Dikejar Cinta Om Duda

Dikejar Cinta Om Duda

Chapter 01

"Kemana kau malam ini Ran?" tanya Gama, teman sekelas Kiran yang baru di kenalnya sejak masuk ke SMA.

"Kerja lah, kemana lagi?"

"Sebentar lagi kan ujian, kurangi lah aktifitas mu di luar. Kau harus banyak belajar!"

"Mau bagaimana lagi, gak kerja gak makan!"

"Kau ini aneh, keluarga punya. Ayah ada, ibu juga ada dan kakak pun juga ada. Tapi kenapa harus kau yang kerja untuk membiayai kehidupan mu?"

"Lah, kau tahu sendiri kalau aku di rumah cuma numpang tidur. Ayah mana mau memberi ku uang, semua hanya untuk ibu dan kakak tiri ku saja."

"Malang betul nasib mu ini Kiran. Ya udah, ayo ke kantin, aku yang traktir!" ajak Gama seperti biasa.

"Gak enak lah Gam, setiap hari kau selalu mentraktir ku makan di kantin."

"Udah, santai saja. Kita kan teman!" ucap Gama sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Menjijikan!" seru Kiran membuat Gama tertawa.

Mereka berdua pergi ke kantin, jam kosong seperti ini memang bagusnya berada di luar kelas.

"Pulang sekolah ini kau mau kemana?" tanya Gama yang sebenarnya ingin mengajak Kiran pergi jalan-jalan seperti muda mudi lainnya.

"Ya kerja lah Gam, sore ini aku harus mengantar kue ke perumahan permai asri."

"Wuah,....itu kan perumahan mewah. Ajak aku dong, aku mau lihat rumah-rumah di sana, siapa tahu bisa ketularan punya rumah besar."

"Ah, jangan." tolak Kiran, "nanti gaji ku di bagi dua sama kamu!"

"Dasar cebong, aku gak minta gaji mu. Aku hanya ingin menemani mu, aku cuma ingin melihat rumah-rumah di sana."

"Ya udah, terserah kau. Jangan lupa jemput aku di ujung gang ya...!"

Singkat cerita, sepulang sekolah Gama langsung berganti pakaian kemudian pergi menjemput Kiran. Gama hanya tinggal bersama kakak laki-lakinya sedangkan kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.

Gama dan kakaknya termasuk dalam keluarga mampu, karena kedua orang tua mereka meninggalkan usaha berupa toko sembako yang memiliki dua cabang dan saat ini di kelola oleh sang kakak. Untuk kakak Gama sendiri, dia belum menikah.

"Banyak bener kuenya, buat apaan?" tanya Gama penasaran.

"Gak tahu juga, ya udahlah ya yang penting di antar sekarang."

Mereka berdua pun kemudian langsung pergi menuju alamat pemesan. Gama, meskipun ia tergolong keluarga mampu tapi ternyata udik juga saat melihat rumah-rumah besar dan mewah ini.

Mereka berhenti tepat di depan pagar yang menjulang tinggi, sungguh Kiran dan Gama kagum melihat konsep rumah ini.

"Cari siapa ya mbak, mas?" tanya penjaga rumah.

"Mau nganterin pesanan kue atas nama bu Dona pak," jawab Kiran.

"Dari toko kue manis manja terasa ya?" tanya penjaga untuk memastikan lagi.

"Iya pak, benar!"

Kiran dan Gama langsung di izinkan untuk masuk. Untung saja ada Gama, jadi ia bisa membantu Kira membawa beberapa kue masuk kedalam.

"Wuah, besar sekali rumahnya," ucap Gama yang kagum.

"Rumah mu besar juga, tapi yang ini jauh lebih besar," sahut Kiran.

"Astaga, lihatlah. Mobil-mobil ini sangat mewah, kakak ku punya dua mobil tapi tidak seperti ini bentukannya."

Di dalam ternyata sedang ada acara, Kiran dan Gama di bantu seorang pembantu rumah masuk kedalam.

"Bantuin si mbok bawa keluar ya mbak. Gak apa-apa kan merepotkan sebentar?"

"Eh, iya mbok. Tadi mbak Tansya udah bilang sama Kiran untuk bantu di sini dulu."

"Itu temennya udah di kasih tahu belum?" tanya mbok Rumi.

