NovelToon NovelToon
Benci-Benci Rindu

Benci-Benci Rindu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:70.8k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Raya Lituhayu (25) kecewa karena sang kekasih menikahi sekretaris pribadinya yang sudah hamil duluan. Bayu Agung Gunawan (27), menyimpan cinta untuk tetangga yang berprofesi sebagai pengacara dengan status janda.

Orangtua Raya dan Bayu berniat menjodohkan mereka untuk semakin mendekatkan dua keluarga. Tentu saja ditolak, apalagi hubungan mereka layaknya Tom and Jerry. Satu insiden membuat mereka akhirnya menerima pernikahan tersebut.

Kehidupan rumah tangga yang penuh drama dan canda, menimbulkan cinta. Namun, semua berantakan ketika kerjasama dua keluarga besar terpuruk. Bunda Bayu terluka dan Papi Raya harus mendekam di penjara. Hubungan Raya dan Bayu semakin renggang dan berujung perpisahan. Tidak mudah bagi Raya menjalani hidup setelah keterpurukan keluarga bahkan dalam kondisi hamil.

“Benci dan rindu itu batasnya tipis, sekarang kamu benci bentaran juga rindu sampai bucin. Ayolah, jangan jadikan kebencian ini mendarah sampai anak cucu kita."

===
Jangan menumpuk bab 😘😘😘🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34 ~ Raya ... kenapa ?

Raya berada di beranda rumah, bersama dengan tante dari pihak Maminya. Sejak kemarin ia tidak makan dengan baik, kali ini tantenya memaksa makan bahkan disuapi.

“Tante sudah, aku kenyang.”

“Makan yang banyak, kamu sedang hamil. Nutrisi yang dibutuhkan lebih banyak dari biasanya.”

“Iya,” jawab Raya menatap Rama yang sedang berbincang dengan kerabat mereka tidak jauh dari mobil setelah pamit dan akan meninggalkan rumah itu. Rama masih mengenakan kemeja dan celana hitam, menandakan kalau masih berduka.

Ada mobil lain memasuki pekarangan rumah itu. Menyadari kalau mobil itu milik Bayu, Raya pun gegas berdiri.

“Mau ke mana?”

“Ke kamar, aku tidak ingin bertemu dengan siapapun. Apalagi orang itu,” ujar Raya menunjuk dengan tatapannya.

Tantenya yang bingung menatap ke arah yang ditunjuk Raya. “Loh, itu ‘kan suamimu.”

Rama dan kerabatnya terdiam melihat kedatangan Bayu, seakan sudah pasang badan.  Bahkan saat Bayu keluar dari mobil dan menghampiri Rama, tidak terlihat penyambutan yang hangat.

“Bang, saya turut berduka cita,” ujar Bayu setelah bersalaman.

“Iya, terima kasih.”

“Hm, boleh saya bertemu … Raya?”

Rama menatap ke arah beranda, hanya menyisakan tantenya. Padahal Raya tadi ada di sana, sudah tidak perlu ditanyakan lagi apakah Raya mau menemui Bayu atau tidak. Rama pun tidak mengizinkan mereka bertemu setelah apa yang sudah terjadi.

“Tentu saja, tidak boleh.”

“Tapi, bang. Kami harus bicara.”

“Bayu, menurutmu apa aku bisa mengizinkan Raya bertemu lagi denganmu setelah apa yang sudah kamu katakan?”

“Bang ….”

“KAlau kamu marah dan benci setiap melihat Raya karena Papi kami sudah mencelakai bundamu, kami pun sama. Karena persidangan itu, Papi kami tiada. Apa yang kamu rasakan sudah kami rasakan, parahnya kami tidak lagi bisa melihat Papi selamanya. Lebih baik kamu pulang dan fokus saja dengan kesembuhan bundamu,” tutur Rama.

“Tapi bang ….”

“Lo dengar ‘kan Rama bilang apa?” salah seorang kerabat Rama mencengkram kerah kemeja Bayu, menahan agar tidak memaksa untuk mendekat. “Raya nggak butuh pengecut kayak lo, Om Pras bisa bangkit dari kuburnya kalau kami membiarkan lo mengganggu Raya. Gue dengar lo mau ceraikan Raya, kami tunggu!”

“Tolong biarkan saya bertemu dengan Raya, kami masih suami istri,” ungkap Bayu.

“Suami lo bilang? Suami macam apa yang mengabaikan istrinya? Kalaupun Raya salah, katakan di mana salahnya? Kalaupun Papi salah, kenapa harus melibatkan Raya? Pernah lo ajak Raya bicara masa depan pernikahan kalian?”

Bayu tidak bisa mengelak, cecaran pertanyaan Rama memang menyudutkannya. Sebagai kepala rumah tangga, posisinya berlah.

“Saya tahu kalian sedang emosi. Tolong pertimbangkan lagi, beri kami kesempatan untuk bertemu dan bicara.”

“Gue bukannya nggak kasih lo kesempatan, tapi Raya yang nggak mau,” sahut Rama. Pria ini selalu bertutur kata sopan, tapi menghadapi Bayu seakan membuat emosinya akan meledak. Bagaimana tidak, tinggal Raya keluarganya. Tidak ingin ada seseorang ataupun sesuatu yang akan membuat perempuan itu menderita.

