Arisha, gadis yang tidak pernah merasakan kebahagiaan setelah orang tuanya berpisah.
Tak disangka, takdir membawanya bertemu shean. Pria yang ditinggal istrinya setelah melahirkan putranya..
Demi biaya operasi ibunya, risha terpaksa menerima tawaran shean untuk menjadi ibu sambung dari putranya yang hanya menginginkan gadis itu..
Mampukah Risha menjalani peran Seorang ibu untuk Archie, dan menjadi istri kontrak untuk shean?...
Happy reading...
Tinggalkan jejak berupa Like komen jika suka dengan cerita ini. Terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Pertemuan Yang tak disengaja
"Shean lepas. Archie bangun..." Pinta risha lagi. Ah, ayolah, tubuhnya sudah panas dingin ini.
"Sayang..." Shean mendekatkan bibirnya ketelinga sang istri. Risha benar-benar merinding ketika suara itu menggetarkan Sekujur tubuhnya.
"Ayo kita lakukan..."
Bola mata coklat terang itu seketika Terbuka lebar. Risha Bukan gadis bodoh yang tak mengerti apa maksud ucapan shean.
"Shean..."
"Ayo kita melakukannya." Shean menghirup Aroma Jasmin yang semakin terasa diceruk leher Sang istri. Risha Panas dingin. Gadis itu menggeleng keras.
"Shean, bukankah kita--"
"Aku pria Normal Risha. Disuguhi makanan lezat didepan mata, mengapa aku menolaknya? Ingatlah baik-baik Kontrak kita, aku tidak menuliskan poin itu.."
Risha mati kutu mendengarnya. Siapa yang salah sekarang? Shean yang pintar, atau risha yang terlalu bodoh?
"Bukankah kau ingin menjalankan tugasmu sebagai seorang istri?" Bisik shean. Tangan kanannya yang melepas tangan istrinya kini mulai bergeliyaran kemana-mana.
"Shean aku--" Suara risha tercekat ditenggorokan dan sulit melanjutkannya.
..._***_...
Suara tangisan Archie membangunkan Dua sejoli yang sedang asik berpetualang dimimpi indahnya. Shean menggeliat dan menutup telingannya dengan bantal, sedangkan risha bergegas turun dari ranjangnya dan berjalan cepat dimana Baby kecilnya Sudah menangis Kejer dipagi buta.
"Hai sayang, Sssttttt Archieee...Ini mama, sayang.." Ucap risha lembut, sembari mengusap-usap punggung putranya yang kini sudah digendongannya.
Shean dengan terpaksa turun dari ranjang dan mengambil Susu botol untuk putranya. Risha menerima Susu botol Pemberian Shean dan mencoba memberikannya kepada Sigembul itu.
Beberapa menit, Archie kembali terlelap damai dipelukan Mamanya. Risha masih mengantuk berat, karena jam baru menunjukkan pukul setengah 2 dini hari.
"Nyamannya..." Risha bergumam Seteleh kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk.
"Mau langsung tidur?" Tanya shean seteleh ikut mengambil tempat disamping sang istri.
"Hmm" Risha bergumam sembari memejamkan matanya.
"Ar...Jangan bergerak." Titah Shean, pria itu mendekat kesisi Istrinya membuat risha takut. "Jangan bergerak plis...Menurutlah. Angkat sedikit kepalamu.." Lanjut shean lagi. Risha bingung namun menurut, dia tetap diam namun kepalanya diangkat sedikit. "Sudah, tidur." Ucap shean lagi seteleh berhasil Menyelusupkan tangan kirinya dibawah kepala istrinya. Shean langsung membawa risha kedalam dekapan hangatnya. Risha sudah mati rasa karena perbuatan pria itu yang terus membuatnya seperti terbang ke awang-awang.
Pagi hari dimeja makan. Hanya ada suara Archie yang Berceloteh dan suara garpu dan sendok yang beradu diatas piring beling.
"Shean.." Panggil risha menatap suaminya yang duduk didepannya.
"Hmm" Pria itu bergumam.
"Hari ini aku ijin keluar ya." Ucap risha pelan. Shean sontak menatap istrinya.
"Mau kemana?"
"Kesuper market! Aku ingin Membeli Bahan-bahan MPASI Pertamanya Archie.." Terang risha. Waktu imunisasi Archie kemarin, risha seharusnya sudah memberikan MPASI untuk putranya, Namun gadis itu lupa akan nasihat Dokter Zee.
"Nanti malam aku antar."
"Tidak bisa shean.."
Shean menatap Istrinya tajam Membuat Nyali risha menciut. Pria itu menghembuskan nafasnya.
"Diantar sopir, dan ditemani Anja...Kau bisa pergi!" Ucap shean akhirnya.
Risha tersenyum manis mendengar Ijin dari papanya Archie. Shean sungguh tidak bisa menolak pesona Istri cantiknya.
..._***_...
Risha berjalan mengelilingi Supermarket yang menjadi tujuannya untuk membeli Bahan MPASI pertama untuk Archie. Anja Pelayan dirumah shean pun ikut menemaninya, permintaan Shean. Namun risha sama sekali tidak keberatan. Karena Anja bisa memberinya pengalaman menjadi seorang ibu. Anja sudah pernah menikah dan punya anak, untuk itu risha senang ketika Wanita yang lebih tua darinya itu sedikit mengajarkan hal-hal kebaikan mengenai Baby kepada risha.
Seteleh memilih kentang dan Wortel, risha kini berjalan mencari ikan Salmon. Risha sangat telaten saat memilih kentang dan Wortel, apa yang diberikan kepada Archie harus dengan kualitas terbaik.
