NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah

Mendadak Nikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Badboy / Balas Dendam
Popularitas:278.4k
Nilai: 5
Nama Author: yadah elek

Azka Mahespatih (28th) bersembunyi di rumah Nandita (20th) saat ia tengah di kejar oleh beberapa orang preman yang hendak mencelakainya.
Dita yang kaget saat mendapati lelaki asing yang memasuki rumahnya sontak ingin berteriak,tapi sebelum itu terjadi Azka dengan cepat berlari menuju Dita tetapi kakinya tersandung oleh kaki kursi hingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh di atas tubuh mungil Dita,di saat bersamaan para warga sekitar menggrebek mereka dan menikahkan mereka. mau tidak mau mereka menikah juga. bukan tanpa sebab Azka tidak menolak menikahi Dita,karena Azka pernah di tolong oleh Dita maka dari itu ia ingin membalas kebaikan Dita dengan menikahi gadis itu.

bagaimana kelanjutan ceritanya apakah pernikahan mereka akan langgeng atau sebaliknya?

jangan lupa dukung author dengan cara klik love,komen dan subcreb ya...🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yadah elek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MILIKKU

Azka berjalan mondar mandir di dalam kamarnya,ia tengah menunggu istrinya pulang,tetapi hingga sekarang sang istri tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

ia melihat jam yang menempel di dinding kamarnya,

"sudah setengah sepuluh malam tapi dia juga belum pulang,keterlaluan." geram Azka.

ia mengambil ponselnya di atas nakas lalu mencoba menghubungi istrinya,tetapi nihil. nomor milik istrinya masih sama tidak aktif.

kemudian dia menelpon nomor orang kepercayaan nya dan menanyakan dimana istrinya berada.

"heh...ternyata kau mencoba untuk kabur hah?" gumam Azka tersenyum miring.

dengan langkah lebar Azka berjalan keluar dan menyusul istrinya. tetapi langkahnya terhenti saat melewati ruang tivi.

"mau kemana kamu?"

"mau mencari istriku."

"dengar Azka dia adalah anak orang yang telah membuat mama hancur,jangan pernah menggunakan perasaanmu denganya."

"aku tahu apa yang harus aku lakukan ma,aku akan membalas sakit hati mama. mama tak perlu kawatir."

"bagus..."

setelah mendengar ucapan itu,Azka pergi meninggalkan sang mama.

"mau saya antar atau sendiri den?" tanya mang Deden.

"saya mau pergi sendiri,mang istirahat saja." ujar Azka dan segara memasuki mobilnya.

Azka melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata ia hanya ingin cepat sampai dimana sang istri berada. banyak rencana jahat di isi kepalanya untuk membuat sang istri menderita.

"kamu tunggu saja sayang." gumam Azka sambil tersenyum miring.

🥀🥀🥀🥀🥀

setelah menempuh setengah jam perjalanan akhirnya Azka sampai di rumah istrinya. ia menatap rumah dimana saat dirinya pertama kali bertemu dengan Dita.

"untuk apa aku memikirkannya,aku harus membalas sakit hati mamaku."

Azka membuka pintu depan Dita,tapi di kunci. untung dulu Azka sempat membuat duplikat kunci Rumah milik Dita.

Azka membuka rumah Dita,hal pertama yang menjadi pemandangan adalah rumah Dita yang gelap dan tampak sepi. dia menyalakan lampu senter di ponselnya.

hal pertama yang ia tuju adalah kamar Dita. dengan pelan ia membuka pintu kamarnya,ia melihat Dita yang tengah tertidur meringkuk di bawah selimut membelakangi pintu.

dengan perlahan ia berjalan menuju ranjang Dita ia berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Dita yang tengah memejamkan matanya,di tatapnya wajah damai Dita yang tengah terlelap tetapi ada yang aneh. dahi Dita mengeluarkan keringat dingin dan bibirnya pucat seperti tak teraliri darah.

Azka menyentuh dahi Dita yang terasa panas.

