NovelToon NovelToon
Keterikatan Cinta

Keterikatan Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Romansa
Popularitas:652.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Neen@

Kamisha Naeswari seorang gadis dari Jogja yang sudah lama merantau di Bandung. Setelah selesai kuliah ia bekerja di sebuah EO dan memiliki toko kue yang kecil.

Dalam waktu satu hari hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat karena pengkhianatan kekasih yang sudah dua tahun menjalin hubungan. Setelah itu ia harus merawat seorang bayi yang bukan darah dagingnya di usia yang masih muda.

Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan. Semula ingin berkelana ke utara tapi malah terbang ke selatan bahkan berpindah dengan sukarela.

Banyak hal yang harus dikorbankan Kamisha termasuk hidupnya, kebebasannya, tapi akan indah pada waktunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neen@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamu

Kamisha masih sibuk menata pie stroberry dalam hampers. Ia menata secantik mungkin sehingga memberi kesan pada tamu yang datang. Mereka mendapat pengetahuan dan sekaligus berwisata. Kamisha senang jika semuanya merasa puas dengan pelayanan yang dia berikan.

Xander mendekat dari arah belakang.

"Ras kau kah itu?" tanya Kamisha yang masih memasukkan pie ke dalam hampers. "Bisakah kau mengikat rambutku, tumben hari ini panas banget."

Xander tersenyum geli. Main perintah saja tanpa tahu siapa yang datang batin nya.

Tapi karena kasihan akhirnya Xander membantu mengikatkan rambutnya dari belakang "Kau tahu Ras, tamu - tamu sangat puas dengan kegiatan yang kita adakan," Kamisha masih terus berbicara tanpa memperhatikan siapa yang diajak bicara. "Kenapa tadi kau tidak ikut bergoyang? Hmm terkesima dengan goyanganku dan mama Attalia ya? gimana heboh kan?" Kamisha mulai bergoyang sedikit - sedikit seperti mengulang kembali kegiatannya tadi dengan mama Attalia. Ia kemudian mengambil spakula dan menjadikannya sebuah mic. Ia mulai berdendang sambil bergoyang tipis - tipis.

Xander tersenyum geli memandang Kamisha yang dengan santai tanpa beban bergoyang di depannya.

"Ras, gimana? seksi kan?" tanya Kamisha sambil membalikkan tubuhnya. "Aacchh...! pak Xxa__ Xxander," teriaknya kaget sambil melempar spakula ke sembarang tempat.

"Lanjutkan saja, anggap aku tidak ada."

"Ma___ ma___ maaf pak, saya pikir tadi Laras."

"Tidak apa - apa, lumayan aku dapat hiburan gratis hari ini."

Heh mulai lagi. Kenapa bisa sesial ini sih aku, bisa - bisa di bully terus karena masalah ini.

"Kenapa diam? mikir aku bully ya? tenang saja aku orang yang selalu menghormati orang tua, aku tidak akan mengungkit hal ini lagi."

"Apa maksud anda dengan orang tua?"

"Kamu kan auntynya Kyara, walinya."

Hufhh tenang Kamisha ini di kantor, tenangkan dirimu. Jangan emosi batin Kamisha.

"Ya saya orang tua tapu bukan orang yang berumur tua, terserah anda mau memanggil saya apa."

"Mom Misha boleh?"

"Terserah bapak, oma juga boleh atau nenek mungkin. Oke saya menyerah," ucap Kamisha sambil mengangkat tangannya ke atas.

"Hahahahh... Xander tertawa geli melihat wajah Kamisha yang pasrah untuk ditindas "Oke... oke... aku tidak akan menggodamu lagi, aku pergi. Aku masih ada urusan," pamit Xander sambil bergoyang menirukan gerakan Kamisha.

"Pak Xanderrr...!" pekik Kamisha dengan geram.

Sepeninggal Xander Kamisha kembali menyusun pie untuk rombongan pak Bonar. Laras datang menghampiri.

"Sudah selesai Sha?"

"Masih kurang dua."

"Yang ini buat siapa kok bentuknya kecil - kecil?"

"Untuk pak Xander karena kemarin sudah bantu kita, yah sebagai ucapan terima kasih."

"Tadi aku lihat dia pergi sama keponakanmu."

"Yah, nanti titipkan pak Alex saja."

"Aku bawa sebagian dulu untuk di bagikan ke tamu ya."

"Ini kan banyak, minta bantuan OB saja. Nanti kamu capek."

"Ah cuma sepuluh kotak, ini termasuk sedikit."

