Leon hart pemuda yang di tolak mentah - mentah cintanya karena miskin.
merubah takdir karena mendapatkan sistem.
Leon juga Mendapatkan kekuatan Reinkarnasi Dewa .
Leon bertarung dengan para Dewa di kayangan .
akankah Leon bisa mewujudkan impiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Pengawal Pribadi.
Brandi menurunkan Aslan, Aslan kemudian menghela napas Lega.
tapi kelegaan Aslan hanya sesaat.
Brandi memegang tangan kanan Aslan dengan tangan Kirinya kemudian tangan kanannya dia remas sekuat tenaga ,hingga jari - jari Aslan Berbunyi " pletak, pletak, pletak "
Aslan meraung - raung kesakitan " Arghhhhh!.. Ampun, ampun ,ampun " tangan yang satu Aslan memukul - mukul cengkraman Brandi tapi upayanya sia - sia.
Hingga Suara Aslan menjadi serak karena terus berteriak - teriak.
Leon menepuk bahu Brandi " Brandi sudah cukup, lepaskan dia "
Entah kenapa Brandi langsung menuruti perintah Leon " baik Tuan Leon "
Brandi Langsung melepaskan cengkramannya, sementara Aslan memegangi tangannya dan memandang jari - jarinya yang sudah bengkok tidak beraturan.
" Bilang dengan bosmu, Jika kamu berani mengganggu Tuan Leon .." Brandi mengepalkan tangannya dan Meremasnya.
Aslan mengangguk - anggukan kepalanya " saya janji tidak akan mengganggu Tuan lagi ,maafkan saya "
Leon dan Brandi kemudian berbalik dan meninggalkan Mereka ,tapi sebelum melangkah jauh Brandi berhenti dan berkata pada Aslan " Bilang pada Beri, jika yang melakukan ini KONG !"
Mereka kemudian berjalan lagi , Brandi bertanya pada Leon " anda sekarang mau kemana Tuan Leon ?"
Leon melirik jamnya yang menunjukan pukul tujuh malam " Astaga .. aku lupa ada janji , mana belum mandi lagi " Leon menepuk jidatnya.
" Tuan Leon ,kalau berkenan mampir kerumahku dulu,kebetulan Rumahku tidak jauh dari sini, anda bisa mandi di sana " Ucap Brandi Tulus.
" ah.. terima kasih Brandi, ayo kita kerumah kamu !" Leon tersenyum lega.
Karena jika Leon pulang dulu ke rumahnya mungkin akan ke malaman, apa lagi dia juga harus mengambil mobilnya yang di parkiran Mall.
Tak berselang lama , Brandi dan Leon sampai di rumah Brandi.
Rumah sederhana dengan dinding yang belum di plester, lampu yang tidak begitu terang.
saat Masuk Rumah ,Leon langsung tertegun, tidak ada prabotan rumah tangga, hanya ada Kursi dan Meja yang sudah lapuk di makan usia.
Hati Leon teriris perih saat melihat keadaan Rumah Brandi, dia selalu mengeluh saat belum mempunyai sistem.
tapi dia tidak tahu jika ada orang yang kehidupannya lebih miris darinya.
saat Leon sedang tertegun, dari dalam terdengar suara anak kecil Bicara " kakak sudah pulang ?"
Brandi lansung bergegas masuk ke dalam kamar yang hanya di tutupi Tirai .
Leon mengikuti Brandi dari belakang , saat dia menyibak tirai ,Air mata langsung meluncur deras di pipinya.
Seorang anak Kecil, dengan tangan dan kaki di gips, yang menandakan jika anak tersebut patah tulang, kepalanya juga di perban.
" Ah.. ini kakak bawa makanan buat kamu, bentar kakak ambilin piring dulu yah " ucap Brandi penuh kasih sayang.
Saat Brandi akan keluar ,dia Melihat Leon yang sedang tertegun " Tuan Leon ,maaf melihat kondisi kami yang seperti ini, Ah .. mari aku tunjukan kamar mandinya "
Leon menghapus air matanya dan menggeleng " kamu ambil piring aja dulu, aku nanti mandinya "
Brandi mengangguk, dia bergegas keluar, saat Brandi ke dapur, Leon mengetik sebuah pesan dan mengirimnya ke Angel .
Leon kemudian menghampiri anak kecil tersebut , Leon menarik sebuah kursi dan Duduk di samping anak tersebut.
" kakak siapa ?, apa kakak teman kak Brandi ?" ucap anak Kecil dengan polos.
Leon tersenyum " yup kamu benar, Aku Leon teman kak Brandi , kalau adik kecil namanya siapa ?"
" nama aku Bela Belia " Bela tersenyum polos.
Leon mengobrol dengan Bela dengan sesekali membuat lelucon agar Bela sedikit melupakan rasa sakitnya.
