Jodoh itu bukan tentang kesempurnaan. Namun tentang mereka yang mampu dan mau bertahan untuk berjuang menjaga hati. Hargai dan bahagiakan hatinya selagi masih ada di sampingmu, karena esok belum tentu ada kesempatan kedua.
Lina Anggraini gadis usia 23 thn bekerja sebagai staf finance di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Dan staff kepercayaan Tuan Nugraha.
Andre Erlangga Nugraha usia 31 thn seorang CEO yang menggantikan kedudukan papanya Tuan Nugraha , dan sudah mempunyai istri bernama Sita dan seorang baby Noah
Sita Darwanti usia 23 th, istri dari Andre. Wanita dari keluarga sederhana yang beruntung menikah dengan keluarga sultan.
Banyak hal yang tidak diduga oleh Lina, saat Andre sudah menjabat sebagai CEO. Dan kehidupan Lina mulai berubah saat pertama bertemu baby Noah. Mampukan Lina menghadapi Andre sebagai Atasannya yang terkadang sedikit arogan dan terkadang baik?
Hai perkenalkan ini Novel pertamaku, mohon tinggalkan jejak like, vote dan di tunggu juga hadiahnya 😍😍. Biar semangat 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadi ibu angkat
Sekejap Andre teringat Lina bisa menaklukkan anaknya Noah ketika rewel di kantor. Ya dia merasa kalau Noah bisa tenang dengan Lina. Mungkin Lina bisa membantu kesembuhan Noah.
“Mah......saya ingat Lina tempo hari bisa dekat dengan Noah seharian di kantor. Bagaimana kalau kita coba mendekatkannya!” Andre mengungkapkan idenya.
“Bro bukannya Lina karyawan loe yang lagi dirawat di sini juga?"
“Andre, Papa setuju kita coba dekatkan Noah ke Lina lagi!” sambung Papa Nugraha.
“Mama setuju....!”
“Kevin, gue minta ruang perawatan Noah di gabung dengan ruang rawat Lina!” pinta Andre.
“Bisa di atur Bos.” Kevin segera mengatur dengan petugas rumah sakit.
.
.
Si Rambut coklat tampak tertidur pulas karena efek dari obatnya. Beberapa petugas dan perawat masuk ke ruang rawatnya dengan membawa ranjang baby beserta alat kesehatannya dengan tenang. Agar tidak mengganggu istirahat pasien.
Selang tidak berapa lama, tampak Baby Noah dalam gendongan Andre, beserta Papa Nugraha, Mama Rani, Baby Sitter dan Dokter Kevin datang.
“Huaa.......huaaa.......huaa." tangisan Noah saat Andre ingin menaruhnya di ranjang baby.
Kok kayak ada suara tangisan bayi ya.......jangan-jangan ada penampakan nih....batin Lina dalam tidurnya yang sedikit terganggu.
“Cup......cup.....cucu oma sayang!” Mama Rani mencoba menenangi Noah.
Si mata coklat mengerjapkan kedua matanya, melihat ke sekelilingnya mencari sumber suara tangisan bayi.
“Dede ganteng......!” ujar Lina melihat Noah dalam gendongan Mama Rani.
“Pak Andre , Noah sakitkah?” tanyanya.
“Noah sakit, badannya demam dan dehidrasi. Sengaja ruang rawatnya di gabung dengan ruang kamu. Biar mudah mengawasinya!” ucap Andre dingin.
Ya terserah Pak Bos lah, lagi pula yang bayar kamar ini juga Pak Bos.
“Semoga istirahat kamu tidak terganggu ya!” ujar Mama Rani.
“Oh tidak kok Bu........Bu maaf bawa ke sini dedenya, dari tadi nangis terus .....kasihan!” pinta Lina sambil mengeserkan posisi tidurnya agar Noah bisa di taruh di sampingnya.
Mama Rani menuruti permintaan Lina, di rebahnya
Noah dengan hati-hati di samping Lina berbaring dalam keadaan menangis.
“Ulu. ...ulu......anak mami ganteng sakit ya......cup...cup,” di kecupnya kedua pipi Noah. Baby Noah serasa mengenal suara Lina, dan menatap mata Lina.
“Apa.........sayang mami, kangen sama mami ya,” asal ceplos aja ditatapnya mata Noah . Tangisan Noah sedikit mulai reda.
“Mbak Tini, minta susu dedenya dong!” pinta Lina.
Disodorkannya susu yang baru dibuat Tini. Lina coba memberikan botol susu ke mulut Noah, dan terlihat Noah menerima susunya dengan lahap seperti kehausan.
Sesuai dugaan Andre, anaknya cepat luluh dengan Lina. Tidak salah jika dia menyatukan ruang rawat mereka berdua.
“Pintar anak mami, cepat sehat ya nak!” di tepuknya pelan-pelan bokong Noah, lama-lama Noah tenang.
Mama Rani dan Papa Nugraha saling memandang melihat interaksi Lina dengan Noah.
Andaikan Noah anakku, sungguh beruntung banget punya anak seganteng ini. Nunggu punya anak sendiri......entah kapan punyanya........ khayal Lina.