Laras segera membawa pie untuk dibagikan pada tamu dari rombongan pak Bonar. Kamisha senang bisa satu tim dengan Laras yang tidak egois dan mau bekerja sama.

Selanjutnya Kamisha kembali ke ruangannya sambil membawa pie untuk Xander. Awalnya ia ragu untuk memberikan pie itu. Tapi setelah di pikir kembali Kamisha memutuskan untuk tetap memberikannya ketika pulang nanti.

Kamisha kembali menyusun kegiatan untuk besok pagi. Yang rencananya akan berwisata ke daerah puncak.

"Sha, sudah sore. Kau tidak pulang?"

"Bentar lagi Ras, kamu pulang saja dulu ini masih kurang sedikit."

"Baiklah, kalau begitu aku pulang ya."

"Ya hati - hati."

Kamisha melanjutkan pekerjaannya yang masih kurang sedikit. Tak terasa waktu menunjukkan pukul setengah lima sore. Ah aku harus segera pulang, aku janji dengan Axel akan membuatkannya burger. Kamisha segera menutup laptop, membereskan berkas - berkas dan menata mejanya agar rapi. Ia mengambil pie stroberry yang akan di berikan pada Xander dan bergegas menuju ruangannya.

"Pak Alex, pak Xandernya ada?"

"Beliau sedang keluar."

"Kalau begitu saya nitip ini."

"Apa itu?"

"Pie stroberry yang di buat oleh tamu tadi."

"Oh, tolong mbak Misha letakkan di dalam.. saya harus mengantar berkas ini ke manager keuangan."

"Oh, baiklah."

Alex pergi meninggalkan Kamisha sendiri. Tanpa mengulur waktu Kamisha segera masuk ke dalam dan meletakkannya di atas meja kerjanya. Kamisha segera keluar karena di ruangan itu kosong tidak ada siapa - siapa.

"Apa yang kamu lakukan disini?"

"Oh pak Xander, maaf saya mengantar pie stroberry yang tadi kami buat," jawab Kamisha. "Tadi pak Alex yang menyuruh saya masuk."

"Mana Alex?" tanya Xander sambil duduk di sofa. Dia melonggarkan dasinya, sepertinya dia sangat lelah.

"Tadi menyerahkan berkas di manager keuangan."

"Buka."

"Apanya yang buka pak?"

"Itu pie nya, katanya kau tadi kesini bawa pie. Aku mau memakannya sekarang."

"Oh baik."

Kamisha dengan cepat membuka dan mengambilkan satu di taruh di atas piring untuk di makan "Ini pak," Kamisha menyodorkan sepiring pie stroberry.

"Bisakah kau lembut sedikit padaku? hari ini aku capek banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, Sha."

Kamisha menghela napas. Kalau diperhatikan lama - lama sikapnya seperti Axel, manja. Kamisha kemudian duduk di samping Xander. "Ayo Aaaa... buka mulutnya," Xander dengan patuh segera membuka mulutnya lebar - lebar. Ia mengunyah pelan - pelan "Hmm enak," komentarnya.

Xander membuka mulutnya lagi, kali ini gigitannya lebih besar "Kalau begini aku kan tidak capek."

Kamisha meletakkan piring pie di meja. Ia berdiri mengambil tisu dari dalam tasnya "Heh sudah besar makannya masih saja belepotan. Kalau makan itu pelan - pelan. Gigitnya juga jangan besar - besar. Vla nya jadi nempel sana sini," gerutu Kamisha sambil mengusap vla stroberry yang menempel di sudut bibir Xander. Sepertinya ia tidak sadar melakukan itu. Ia seperti menganggap itu adalah Axel putranya yang terkadang makan belepotan. Ia mengusap sampai bersih, kemudian tersenyum "Nah kalau begini kan ganteng," ucapnya sambil mencubit hidung Xander.

"Sha, aku bukan Axel."

"Eh aduh. Maaf pak, kebiasaan kalau Axel juga sering makan belepotan. Saya suka spontan membersihkannya. Maafkan sikap saya yang kurang sopan, pak."

Kamisha kemudian berdiri dan mengambil tasnya.

"Mau kemana?"

"Sudah sore, saya harus pulang."

"Pie nya belum habis."

"Hmm saya teleponkan Kyara biar kesini suapin bapak atau pak Alex juga bisa."

"Mana ada antar pria suap - suapan," gerutu Xander. "Ya sudah, aku makan sendiri saja kau boleh pulang."

"Terima kasih pak, kalau begitu saya permisi." Kamisha meninggalkan Xander sendiri di dalam ruangan.