"Tenang aja mbok, santuy. Aku bisa setia menunggu Kiran!" sahut Gama.

Kiran membantu mbok Rumi mengeluarkan kue-kue yang baru saja selesai di tata. Kiran sebenarnya gugup, ia merasa sangat aneh berada di tengah acara seperti ini. Terlihat jelas ini pesta orang-orang kaya yang suka memamerkan harta.

"Heh, siapa kamu?" tanya suara berat mengejutkan Kiran yang sedang berjalan menuju dapur.

Kiran terperanjat, menoleh ke arah sumber suara. Di depannya sudah ada seorang pria tampan, tinggi dengan tatapan dingin menyelidik Kiran.

"Anu om,....!" Kiran gugup.

"Kamu maling ya....?" Marvel menuduh.

Kiran langsung menggeleng kepala,

"Maaf mas Marvel, mbak Kiran bukan maling. Dia pengantar kue dari toko kue manis manja terasa. Mbak Kiran lagi bantuin si mbok buat menghidangkan kue untuk para tamu ibu," jelas mbok Rumi yang tiba-tiba muncul di belakang Marvel.

"Hati-hati sama orang asing mbok!" ucap Marvel membuat Kiran tersinggung.

"Ya ampun mas bewok, kalau ngomong di rem sedikit dong. Biar aku kismin seperti ini, aku gak mau mencuri. Enak aja!" sahut Kiran tidak terima.

Mata Marvel melotot, tidak terima di panggil bewok oleh Kiran.

"Dasar bocah ingusan!"

"Mbok, Kiran pulang ya. Gak enak sama tuan rumah nih,"

"Eh, iya mbak Kiran. Makasih loh udah bantuin si mbok."

"Anu mbok, kuenya belum di bayar sama bu Dona. Hehe....!" ujar Kiran lalu menoleh ke arah Marvel, "bayar cepat, aku mau pergi nih. Enak aja di katain maling!"

Marvel tidak ingin memperpanjang masalah dan langsung membayar kue-kue tersebut.

"Om, lebihin selembar dong buat jajan es," pinta Kiran tanpa malu.

Marvel menarik nafas panjang, kembali membuka dompet dan mengeluarkan selembar uang pecahan dua puluh ribu.

"Nih,...!" ujar Marvel.

"Hih, apaan ini. Masa orang kaya ngasihnya dua puluh ribu. Dasar pelit!" ketus Kiran, "aku udah bantuin si mbok tapi cuma di kasih segini. Dasar pelit!"

Merasa harga di lempar dengan kotoran burung, Marvel kembali mengeluarkan selembar uang berwarna merah.

"Nah gini dong, ginikan bisa di tabung buat bayar ujian!" celetuk Kiran membuat dahi Marvel berkerut, "makasih om, pergi dulu ya...!"

Marvel hanya bisa menggelengkan kepala, mata elangnya terus memandang punggung Kiran dengan juntaian rambut panjang yang sungguh indah di pandang mata.

"Di mana dia bekerja mbok?" tanya Marvel seketika ingin tahu tentang Kiran.

"Toko Kue manis manja terasa mas."

Marcel hanya mengangguk, pria ini kemudian bergabung dengan para tamu yang tak lain adalah saudara-saudara dari pihak mamahnya sendiri.

"Udah selesai?" tanya Gama.

"Udah, lumayan dapat seratus ribu. Makan bakso yuk!" ajak Kiran.

"Ya udah, ayuk. Biar aku yang traktir!" ujar Gama.

"Lah, aku yang dapat duit kenapa kau yang malah mentraktir aku?" tanya Kiran heran pada temannya yang satu ini.

"Udah, gak apa-apa. Aku tahu kamu butuh duit buat bayar ujian nanti. Simpan aja!"

"Makasih Gama, kau lah yang paling pengertian dengan kondisi ku."

"Gak usah lebay, cepat naik atau ku tinggal kau!"

Gama dan Kiran kemudian pergi dari rumah tersebut. Gama senang sekali bisa menemani Kiran mengantar kue sore hari ini.

Terpopuler

Comments

Endah Savitri

Endah Savitri

Pasangan Kiran om2 yaa???

2023-11-05

0

Romeo jodohku

Romeo jodohku

🤣🤣

2023-07-04

0

Em Dedy

Em Dedy

bagusd

2023-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Tamat
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Tamat
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!