NovelToon NovelToon
Pesona Istri Titipan

Pesona Istri Titipan

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:380.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Wiji

"Shaka! Nimas sedang hamil anakku. Tolong nikahi dia, jaga dia seperti kau jaga orang yang kau cintai. Ada darahku yang mengalir di janin yang sedang di kandung. Terima kasih."

Itu adalah amanah terakhir dari Bryan, Kakak dari Shaka. Sejak saat itu Shaka benar-benar menjalankan amanah dari sang Kakak meskipun ia sendiri sudah memiliki kekasih yang ia pacari selama dua tahun.

Tidak mudah bagi Shaka saat sedang menjalani apa yang sudah di amanahkan oleh Bryan. Berbagai tentangan dari sang kekasih dan juga kedua orang tuanya tak bisa ia hindari.

Mampukah Shaka menjalani bahtera rumah tangga dengan wanita yang bahkan belum ia kenal? Sampai kapan Shaka kuat menjalankan amanah yang di limpahkan padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Sehari Sebelum Pernikahan

"Lama banget, kok Mbak Nimas pucet banget. Sakit Mbak?"

"Cuma masuk angin aja kok No, nggak apa-apa." Nimas yang menjawab.

"Ya udah kita lanjut jalan aja, ya. Biar Mbak Nimas juga cepat istrahat," ujar Shaka.

Akhirnya mereka gegas berjalan menuju mobil. Nimas kembali mendapatkan rentetan pertanyaan dari kedua orang tuanya. Semua khawatir dengan keadaan Nimas. Semua pertanyaan dijawab dengan jawaban yang sama olehnya. Dan ia selalu mengatakan bahwa ia baik-baik saja untuk menutup adanya pertanyaan kembali.

Akhirnya sisa perjalanan menuju rumah almarhum Bryan kala itu dihiasi keheningan dan kekhawatiran. Mereka diam dengan pikiran masing-masing.

"Ini rumah siapa, Kak? Apa kita akan menginap di rumah Kak Shaka?" tanya Nino melongo saat mobil mereka sampai di halaman rumah.

"Bukan, ini rumah yang di tempati sama Mbak Nimas. Baru beberapa hari, sih di tempati. Nanti kita akan tinggal di sini setelah menikah. Makanya, kan tadi Kakak bilang kalau mau kuliah di kota, tinggal sama Kakak aja, kan Kakak udah ada rumah. Ya udah yuk turun!" ajak Shaka pada semua orang.

Rumah nampak sepi karena hari sudah malam. Tukang kebun dan asisten rumah tangga bisa saja sudah tertidur dengan lelap.

"Biar aku sama Nino yang bawa tasnya, Yah," ujar Shaka mengambil tas yang ditenteng Ayah Nimas.

"Ini tidak berat Shaka, nggak apa-apa, Ayah saja yang bawa. Kamu cape."

"Nggak. Nimas, ajak Ayah sama Ibu masuk. Nino bantuin Kakak." Semua nama yang disebut Shaka melakukan apa yang diperintahkan olehnya. Mereka berduyun-duyun masuk ke dalam rumah.

"Nimas, kamu belum menikah kok sudah tinggal di rumah Shaka? Kamu serumah sama dia?"

"Nggak Ibu. Aku baru beberapa hari kok tinggal di sini, itu juga karena di kos aku udah nggak aman, ada beberapa kali penghuni kos yang kehilangan barang dan uang. Itu sebabnya aku di suruh tinggal sini aja sama Shaka. Aku sendiri di sini sama Bibi. Shaka tetap tidur di rumah orang tuanya." Pasti Ibu Nimas tidak menyangka bahwasanya anaknya pandai berbohong.

Ibu Nimas manggut-manggut mendengar penjelasan dari sang anak. tadi beliau sudah berpikir yang tidak-tidak, tidak seharusnya beliau berpikir seperti itu. Wanita itu menggeleng pelan ketika mengingat pikiran buruknya.

Setelah mereka semua masuk rumah Shaka langsung undur diri karena mereka juga harus istirahat. Dirinya pun juga sudah lelah ingin merebahkan tubuhnya di ruangan tercandunya.

"Ayah, Ibu, Nimas, Nino. Saya langsung pulang, ya. Kalian harus istirahat, saya juga mau istirahat. Sudah malam. Kita akan ketemu besok lusa." Shaka mencium punggung tangan kedua orang tua Nimas.

"Iya, hati-hati di jalan."

"Wah, rumah Kak Shaka gede banget, kayak istana. Aku boleh tidur di atas, nggak?" ujar Nino antusias.

"Boleh, tidur aja. Mbak tidur di bawah kok, Ayah sama Ibu tidur di sebelah kamar aku aja, ya." Nimas membawa kedua orang tuanya ke kamar yang berada di sampingnya.

"Nimas ada berapa banyak kamar di rumah sebesar ini?"