Bayu menghela pelan, pandangannya menatap ke arah balkon dan jendela kamar Raya. Berharap Raya melihatnya. Meskipun sebenarnya Raya memang melihat di balik gorden. Menatap dengan geram dan tangan mengepal.

“Apapun tujuanmu kemari, semua percuma. Aku sudah kecewa.”

***

“Jadi Raya benar hamil?” tanya Mirna sambi menggendong bayinya.

Bayu menghempaskan tubuhnya ke sofa, bahkan langsung menyandarkan kepala dan memejamkan mata. Beberapa waktu ini cukup membuatnya lelah. Khawatir akan kondisi Erika juga harus memantau perusahaan Ayah dan  juga milik keluarga besarnya, bukan hal yang mudah. Kepalanya terasa mau pecah, ditambah hubungannya dengan Raya di ujung tanduk.

“Lalu hubungan kalian, gimana? Kamu nggak jadi menceraikan dia, Bay?”

“Mbak, please! Sebenarnya mbak ingin aku dan Raya bagaimana?”

“Aku bukan ingin kalian gimana-gimana, tapi papinya Raya sudah buat Bunda celaka.”

“Dan sekarang pria itu sudah meninggal Mbak. Paling tidak kita harus menunjukan simpati dan empati kita. Kalau Raya benar hamil, masalah kita akan semakin rumit. Ada keturunan yang akan menjadi korban dendam kita dan mereka.”

Mirna berdiri karena bayinya menangis mendengar suara Bayu dengan nada tidak biasa.

“Kenapa mereka harus dendam dengan kita, seharusnya kita ….”

“Papi mereka mencelakai Bunda dan papi mereka meninggal setelah persidangan. Bunda terus menanyakan Raya dan papinya. Aku harap kita tidak salah mengambil sikap. Rasanya ada yang salah, tapi entah.”

Mirna membuai bayinya dalam gendongan agar kembali terlelap.

“Rasa bersalah itu karena Raya sedang hamil. Jangan khawatir Bay, anak itu tetap anakmu meski kalian tidak bersama lagi.”

Bayu mengusap kasar wajahnya.

“Mbak, jangan lagi kasih saran atau bertanya masalahku dengan Raya. Kondisi bunda sudah lebih baik, Ayah sudah mulai fokus dengan perusahaan. Sebaiknya Mbak fokus dengan rumah tangga sendiri, kerahkan orang untuk mencari suamimu. Bisnis apa sampai tidak pulang ketika istrinya melahirkan bahkan sampai sekarang pun tidak kelihatan batang hidungnya.”

“Bayu, kamu ….”

Bayu kembali meninggalkan rumah. Berdebat dengan Mirna hanya membuat masalahnya semakin terasa berat.  Tujuannya menemui Nia, berharap wanita itu bisa membujuk Raya untuk mau bertemu dengannya.

Sudah menunggu di lobby, sengaja tidak menghubungi khawatir Nia malah menghindar. Bahkan tidak menggunakan jabatannya sebagai putra pemilik perusahaan untuk meminta Nia menemuinya. Akhirnya Nia keluar dari lift. Baru berdiri dan hendak menghampiri, Bayu melihat Rama berjalan cepat menghampiri Nia. Wajah Rama terlihat panik.

“Nia,” panggil Bayu.

Bukan hanya Nia yang menoleh, Rama pun sama.

“Bisa kita bicara!” pinta Bayu.

“Bicara sama lo? Biar kata gue pengangguran yang banyak waktu sih ogah, ayo Bang. Raya lebih penting daripada orang ini.”

“Tunggu, Raya kenapa?”

 

 

1
bunda DF 💞
aaah gemes sm bayu yg tengiiil
Nurwana
mudah mudahan nantinya Bayu tidak menyesal.
Nurwana
sabar raya, ayahmu lagi dijebak.
Yuliani Latif
di bab ni sy dah subscribe...sy rasa cerita ni kelakar....
Atala Putri
bagus semua lah pokoknya novel mu thor
ᵉᴸiˢ🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ
nunggu penjelasan knp papi pras begitu
Ersa
Luar biasa
Sri Widjiastuti
pagi nya kerja, dihh malu2 in gak ya? klo jalan kek pinguin??
Sri Widjiastuti
bukannya bayu bilang dada rata ya??? 😂😂
Sri Widjiastuti
😂😂😂ada ya modelan kek bayu
dina
karya yang bagus dan menghibur
Okta Liska
masak bayu kayak gitu... walau salah papinya tp yg kena imbasnya
Tri Handayani
akhirnya cerita raya dan bayu berakhir happy ending,,d tunggu karya selanjutnya thorrr'sukses selalu dan semangat berkarya.
Zuhril Witanto
ah dah tamat
Zuhril Witanto
biarlah si bdni puasa dulu...
Zuhril Witanto
😂😂🤭
Ilfa Yarni
happy ending akhirnya mereka semua bahagia duh senangnya
Defi
Abang Zayn punya adik kembar duo cantik 🥰
Defi
eh ada Mada dan Erlan
Defi
meski sulit berdamai dengan masa lalu tapi hidup harus terus berjalan 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!