Menghabiskan seluruh hidupnya untuk menjadi pendekar bebas sama saja melakukan bunuh diri jika memiliki sesuatu yang diincar oleh banyak pendekar lain.
Zu Lian benar-benar tidak percaya jika dia akan mati di usia 30 tahun. Dimana seharusnya dia dapat hidup bahagia dan memiliki keluarga seperti orang lain.
Zu Lian berjanji jika dia memiliki kesempatan untuk hidup kembali, dia tidak akan melakukan kesalahan fatal semacam ini lagi dan benar-benar akan mengahargai hidup yang telah diberikan padanya.
Itulah yang dipikirkan oleh Zu Lian sebelum menutup matanya dan meninggal dengan cara yang cukup tragis dan menyedihkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WOURU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Dengan Siluman
Aku tidak menginginkan apa pun darimu." Zu Lian dengan dingin mengabaikan Mei Lin. Setelah menimbang-nimbang berbagai keputusan dan hal yang akan terjadi, akhirnya Dia memutuskan untuk menolak tawaran Mei Lin.
Zu Lian lalu berjalan untuk melanjutkan tujuan awalnya di bagian dalam hutan cahaya ini.
Mei Lin yang melihat itu langsung bergegas berlari dan berjalan di samping Zu Lian. Mei Lin sedikit lebih tinggi dari Zu Lian, sehingga membuat mereka terlihat seperti adik kakak.
Zu Lian melirik kearah Mei Lin. Entah apa tujuan gadis itu mengikutinya.
"Apa ada yang salah Nona?!" Zu Lian berhenti untuk sesaat dan melayangkan sebuah pertanyaan dengan nada mengintimidasi.
"Aku hanya mengikutimu! Apa itu salah?!"
Zu Lian mengerutkan kening. Tentu saja itu merupakan hal yang salah apalagi bagi seorang pendekar yang memiliki kecurigaan besar seperti dirinya.
Sementara Mei Lin menjadi sangat kesal. Entah apa ada yang salah dengan pemuda di depannya. Biasanya orang-orang akan merasa bahagia jika diikuti oleh seorang wanita, Mei Lin sangat percaya diri dengan kencantikan yang dimilikinya.
Mei Lin bahkan sempat berpikir jika Zu Lian adalah laki-laki yang tidak normal.
"Lebih baik kau pulang ke rumahmu. Gadis kecil sepertimu tidak pantas berada di tempat seperti ini." Dengan mental yang sebenarnya berusia 30 tahun, Zu Lian tentu menganggap Mei Lin masih seorang gadis kecil.
Mei Lin kebingungan mendengar perkataan Zu Lian. Bukankah hal yang sama juga berlaku padanya.
Apa lagi menurut penglihatanya Zu Lian hanya berada di ranah pemula puncak. Dan itu merupakan sebuah lelucon yang lucu jika dia mempertanyakan keberadaanya yang tingkatannya berada jauh di atas Zu Lian.
"Kau benar-benar tidak tahu diri ya." Mei Lin tetap berjalan mengekor Zu Lian. Entah kenapa dia menjadi sangat tertarik dengan sosok dermawan yang menolongnya ini.
Sementara Zu Lian tidak ingin memperpanjang masalah dan membiarkan Mei Lin mengikutinya. Lagi pula dia tidak merasakan aura seorang pendekar dari dalam tubuh Mei Lin.
Zu Lian berpikir jika selama hidupnya Mei Lin hanyalah anak manja yang tidak membuka Meridian dan menyia-nyiakan tipe tubuh Yang miliknya.
"Sebenarnya kemana kita akan pergi?" Karena sudah lama berjalan tapi belum mencapai tujuan, akhirnya Mei Lin bertanya karena sudah merasa bosan.
Zu Lian tidak menjawab dan tiba-tiba saja Zu Lian menghentikan langkahnya. Dia merasakan hawa buruk yang mendekat kearah mereka.
Menghindar!!