Sial kenapa aku begitu kesal ketika dia mau pergi batin Xander. Dia menyandarkan kepalanya di sofa.

Tiba - tiba.. drrtt... drrtt... drrtt... handphonenya berdering "Halo."

"Om Xander ini aku Axel."

"Ada apa Axel sayang?"

"Apakah mommy ku sudah pulang?"

"Ya dia baru saja pulang, kenapa?"

"Hmm sore ini dia berjanji membuatkan ku burger, aku lapar."

"Axel suka burger?"

"Tentu saja, burger buatan mommy enak."

Xander tersenyum mendengar perkataan Axel "Hmm apakah kau tidak mau mengajak om untuk makan burger bersama?"

"Om Xander mau?"

"Tentu saja.."

"Oke, aku tunggu om datang ke sini ya," panggilan di akhiri.

Xander segera keluar dari ruangan.

🍁🍁🍁🍁

"Mbak Misha.. aku dengar hari ini acara yang mbak Misha buat sangat sukses..?"

"Syukurlah, semua tamu senang dengan acara ini," jawab Kamisha. "Mudah - mudahan bisa menambah omzet di hotel."

"Hotel Hadid Paradise memang sudah terkenal jadi wajarlah kalau banyak tamu yang melakukan reservasi di sana."

Kamisha hanya diam mendengar tanggapan Kyara. Ia masih sibuk menata burger untuk Axel.

Ting... tong... ting... tong...

"Biar aku yang buka mommy," ucap Axel sambil berlari ke pintu depan

"Siapa sih tamunya? tumben Axel antusias," gumam Kamisha.

"Sini aku bantu mbak."

"Ini yang dua sudah jadi bawa ke meja makan dulu."

Kyara membawa dua piring burger ke meja makan.

"Selamat sore."

"Xander," ucap Kyara terkejut dengan kedatangannya. Ia menghampiri dan memeluk Xander. "Katanya sibuk."

"Iya sih, cuma tadi Axel telepon."

"Axel telepon?"

"Ya benar, dia mengajakku makan burger bersama."

"Siapa tamunya Axel sayang?" tanya Kamisha yang masih sibuk memanggang burger.

"Aku."

Kamisha menoleh "Pak Xander, kok kesini?"

"Aku yang mengundang om Xander ke sini mommy."

"Kok bisa? kamu punya no teleponnya?"

"Aku yang memberikannya, bukankah kita sekarang sahabat iya kan Axel?"

"Tunggu, sahabat apa?"

"Ah mommy tidak mengerti persahabatan antar pria," jawab Axel.

"Axel sayang, mommy bisa menjadi sahabatmu."

"Tidak akan bisa mommy, masalah yang aku hadapi harus dibicarakan dengan sesama pria. Wanita tidak akan mengerti."

"Axel, sejak kapan kau bicara dewasa seperti itu."

"Sejak Tasya dan Salwa berebut ingin dekat denganku."

"What..?! Xander kita harus bicara..!" ucap Kamisha geram.

"Sudahlah mbak, dibicarakan nanti setelah makan burger saja." Kyara berusaha meredam emosi Kamisha.

"Tidak bisa..! harus di selesaikan sekarang," tolak Kamisha. "Ayo kau ikut aku..!"

"Oke mommy Misha," jawab Xander.

Xander berjalan mengikuti Kamisha yang akan mengadakan pembicaraan di toko kue seperti biasa. Saat ini toko kue sudah tutup.

"Duduk Xander."

"Hei, mana sopan santunmu? aku ini atasanmu."

"Ini di rumahku, di luar kantor dan saat ini aku adalah aunty dari kekasihmu."

"Baiklah mom Misha."

"Jangan panggil aku seperti itu."

"Salah sendiri akhir - akhir ini kau selalu memperlakukanku seperti Axel."

"Itu aku tidak sadar."

"Sama saja."

"Ah sudah.. sudah.. sekarang kita ke pokok permasalahan."

Xander memberi isyarat ke Kamisha untuk melanjutkan.

"Sejak kapan Axel sering menghubungimu?"

"Sejak ia menghilang dulu."

"Kenapa kau tidak pernah cerita padaku?"

"Kau tidak tanya."

"Jangan pernah memberi pengaruh buruk pada Axel."

"Aku tidak sejahat itu Misha, kau bisa menilai sendiri. Apakah aku ada niat jahat merusak Axel?"

"Tidak," gumam Kamisha lirih. "Apa yang dia curhatkan padamu? apa aku ibu yang buruk?"

"Tidak, kau ibu yang terbaik yang Axel punya. Ia sangat bangga padamu."

