Malam istimewa yang seharusnya menjadi saksi pernyataan cinta, nyatanya pupus dan terganti dengan sebuah malam panas yang tanpa di sengaja.
Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti terus kisah anak kedua dari Kaisar Nolan dan Kiara.
Jangan lupa, follow IG : @Mommy_Ar29 dan Tiktok @Mommy_ar95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
...~Happy Reading~...
Dorrr!
"Claudi!" pekik seorang gadis yang baru saja hendak menyuapkan makanan ke mulut, tiba tiba terhenti saat di kejutkan oleh sahabat nya.
"Hehehe, tumben banget sih sarapan di kantin? Biasanya juga gak!" ucap Claudia mendudukkan diri di depan sahabat nya, Hani.
"Laper gue, nyokap gue gak masak!" jawab nya dengan ketus lalu kembali memakan makanan nya.
"Sejak kapan nyokap lo masak?" tanya Claudia bingung, pasalnya ibu Hani tidak pernah memasak.
Jangankan memasak, di rumah saja sangat jarang. Dan keseharian Hani hanya bersama para pembantu di rumah nya saja.
"Sejak monyet di rumah gue beranak! Dia jadi rajin!" jawab nya masih dengan ketus, "Lo kesambet apaan pagi pagi ke kantin?" tanya Hani mengalihkan pembicaraan.
"Si monyet! Gue kan kesini nyariin elo gimana sih! Kenapa malah balik nanya," saut Claudi sewot, "Tapi ngomong ngomong kayaknya pagi pagi makan bakso enak. Gue juga mau ah!"
Dengan penuh semangat, Claudia bangkit dari tempat duduk nya, hendak memesan makanan juga. Namun, akan tetapi belum sempat ia mengeluarkan suara, tiba tiba
Kriiinggggg!
"Setannn!" umpat Claudia langsung menghentakkan kaki nya ke lantai saat mendengar suara bel tanda masuk kelas.
"Buahahaha! Udah sih nanti aja pas istirahat. Ayo kita ke kelas!" kata Hani masih dengan tawa nya berusaha merangkul Claudia.
"Tapi gue mau bakso Han," ucap Claudia sampai menelan saliva nya membayangkan betapa nikmat nya tadi saat Hani memakan bakso.
"Ini masih pagi Clau! Biasanya juga lo pagi pagi gak mau makan berat. Roti selembar aja gak habis, ini lagi sok mau makan bakso. Yahh ada cuma icip kuah doang!" kata Hani menggelengkan kepala nya.
Memang benar, selama ini Claudia sangat anti memakan makanan berat di pagi hari. Sarapan saja dirinya tidak begitu suka, terkadang jika ia di paksa menghabiskan selembar roti oleh ibu nya kadang sampai ia bawa ke mobil, dan ketika sudah di mobil akan ia buang.
Namun entah mengapa, Claudia sendiri bingung sejak dirinya hamil, nafsu makan nya sangat naik dengan drastis.
Tadi pagi, di rumah dirinya sudah menghabiskan empat lembar roti. Dan sekarang masih menginginkan bakso, bukankah ini gila? gumam Claudia dalam hati.
Dengan berat hati dan wajah di tekuk menahan kesal. Akhirnya Claudia mengikuti langkah kaki Hani untuk menuju kelas.
Sepanjang jalan menuju kelas, wajah nya selalu di tekuk dan sesekali ia masih menoleh ke belakang dimana letak keberadaan kantin.
Brukk!
"Auwhhh!" pekik Claudia saat tiba tiba ada yang tidak sengaja menabrak nya dari belakang.
Beruntung, orang itu juga langsung menahan tubuh Claudia, jadilah ia tidak sampai terjatuh.
"Sorry!" ucap siswa itu membantu Claudia berdiri kembali.
"Punya mata itu di pake buat lihat! Punya kaki jangan lupa di kasih rem, biar tahu gimana cara jalan yang benar dan gak kebablasan kaya gini!" omel Claudia dengan kesal, namun entah mengapa justru malah membuat anak itu tersenyum.
"Makin manis aja sih Clau, sumpah deh, apalagi kalau cemberut begitu," ucap anak remaja itu menatap gadis di depan nya dengan begitu kagum.
Plaakkk!
"Anjirr sakit woy!" pekik anak remaja itu langsung menatap tajam ke arah Hani.
"Disini gak nerima raja gombal receh kaya lo. Mending lo pergi sekarang, sebelum sepatu gue melayang!" ancam Hani membuat anak remaja itu langsung mendengus kesal.
"Buahahaha emang enak lo! Hus Hus sono pergi," usir Claudia tertawa.
"MasyaAllah, tawa mu mengalihkan dunia ku Clau!"
"Pergi bambangggg!" pekik Claudia dan Hani bersamaan, hingga membuat anak remaja laki laki itu langsung berlari mengacir meninggalkan keduanya.
...~To be continue... ...
