kedua tangan.

"Aku juga kangen Nenek dan Kakek," lanjut Alisa.

"Kalau begitu kita ke rumah Nenek besok," ujar Kaisar.

Netra polos itu terlihat berbinar menatap ke arah Kaisar. "Ayah janji." Jari kelingkingnya di arahkan kepada Daddy-nya. Kaisar lalu membalasnya dengan mengaitkan jari kelingkingnya juga.

"Janji," balas Kaisar.

Sedangkan di balik pintu, Cantika menahan tangisnya agar tidak terdengar oleh putrinya. Kaisar tampak sayang dan peduli pada putrinya. Namun, mengapa tidak bisa sedikitpun untuk menerimanya menjadi seorang istri seutuhnya. Dia juga ingin di sana, bertiga bersama Kaisar dan putrinya melewati malam. Namun, sepertinya semuanya sangat sulit untuk dilakukan.

Dengan langkah gontai Cantika pergi ke kamarnya. Dia langsung menjatuhkan diri di tempat tidur tanpa melepaskan sepatunya. Entah menyesali semua yang terjadi atau sedang memikirkan apa yang akan dilakukan agar tetap bisa bersama dengan Kaisar.

Di ruangan yang lain, Emilio sedang menikmati kopi Espresso miliknya bersama dengan Bruno.

"Malam Minggu Bang, kau tidak keluar cari cewek begitu," sindir Bruno. Pria di depannya sudah cukup berumur untuk menikah tapi tidak sekalipun dia terlihat mendekati wanita atau sekedar berbincang tentang mereka.

"Lalu lu sendiri ngapain di sini? Noh tu Maia, janda anget gang Manuk atau Desi, janda pemilik toko grosir depan perumahan atau Marni, pelayan rumah sebelah."

"Ih, jangan sampai deh sama Marni," ucapnya bergidik.

Emilio tertawa. "Cantik lho cewek itu."

"Cantik kalau dilihat dari ujung sedotan plastik."

"Bukan sedotan susu Milo," cetus Emilio. "Coklat, seger kalau di sedot." Mereka berdua tertawa. Sepertinya kejadian bosnya tadi tidak berpengaruh bagi mereka.

"Mulai abangnya."

Mereka lantas terdiam menikmati kopi itu.

"Kita itu jones yang merangkap menjadi perjaka karatan," ujar Bruno. Dia mengacak rambutnya yang di beri gel satu wadah agar terlihat klimis. "Ngeneesss,"

"Mana bisa gue cari cewek, No, lu tahu kan kebiasaan setiap malam Minggu.''

Terdengar suara handphone Emilio berbunyi.

" Paling panggilan dari Ibu Negara," tebak Bruno.

Emilio melihat nama yang tertera lantas bangkit mengambil kunci mobil.

"Benar kan?"

"Kopi gue jangan dihabiskan, nanti gue balik untuk minum itu."

"Udah sana cepat pergi, Bang. Sebelum Bapak Negara memberikan ultimatum. Seharusnya Non Rose itu dirantai bersamamu agar tidak selalu membuat khawatir orang tuanya."

"Hush, dia masih adik bos kita."

Bruno berjalan dibelakang Emilio yang pergi ke arah garasi mobil.

"Gue itu heran lo Bang, kenapa dia belum juga menikah padahal umurnya sudah tiga puluh tahun."

"Mana gue tahu," tanggap Emilio menutupi masalah keluarga atasannya.

Emilio lantas masuk ke mobil dan meninggalkan tempat itu. Menuju ke lokasi Rose berada. Diam-diam dia memasukkan alat GPS di dalam handphone majikannya tanpa seorang pun tahu.

Bukan tanpa sebab dia melakukan itu. Itu lebih karena Rose selalu saja menghilang dan membuat khawatir keluarganya. Orang yang paling direpotkan adalah Emilio. Pria itu harus selalu bisa menemukan keberadaannya. Menyusahkan memang.

Beberapa waktu kemudian, Emilio memaksa masuk ke sebuah villa milik seorang pengusaha sawit. Dia sampai harus bertarung dan melumpuhkan beberapa orang penjaga rumah.

Setelah itu, dia berjalan masuk ke dalam rumah sambil membawa satu senjata di tangannya.