"Benarkah ia mengatakan itu?" mata Kamisha berkaca - kaca.

"Benar, cinta dan kasih sayang yang kau berikan, perhatian, masakanmu yang enak bahkan cerewetmu itu menjadi suatu kebanggaan untuk Axel. Hanya saja___" Xander tidak meneruskan perkataannya.

"Hanya saja apa?"

"Ia menanyakan sosok ayah, sosok seorang pria di rumah ini."

Kamisha terdiam, tubuhnya lemas seketika. Ia sudah memperkirakan suatu saat Axel pasti akan bertanya soal itu. Tapi ia tidak menyangka akan secepat ini.

"Misha."

"Ya."

"Apa yang kau pikirkan?"

"Entahlah Xander, aku___ aku bingung."

Xander melihat kesedihan yang mendalam di sorot mata Kamisha. Ia tahu Kamisha menyembunyikan sesuatu, tapi itu adalah hak nya untuk tidak memberitahukan pada siapapun.

"Sha, kalau boleh aku berbicara."

"Bicaralah," Kamisha sudah tidak memiliki tenaga untuk berdebat dengan Xander.

"Kau tidak perlu cemas. Axel adalah anak yang baik dan pengertian. Aku rasa itu di dapat dari didikanmu. Ia katakan padaku akan menjadi sosok pria yang kuat yang akan selalu melindungimu. Ia juga mengatakan tidak memperdulikan ia memiliki ayah atau tidak asalkan bisa membuatmu bahagia."

"Benarkah ia mengatakan itu," Kamisha mulai terisak. "Maafkan mommy Axel, tidak bisa memberimu suatu keluarga yang utuh," gumamnya dalam isak tangis.

Ingin rasanya Xander memeluk tubuh Kamisha yang saat ini terlihat rapuh. Baru pertama ini ia melihat Kamisha yang lemah.

"Kamu sudah menjadi orang tua yang baik untuk Axel. Jangan merasa gagal karena tidak ada sosok ayah di hidup Axel."

"Aku takut ia kecewa dan meninggalkanku Xander."

"Tidak, Axel tidak seperti itu. Ia sangat menyayangimu," jawab Xander. "Ayolah bangkit Kamisha."

Kamisha tersenyum melihat Xander "Baru kali ini kita bisa bicara dengan tenang, terima kasih Xander sudah memberitahuku isi hati Axel dan juga membantuku menjawab pertanyaan - pertanyaan yang mungkin aku tidak bisa menjawab."

"Sama - sama Sha," jawab Xander. "Ayo kita makan burger, aku lapar," bisik Xander.

Kamisha beranjak dari duduknya. Ia dan Xander kembali lagi ke rumah.

"Kamisha," panggil seseorang.

Kamisha menoleh ke sumber suara. Tampak sosok wanita berusia hampir lima puluhan yang sangat ia kenal.

"Mbak Ayu."

🍁🍁🍁🍁

1
Rizkaa
Luar biasa
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Dwisur
kamisha lahir e hari kamis pasti nich
test terts
Luar biasa
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Rina Arie
good story /Smile/
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Yuni Martopo
Luar biasa
nina widanarti: mksh.. dukung juga karyaku yg lain..🥰
total 1 replies
Isah Naenah
Lumayan
Diana Puji Astuti
cakeuupp ceritanya Thor...ini novel mu yg kedua ,yg aku baca... tengkyu sdh bikin cerita yg menghibur... semangat
nina widanarti: mksh..🥰
total 1 replies
Katherina Ajawaila
ada lagi manusia gila, msk in kin aja rmh sakit jiwa 🤑seru thour, cerita nya org2 phiskopat
Katherina Ajawaila
Siena salah kira, pasti Musha dikira cewek Mettew
Katherina Ajawaila
ada cewek yg sentimen, tuh
Katherina Ajawaila
ada aja org yg iseng ntar salah tapsir lagi. 😎
Katherina Ajawaila
jgn tegang Sof ngk di utak atik ko.
Katherina Ajawaila
kaya nya Misha hamil ya thour, danSofi jodohnya Metteo
Katherina Ajawaila
semoga mrk bahagia ngk ada lg pelakor 🥰
Katherina Ajawaila
mertua mrngong
Katherina Ajawaila
Luar biasa
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Katherina Ajawaila
biar rasa misha udh di ksh tau sofi ngk percaya, ponakan gila di tampung
Katherina Ajawaila
sakit jiwa, thour biar terbuka tsbirnua kyra. baca nya jadi sakit hati
Katherina Ajawaila
org gila
Katherina Ajawaila
miisha piara pembunuh dlm rmh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!