"Kayaknya udah semua deh.." Ucap risha sambil meneliti kembali Belanjaannya diTroli didepannya. Selain membeli Bahan-bahan MPASI archie, risha juga membeli Buah-buahan persediaan dirumah barunya dan Bahan-bahan kebutuhan bulanan dirumah.
"Kamu tidak beli sesuatu gitu, An?" Tanya risha kepada Anja yang mendorong Stroller baby Archie.
Anja menggelengkan kepalanya. "Tidak, Non." Jawabnya.
"Baiklah. kalau begitu, kamu tunggu diluar saja. Saya mau bayar belanjaannya dulu.." Pinta risha. Anja mengangguk dan lekas mendorong Stroller baby Archie keluar dari Supermarket.
Risha mengambil Antrian diKasir, beruntung Antrianny tidak terlalu ramai hanya 3 orang saja. Tidak berapa lama, dibelakangnya pun Sudah terisi. Seorang pria yang baru saja membeli 2 botol minuman.
Pria itu menyipitkan matanya kearah depan ketika menyadari sesesok gadis yang postur tubuhnya begitu tidak asing dinetra Hazelnya.
"Melia.." Jaxton menepuk pelan Pundak Risha membuat gadis itu terlonjak kaget. Risha sontak menoleh kebelakang dan mendapati Pria yang dulu menjadi sandarannya kini berdiri dibelakangnya. Bagaimana bisa?
Jaxton Menampilkan senyum menawannya. "Hai..." Sapa jaxton.
"Jax...kau, ada disini?" Risha menatap tak percaya.
Pria itu lantas mengangguk. "Aku mampir membeli minuman. Eh, taunya ada kamu disini.. Kurasa pertemuan ini takdir!" Jawab jaxton. Apapun Status Risha, Jaxton tak perduli.
Risha menanggapi dengan senyuman Kikuk. Tanpa memperdulikan Pria itu, risha berbalik dan berjalan kedepan. Karena antrian didepannya sudah kosong.
Selesai membayar Belanjaannya, risha lantas berbalik sambil menenteng dua kantong plastik Ukuran sedang. Risha tersenyum ketika netra coklatnya menatap Jaxton sekilas. "Aku duluan ya.." Ucap risha, seteleh itu risha pun melangkah pergi.
Jaxton bergegas membayar dua minuman yang dibeli dan kakinya langsung melangkah cepat menuju Pintu keluar. Rupanya jaxton berusaha mengejar Gadis pujaannya.
"Mel, tunggu..." Jaxton setengah berteriak menghentikan langkah Arisha yang berjalan bersama Anja.
Risha sontak menghentikan langkahnya dan kepalanya menoleh kearah sumber suara. Begitu pula Anja.
"Jaxton?" Gumam risha pelan.
"Siapa Nona?" Tanya Anja penasaran dengan pria yang kini berjalan kearah mereka.
Risha hendak melangkahkan kakinya, namun tangannya langsung ditahan oleh pemilik mata hazel itu. "Aku ingin bicara, mel." Pinta Jaxton penuh dengan permohonan.
Risha melirik Pelayannya sekilas. Anja itu Asisten dirumah shean, kalau Anja sampai mengadu keshean, pria itu bisa marah besar. Risha menggeleng samar. "Aku tidak punya waktu. Lain kali saja.." Tolak risha pelan. Risha hanya tak ingin membuat masalah, Jaxton tidak boleh terlibat urusan apapun dengan Shean.
"Hanya sebentar, plis.." Pria itu kembali memohon, jujur saja membuat risha tak kuasa menolak. Namun Shean, bayangan pria itu selalu melintas difikirannya.
"Jax, Aku tidak---"
"Maaf nona. Kalau nona risha mau bicara sebentar dengan Tuan itu, Silahkan saja. Nona tenang saja, Saya tidak akan mengadu kepada Tuan Shean.." Celutuk Anja, Wanita itu merasa jika Istri majikannya Takut akan kehadirannya.
"Tidak, ayo kita pul--"
"Mel, plis..." Jaxton memotong ucapan Risha. Risha akhirnya lulus seteleh melihat Raut wajah Jaxton yang terus memohon padanya.
"Sebentar ya, An...Kamu dimobil saja bawa strollernya Archie sekalian. Archie biar sama saya." Titah Risha sambil menggendong Putranya yang sudah merindukan dekapan mamanya.
Risha dan Jaxton duduk dibangku Depan Supermarket.
"Ini anak, kamu?" Tanya Jaxton, pria itu tak percaya bahwa gadis yang satu tahun dicarinya kini sudah menikah dan Mempunyai seorang Putra.
Risha menganggukkan kepalanya. "Ini Putraku..." Bohong risha.
"Selamat ya..." Jaxton tersenyum, namun Hatinya Tidak usah ditanya lagi. Patah hancur tak beraturan.
"Terima kasih, jax. Aku berdo'a kamu juga segera mendapatkan Pendamping sesuai yang kamu inginkan." Jawab risha Menampilkan senyum tulusnya.
Jaxton tersenyum kecut. Andaikan Risha tahu, gadis yang diinginkan itu dirinya. Gadis impiannya itu dirinya. Gadis pujaannya itu dirinya. Dan dan dan... Jaxton Menghela nafasnya pelan.
"Sepertinya impianku sudah pupus, Mel..."
*
*
*
Bersambung...
Jangan lupa vote komen like and share yaa...
Happy reading, See you Next Chapter. Bay baayyy...
Kembang Lope untuk kalian...