Kehidupan berat dan pahit harus dirasakan Cristal Aaron setelah kematian suaminya. Kematian sang suami yang mendadak meninggalkan banyak hutang yang membuatnya harus pontang panting mencari uang dan menjadi seorang penari striptis untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh suaminya dan menghidupi putri kecilnya yang berusia 3 tahun juga ibu mertuanya yang sakit-sakitan.
Gail Bernard seorang mantan mafia yang tidak mengenal cinta selalu memperhatikan Cristal saat sore hari dan pada akhirnya menyadari jika dia telah jatuh cinta pada wanita itu.
Semula dia patah hati karena mengira Cristal seorang jal*ng dan melupakan cintanya namun suatu hari Gail bertemu dengan Cristal yang sedang dalam masalah karena dia diincar oleh mafia yang menginginkan tubuhnya.
Akankah Gail kembali ke dunia hitam yang sudah dia tinggalkan sejak lama untuk membantu Cristal dan apakah dia mau memperjuangkan wanita itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Setelah memeriksa rekaman cctv, Gail kembali ke dalam ruangan di mana Cristal dan putrinya masih menangisi kepergian satu-satunya orang yang terdekat yang mereka miliki. Selain ibu mertuanya, mereka sudah tidak memiliki siapa pun lagi. Tentunya ini menjadi problem baru bagi Cristal karena tidak ada yang menjaga putrinya selama dia pergi bekerja nantinya.
Air mata masih jatuh dengan perlahan, tatapan mata tidak lepas dari tubuh ibu mertuanya yang sudah terbujur kaku di atas ranjang. Entah apa yang terjadi tapi dia rasa permasalahan ini akan semakin panjang. Dia takut permasalahan itu melibatkan Angela yang tidak tahu apa-apa.
Gail menghampiri mereka, tentunya Angela ketakutan karena ekspresi Gail yang menakutkan. Pria itu seperti penjahat yang pernah mengejar ibunya untuk menagih hutang. setidaknya dia pernah melihat satu kali sebab itu dia takut dengan Gail. Tidak ada senyum yang dia tunjukkan, ekspresi wajahnya terlihat tidak ramah sama sekali. Angela bahkan bersembunyi dan tidak berani memandangi Gail.
"Ikut aku pergi, di sini tidak aman untuk kalian!" ucap Gail.
"Apa maksudmu?" tanya Cristal tidak mengerti.
"Mulai sekarang, jangan kembali ke rumahmu lagi. Di sana sudah tidak aman, untuk sementara tinggal denganku terlebih dahulu sampai kejadian ini selesai ditangani."
"Ke-Kenapa terdengar begitu serius?" entah kenapa dia merasa sudah terjadi sesuatu yang serius dan tidak diinginkan. Apa semua itu ada hubungannya dengan kematian ibu mertuanya?
"Aku tidak bisa membicarakan hal ini di hadapan putrimu jadi ikut denganku jika kau percaya padaku!"
Cristal menelan ludah, dia semakin yakin sudah terjadi hal yang serius sebab itu Gail mengajaknya pergi tapi apakah pria itu bisa dia percaya? Tinggal di rumahnya? Dia harus memikirkan hal ini baik-baik, dia juga harus membujuk Angela.
"Beri aku waktu sebentar, aku harus membujuk putriku terlebih dahulu," pinta Cristal.
"Lakukan jika begitu, aku tunggu di luar!" ucap Gail.
Cristal mengangguk, tatapan matanya tidak lepas dari Gail yang melangkah keluar dari ruangan itu. Angela keluar dari persembunyian, gadis itu menatap ibunya dengan lekat. Dia sangat ingin tahu siapa pria menakutkan yang sedang berbicara dengan ibunya barusan.
"Siapa Uncle menakutkan itu, Mom?" tanyanya.
" Dia teman Mommy, Angela tidak perlu takut dengannya."
"Tapi kenapa dia terlihat menakutkan, Mom?" tanya Angela lagi.
"Entahlah, wajahnya memang menakutkan. Apa Angela tahu super hero hulk?"
Angela mengangguk, tentu saja dia tahu tokoh super hero berwarna hijau dan menakutkan itu?
"Wajah Hulk menakutkan tapi dia baik jadi anggaplah teman Mommy seperti Hulk. Walau wajahnya menakutkan tapi dia baik," ucap Cristal. Semoga saja Gail tidak mendengar apa yang dia ucapkan tentang pria itu.
"Jadi Uncle itu seperti Hulk?" tanya Cristal dengan polos.
"Ehm, Angela boleh menganggapnya demikian."
"Baiklah, karena Uncle itu teman Mommy jadi dia teman Angela juga," ucap Angela sambil tersenyum manis.
"Bagus, Uncle itu mengajak kita tinggal bersama dengannya. Apakah Angela mau?" jika putrinya tidak mau maka dia tidak bisa memaksa walau sesungguhnya dia merasa akan terjadi hal buruk jika mereka tetap bertahan di rumah mereka.
"Kenapa kita harus tinggal bersama Uncle itu, Mom?"
"Untuk sementara saja, Sayang. Mommy khawatir ada yang mengganggu kita jadi kita tinggal dengan Uncle itu untuk sementara saja sampai Mommy menemukan tempat tinggal baru untuk kita. Angela mau, bukan?"