"Banyak, Yah. Ini di lantai bawah kamarnya ada dua kamar, Bibi sama tukang kebun ada sendiri, di lantai atas juga ada kamar dua. Kayak buka kos-kosan, Ya Yah. Ini kamar kalian, kalau mau ke kamar mandi ada di dekat dapur. Di dapur juga ada bahan makanan kalau kalian tiba-tiba merasa lapar. Ibu sama Ayah istirahat langsung, ya. Aku juga mau tidur, cape banget."

Nimas pergi dari hadapan kamar kedua orang tuanya begitu mereka menjawab dengan anggukan.

***

Kelelahan di jalan membuat mereka terlelap lebih cepat dan mau tak mau pagi datang terasa lebih cepat. Padahal mereka baru saja memejamkan mata, tapi matahari sudah beraninya bersinar menghangatkan dunia.

Nimas menggeliat kecil, tidur semalam terlalu nyenyak untuknya.

"Mudah-mudahan nggak mual hari ini dan besok. Untuk hari ini dan besok saja, Nak jangan buat Bunda mual, ya. Setelah itu terserah kamu mau bagaimana. Hari ini dan besok adalah hari penting, kamu jangan rewel, ya," gumam Nimas seraya menepuk pelan perut ratanya.

Nimas lalu mengambil handuk dan berniat ke kamar mandi. Begitu melewati meja makan ternyata sudah ada ibunya dan juga Bibi yang menyiapkan makanan.

"Aku bangunnya kesiangan. Maaf aku tidak bisa membantu kalian."

"Nggak apa-apa, ya udah sana mandi! Ibu mau bangunin adik kamu dulu."

Nimas kembali melanjutkan langkah begitu ibunya menapaki tangga satu persatu.

Jika Nimas baru saja bangun tidur dan memulai hari dengan biasa saja lain halnya dengan Shaka. Di pagi hari yang hangat ini justru Shaka sudah bersitegang dengan kedua orang tuanya.

"Mama nggak mau tahu Shaka, pokoknya kamu setelah menikah harus tetap tinggal di sini. Rumah ini nggak ada siapa-siapa lagi selain Mama, Papa, sama kamu. Kok kamu dengan tega-teganya mau ninggalin Mama sama Papa, sih!"

"Ya namanya orang sudah berkeluarga, ya harus pisah sama orang tuanya, Ma. akan terasa nggak nyaman untuk Nimas ketika dia tinggal satu atap dengan mertuanya. Apalagi kalian pernah memperlakukan Nimas dengan tidak baik. Bagaimana bisa aku mempercayakan Nimas pada kalian jika nanti aku kerja."

"Ya sudah tinggalkan saja Mama. Mama memang nggak pantas punya anak, Bryan meninggalkan Mama. Dan sekarang kamu juga mau meninggalkan Mama. Biarkan Mama sendirian." Bu Marissa lalu meninggalkan Shaka dengan air mata palsunya.

"Kenapa jadi serba salah, sih. Kalau aku mengabulkan Mama, itu sama saja aku secara tidak langsung membuat Nimas tertekan. Kalau aku tidak mengabulkan Mama, dia akan terus-menerus seperti itu. Pasti hari ini sampai besok akan terus dibahas."

Merasa kepalanya semakin pusing, akhirnya Shaka memutuskan untuk merendamkan dirinya di kamar mandi.

1
Ratih Hermansyah
part ini mengandung bawang/Sob/sedih jg jadi bryan
Ahmad Nashrullah
aneh,,,,,berzina,,,,meninggalkan aib n anak tak bernadab ke dirinya mo metong malah meninggalkan wasiat g genah,,,,,anehhhh
Yani Mulyani
Biasa
Ogi Ngatama
baik
Marlina Pardede
p
Erlinda
nimas ini super super goblo..hadeeeh sorry Thor aq stop sampai disini
Erlinda
yg aq ga ngerti kenapa author nya selalu menciptakan sosok wanita bodoh dan lemah disiksa dan dilecehkan jujur aq yg sudah ratusan membaca novel online ini baru 7 novel yg luar biasa karakter cewek nya.ga lebay ga bodoh .ini seperti sinetron ku menangis deh
Erlinda
ya Allah dasar mertua iblis semoga kau mati ditabrak mobil sampai hancur berkeping keping..
Erlinda
si nimas ini kenapa sih kok keras kepala banget ga nurut kata suami .lama lama benci jg aq dgn sikap nimas yg bodoh bin tolol ini
Erlinda
hei pak Malik itu adalah calon cucumu darah daging Bryan ..jadi orang kok seperti ga punya hati..ntar klo cucumu udah lahir dan besar jgn kau akui dia cucumu .seperti kebanyakan novel
Sri Sunarti
,lanjut
Dafila Nurul
bagus ceritanya tp banyak typo nya.
ayu irfan
Bu Marisa tega, pdhal ke cucu sendiri lo😢
ayu irfan
Shaka, kamu langka.
Susi Andriani
cintanya saka bikin aku baper😃😃😃
Susi Andriani
semangat mas saka💪💪💪
Susi Andriani
owalah ibu ibu jadi ibu itu ya mbok jangan jahat
Susi Andriani
mau aja aku mencekik ibunya saka
fifid dwi ariani
trus ceria
fifid dwi ariani
trus sehar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!