“Pak Nugraha........Bu Rani.......!” ucap Lina.
“Ya Lin.....!” jawab Pak Nugraha.
“Bo--boleh tidak baby Noah jadi anak angkat saya?" gugup Lina mengutarakan niatnya.
Andre menatap Lina saat menuturkan keinginannya.
“Kamu yakin ingin jadi ibu angkatnya cucu saya?” tanya Papa Nugraha.
“Yakin Pak.....!” Lina mengangguk kepalanya. Sedangkan Papa Nugraha menunggu respon Andre atas permintaan Lina.
“Saya mengizinkan Noah jadi anak angkat kamu. Berarti sekarang kamu jadi ibu angkat Noah!” ujar Andre.
“Benerkah Pak Andre, terima kasih banyak,“ di kecupnya pipi Noah yang sedang tertidur diliputi hati yang senang sekarang memiliki anak angkat.
.
.
Suasana di ruang rawat Lina tampak ramai, dengan hadirnya 2 keluarga Andre dan Lina tanpa rencana. Mama Rani dan Mama Anggi sudah berkenalan dan asyik mengobrol tentang seputar masakan, karena berdua hobinya masak.
Andre sibuk memotong buah apel, pir buat di makan Lina.
“Andre.......pesankan ke Faisal untuk belikan makan malam buat kita di sini, mumpung ada mama Lina.....biar makan bersama di sini!” pinta Papa Nugraha.
“Iya Pah.“
“Kamu mau makan apa Lin, biar sekalian di pesan?” ujar Andre.
“Bubur ayam sukabumi pakai sambel yang banyak, kalau boleh Pak?”
“Boleh buburnya, tapi tidak pakai sambel. Nggak ingat perutnya lagi sakit ....!” ujar Andre sambil mengelus tangan Lina.
Andre menghubungi Faisal , berbicara sebentar tanpa berpindah tempat, masih di samping Lina.
“Di makan buahnya Lin?” Andre memberikan piring yang berisi potongan buah.
“Iya Pak!”
Pengen tanya istrinya kok tidak datang ke sini temenin anaknya yang lagi sakit, tapi kok gak enak hati ya, takut ikut campur.......batin Lina.
.
.
“Assalamualaikum,” sapa Faisal dan Mitha yang baru masuk ruangan.
“Walaikumsalam,” sambut mereka.
Mitha tersenyum kaget melihat pemilik tempatnya bekerja sedang berada di ruang rawat Lina. Tampak suasana ramai walau ruangan ini cukup besar.
Faisal dan Mitha menata makanan yang tadi mereka beli di meja makan.
“Pak Faisal.......ini ada acara keluarga ya....!” selidik Mitha.
“Husss jangan banyak tanya, cukup lihat saja. Tapi jangan jadi gosip di luar sana!” bisik Faisal.
“ iap Pak!!”
Jiwa kepoki sudah meronta-ronta........hihihi
Mitha menghampiri ranjang Lina.
“Mih....kok kayak orang abis ngelahirin ya?” ujar Mitha melihat ada baby di samping Lina.
“Husss.....ini anaknya Pak Andre!”
“Oooo......ups, lagi sakit juga mih?”
“Iya lagi sakit .......!”
“Berarti ada istrinya juga dong, pengen lihat gue mih!”
“Belum datang Mit, kayaknya!”
“Trus mami sekamar dong sama nih baby?”
“Ya.....nggak lihat tuh di samping udah ada ranjang anak-anak!”
“Hihihi.....!” Mitha garuk-garuk kepala.
.
.
Andre menghampiri ranjang Lina, yang terlihat segar sepertinya habis mandi, sudah pakai baju casual hanya kaos dan celana jeansnya. Semakin ganteng buat yang sudah jatuh cinta sama Andre. Kalau buat Lina biasa saja.......seperti lihat aktor saja.
“Mitha ikutan makan bareng sana sama Faisal!” pinta Andre.
“Baik Pak!” Mitha langsung menuju meja makan.
“Mbak Tini, minta tolong bubur dede. Nih dedenya udah bangun tidur, biar disuapin makan?” pinta Lina.
Tini menyiapkan bubur MPASI baby Noah, dan memberikan ke Lina.
“Sayang mami sudah bangun ya nak!” Lina agak kesusahan memindahkan Noah karena terhalang infusannya.
“Sini biar saya saja yang angkat, mau dipindahkan ke posisi apa?” tanya Andre.
“Sebentar Pak!” Lina langsung mengatur posisi duduknya. Di silanya ke dua kakinya.
“Bawa ke sini dede nya, Pak!” Lina menunjukkan ke pahanya.
Diletakkannya baby Noah di kedua paha Lina yang dalam keadaan duduk sila masih berselimut.
“Dede mam dulu, ya biar cepat sembuh......! Pak tolong bubur dede!” Lina minta di ambilkan bubur yang di meja karena tidak nyampe.
Sedikit demi sedikit tapi mau baby Noah terima suapan makannya dari Lina. Sambil di ajak bicara, baby Noah juga ikut bicara.....sampai nyembur buburnya ke muka Lina.
.
.
bersambung