"ternyata kau sedang Demam,lebih baik aku membawamu ke rumah sakit,kamu harus sembuh tidak lucu aku menyiksa orang sakit." gumamnya.

tanpa pikir panjang Azka membawa tubuh mungil Dita ke dalam gendongannya,ia segera membawa Dita kerumah sakit,ia tak ingin Dita sakit karena banyak hal yang harus Dita rasakan.

🥀🥀🥀🥀

Azka berlari sambil berteriak memanggil dokter dan suster,hal itu membuat Dita terusik.

"mas..." lirih Dita

"hei...kamu tenang ya,dokter akan memeriksa mu."

tanpa sadar Dita kembali memejamkan matanya kembali. sungguh kepalanya terasa sangat berat.

"loh bang,Dita kenapa?"

"jangan banyak tanya dulu,cepat periksa dia."

"iya bang..." Ahsan juga merasa kawatir karena melihat Dita yang begitu pucat,badanya juga sangat panas.

"Abang tunggu di luar,biar dokter Erik yang menangani." ucap Ahsan lalu masuk kedalam menemani dokter Erik.

Ahsan memang sedang magang di rumah sakit xxxx karena sebentar lagi ia akan menyelesaikan kuliahnya..

Azka duduk di kursi tunggu yang sudah di sediakan.dia memang merasa kawatir melihat Dita yang sakit, sejujurnya ia tak menginginkan untuk membalas dendam tetapi,saat mengingat bagaimana frustasinya mamanya dulu dia malah semakin membenci Dita.

cklek...

pintu ruangan dimana Dita diperiksa terbuka terlihat sosok Erik,dia menghampiri Azka.

"anda siapanya ya?"

"saya kakanya dokter,bagaimana keadaanya." entah kenapa Azka masih enggan untuk mengakui kalau Dita adalah istrinya.

"dia hanya kelelahan dan butuh banyak istirahat,dan jangan terlalu banyak pikiran. dan kemungkinan besok pasien sudah di ijinkan untuk pulang."

"baik dok terimakasih." ucap Azka

tak berselang lama Ahsan keluar sambil mendorong ranjang Dita untuk di pindahkan ke ruang perawatan.

Azka mengikuti kemana Ahsan membawa Dita di rawat.

"bang,Dita hanya kecapekan bang jadi Abang gak usah kawatir. Abang bisa pulang biar aku yang menunggunya."

"tidak perlu biar aku saja yang menunggunya."

"tapi bang..."

ucapan Ahsan berhenti ketika melihat tatapan tak suka dari Azka,dia lalu mengangguk dan keluar dari kamar Dita. tapi sebelum keluar dia mengelus puncak kepala Dita dengan lembut. itu tak luput dari tatapan Azka,ia benar-benar tak suka jika orang lain menyentuh Dita,tetapi sekuat tenaga dia menahan amarahnya agar Ahsan tak curiga.

"baiklah bang saya keluar dulu,kebetulan sif saya sudah selesai dan aku mau pulang."

Azka hanya mengangguk tanpa melihat Ahsan sedikitpun pandanganya hanya pada Dita yang masih setia memejamkan matanya dengan selang infus yang tertancap di tanganya.

setelah kepergian Ahsan,Azka mendekati Dita dan duduk di kursi sebelah ranjang.

dia mengelus kepala Dita dengan lembut.

"aku memang mencintaimu tapi maaf aku tak bisa melihat mamaku menderita dengan melihatmu bahagia.maka dari itu aku akan menciptakan neraka untukmu." monolog Azka lalu mencium kening Dita.

🥀🥀🥀🥀

Dita membuka matanya secara perlahan,dia merasakan ada tangan yang menggemgamnya. dia melihat siapa yang tengah menggenggam tanganya.

"mas...." panggil Dita lirih

Azka yang merasa seseorang memanggilnya langsung membuka matanya dia tersenyum sangat manis mendapati Dita yang sudah sadar.