Zu Lian menghindar dari hempasan sayatan angin. Tanah, batu, dan seluruh pohon terkoyak ketika ratusan sayatan angin berhembus.
"Binatang buas ular naga." Mei Lin mendarat disamping Zu Lian dengan sorot mata tajam terarah pada seekor ular yang memiliki sisik hitam keras dan berukuran raksasa di depan mereka itu.
Binatang buas ular naga merupakan binatang buas tingkat roh yang lebih berbahaya daripada serigala perak. Dulunya ular naga ini merupakan ular biasa yang telah menyerap energi alam selama ribuan tahun lamanya sehingga sehingga mengalami peningkatan dan akhirnya akan mengalami proses evolusi menjadi seekor naga.
Tentu ular naga tersebut memerlukan tenaga ekstra agar berhasil melakukan evolusi yang sempurna.
Zu Lian melirik kearah Mei Lin. Tujuan dari ular naga tersebut pasti adalah gadis disampingnya itu. Dengan memangsa Mei Lin yang merupakan sumber energi Yang maka akan mempercepat evolusi ular naga tersebut.
"Hah! Sepertinya kita berdua akan berakhir menjadi santapan ular ini." Gumam pelan Zu Lian menghela nafas. Meskipun Zu Lian tahu jika binatang buas tersebut mengincar Mei Lin tapi dia tahu jika ular tersebut tidak akan membiarkan dirinya untuk kabur.
Dia tidak pernah menyangka akan bertemu binatang roh di tempat ini apa lagi binatang buas itu sedang berada di fase evolusi. Binatang buas akan memiliki kelebihan dari mahluk yang akan menjadi evolusinya.
Misalnya ular naga di depan mereka pasti memiliki kelebihan dari seekor naga asli seperti memiliki kekuatan fisik yang mengerikan dan aura yang mendominasi.
Dengan kekuatanya yang sekarang mustahil untuk mengalahkan binatang buas tersebut.
"Groaaarrr!!"
Ular naga itu mengaum dengan sangat keras sehingga mengakibatkan binatang buas disekitarnya berlari ketakutan.
"Jika kau ingin lari maka ini merupakan kesempatanmu." Mei Lin mengeluarkan api di tanganya. Api tersebut terlihat membara dan siap untuk menghanguskan apa saja.
Zu Lian membelalakkan mata ketika melihat itu. Zu Lian tahu seseorang yang bisa menggunakan elemen hanya seorang pendekar yang berada di ranah raja.
"Kau!!
"Jangan buang-buang waktu! Inilah saatnya
Mei Lin berdiri didepan Zu Lian menghadang ular naga yang akan menyerang.
Zu Lian mengepal kuat tangannya. Apakah dia bisa disebut seorang pendekar kaisar puncak jika tidak tahu terimakasih seperti ini dan diselamatkan oleh seorang gadis kecil. Meskipun dia kabur dan selamat. Namun harga diri dan kebanggaan sebagai pendekar dewa akan mati untuk selamanya.
Zu Lian berdiri sejajar dengan Mei Lin lalu mengeluarkan belatinya.
"Aku akan mengalihkan perhatiannya. Kau serang padanya bagian kristal biru yang ada di kepalanya. Itu merupakan bagian terlemah dari ular naga."
Mei Lin terkejut melihat tindakan Zu Lian. Dan berpikir apakah pemuda ini sudah gila.
"Siapa namamu?"
"Untuk apa kau mengetahuinya."
"Setidaknya aku mengetahui namamu sebelum kita berdua mati."
Zu Lian terdiam dan sedikit menyunggingkan senyumnya.
"Zu Lian! Ingat itu baik-baik."
Wusss!!
Haaaa!
Zu Lian melesat dengan cepat menuju kearah ular naga tersebut. Dua belati tergegam erat dikedua tangannya.
Ular naga tersebut menghempas ekornya kearah Zu Lian dengan sangat cepat.