Brandi kemudian masuk dengan membawa makanan di piring, yang membuat Leon makin Miris , Melihat makanan yang di bawa brandi hanya berlauk dua buah gorengan.
apa lagi setelah melihat Bela dengan lahapnya memakan , makanan tersebut, Hati Leon seakan di tusuk duri yang begitu besar.
Leon hanya memperhatikan mereka dengan sendu, Brandi kemudian meminumkan Bela sebutir pil, tak berselang lama ,Bela langsung terlelap.
Leon menarik Brandi keluar " kamu gila ngasih dia obat tidur !" ucap Leon kasar.
Brandi terduduk di kursi tuanya " hanya itu yang bisa aku beli untuk menghilangkan rasa sakitnya Tuan Leon " Brandi tiba - tiba meneteskan air mata.
Melihat Brandi yang seperti itu sangat kontras dengan Brandi yang begitu bringas waktu menghajar orang - orang yang mengejar Leon.
Leon menghela napas, kemudian duduk " kalian berdua harus tinggal denganku !"
" tapi .."
Leon langsung memotong ucapan Brandi " bukankah kamu sangat menyayangi adik kamu ?!, jika seperti ini kamu hanya akan menyiksanya, Bela butuh perawatan lebih Brandi !"
" saya tahu Tuan Leon, tapi saya tidak bisa menerima kebaikan anda dengan cuma - cuma !" Brandi masih bersikukuh menolak ajakan Leon.
Leon tahu jika orang seperti Brandi pantang meminta belas kasihan dari orang lain kecuali mereka sedang terpojok.
Leon memikirkan sebuah cara untuk meyakinkan Brandi , Leon kemudian tersenyum " Begini saja , apa kamu bisa menyetir mobil ?"
Brandi mengangguk, Leon kemudian bicara lagi " kamu jadi Pengawal Pribadiku bagaimana ?, dengan begitu aku tidak membantumu dengan cuma - cuma "
Brandi berpikir sejenak, tapi kemudian dia teringat janjinya waktu di rumah sakit, jika dia akan membalas kebaikan Leon.
Brandi kemudian mengangguk " Baiklah ,aku setuju "
Leon tersenyum " bagus, Kita tunggu jemputan kita "
Satu jam kemudian ,Wesley sopir pribadi Leon datang dengan mobil Range Rovernya.
Pasalnya Leon belum membeli Mobil lagi dan hanya mobil tersebut yang bisa membawa empat orang, jadi terpaksa mobil tersebut yang di jadikan kendaraan dinas.
Leon kemudian teringat janjinya dengan Karina, dia mengirimkan sebuah pesan pada Karina, jika dirinya tidak bisa hadir karena ada urusan mendadak.
sebenarnya Karina kecewa , Karena dia sudah dandan bagai Bidadari turun dari langit, eh malah Leon membatalkan acaranya.
Leon juga menghubungi Rosalin agar mencarikan dokter untuk Bela, pasalnya Leon takut kondisi Bela Memburuk ,gara - gara kurang makanan bergizi, apa lagi dia sedang sakit.
Brandi Membawa Bela yang terlelap karena Obat tidur ke dalam Mobil Leon, Mereka kemudian meninggalkan tempat Tersebut.
satu jam kemudian mereka sampai di komplek Perumahan ASGRAD.
Security langsung membukakan pintu, karena dia tahu jika itu mobil milik Leon.
Wesley langsung membukakan pintu mobil saat sampai di depan pintu Rumah, Leon bergegas keluar membukakan pintu untuk Brandi " hati - hati "
Angel yang sudah menunggu di depan pintu bertanya " Tuan siapa mereka ?"
Leon tidak menjawab malah balik bertanya " apa kamu sudah siapkan kamar untuk mereka ?"
Angel mengangguk , Leon kemudian menyuruh Angel untuk menunjukan kamarnya.
Brandi dan Leon mengikuti Angel, saat sampai di ruang Tamu ,terlihat Rosalin sedang menemani seorang dokter mengobrol.
Rosalin langsung berdiri menyapa saat Melihat Leon " Tuan Leon "
Tapi Leon tidak menghentikan langkahnya , Leon berbicara sambil jalan " suruh Dokter ikut kami !"
Rosalin dan dokter langsung mengikuti Leon, Mereka kemudian mamasuki kamar yang sudah di siapkan Angel.
Brandi Merebahkan Bela di ranjang , Leon menatap Dokter, saat melihat Dokter hanya diam Leon menegur " apa yang kamu lakukan , cepat periksa kondisinya !"
Dokter tersentak kaget saat mendengar Suara Leon " Maaf Tuan Leon " Dokter langsung memeriksanya.
Dokter mengerutkan keningnya saat memeriksa, Setelah selesai memeriksa dokter menghela napas " apa dia di beri obat tidur ?
Brandi mengangguk, dia tidak mencoba untuk menutup - nutupinya.