"hei...kamu sudah sadar?butuh sesuatu?" tanya Azka lembut.

"aku..." ucapnya sambil melirik gelas yang berisi air.

"apa kamu mau minum?"

Dita mengangguk,dengan cekatan Azka membantu Dita untuk meminum air.

ceklek...

suara pintu terbuka membuyarkan keheningan yang tercipta di ruangan itu. dua anak manusia berbeda jenis kelamin itu nampak canggung.

"pagi Dita..." sapa Ahsan

"kak...kok Kaka ada disini?"

"iya kebetulan aku magang disini,aku periksa dulu ya."

Dita hanya mengangguk dan sementara Azka hanya menatap datar kepada dua manusia di depanya itu.

"kamu sudah jauh lebih baik sekarang nanti sore kamu boleh pulang."

"Alhamdulillah...terima kasih kak."

"ya sudah aku pergi dulu ya,banyak pasien yang harus aku periksa." ucap Ahsan dan di angguki oleh Dita.

"seberapa dekat kamu denganya?" ucap Azka saat Ahsan sudah pergi.

"maksudnya?" tanya Dita bingung

Azka lalu berdiri dan mencengkram kuat rahang Dita Sampai Dita meringis kesakitan. ia bisa merasakan hangat nafas Azka yang menerpa wajahnya sangking dekatnya. Azka mencium bibir pucat Dita sekilas.

"ingat Dita kamu itu istriku gak sepantasnya kamu dekat dengan lelaki lain. ingat kamu hanya MILIKKU." tekan Azka lalu melepas cengkramannya secara kasar.

"kalau memang aku milikmu mas,kenapa kamu tidak berani bicara pada semua orang kalau aku milikmu,bahkan kau tega menyiksaku hanya demi kesalahan yang belum jelas itu salah kedua orang tuaku." balas Dita dingin.

Azka hanya diam tak membalas perkataan Dita,dia tak ingin Dita menjadi tambah sakit dan akan lebih lama berada di rumah sakit ini.

1
Murtini
Luar biasa
Murtini
Semoga Dita bs menemukan bukti .
Dan benar2 bkn orang tuanya yg melakukan
Nadira Market
kasih taunya ke thor ny bang/Silent//Grin/...
Murtini
dendam pada ibunya Dita
padahal pelakunya bkn ibunya dita.
hanya saksi hidup sdh tdk ada
mama yogi
Luar biasa
Tata google
🩵
Nadira Market
ky nya seru neh...
Rafanda 2018
sampai sini aja saya baca novel klo mertuanya jahat jd mls,,maaf
Siska Sutartini
dosanya mama Azka berlipat-lipat nih. pertama mau balas dendam, trus mau pisahin suami istri dg cara adu domba. ini azkanya juga parah. anak orang itu woii, itu sudah termasuk KDRT terlepas apapun alasannya. emangnya rumah orang kaya ga ada CCTV gitu. kan bisa dicek kejadian sebenarnya spt apa.
Siska Sutartini
masa lebih percaya perkataan orang asing daripada temen sendiri ? harusnya selidiki dulu siapa dalang sebenarnya yg ingin menghancurkan masa depanmu irina. ini selidiki nggak main tuduh dan benci aja. kalo pada jaman itu ga ada CCTV-nya kan bisa tanya petugas hotel. gimana sih
Febri Ana
sukses dan tetap semangat terus thor mantaaapppp
Febri Ana
mantaapp lanjuutt thor
Febri Ana
biar tau rasa kerjain terus Abi
Febri Ana
semangat terus kakak dan sukses slalu
Febri Ana
lanjuuttt
Febri Ana
Dita sama yg lain aja thor sebel aku sama suaminya
Febri Ana
jangan bodoh Dita tinggalin aja cari laki yg baik
Febri Ana
jangan mau Dita tinggalin aja cowok kayak gitu
Siti Norsham
👍 thumbs up thor...moga ke depan nya thor diberikan ide yang top untuk berkarya.
d
lanjut part 2 dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!