Angela tampak berpikir tapi kemudian gadis itu mengangguk tanda dia setuju dengan ucapan ibunya. Cristal tersenyum tipis, hanya untuk sementara sampai dia tahu apa yang sebenarnya terjadi pada ibu mertuanya. Sesungguhnya itu adalah keputusan paling bodoh yang dia ambil karena dia harus menyetujui tinggal dengan pria asing. Jika tidak demi keselamatan maka dia tidak mau melakukannya apalagi dia merasa sudah terjadi hal yang serius pada kematian ibu mertuanya.
Gail kembali setelah beberapa saat, dia ingin tahu apa keputusan Cristal. Dia sangat berharap Cristal setuju tinggal dengannya untuk sementara sampai keadaan membaik. Sangat berbahaya jika Cristal kembali ke rumahnya, sebab itu dia harap Cristal mau tinggal dengannya.
"Bagaimana?" tanya Gail. Angela kembali bersembunyi karena dia takut.
"Aku... Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi aku tahu telah terjadi hal yang serius. Aku harap kau tidak mengambil kesempatan untuk hal ini dan tidak memanfaatkan keadaan!" ucap Cristal.
"Tentu saja tidak, aku hanya ingin melindungimu dan putrimu saja. Tapi jika kau takut dan tidak percaya padaku, maka kau boleh tidak mengikuti aku tapi jangan menyesal jika terjadi sesuatu pada kalian berdua!"
"Se-Sebenarnya apa yang telah terjadi?" Cristal benar-benar ingin tahu.
"Sudah aku katakan, aku tidak bisa mengatakannya di hadapan putrimu."
"Baiklah jika begitu. Honey, Mommy ingin berbicara dengan Uncle sebentar, Angela tunggu di sini sebentar. Angela mau bukan?"
"Tidak mau, Mom. Angela takut jadi jangan tinggalkan Angela," Angela memeluknya erat. Tentunya dia tidak berani ditinggal seorang diri bersama dengan neneknya yang sudah tidak bernyawa.
"Baiklah, Mommy tidak akan meninggalkan Angela," Cristal memeluk putrinya sambil menatap Gail. Bahu pun diangkat, dia rasa mereka bisa berbicara setelah putrinya tertidur.
Beberapa orang polisi datang, bersama dengan dokter yang menangani ibu mertuanya. Cristal sangat heran karena jenazah ibu mertuanya dibawa pergi, dua orang polisi itu bahkan menghampirinya karena mereka ingin meminta keterangan dari Cristal.
Cristal benar-benar tidak mengerti, dia ditanyai begitu bayak pertanyaan dan setelah itu para polisi itu pergi tanpa ada yang mengatakan padanya apa yang menyebabkan ibu mertuanya meninggal. Dia sangat ingin tahu tapi Angela tidak boleh mendengar apa yang sebenarnya terjadi.
Setelah berbicara dengan beberapa polisi itu, Gail mengajak mereka pergi. Dia sungguh sudah melakukan perbuatan gila dengan membawa ibu dan anaknya serta tinggal di rumahnya tapi dia memang sudah gila sejak awal dan dia gila karena Cristal Aaron.
Sebelum pergi ke rumah Gail, Cristal mengambil barang-barangnya terlebih dahulu. Barang-Barang milik ibu mertuanya pun tak lupa dia ambil. Semua dia bawa, tidak ada yang dia tinggalkan bahkan makanan yang ada di dalam kulkas pun dia bawa. Untuk orang yang mengalami kesulitan keuangan seperti dirinya, tidak mudah mendapatkan uang untuk membeli makanan sebab itu dia tidak mau menyia-nyiakan makanan.
Setelah mendapatkan semua barang-barangnya, Gail membawa Cristal bersama putrinya pulang ke rumah pribadinya. Cristal dan Angela tampak kagum melihat rumah lantai dua yang terlihat mewah. Siapa sebenarnya pria yang sedang bersama dengan mereka saat ini?
Walau Gail hanya tangan kanan seorang mafia tapi dia memiliki uang. Gaji yang diberikan untuknya tidaklah main-main apalagi jika dia bisa membunuh musuh sesuai dengan perintah. Gajinya saat ini juga tinggi, selama ini dia tidak punya tanggungan sehingga pengeluarannya tidaklah banyak.
"Masuk!" ucap Gail karena Cristal dan putrinya hanya diam saja berdiri di depan rumahnya.
"Tu-Tunggu," pinta Cristal namun Gail sudah masuk ke dalam rumahnya. Mau tidak mau, Cristal mengikuti Gail. Kenapa dia merasa jika keputusan yang dia ambil salah? Jujur saja banyak yang dia pikirkan saat ini. Tidak saja memikirkan kematian ibu mertuanya, sekarang dia harus memikirkan apa tujuan Gail membawa dirinya dan putrinya untuk tinggal di rumahnya.
Semoga saja apa yang dia curigai tidak terjadi karena dia takut apalagi dia bersama dengan putrinya saat ini. Gail menunggu mereka sambil menatap ke arah mereka dengan tajam. Angela semakin ketakutan, pria itu sungguh tidak bersahabat untuk anak kecil apalagi ekspresi wajahnya yang menakutkan. Sepertinya Gail harus belajar tersenyum agar dia tidak menakuti Angela yang semakin ketakutan karena ekspresi kaku dan dinginnya.
karya mu keren keren,ada lucunya tegangnya,sedihnya,romantisnya semangat trs thor