Zu Lian langsung melompat dan memberikan sayatan kecil pada tubuh naga ular. Goresan kecil muncul pada tubu ular naga tersebut.
Groaaarrr!
Ular tersebut sangat marah namun Zu Lian memanfaatkan berbagai macam celah untuk mendaratkan sayatan yang berakhir goresan kecil pada tubuh ular naga.
Dengan kemampuan meringankan tubuhnya yang luar biasa cepat, Zu Lian telah mendaratkan banyak sayatan di hampir seluruh tubuh ular naga tersebut.
Darah segar berwarna merah kehitaman merembes keluar dari dalam tubuh ular naga tersebut.
Sementara itu Mei Lin terkejut melihat kehebatan Zu Lian dalam bertarung, gerakanya yang lincah dan mampu menghindari seluruh serangan binatang buas ular naga dengan sangat sempurna.
Menurutnya pertarungan seperti itu hanya bisa dilakukan oleh seorang pendekar tingkat tinggi dan telah melewati ribuan pengalaman antara hidup dan mati di dunia yang tidak adil ini.
Mei Lin bahkan tidak percaya kemampuan seperti itu keluar dari seorang pemuda yang seumuran denganya, apa lagi pemuda tersebut hanya berada di ranah pendekar pemula.
Sementara ular naga semakin membabi buta, dia menghancurkan apa pun disekitarnya dengan satu tujuan yaitu membunuh Zu Lian.
Mata nya menunjukkan kebencian mendalam pada Zu Lian seperti ingin menelannya hidup-hidup.
Slaass!!
Zu Lian menusuk kedua belati itu pada kepala ular naga sehingga menancap cukup dalam.
Zu Lian lalu melompat menghindar dari amukan ular naga yang membanting kepalanya sendiri di pepohonan.
Zu Lian lalu menatap kearah Mei Lin..
"Sekarang!!
Mei Lin mengangguk lalu dari tangannya keluar api yang sangat besar menyembur kearah kepala ular naga.
Zu Lian tidak diam! Dia tahu serangan api itu tidak akan cukup kuat untuk membunuh ular naga tersebut meskipun dalam keadaan terluka.
Zu Lian mengalirkan tenaga dalam dari dalam tubuhnya menuju ketanganya, lalu energi memusat menjadi pusaran angin. Beberapa detik kemudian pusaran angin berubah menjadi sangat besar dan semakin kuat.
Dengan kemampuan dikehidupan sebelumnya dia telah mengerti mekanisme kerja penguasaan elemen jadi dia bisa mengimplementasikanya pada saat itu meskipun berada di ranah pendekar pemula puncak.
"Angin pemusnah!"
Wusss!
Pusaran angin itu melesat dan bergabung dengan teknik Mei Lin sehingga elemen api semakin membesar dan mengahangusnkan apa pun disekitarnya.
Serangan seperti tornado api melesat kearah ular naga. Ular naga yang melihat itu inginmenghindar serangan tersebut namun tiba-tiba seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan, sehingga tornado api tersebut mengenai kepala ular naga dengan telak.
Zu Lian tersenyum tipis, pada awalnya dia memang berencana untuk membuat sayatan lebih banyak agar racun di dalam belatinya bisa berkerja meskipun hanya sebentar untuk menghentikan gerakan ular naga, tapi itu memberikan kesempatan untuk mereka menyerang dan mengincar bagian kepala ular naga, dengan perhitungan yang matang akhirnya rencana Zu Lian berhasil.
Zu Lian tiba-tiba merasakan angatuk yang luar biasa, Zu terlalu banyak menggunakan tenaga dalam pada saat mengeluarkan elemen angin tadi. Dia akhirnya ambruk karena sudah tidak bisa mempertahankan keseimbangan, sebelumnya tubuhnya menyentuh tanah, Mei Lin dengan cepat menangkapnya dan memapah tubuhnya.
"Apa kau tidak apa-apa."
Zu Lian menoleh kearah Mei Lin dan mengangguk.
"Aku perlu beristirahat sebentar."