"Katakan dimana wanita itu?" bentak Emilio dengan wajah garangnya.

Pelayan itu melihat ke arah lantai atas rumah itu. Pria itu lantas langsung berlari ke lantai atas, membuka semua pintu yang ada mencari keberadaan majikannya.

Brak!

Emilio melihat Rose sedang berada di bawah pria dengan kondisi separuh badan yang telah terbuka. Kedua orang itu langsung terkejut, melihat ke arahnya.

"Hei, siapa kau!" kata pria setengah bule itu.

Tanpa menjawab pertanyaan pria itu, Emilio mendekat dan menarik tubuh Rose. Pria itu menghalangi.

"Iya, kenapa kau kemari?" tanya Rose takut sambil menarik selimut untuk menutupi bagian penting dari tubuhnya. Dia tahu jika ini pasti ulah kedua orangtuanya.

Emilio bukan orang yang suka basa-basi, dia langsung meninju wajah pria itu di bagian hidung. Pekik jerit kesakitan terdengar darinya.

"Sial!" bentak pria itu.

"Robby, kau tidak apa-apa?" Rose terlihat khawatir, hendak hidung kekasihnya.

"Kau gila!"

"Jika Nona tidak ingin aku berbuat gila lagi maka sekarang ikut aku pulang."

Rose lalu berada di belakang Robby. Robby sendiri baru sadar jika pria itu bukan kekasih Rose tapi hanya seorang pelayan.

"Aku tidak mau pulang, aku sudah dewasa boleh menentukan hidupku."

"Ternyata itu hanya pelayan, ja...."

Emilio mendorong keras tubuh Robby sehingga jatuh ke lantai. Emilio lantas meraih tubuh Nonanya dan menaikkan ke atas punggung.

"Emilio.... " teriak Rose marah.

"Maaf, saya hanya harus melakukan tugas untuk membawa Anda secepatnya pulang ke rumah!"

1
Khun Tee
walau bingung karna sering salah nulis nama tapi mencoba lanjut pengen tau akhir dari langga kek mana 🥰
AR Althafunisa
kan lihat begini senang, bahagia ku harap mereka semua bahagia 🥰😌
AR Althafunisa
aku berharap Rosebdan Emillio hidup bahagia, masa mereka sad ending. Yang satu karena penyakit yg satu krna resiko pekerjaan 😩😭😭😭
dan aku bahagia, Farida dan Kaisar hidup bahagia 🥰🥰🥰
AR Althafunisa
kasihan Rose sama Emilio aka author, jangan sad ending untuk mereka 😩😩😩
AR Althafunisa
ternyata yang bukan pelakor malah suhu si Ira 😃
AR Althafunisa
dan akhirnya Cantika tak mendapatkan harta bahkan cinta krna keserakahan nya seperti ibunya 😂🤭😌
AR Althafunisa
wkwkwk... parah banget, istri anak yg dibanggakan dan diterima ternyata... 😂🤭
AR Althafunisa
apa sih rahasia itu? apa Alias yg bukan anak Kaisar atau ibu nya Cantika yg punya selingkuhan? hmm.. Atau Cantika ternyata bukan anak Fadil 😃
AR Althafunisa
ntar giliran Rose cinta Emilio mati lagi dalam tugas 😪
AR Althafunisa
Sebenarnya gemana sih perasaan Kaisar sama Rose??? 🤔
AR Althafunisa
nasib mu Air 😭😭😭😭😭😭
AR Althafunisa
ya ampun kasihan kamu Air 😭😭😭😭
AR Althafunisa
semoga penjahat yg nyulik Air punya hati pas tau air adalah perempuan, disayang seperti adik dan ga dibuat jalang 😫😫😫😫
AR Althafunisa
😭😭😭😭😭😭😭
AR Althafunisa
di sini pelakor yang teraniaya parahnya juga dia korban lelaki bernama Fadil 🤧
AR Althafunisa
kasihan Air 🥲🥲🥲
Jjlynn Tudin
manusia biasa gitula ...buat apa rajin ibadah kalau Masih ada dendam🤭
Fachri Dhavi
lnjut crt alisa dan lana donk thor
Enni Etiningsih
farida gi jadi mak lampir..
Enni Etiningsih
serem kamu Kai..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!